Anda di halaman 1dari 8

Modul Perekonomian Indonesia

ini: a) adanya spesialisasi, b) adanya produksi massa, c) adanya


perusahaan berskala besar, d) adanya perkembangan penelitian.
b. Sistem Ekonomi Sosialis (Sosialisme)
(1) Ciri-ciri Sosialisme
a) Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
- Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan
sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
- Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu)
dalam sistem sosialis.
b) Peran pemerintah sangat kuat
- Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
- Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya
diatur oleh negara.
c) Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
- Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan
kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
- Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan
kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).
(2) Kelemahan-kelemahan Sosialisme
a) Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum
- Tidak banyak kasus, hanya terjadi pada saat revolusi
industri (abad pertengahan) dan revolusi Bolsevik tahun
1917.
- Di India banyak kasta, tapi tidak pernah terjadi revolusi
sosial.
b) Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan
- Maka kreativitas masyarakat terhambat, produktivitas
menurun, produksi dan perekonomian akan mandeg.
c) Tidak ada insentive untuk kerja keras
- Maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik,
prestasi dan produksi menurun, ekonomi mundur.

31
Modul Perekonomian Indonesia

d) Tidak menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi


- Karl Marx hanya mengkritik keburukan kapitalisme, tapi
tidak menjelaskann mekanisme yang mengalokasikan
sumber daya di bawah sosialisme (Deliarnov, 1995).
(3) Sosialisme tidak sama dengan komunisme
- Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme.
- Komunisme merupakan tahap akhir perkembangan
masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive
communism slaery feudalism, capitalism, sosialism dan full
communism (Grossman G. 1967).

Tujuan Pembelajaran 2.3:


Konsep sistem ekonomi campuran
c. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economy)
(1) Ciri-ciri Ekonomi Campuran
a) Kedua sektor ekonomi hidup berdampingan
- Ada kegiatan ekonomi yang dilakukan pribadi (swasta)
dan sebagian lagi (yang menyangkut hidup orang banyak)
dikelola oleh negara/pemerintah.
b) Interaksi ekonomi terjadi di pasar
- Tapi di sana sini ada campur tangan pemerintah dengan
berbagai kebijaksanaan.
c) Persaingan dalam sistem campuran diperbolehkan
- Tetapi gerak-geriknya diawasi oleh pemerintah agar tidak
mengarah saling merugikan (mencegah konsentrasi
ekonomi/monopoli).

(2) Campur Tangan Pemerintah


b) Ada yang sifatnya keras, ada yang lunak
- Keras : sifat menyeluruh, merencanakan, melaksanakan,
mengawasi

32
Modul Perekonomian Indonesia

- Lunak : melakukan perencanaan melalui mekanisme pasar


untuk menjamin pemerataan dan keadilan.
c) Alasan perlunya campur tangann pemerintah
- Mencegah perusahaan-perusahaan besar turut
mempengaruhi kebijaksanaan politik dan ekonomi
- Mencegah organisasi buruh (gabungan) menekan
pengusaha dalam menentukan harga barang
(Deliarnov,1995).
(3) Peran dan Campur Tangan Pemerintah Indonesia
a) Amanat Konstitusi (pembukaan UUD 1945) : memajukan
kesejahteraan umum, memajukan kecerdasan kehidupan
bangsa dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
b) Pasal 33, 34, dan 27 ayat 2, menyelenggarakan kesejahteraan
sosial seluruh rakyat memalui antara lain:
- Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting
- Memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar
- Penyediaan lapangan kerja.(Undang-Undang Dasar 1945).

Tujuan Pembelajaran 2.4:


Konsep sistem ekonomi di Indonesia
c) Sistem Ekonomi Pancasila (SEP)
1) Rumusan Mubyarto (mengacu pada GBHN)
a) Perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi,
sosial dan moral
b) Ada kehendak masyarakat untuk mewujudkan
pemerataan sosial ekonomi
c) Nasionalisme selalu menjiwai kebijaksanaan ekonomi
d) Koperasi merupakan sokoguru perekonomian nasional
e) Ada keseimbangan antara sentralisme dan
desentralisme dalam kebijaksanaan ekonomi.

