Anda di halaman 1dari 8

IMUNISASI COVID-19

KAK/IMUN-.../
No. Dokumen :
20…
No. Revisi : 0….

KAK Tanggal Terbit : ...........................

Halaman : 1/8

BLUD PUSKESMAS drg. MUHAMAD ARIF SETIJADI


PLANDAAN NIP. 196210151989011002

A. PENDAHULUAN

Pemerintah telah menetapkan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)


sebagai bencana non-alam. Sejak diumumkannya kasus konfirmasi pertama pada Maret 2020, dalam
rentang waktu satu bulan, seluruh provinsi telah melaporkan kasus konfirmasi. Penyebaran COVID-19
tidak hanya terjadi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan kota padat penduduk lainnya, namun telah
menyebar hingga ke pedesaan di daerah terpencil. Sampai dengan tanggal 27 Desember 2020, sebanyak
706.837 kasus konfirmasi COVID-19 telah dilaporkan di Indonesia dan tercatat sejumlah 20.994 orang
meninggal. Pandemi COVID-19 memberi tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia dan berdampak terhadap sistem kesehatan Indonesia yang terlihat dari penurunan
kinerja pada beberapa program kesehatan. Hal ini disebabkan prioritasi pada penanggulangan pandemi
COVID-19 serta adanya kekhawatiran masyarakat dan petugas terhadap penularan COVID-19

Di beberapa wilayah, situasi pandemi COVID-19 bahkan berdampak pada penutupan


sementara dan/atau penundaan layanan kesehatan khususnya di posyandu dan puskesmas. Pandemi
COVID-19 juga memberi dampak besar bagi perekonomian yaitu: (1) Membuat daya beli masyarakat,
yang merupakan penopang perekonomian sebesar 60 persen, jatuh cukup dalam. Hal ini dibuktikan
dengan data dari BPS yang mencatatkan bahwa konsumsi rumah tangga turun dari 5,02 persen pada
kuartal I tahun 2019 menjadi 2,84 persen pada kuartal 1 tahun 2020 ini; (2) Menimbulkan adanya
ketidakpastian yang berkepanjangan pada dunia usaha sehingga investasi ikut melemah dan berimplikasi
pada terhentinya usaha; dan (3) Seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan
harga komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhenti. Selain itu, pandemi
COVID-19 yang melanda dunia, juga memberikan dampak yang terlihat nyata dalam berbagai sektor di
antaranya sektor sosial, pariwisata, dan pendidikan.

Sementara itu, tingkat kerentanan masyarakat semakin meningkat yang disebabkan


kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker,
mencuci tangan dan menjaga jarak minimal 1 – 2 meter. Tanpa intervensi kesehatan masyarakat yang

IMUNISASI COVID-19
KAK/IMUN-.../
No. Dokumen :
20…
No. Revisi : 0….

KAK Tanggal Terbit : ...........................

Halaman : 2/8

BLUD PUSKESMAS drg. MUHAMAD ARIF SETIJADI


PLANDAAN NIP. 196210151989011002
cepat dan tepat, diperkirakan sebanyak 2,5 juta kasus COVID-19 akan memerlukan perawatan di rumah
sakit di Indonesia dengan angka kematian yang diperkirakan mencapai 250.000 kematian.

Oleh karena itu, perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan
protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata rantai
penularan penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi. Upaya telah dilakukan oleh berbagai negara, termasuk
Indonesia, untuk mengembangkan vaksin yang ideal untuk pencegahan infeksi SARS-CoV-2 dengan
berbagai platform yaitu vaksin inaktivasi /inactivated virus vaccines, vaksin virus yang dilemahkan (live
attenuated), vaksin vektor virus, vaksin asam nukleat, vaksin seperti virus (virus-like vaccine), dan
vaksin subunit protein.
Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity)
dan melindungi masyarakat dari

COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi. Kekebalan kelompok
hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah. Upaya
pencegahan melalui pemberian program vaksinasi jika dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat
biaya, apabila dibandingkan dengan upaya pengobatan.
Pelayanan vaksinasi COVID-19 dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan yaitu dengan menerapkan upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan menjaga
jarak aman 1 – 2 meter, sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelayanan Vaksinasi Pada Masa Pandemi
COVID-19. Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas harus
melakukan advokasi kepada pemangku kebijakan setempat, serta berkoordinasi dengan lintas program,
dan lintas sektor terkait, termasuk organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan,
tokoh masyarakat dan seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan vaksinasi
COVID-19. Petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan upaya komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE) kepada masyarakat serta memantau status vaksinasi setiap sasaran yang ada di wilayah kerjanya
untuk memastikan setiap sasaran mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap sesuai dengan yang
dianjurkan.

