Anda di halaman 1dari 14

Modul Perekonomian Indonesia

PERTEMUAN 3:
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR
EKONOMI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi dan
perubahan struktur ekonomi. Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa
mampu:
3.1 Memahami konsep ekonomi
3.2 Memahami perhitungan pendapatan nasional
3.3 Memahami konsep perubahan struktur ekonomi

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 3.1:
Konsep Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu


negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional.

Teori Pertumbuhan Ekonomi


Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat
dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan.
Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan
ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:

I. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis


A. Werner Sombart (1863-1947)

39
Modul Perekonomian Indonesia

Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi


menjadi tiga tingkatan:
1. Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen
sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa
pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
a. Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
b. Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
c. Belum ada pertukaran barang dan jasa
2. Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan
kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian
kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini
menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pada masa ini hanya semata-mata untuk
saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Meningkatnya kebutuhan manusia
b. Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
c. Timbulnya pertukaran barang dan jasa
d. Pertukaran belum didasari profit motive
3. Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan
usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi
yang dilakukan tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah
bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi
empat masa sebagai berikut :
a. Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1. Kehidupan masyarakat masih statis
2. Bersifat kekeluargaan

40
Modul Perekonomian Indonesia

3. Bertumpu pada sektor pertanian


4. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
5. Hidup secara berkelompok
b. Tingkat kapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1. Kehidupan masyarakat sudah dinamis
2. Bersifat individual
3. Adanya pembagian pekerjaan
4. Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
c. Tingkat kapitalisme raya
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
1. Usahanya semata-mata mencari keuntungan
2. Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
3. Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern
4. Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
5. Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh
d. Tingkat kapitalisme akhir
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
1. Munculnya aliran sosialisme
2. Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
3. Mengutamakan kepentingan bersama

B. Friedrich List (1789-1846)


Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi
menjadi empat tahap sebagai berikut:
1. Masa berburu dan pengembaraan
2. Masa beternak dan bertani
3. Masa bertani dan kerajinan
4. Masa kerajinan, industri, perdagangan

41
Modul Perekonomian Indonesia

C. Karl Butcher (1847-1930)


Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan
menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
1. Masa rumah tangga tertutup
2. Rumah tangga kota
3. Rumah tangga bangsa
4. Rumah tangga dunia

D. Walt Whiteman Rostow (1916-1979)


W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang
bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan
perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
1. Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
a. Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam
fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
b. Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
c. Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
2. Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take
off)
a. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang
berada dalam proses transisi.
b. Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi
produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri
3. Periode Lepas Landas (the take off)
a. Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk mendobrak penghalang-
penghalang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
b. Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
diperluas.
c. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat.
d. Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau
lebih dari jumlah pendapatan nasional.

42
Modul Perekonomian Indonesia

e. Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah


ada mengalami ekspansi dengan cepat
4. Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
a. Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh
secara teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan
teknologi modern.
b. Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari
pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
c. Output dapat melampaui pertambahan jumlah penduduk.
d. Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
e. Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau
kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern.
5. Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
a. Sektor-sektor industri merupakan sektor yang memimpin (leading sector)
bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-
jasa.
b. Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar
masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan
pangan dasar, sandang, dan pangan.
c. Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
d. Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi.

II. Teori Klasik dan Neo Klasik


A. Teori Klasik Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya
bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan
penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil.
B. David Ricardo
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin
besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah
tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi

43
Modul Perekonomian Indonesia

turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup
minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state).

C. Teori Neoklasik Robert Solow


Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan
rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian
teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat
berdampak positif dan dapat berdampak negatif.
Harrord Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena
pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal
tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan
kerja.
Faktor – faktor Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi bisa bersumber dari pertumbuhan permintaan agregat
atau pertumbuhan penawaran agregat. Dari sisi permintaan agregat,
peningkatannya bisa terjadi karena pendapatan nasional yang terdiri atas
permintaan masyarakat (kosumen), perusahaan, dan pemerintah yang meningkat.
Dari sisi penawaran agregat, pertumbuhan output bisa disebabkan oleh
peningkatan volume dari faktor-faktor produksi yang digunakan seperti tenaga
kerja, modal, tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
a. Faktor Sumberdaya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh SDM. Cepat lambatnya proses pembangunan tergantung
kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan
memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan.
b. Faktor Sumberdaya Alam
Sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan
ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya
dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang

44
Modul Perekonomian Indonesia

dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan


hasil hutan dan kekayaan laut.
c. Faktor Sumberdaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
mendorong adanya pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang
dilakukan.
d. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit tetapi
dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong
pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan
diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
e. Faktor Sumberdaya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK (Tambunan, 2006).

Tujuan Pembelajaran 3.2:


Perhitungan Pendapatan Nasional

Beberapa konsep/ indikator penting yang perlu dpahami dalam rangka


analisis ekonomi makro antara lain : produk domestik bruto (PDB), pendapatan
nasional (Y), pendapatan per kapita, nilai tambah (Vas), kontribusi sektor (Ks),
laju pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi (In), jumlah uang beredar (JUB), debt
service ratio (DSR), nilai tukar perdagangan (TOT), tingkat pengangguran, tingkat
kesenjangann dan incremental capital output ratio (ICOR).

45
Modul Perekonomian Indonesia

Produk Domestik Bruto (PDB = GDP)


1) Dilihat dari sumber pembentukannya, GDP diperoleh dengan cara
menjumlahkan seluruh nilai tambah dari sektor-sektor usaha.
Rumus :
GDP = VAsp + VAss + VAst
Keterangan :
VAsp = Nilai Tambah Sektor Primer
VAss = Nilai Tambah Sektor Sekunder
VAst = Nilai Tambang Sektor Tertier
2) Dilihat dari penggunaannya (dari segi pengeluaran), nilai GDP harus sama
dengan nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga © + konsumsi pemerintah
(G) + pembentukan modal bruto (I) + ekxpor dikurangi impor (X – M).
Rumus :
GDP = C + I + G + (X – M)

Pendapatan Nasional (NI – Y)


Cara perhitungan pendapatan nasional :
Rumus :
GNP = GDP + F
NNP = GNP – D
NI = NNP – Nit
= (GDP + F) – D – Nit
NI = GDP + F – D – Nit

Skema :
Produk Domestik Bruto (GDP) Rp xxxxx
Ditambah : pendapatan neto terhadap luar
Negeri atas faktor produksi (F) Rp xxxxx
Produk nasional Bruto (GNP) Rp xxxxx
Dikurangi : penyusutan (D) Rp xxxxx
Produk Nasional Neto (NNP) Rp xxxxx
Dikurangi : pajak tak langsung (Nit) Rp xxxxx

46
Modul Perekonomian Indonesia

Pendapatan Nasional (NI = Y) Rp xxxxx


Pendapatan per kapita
Pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk
Rumus :
NI
Pendapatan per kapita : ---------
P
Nilai tambah (VAs)
Rumus :
VAs = OPs – IPs
Keterangan :
VAs = Nilai tambah masing-masing sektor
OPs = Output (keluaran) sektor
IPs = Input (masukan) sektor

Kontribusi Sektor (Ks)


Rumus :
VAs (Rp)
Ks = x 100%
PDB (Rp)
Laju pertumbuhan Ekonomi
Rumus :
PDBx – PDBx - 1
Cara tahunan =PDBx = x 100%
PDBx-1

 tn  
r   n 1  .1 .100%
Cara Rata-rata
 to  
Keterangan :
r = laju pertumbuhan ekonomi rata-rata setiap tahun
n = jumlah tahun (mulai dengan sampai dengan)
tn = tahun terakhir periode
to = tahun awal periode

47
Modul Perekonomian Indonesia

Tingkat Inflasi (IF)


Rumus (Sederhana) :
Menghitung IHK (Indeks Harga Konsumen)
Current Price
Index Sumber = x 100%
Base-period price
Menghitung tingkat inflasi (inflation rate = IR)
IHKn
Bulanan : IRn = x 100% - 100%
IHKn-1

Keterangan :
IR = angka inflasi (%) bulan n
IHKn = Indeks umum IHK Gabungan 17 kota bulan n
IHKn-1 = Indeks umum IHK Gabungan 17 kota bulan ke(n-1)

Tahunan : cummulative method (dengan menjumlahkan inflasi setiap bulan)

IHKx
IRx = x 100% - 100%
IHK(x-1)

Keterangan :
IRX = tingkat inflasi tahun x
IHKn = IHK tahun x
IHKn-1 = IHK tahun yang lalu

Debt Service Ratio (DSR)


Rasio angsuran hutang LN terhadap ekspor ini menggambarkan kemampuan suatu
negara dalam melunasi hutang LN.
Rumus :

Dt Dt
DSR  .100% atau DSR  .100%
Xnt Xbt

48
Modul Perekonomian Indonesia

Keterangan :
Dt = Bunga & Cicilan hutang
Xnt = ekspor neto (bersih), setelah dikurangi impor mingas
Xbt = ekspor bruto (kotor)
Karena yang menanggung beban hutang pemerintah dan swasta maka ada empat
versi perhitungan DSR :
1) DSR pemerintah terhadap ekspor bruto
2) DSR pemerintah (pemerintah + swasta) terhadap ekspor bruto
3) DSR pemerintah terhadap ekspor neto
4) DSR Indonesia (pemerintah + swasta) terhadap ekspor neto

Nilai Tukar Perdagangan (term of Trade = TOT)


Ada lima langkah untuk menentukan efek nilai tukar perdagangan LN terhadap
GDP (mempeengaruhi kemakmuran), dua diantaranya adalah :
Pertama, menentukan indeks harga ekspor (Px) dan indeks harga impor (Pm)

XB
Px  .100%
XK
MB
Pm  .100%
MK

Keterangan :
Px = Indeks ekspor
Pm = indeks impor
X, M = ekspor, impor
B = Bulan berlaku / harga tahun berjalan
K = harga konstan

Kedua, menentukan indeks nilai tukar (term of trade)


Px
TOT  x 100%
Pm

Keterangan :
Px = Indeks harga ekspor
Pm = Indeks harga impor

49
Modul Perekonomian Indonesia

Tingkat Kesenjangan, bisa dihitung dengan Gini Coeeficient (GC) atau 40%
golongan termiskin (40% GTM)
- Kesenjangan tinggi bila 40% GTM menerima < 12% dari NI (Y)
- Kesenjangan sedang bila 40% GTM menerima 12-17dari Y
- Kesenjangan rendah bila 40% GTM menerima > 17% dari NI (Y)

Penghitungan PDRB diperoleh melalui tiga pendekatan :


a. Pendekatan Produksi
Dalam pendekatan ini PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu
(satu tahun). Unit produksi dalam penyajiannya dikelompokkan dalam 9 sektor atau
lapangan usaha yaitu:
1) Pertanian.
2) Pertambangan dan Penggalian.
3) Industri Pengolahan.
4) Listrik, Gas, dan Air Bersih.
5) Bangunan.
6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
7) Pengangkutan dan Komunikasi.
8) Jasa Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan.
9) Jasa-jasa.

b. Pendekatan Pengeluaran
Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB adalah penjumlahan semua komponen
permintaan terakhir, yaitu:
1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari
untung.
2) Konsumsi pemerintah.
3) Pembentukan modal tetap domestik bruto.
4) Perubahan stok.
5) Ekspor neto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor neto
adalah ekspor dikurangi impor.

50
Modul Perekonomian Indonesia

c. Pendekatan Pendapatan
Menurut pendekatan pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima
oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Dari 3 pendekatan tersebut secara konsep jumlah pengeluaran tadi harus sama dengan
jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah
pendapatan untuk faktor-faktor produksinya. Selanjutnya produk domestik regional
bruto yang telah diuraikan di atas disebut sebagai Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Pasar, karena mencakup komponen pajak tidak langsung neto.

Tujuan Pembelajaran 3.3:


Konsep Perubahan Struktur Ekonomi

Suatu proses pembangunan ekonomi yang cukup lama dan telah


menghasilkan suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi biasanya disusul dengan
suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonominya. Perubahan struktur
ekonomi terjadi akibat perubahan sejumlahf aktor, bisas hanya dari sisi
permintaan agregat, sisi penawran agregat atua dari kedua sisi pada waktu yang
bersamaan (Tambunan, 2006).
Dari sisi permintaan agregat, faktor yang sangat dominan adalah
peningkatan tingkat pendapatan masyarakat rata-rata yang perubahannya
mengakibatkan perubahan dalam selera dan komposisi barang-barang yang
dikonsumsi. Hal ini menggairahkan pertumbuhan industri baru.
Dari sisi penawaran agregat, faktor utamanya adalah perubahan teknologi
dan penemuan bahan baku atau material baru untuk berproduksi, yang semua ini
memungkinkan untuk membuat barang-barang baru dan akibat realokasi dana
investasi serta resources utama lainnya dari satu sektor ke sektor yang lain.
Realokasi ini disebabkan oleh kebijakan, terutama industrialisasi dan
perdagangan, dari pemerintah yang memang mengutamakan pertumbuhan output
di sektor-sektor tertentu, misalnya industri (Tambunan, 2006).

51
Modul Perekonomian Indonesia

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan struktur ekonomi


antara lain :
1. Produktivitas tenaga kerja per sektor secara keseluruhan.
2. Adanya modernisasi dalam proses peningkatan nilai tambah dari bahan
baku, barang setengah jadi dan barang jadi.
3. Kreativitas dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk
memperluas pasar produk/jasa yang dihasilkan.
4. Kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan
sektor dan komoditi unggulan.
5. Ketersediaan infrastuktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi
barang dan jasa serta mendukung proses produksi.
6. Kegairahan masyarakat untuk berwirausaha dan melakukan investasi
secara terus-menerus.
7. Adanya pusat-pusat pertumbuhan baru yang muncul dalam wilayah
daerah.
8. Terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor-
impor.

D. SOAL LATIHAN/TUGAS
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi!
3. Kenapa perhitungan PDB belum tepat menggambarkan tingkat
kesejahteraan suatu bangsa?
4. Jelaskan faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan struktur ekonomi!

D. DAFTAR PUSTAKA
Tambunan, T. 2006. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia

52

Anda mungkin juga menyukai