Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunianya yang diberikan, sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas Mata Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. Adapun judul dari makalah ini yaitu “ Meningkatkan Proses
Pengambilan Keputusan “.
Dalam kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khusunya kepada
Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen, Bapak Moch. Shulthoni, S.E.,
M.Sa., Ak yang telah membimbing penulis. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan bisa menambah pengetahuan kita tentang
bagaimana cara yang tepat untuk bisa meningkatkan proses pengambilan keputusan yang
baik dan benar. Besar harapan penulis agar makalah ini dapat memberikan kontribusi yang
positif dan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita. Penulis sangat menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca, agar dalam penyusunan makalah berikutnya bisa
lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Apa yang dimaksudkan oleh bisnis dengan mengambil keputusan yang lebih baik? Apakah
untuk moneter yang meningkatkan pengambilan keputusan ? tabel 12.1 berusaha untuk
mengukur nilai moneter untuk meningkatkan pengambilan keputusan bagi suatu perusahaan
manufaktur skala kecil di AS dengan pendapatan tahunan sebesar $280 juta dan memiliki140
karyawan. Perusahaan telah mengidentifikasikan sejumlah keputusan yang penting di mana
investasi atas system yang baru akan meningkatkan kualitas dari pengambilan keputusan.
Tabel berikut menyediakan estimasi nilai tahunan yang dipilih (dalam bentuk penghematan
biaya atau pendapatan yang meningkat) dari meningkatkan pengambilan keputusan dalam era
bisnis yang dipilih.
Kita dapat melihat dari Tabel 12.1 bahwa keputusan-keputusan yang diambil pada
semua level dalam perusahaan dan bahwa beberapa dari keputusan-keputusan yang tersebut
sifatnya umum, rutin dan sangat banyak jumlahnya. Meskipun nilai dari meningkatkan
keputusan tunggal yang kecil, tetapi bila meningkatkan ratusan ribu keputusan-keputusan
yang “kecil” akan bertambah menjadi suatu nilai tahunan yang besar bagi bisnis.
B. JENIS-JENIS KEPUTUSAN
Mengambil suatu keputusan merupakan suatu proses yang melibatkan banyak langkah.
Simon (1960) mengambarkan 4 langkah berada dalam mengambil keputusan, kecerdasan,
rancangan, pilihan, dan implementasi.
Apa yang terjadi apabila solusi yang Anda pilih tidak berguna? Anda dapat kembali
kepada tahap sebelumnya dalam proses pengambilan keputusan dan mengulanginya bila
perlu. Sebagai contoh dalam menghadapi penurunan penjualan tim manajemen penjualan
mungkin memutuskan untuk memberikan komisi yang lebih tinggi pada petugas penjualan
apabila hal ini meningkatkan penjualan, manajer perlu menyelidiki apakah akar masalahnya
adalah buruknya rancangan produk, pelayanan pelanggan yang tidak memadai, atau adanya
kasus lain yang membutuhkan solusi yang berbeda.
D. MANAJER DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM DUNIA NYATA
Peran Manajerial
Para manajer memainkan peran penting dalam organisasi. Tanggung jawab mereka adalah
mengambil keputusan, membuat laporan, menghadiri rapat, hingga merencanakan pesta
untuk tahunan. Kita dapa memahami fungsi manajer dan perannya dengan lebih baik dengan
cara mempelajari perilaku manajer gaya klasik dan kontemporer.
Peran Informasi. Dalam peran informasi (informational role), manajer bertindak sebagai
pusat saraf dari organisasi, menerima informasiterkini yang paling konkret dan
mendistribusikannya kembali kepada mereka yang memerlukannya. Manajer adalah penyebar
informasi dan juru bicara dalam organisasinya.
Peran Pengambil Keputusan. Manajer mengambil keputusan. Dalam peran pengambil
keputusan (decisional role), mereka bertindak sebagai wirausahawan dalam mengusulkan
jenis-jenis aktivitas baru, menangani gangguan-gangguan yang muncul dalam organisasi;
mengalokasikan sumber daya kepada para staf yang membutuhkan; dan menegosiasikan
konflik dan menjadi penengah antara kelompok-kelompok yang bertikai.
