Puji syukur saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Jurnal Review materi ajar
“Perkembangan Peserta Didik” ini dengan tepat waktu tanpa halangan yang berarti. Dan
saya tidak lupa juga mengucapkan kepada Bapak dosen pengampu mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap semoga tugas ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai Perkembangan Peserta Didik, dan saya juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini masih terdapat banyak kekurangan yang jauh dari kata sempurna baik itu
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya mohon maaf
sekaligus saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki tugas saya yang lain dengan baik kedepannya.
Semoga tugas saya ini dapat di pahami oleh siapapun yang membacanya dan
sekiranya tugas ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun bagi para pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Jurnal Yang Ditulis Oleh Ratna Prasasti Suminar Pada Desember 2016 Ini Berjudul
Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Mahasiswa Unswagati
dengan p-ISSN : 1978-2560 dan e-ISSN : 2442-5176. Jenis jurnal yaitu perkembangan
bahasa. Kata kunci dari jurnal ini adalah Bahasa,Bahasa Indonesia,Bahasa gaul. Adapun
isi jurnal ini merupakan hasil penelitian mengenai perkembangan bahasa yang berkembang
dan munculnya perkembangan bahasa yang gaul di lingkungan sekitar masyarakat
khususnya di lingkungan mahasiswa Unswagati. Adapun susunan jurnal meliputi nama
penulis, asbtrak, kata kunci, pendahuluan, hasil dan pembahasan, kesimpulan, daftar
pustaka.
Adapun tujuan saya dalam menyusun kritikal jurnal review yang berhubungan
dengan perkembangan bahasa yakni sebagai berikut :
Untuk menambah wawasan mengenai perkembangan bahasa yang semakin dan akan
terus berkembang mengingat bahwa bahasa merupakan cara individu untuk berkomunikasi.
Untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara mengkritik dan menyusun hasil
kritikan terhadap sebuah jurnal yang dikritik.
2.1 Pendahuluan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai alat komunikasi
mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh
terhadap kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang
disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada kebenaran berbahasa yang
disesuaikan dengan kaidahnya, dalam hal ini berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis
terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu,
yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas
utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang
harus di hindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh gejala bahasa
seperti interfensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari
sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan
menjadi tidak baik.
Berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada kondisi
tidak resmi atau pada pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa didalamnya.
Ragam berbahasa seperti ini menunjukkan munculnya gejala bahasa baik interfensi,
integrasi, campur kode, alih kode maupun bahasa gaul.
Menurut Goys Keraf, bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Simbol bunyi (lambang
komunikasi) diciptakan manusia untuk mengatasi persoalan hidup mereka. Lambang
tersebut terus berkembang sesuai dengan perkembangan intelektual dan cipta karya
manusia. Makna setiap lambang tergantung pada konvensi (kesepakatan) masyarakat
pengguna bahasa tersebut. Maka sering terdapat perbedaan makna lambang di antara
masyarakat yang berbeda.
- Fungsi Bahasa :
Menurut Goys Keraf. secara umum bahasa memiliki empat fungsi, yaitu :
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga bahasa resmi di
negara kita. Dalam penggunaannya, bahasa Indonesia mempunyai beberapa aturan yang
harus di taati agar kita bisa menggunakannya dengan baik dan benar. Bahsa Indonesia
dikukuhkaan sebagai Bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945 pada Undang-Undang
Dasar 1945. Bab XV, Pasal 36. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara :
- Bahasa Gaul
Bahasa gaul adalah gaya bahasa yang merupakan perkembangan atau modifikasi dari
berbagai macam bahasa, termasuk bahasa Indonesia sehingga bahsa gaul tidak memiliki
sebuah struktu gaya bahasa yang pasti. Sebagian besar kata kata dalam bahasa gaul remaja
merupakan terjemahan, singkatan, maupun pelesetan. Namun, terkadang diciptakan pula
kata kata aneh yang sulit dilacak asal mulanya.
Ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus,singkat,lincah dan kreatif. Kata –
kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan
diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek
seperti “memang” menjadi “emang”.
Penggunaan Awalan e
Kata “emang” itu bentukan dari kata “memang” yang disisipi bunyi e. Disini jelas
terjadi pemendekan kata berupa menghilangkan huruf depan (m). Sehingga terjadi
perbedaan saat melafalkan kata tersebut dan merancu dari kata aslinya.
Kombinasi k, a, g
Kata “kagak” bentukan dari kata “tidak” yang bunyinya di ganti kag. Huruf
konsonan pada kata pertama diganti dengan k huruf vocal i diganti a. Huruf konsonan
kedua diganti g, sehingga kata tidak menjadi kagak.
Sisipan e
Kata “ temen” merupakan bentukan dari kata “teman”yang huruf vokal a menjadi e.
Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.
3.Alay singkatan dari “Anak Layangan”, yaitu orang orang kampung yang bergaya
norak.
4.LOL merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-
bahak”.
6.Garing merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”.
7.Secara kata ini sebenarnya berasal dari bahasa Indonesia yang bermakana “Adalah”.
Namun kata ini menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang
menggunakan kata ini sebagai kata ganti “Karena/Soalnya”.
8.KEPO kata ini merupakan singkatan Knowledge Everything Particular Object yang
artinya selalu ingin tau.
4.Masyarakat tidak terbiasa atau justru menjadi enggan menggunakan bahasa baku.
5.Pudarnya rasa bangga dalam diri masyarakat Indonesia untuk dapat berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dikarenakan sudah terbiasa dengan bahasa
gaul yang lazim digunakan.
BAB III
Berdasarkan pemaparan isi dari ringkasan jurnal diatas dapat kita ketahui bahwa
penggunaan bahasa Indonesia yang baik semakin berkurang di karenakan maraknya
penggunaan bahasa gaul yang terbiasa di ucapkan dalam kehidupan sehari-hari yang mana
sebagian kata berasal dari kata serapan daerah ataupun bahasa Inggris.
Dapat kita ketahui dari ringkasan isi jurnal bahwa penggunaan kata yang benar pada
kata-kata bahasa gaul dapat kita ubah dengan benar dan kita biasakan dalam kehidupan
sehari-hari, misalkan yaitu :
Jika hal ini terbiasa kita lakukan, penggunaan bahasa gaul dapat berkurang dengan
sendirinya dan pengggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menjadi bahasa
sehari-hari baik dalam komunikasi ataupun kode komunikasi.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa penggunaan bahasa gaul dikalangan mahasiswa dapat
menyebabkan turunnya rasa kecintaan terhadap bahasa nasional negara Indonesia sendiri
dan dapat berpengaruh terhadap eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri.
4.2 Saran
Sebaiknya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus dilaksanakan
dan dilakukan setiap hari agar penggunaan bahasa gaul yang terjadi di kalangan anak-anak
maupun orang dewasa dapat berkurang dan eksistensi bahasa Indonesia semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Coba Belajar. 2012. Pengaruh Bahasa Gaul dalam Perkembangan Bahasa Indonesia.
[terhubung berkala].
Harmoko. 2010. Pengaruh Bahasa Gaul Remaja terhadap Bahasa Indonesia. [terhubung
berkala].
Rahayu, AP, Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Pendidikan dan
Pengajaran 2015.
Sutia Dwi Purnasari. 2013. Bahasa Gaul vs Bahasa Indonesia. [terhubung berkala].