IMUNISASI COVID-19
KAK/IMUN-.../
No. Dokumen :
20…
No. Revisi : 0….

Tanggal Terbit : ...........................


KAK

Halaman : 3/8

BLUD PUSKESMAS drg. MUHAMAD ARIF SETIJADI


PLANDAAN NIP. 196210151989011002

B. LATAR BELAKANG

Petunjuk teknis ini memberikan acuan bagi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang
meliputi perencanaan kebutuhan, sasaran, pendanaan, distribusi serta manajemen vaksin dan logistik
lainnya, pelaksanaan pelayanan, kerja sama, pencatatan dan pelaporan, strategi komunikasi, pemantauan
dan penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi COVID-19, serta monitoring dan evaluasi.

Salah satu indikator keberhasilan program imunisasi adalah tercapainya Universal Child
Immunization (UCI). Pencapaian UCI merupakan gambaran cakupan imunisasi dasar pada bayi (0-
11 bulan). Imunisasi dasar yang dimaksud yaitu Hepatitis B, BCG, Pentavalen, Polio dan Campak.
Bayi dikatakan memenuhi imunisasi dasar lengkap apabila telah mendapatkan imunisasi di atas
sebelum berusia 12 bulan.
Data pencapaian program imunisasi di Puskesmas Tambakrejo tahun 2020 yaitu cakupan
Imunisasi Dasar Lengkap sebesar 87,9 % dari target 93 % dan desa UCI sebanyak 4 dari target 4
desa.
Untuk mencapai keberhasilan program imunisasi terutama imunisasi pada bayi dan balita
di wilayah Puskesmas Tambakrejo perlu perencanaan program imunisasi yang berkesinambungan,
dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian serta
kecacatan akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
2. Tujuan Khusus
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit Covid-19.

IMUNISASI COVID-19
KAK/IMUN-.../
No. Dokumen :
20…
No. Revisi : 0….

Tanggal Terbit : ...........................


KAK

Halaman : 4/8

BLUD PUSKESMAS drg. MUHAMAD ARIF SETIJADI


PLANDAAN NIP. 196210151989011002

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1 Vaksinasi COVID-19 a. Tahap 1 dengan waktu pelaksanaan Januari-


April 2021 Sasaran vaksinasi COVID-19
tahap 1 adalah tenaga kesehatan, asisten
tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta
mahasiswa yang sedang menjalani
pendidikan profesi kedokteran yang bekerja
pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan

b. Tahap 2 dengan waktu pelaksanaan Januari-


April 2021 dengan sasaran:

a) Petuugas pelayanan public

b) Kelompok usia lanjut

c. Tahap 3 dengan waktu pelaksanaan April


2021-Maret 2022

Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 3 adalah


masyarakat rentan dari aspek geospasial,
sosial, dan ekonomi

d. Tahap 4 dengan waktu pelaksanaan April


2021-Maret 2022
Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat
dan pelaku perekonomian lainnya

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Pelaksanaan program Imunisasi dilaksanakan berdasarkan tata nilai yang ada di BLUD
Puskesmas Tambakrejo yaitu CERIA : CEPAT (Pelayanan Segera), EFISIEN (Hemat Waktu dan Biaya
Secara Optimal), RAMAH (Berkata Halus , Tersenyum, Salam, Sapa), INOVATIV (Melakukan Cara Baru

IMUNISASI COVID-19
KAK/IMUN-.../
No. Dokumen :
20…
No. Revisi : 0….

KAK Tanggal Terbit : ...........................

Halaman : 5/8

BLUD PUSKESMAS drg. MUHAMAD ARIF SETIJADI


PLANDAAN NIP. 196210151989011002
Untuk Menyelsesaikan Kegiatan dan Selalu Menambah Ilmu), AMAN ( Bekerja Hati-Hati dan
Sesuai SOP). Pelaksanaan Program Imunisasi dilakukan melalui komunikasi dan koordinasi yang
melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait dalam penentuan jadwal, tempat, sasaran dan
petugas pelaksana kegiatan. Komunikasi dan koordinasi dilakukan agar yang terlinbat dalam
kegiatan dapat
mengetahui tugas dan perannya masing-masing yang secara garis besar dapat dijabarkan sebagai
berikut :
Lintas Program :
- Promosi Kesehatan : memberikan informasi tentang pentingnya program imunisasi bagi
masyarakat
- Program P2 : bekerjasama dalam penanggulangan penyakit menular terutama yang
dapatdicegah dengan imunisasi
- Kesehatan Ibu dan Anak : bidan desa sebagai pelaksana kegiatan imunisasi
Lintas Sektor :
- Camat : sebagai penggerak masyarakat melalui kebijakan kebijakan yang dapat mendukung
program imunisasi
- Kepala Desa : penggerak masyarakat untuk ikut serta dan peduli terhadap program imunisasi
- Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama : mendukung kegiatan imunisasi dari segi
kemasyarakatan dan keagamaan

Kader : membantu bidan desa dalam pelaksanaan imunisasi


F. SASARAN

Sasaran pengguna Petunjuk Teknis ini adalah para pengambil kebijakan, pengelola program dan
logistik vaksinasi serta tenaga kesehatan lainnya di Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Puskesmas, serta tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang
memberikan layanan vaksinasi COVID-19.