Penyaring Manajemen. Walaupun dengan informasi yang tepat waktu dan akurat, tetapi
beberapa manajer mengambil keputusan yang buruk. Para manajer (seperti halnya semua
manusia) menyerap informasi melalui serangkaian penyaringan untuk memahami dunia di
sekitar mereka. Para manajer memiliki bias-bias yang bervariasi yang menolak informasi
yang tidak sesuai dengan konsepsi mereka sebelumnya.
• Laporan produksi :
Merupakan laporan yang telah didefinisikan sebelumnya
yang didasarkan pada kebutuhan spesifik dari industry
• Laporan yang memiliki parameter :
Para pengguna memasuki beberapa parameter seperti yang terdapat
pada tabel pivot untuk menyaring data dan mengisolasi dampak dari
parameter.
• Dashboard/scorecard :
Merupakan alat bantu visual untuk menyajikan data kinerja yang
didefinisikan oleh para pengguna data itu sendiri.
• Ad hoc queri/pencarian/penciptaan laporan :
memungkinkan bagi para pengguna untuk menciptakan laporan
mereka berdasarkan pada queri dan pencarian.
• Penelusuran:
Merupakan kemampuan untuk berpindah dari tingkat ringkasan yang
tinggi ke padangan yang lebih terperinci.
• Peramalan, skenario, model :
Meliputi kemampuan untuk melaksanakan peramalan linear, analisis
skenario bagaimana jika menggunakan data dengan menggunakan alat bantu
statistik yang standart.
D. Strategi Manajemen untuk Mengembangkan Kapabilitas BI dan BA
Tedapat dua strategi yang berbeda dalam mengadopsi kapabilitas BI dan BA
bagi suatu organisasi satu solusi yang
integrasi secara menyeluruh versus berbagai macam solusi yang disediakan oleh para
pemasok yang terbaik. Perusahaan penghasil perangkat keras
(IBM, HP dan sekarang Oracle yang mana memiliki Sun Microsystem) ingin menjual
kepada perusahaan Anda solusi dengan perangkat keras/perangkat lunak yang
terintegrasi, yang cenderung untuk menjalankan hanya pada perangkat keras mereka.
Ini dinamakan “belanja satu tempat”. Perusahaan-perusahaan penghasil
perangkat lunak (SAP, SAS, dam ,icrosoft) mendorong perusahaan untuk mengadopsi
perangkat lunak lunak “mutu yang terbaik” dan hanya dapat dijalankan pada mesin
yang mereka inginkan. Dalam strategi ini, mengadopsi database
terbaik dan solusi gudang data, serta memilih intelijen bisnis dan paket analitis yang
terbaik dari pemasok. Solusi yang pertama membawa resiko dimana pmasok tunggal
yang menyediakan kepada perusahaan merupakan solusi total baik perangkat keras
maupun perangkat lunak, hal ini menjadikan sebuah perusahaan bergantung kepada
wewenang penetapan harganya. Tanpa memperhatikan yang mana yang akan diambil
oleh perusahaan. Semua sistem BI dan BA akan mengunci perusahaan ke dalam
serangkaian pemasok dan untuk menggantinya sangay mahal biaya yang dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan dalam sebuah bisnis yang ada pada suatu perusahaan
biasanya terbatas pada level manajemen, akan tetapi sekarang ini karyawan golongan rendah
juga bertanggung jawab atas beberapa keputusan juga. Karena, pada sistem informasi mampu
membuat informasi menjadi tersedia untuk golongan yang lebih rendah. GDSS mendukung
para pengambil keputusan untuk mampu mencapai keputusan lebih efisien dan bermanfaat
dalam meningkatkan produktivitas. Akan tetapi, GDSS juga bergantung pada komposisi
kelompoknya, tugasnya, pilihan perangkat yang mampu mendukung rapat secara tepat dan
mampu mencakup konteks organisasional dari rapat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33571937/MAKALAH_SISTEM_INFORMASI_MANAJ
EMEN_MENINGKATKAN_PROSES_PENGAMBILAN_KEPUTUSAN
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat.