KEBUTUHAN ALAT KESEHATAN DI FKTP DAN FKTRL DALAM

PENERAPAN E-KATALOG SEKTORAL

dr. Andi Saguni, MA
DIREKTUR FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Disampaikan pada acara
“MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) VII GAKESLAB INDONESIA”
Jakarta, 28-29 Agustus 2019
 10%

20%
Derajat
Kesehatan

40%
KOMPETENSI FASYANKES
Teori Blum, 1974
30% SARANA,
SISTEM
SUMBER DAYA
PRASARANA &
MANUSIA AKREDITASI PEMBIAYAAN PELAYANAN
ALAT & RUJUKAN

KOMPETENSI
MANAJERIAL

LISENSI -
SERTIFIKASI
TANTANGAN DALAM PEMENUHAN
FASILITAS (S,P,A) KESEHATAN

1 Distribusi yang Belum Merata

❑ Tempat Tidur (TT)
❑ Layanan Tertentu (Radioterapi, Jantung,
Hemodialis, dll)
❑ Kompetensi Fasyankes (Pemerataan SDM,
pemenuhan SPA belum sesuai standar, dsb)
2
Pemenuhan Layanan Level 3
ICU, ICCU, PICU, NICU

3 Mutu Layanan
 KKebijakan Standar SPA di Fasyankes

Monitoring terhadap ketersediaan/pemenuhan SPA

di Fasyankes
• Permenkes No 31 Tahun 2018 tentang ASPAK → mewajibkan
Fasyankes mengisi data SPA
• Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
• Permenkes No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan RS
• Permenkes No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi
Alat Kesehatan

Pemerataan Akses Pelayanan Kesehatan

• Afirmasi untuk pembangunan Puskesmas Perbatasan &
Tertinggal, RS Pratama dan RS di DTPK
• Pembangunan RS Vertikal di Wilayah Timur Indonesia
• Fasilitas lain untuk mendukung akses di DTPK
• Telemedicine
• Flying Health Care
 PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT
DI INDONESIA
Jumlah RS di Indonesia
2799 2828 2838
2.838
2600 RumahSakit
2487 TAHUN 2019

2015 2016 2017 2018 2019

RS Awal Bros RS Awal Bros
STATUS AKREDITASI RS

2.378
Eka Hospital
RSUPN dr. Ciptomangunkusumo

RSUP dr. M. Hoesin RSJPD Harapan Kita

RSUP Fatmawati RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo

PARIPU RSPAD Gatot Subroto

RNA
PERDAN
A RumahSakit RSUP dr. Kariadi

40
36% RSUP dr. Hasan Sadikin RS Premier
36%
RS Awal Bros RSUP dr. Sardjito
MADYA
Tersertifikasi Eka Hospital RSUP Sanglah
UTAMA
12% 11% Akreditasi Nasional RS Siloam Lippo Village
RS Premier Bintaro
RS Premier Jatinegara
RS Pondok Indah
RS Siloam

DASAR
RS Siloam Kebon Jeruk RS Puri Indah
RS Mata Kedoya JEC
RS Awal Bros Bekasi
RumahSakit
5%
Tersertifikasi
RS Swasta Kemenkes TNI
Akreditasi Internasional
 PERKEMBANGAN PUSKESMAS
DI INDONESIA
Jumlah Puskesmas di Indonesia
9993

9754 9767
9825
9905
7610
Puskemas
Tersertifikasi Akreditasi
2015 2016 2017 2018 2019
Sumber: Pusdatin Kemenkes (Data per Desember 2018)

PERSENTASE PUSKESMAS TERAKREDITASI DIBANDINGKAN 1%

DENGAN BELUM TERAKREDITASI 12%

31%

TERAKREDITASI 7609
56%

BELUM TERKAREDITASI 2384

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 6

DASAR MADYA UTAMA PARIPURNA
Sumber: Dit. Mutu Akeditasi Yankes (Data per Juli 2019 )
 PEMANTAUAN KONDISI SPA di FASYANKES MELALUI ASPAK

2018 2019

2018 2975 2019

(30%)

6964
(70%)

Sumber data : ASPAK 2015, 2016, 2017, 2018 dan 2019 (Juli)
 PERSENTASE ALAT
BERDASARKAN SUMBER PENDANAAN TAHUN 2019

KSO
0% BLU JKN JKN
Hibah 2% 4% 0%
1%

APBD APBN
20% BLU 41%
APBN 44%
73%
APBD
13%

KSO Hibah
1% 1%
PUSKESMAS RUMAH SAKIT
Sumber : ASPAK , 2019
 Kebutuhan Alat Kesehatan Nasional
Th 2014-2019