33
Modul Perekonomian Indonesia

SEP tidak liberal-kapitalistik, juga bukan sistem ekonomi yang


etastik. Meskipun demikian sistem pasar tetap mewarnai kehidupan
perekonomian (Mubyarto, 1988).
2) Rumusan Emil Salim (mengacu pada Pancasila dan UUD
1945)
a) Sistem Ekonomi yang khas Indonesia sebaiknya
berpegang pada pokok-pokok pikiran yang tercantum
dalam Pancasila
b) Dari Pancasila, sila keadilan sosial yang paling
relevan untuk ekonomii.
c) Sila keadilan sosial mengandung dua makna :
- Prinsip pembagiann pendapatan yang adil
- Prinsip demokrasi ekonomi
d) Pembagian pendapatann masa penjajahan tidak adil,
karena ekonomi berlangsung berdasarkan free fight
liberalisme
e) Prinsip demokrasi ekonomi ditegaskan (diatur) dalam
UUD 1945 pada pasal-pasal 23, 27, 33, 34.
3) Landasan Filosofis : PANCASILA
a) Ketuhanan Yang Maha Esa : landasan moral dan etik
spiritual untuk pembangunan
b) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: pedoman agar
dalam pembangunan semakin meningkatkan martabat
manusia yang utuh.
c) Persatuan Indonesia: pedoman agar selalu
meningkatkan rasa kesetiakawanan
d) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan :
pedoman untuk meningkatkann sistem dan semangat
demokrasi dalam bidang politik maupun ekonomi.
4) Landasan Konstitusional : UUD – 1945
a) Prinsip-prinsip Demokrasi Ekonomi

34
Modul Perekonomian Indonesia

1) Pasal 23 : menegaskan hak-hak DPR untuk :


- Menyetujui/ menoloak RAPBN
dengan UU
- Menetapkan pajak dengan UU
- Menetapkan macam dan nilai
Mata uang dengan UU
- Memeriksa pertanggung jawaban
keuangan negara (laporan BPK)
dengan UU.
2) Pasal 27 : Menegaskan bahwa tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak
3) Pasal 34 : Fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara
4) Pasal 33 : Antara lain menegaskan, bahwa
perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan azas
kekeluargaan (Emil Salim, Kompas
30-6-1966)
b) Azas Kekeluargaan dan koperasi
- Pasal 33 diilhami oleh sila-sila dalam Pancasila :
(1) Ketuhana yang maha esa
Bangsa Indonesia selalu mendekatkan diri
kepada Tuhannya. Sesuai perintah Tuhan,
kesejahteraan harus dibagi-bagikan sseara
merata di antara wara negara secara adil
(2) Sila persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial
- Koperasi sebagai sokoguru ekonomi,
karena berazaskan kekeluargaan
- Koperasi adalah organisasi ekonomi yang
demokratis dan berwatak sosial (Soemitro,
1993)

35
Modul Perekonomian Indonesia

5) Landasan Operasional : GBHN


a. Demokrasi pancasila dan demokrasi ekonomi
b. Konsep “Tingal Landas” : dari ajaran WW. Rostow
(the Stages of Economic Growth) :
- Tahap “traditional society” (tradisonal statis
- Tahap “precondition for take-off” (Masa transisi)
- Tahap “take-off” (lepas landas: disyaratkan antara
lain tingkat investasi lebih 10% PN)
- Tahap “the drive to maturity” (Economi sudah
matang/dewasa)
- Tahap “The age of high mass consumption”
(konsumsi massa yang melimpah) (Muljana,
1983).
c. Trilogi Pembangunan
- Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi
- Pemerataan pembangunan dan hasil pembangunan
- Stabilitas nasional yang mantap
d. Pembangunan Jangka panjng dan Pembangunan Lima
Tahun
e. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
- Anggaran berimbang = defisit anggaran ditutup
dengan nilai lawan
- Struktur APBN diformulasikan (sektor domestic
dan foreign)
G=R

G = Df + Dd

R = Rf + Rd

Gf + Gd = Rf + Rd

Gd - Rd = Rf – Gf

Dimana :

G = goernment expenditure

36
Modul Perekonomian Indonesia

R = government revenue

Gf = foreign government expenditure

Gd = domestic government expenditure

Rf = foreign government revenue

Rd = domestic government revenue

Gd – Rd = defisit anggaran domestic, ditutup

Rf – Gf = surplus anggaran foreign (Nasution,


1985)

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan perbedaan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis!
2. Sebutkan negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis dan sosialis!
3. apakah sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara turut menentukan
keberhasilan pembangunan ekonomi nya?

D. DAFTAR PUSTAKA
Deliarnov. 1995. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT. Raja
Grafindo.

Grossman, G. 1967. Economic Systems. New Jersey. Prentice Hall Inc.

Mubyarto. 1988. Sistem dan Moral Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3E.

Muljana, B.S. 1983. Pembangunan Ekonomi dan Tingkat Kemajuan


Ekonomi Indonesia. Jakarta: Penerbit FE-UI.

Nasution, A. 1985. Aspek Ekonomi Anggaran Belanja Negara Setelah


Kenaikan Migas. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Soemitro. 1993.

Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. Jakarta:


LP3ES.

Sudarsono. 1983. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: LP3ES.

37
Modul Perekonomian Indonesia

Suroso, P.C. 1994. Perekonomian Indonesia, Buku Panduan Mahasiswa,


Jakarta: Gramedia.

Winardi. 1986. Pengantar tentang Teori Sistem dan Analisis Sistem.


Bandung: Penerbit Alumni.

38

Anda mungkin juga menyukai