Pertemuan 1 (Hal 12-23)
Pertemuan 1 (Hal 12-23)
1) Bidang pertanian
2) Bidang prasarana
3) Bidang industri/ pertambangan dan minyak
- Jangka waktu dan strategi pembangunan
1) Pembangunann jangka menengah terdiri dari
pembangunan Lima Tahun (PELITA) dan dimulai
dengan PELITA I sejak tahun 1969/ 1970
2) Pembangunan Jangka Panjang dimulai dengan
pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT – I)
selama 25 tahun, terdiri dari :
PELITA I 69 / 70 = 73 / 74
Titik berat pada sektor pertanian dan industri
yang menunjang sektor pertanian.
PELITA II 74/75 – 78/79
Titik berat pada sektor pertanian dengan
meningkatkan industri pengolah bahan mentah
menjadi bahan baku.
PELITA III 79/80 – 83/84
Titik berat sektor pertanian (swasembada beras)
dengan meningkatkan industri pengolah bahan
baku menjadi barang jadi.
PELITA IV 84/85 – 88/89
Titik berat pertanian (melanjutkan swasembada
pangan) dengan meningkatkan industri
penghasil mesin-mesin.
PELITA V 89/90 – 93/94
Sektor pertanian untuk memantapkan
swasembada pangan dengan meningkatkan
sektor industri penghasil komoditi ekspor,
pengolah hasil pertanian, penghasil mesin-mesin
dan industri yang banyakk menyerap tenaga
kerja.
12
Modul Perekonomian Indonesia
13
Modul Perekonomian Indonesia
Krisis rupiah berarti krisis ekonomi 1998 dan juga krisis politik, krisis
menimbulkan : Gerakan mahasiswa untuk mendesak Soeharto mengundurkan
diri digantikan BJ Habibie karena mereka menganggap tidak ada perubahan
nyata, KKN semakin menjadi, kerusuhan dimana-mana dan masalah Soeharto
tidak terselesaikan.
Hingga awal tahun 1997 dapat dikatakan bahwa hampir semua orang, di
Indonesia maupun dari badan-badan dunia seperti Bank Dunia, IMF dan ABD
tidak menduga bahwa beberapa negara di Asia akan mengalami suatu krisis
moneter atau ekonomi yang yang sangat besar sepanjang sejarah dunjia sejak
akhir perang dunia kedua. Walaupun sebenarnya sejak tahun 1995 ada
sejumlah lembaga keuangan dunia (IMF dan Bank Dunia) sudah beberapa
kali memperingati Thailand dan Indonesia bahwa ekonomi kedua negara
tersebut sudah mulai memanas (overheating economy) kalau dibiarkan terus
(tidak segera didinginkan) akan berakibat buruk (Tambunan, 2006).
Kebijaksanaan Tahun 1995 – 1996
a) Kebijaksanaan moneter : diarahkan untuk mengendalikann sumber-
sumber ekspansi M2, khususnya meningkatnya kredit bank dan
arus modal luar negeri melalui :
3) Mekanisme operasi pasar terbuka (OPT) dengan instrumen SBI
dan SBPU
4) Merubah ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) menjadi 3%.
5) Merubah ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum
(KPMM) secara bertahap mencapai 12%.
b) Kebijaksanaan Valuta Asing/ Devisa : diarahkan untuk mengurangi
dorongan masuknya modal asing, terutama yang berjangka pendek
dengan cara :
1) Meningkatkan fleksibelitas nilai tukar rupiah melalui pelebaran
spread kurs jual dan kurs beli rupiah terhadap Dollar Amerika
2) Menerapkan penggunaan batas kurs intervensi (perbedaan batas
atas dan batas bawah sebesar Rp 66,00)
14
Modul Perekonomian Indonesia
15
Modul Perekonomian Indonesia
b. Faktor-faktor eksternal
- Jepang dan Eropa Barat mengalami kelesuan pertumbuhan
ekonomi sejak awal dekade 90-an dan tingkat suku bunga
sangat rendah. Dana sangat melimpah sehingga sebagian besar
arus modal swasta mengalir ke negara-negara Asia Tenggara
dan Timur, yang akhirnya membuat krisis.
16
Modul Perekonomian Indonesia
c. Teori-teori Alternatif
1) Teori konspirasi, krisis ekonomi sengaja ditimbulkan oleh
negara-negara maju tertentu, khususnya Amerika, karena tidak
menyukai sikap arogansi ASEAN selama ini.
2) Teori contagion, yaitu karena adanya contagion effect;
menularnya amat cepat dari satu negara ke negara lain,
disebabkan investor asing merasa ketakutan.
3) Teori business cycle (konjungtur), karena proses ekonomi
berdasarkan mekanisme pasar (ekonomi kapitalis) selalu
menunjukkan gelombang pasang surut dalam bentuk naik
turunnya variabel-variabel makro (Tambunan, 2006).
d. Faktor-faktor non-ekonomi
1) Dampak psikologis dari krisis di Indonesia adalah merebaknya
penomena kepanikan, sehingga para pemilik modal
internasional memindahkan modal mereka dari Indonesia
secara tiba-tiba.
2) Kepanikan ini kemudian diikuti oleh warga negara di
Indonesia, sehingga sekelompok orang (spekulan) berusaha
meraih keuntungan dengan cara menukar sejumlah besar rupiah
terhadap dollar AS. (Tambunan, 2006).
17
Modul Perekonomian Indonesia
18
Modul Perekonomian Indonesia
19
Modul Perekonomian Indonesia
20
Modul Perekonomian Indonesia
21
Modul Perekonomian Indonesia
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan perbedaan perkembangan ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi!
2. Pilih dan jelaskan tabel di bawah ini :
Periode Keadaan Hubungan Kebijakan Presiden
ekonomi: ekonomi dengan yang yang
(a) sangat negara luar : pernah menjabat:
buruk (b)buruk (a) sistem diterapkan:
(c)baik (d) terbuka (b)
sangat baik sistem tertutup
Orde
lama
Orde baru
Transisi
reformasi
Reformasi
3. Jelaskan kenapa krisis ekonomi tahun 2008 tidak separah krisis 1998?
22
Modul Perekonomian Indonesia
D. DAFTAR PUSTAKA
23