IMUNISASI COVID-19
KAK/IMUN-.../
No. Dokumen :
20…
No. Revisi : 0….

KAK Tanggal Terbit : ...........................

Halaman : 6/8

BLUD PUSKESMAS drg. MUHAMAD ARIF SETIJADI


PLANDAAN NIP. 196210151989011002
Pendataan sasaran penerima vaksin dilakukan secara top-down melalui Sistem Informasi Satu
Data Vaksinasi COVID-19 yang bersumber dari Kementerian/Lembaga terkait atau sumber lainnya
meliputi nama, Nomor Induk Kependudukan, dan alamat tempat tinggal sasaran.
Melalui Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19 dilakukan penyaringan data
(filtering) sehingga diperoleh sasaran kelompok penerima vaksin COVID-19 sesuai kriteria yang telah
ditetapkan.
Penentuan jumlah sasaran per kelompok penerima vaksin dilakukan melalui pertimbangan
Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Penetapan jumlah
sasaran per kelompok penerima vaksin untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota akan menjadi dasar
dalam penentuan alokasi serta distribusi vaksin dan logistik vaksinasi dengan juga mempertimbangkan
cadangan sesuai kebutuhan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
No. KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 IMUNISASI COVID-19 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 ……………………………….
3 ……………………………….

4 ……………………………….

5 ……………………………….

6 ……………………………….

7 ……………………………….

8 ……………………………….

9 ……………………………….

10 ……………………………….

IMUNISASI COVID-19
KAK/IMUN-.../
No. Dokumen :
20…
No. Revisi : 0….

Tanggal Terbit : ...........................


KAK

Halaman : 7/8

BLUD PUSKESMAS drg. MUHAMAD ARIF SETIJADI


PLANDAAN NIP. 196210151989011002

H. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan program imunisasi terdiri dari evaluasi kegiatan rutin dan
tidak rutin. Untuk kegiatan rutin akan dievaluasi setiap bulan, sedangkan untuk kegiatan tidak rutin
akan dievaluasi setelah pelaksanaan kegiatan. Hasil dari evaluasi kegiatan akan disampaikan pada
lokakarya mini / Lokmin bulanan Puskesmas.
Pelaporan hasil kegiatan dibuat langsung oleh pelaksana kegiatan/ koordinator imunisasi
kepada penganggungjawab UKM setelah kegiatan selesai dilakukan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan kegiatan imunisasi dilakukan oleh pelaksana kegiatan menggunakan format


pencatatan yang telah ditentukan dan disediakan oleh puskesmas melalui Koordinator Program
Imunisasi pada saat kegiatan berjalan.

Pelaporan kegiatan imunisasi terdiri dari pelaporan kegiatan rutin dan tidak rutin.
a. Pelaporan kegiatan yang sifatnya rutin, dilaporkan kepada Koordinator Program setiap bulan
untuk kemudian direkapitulasi dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
b. Pelaporan kegiatan yang sifatnya tidak rutin, dilakukan setiap selesai kegiatan

Penyusunan laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan disertai dokumentasi (bukti foto) kegiatan.

Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, dilaporkan kepada penanggungjawab UKM yang
selanjutnya diketahui oleh Kepala Puskesmas.

Evaluasi Indikator Kinerja Program Imunisasi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali
melalui capaian kegiatan dibandingkan dengan target. Hasil dari evaluasi indikator kinerja program
disampaikan melalui Lokakarya Mini / Lokmin Puskesmas dan dilakukan tindak lanjut evaluasi
apabila ada masalah/ hambatan yang membuat target tidak tercapai.

IMUNISASI COVID-19
KAK/IMUN-.../
No. Dokumen :
20…
No. Revisi : 0….

KAK Tanggal Terbit : ...........................

Halaman : 8/8

BLUD PUSKESMAS drg. MUHAMAD ARIF SETIJADI


PLANDAAN NIP. 196210151989011002

Jombang, ...........................................

Mengetahui,
Kepala BLUD Puskesmas Plandaan Koordinator Program Imunisasi

drg. MUHAMAD ARIF SETIJADI PENI RATNA ASTUTI Amd.Keb


NIP. 196210151989011002 NIP. 198604252010012004

Anda mungkin juga menyukai