40
35 34 36.7
30
25 24.3
20 15.5 16.1
15 10.9
10
5
0

2014 2015
2016
2017
2018
2019
Sumber : Eplanning Ditjen Yankes 2014-2019
 JUMLAH ALKES TERBANYAK YANG
DIBUTUHKAN FASYANKES

2019 2020
 JUMLAH ALKES TERBANYAK YANG
DIBUTUHKAN FASYANKES

2017 2018
 PEMENUHAN ALKES
DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
BERSUMBER DAK KESEHATAN 2019

TAHUN 2018 TAHUN 2019

NO JENIS ALKES
VOLUME ANGGARAN (Rp.) VOLUME ANGGARAN (Rp.)

1 Ruang Tindakan/UGD 776 paket 110.847.267.712 1048 paket 102.573.863.518

Peralatan UKM (Pustu Set, PHN Kit,
2 Imunisasi Kit, UKS Kit, UKGS Kit, 984 paket 95.876.269.734 890 paket 76.892.796.401
BidanKit, Posyandu Kit, Kesling Kit)
3 Set Laboratorium 760 paket 132.775.499.882 784 paket 96.248.092.294

4 Set Pemeriksaan Umum 1150 paket 132.775.499.882 847 paket 63.847.283.657

Set Ruangan Kesehatan Ibu, Anak, KB
5 783 paket 75.918.815.214 2228 paket 49.892.796.401
dan Imunisasi
6 Set Persalinan 426 paket 66.179.142.737 776 paket 58.548.095.294

7 Set Pasca Persalinan 279 paket 20.374.837.881 209 paket 14.448.461.792

 Rekap Usia Alat di Rumah Sakit & Puskesmas

1800000
1600000
1400000 Total sebanyak
1200000 2.268.009 Alkes
1000000 di RS & PKM
800000
600000
400000
200000
0
Jumlah Usia < 5 Usia 5-10 Usia 10-15 Lebih 15
Tidak Tahu
total Thn Thn Thn Thn
Jumlah alat di RS 1610371 789753 367874 121951 98758 232035
Jumlah alat di PKM 657638 188670 90814 55699 40207 282248

Sumber : ASPAK, Januari 2019

 ISU PERMASALAHAN KATALOG ALKES

1. TERBATAS JENIS ALAT KESEHATAN YANG ADA DI E-KATALOG

2. PROSES PEMASUKAN ALKES DI E-KATALOG CUKUP LAMA
3. BELUM ADANYA KESERAGAMAN DALAM PENYEBUTAN NAMA
ALAT KESEHATAN
4. TIDAK SEMUA ALKES YANG TERDAPAT DI KATALOG SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN FASYANKES
 KATALOG SEKTORAL

KATALOG
KATALOG
ELEKTRONIK E-PURCHASING
ELEKTRONIK
SEKTORAL

KEBUTUHAN
FASYANKES

INTEROPERABILITAS ASPAK PBE KRISNA

RUMAH SAKIT/PUSKESMAS/FASKES
 SARAN DAN UPAYA PEMENUHAN ALKES MELALUI KATALOG

1. KEMENTERIAN KESEHATAN SUDAH MULAI MENGIMPLEMENTASIKAN

KATALOG SEKTORAL SEHINGGA DIHARAPKAN DAPAT MENDORONG
PERCEPATAN DALAM PROSES PENAYANGAN KATALOG ALKES
2. PENYEDIAAN BARANG YANG SELEKTIF SESUAI KEBUTUHAN PRIORITAS
FASYANKES
3. KEMENTERIAN KESEHATAN (DITJEN YANKES & FARMALKES) SEDANG
MELAKUKAN PENYUSUNAN NOMENKLATUR ALAT KESEHATAN SEHINGGA
ADA KESAMAAN NAMA DAN PENGERTIAN ALAT KESEHATAN DARI MULAI
IJIN EDAR SAMPAI PADA TINGKAT PENGGUNA (FASYANKES)
 PENUTUP
1. Kebutuhan alat kesehatan memiliki trend yang terus naik di Fasyankes yang
harus didukung oleh ketersediaan di katalog elektronik
2. Ketersediaan Alat Kesehatan di Katalog sangat penting dalam pemenuhan
kebutuhan pelayanan di Fasyankes yang efektif dan efisien
3. Daftar katalog alat kesehatan didorong sesuai dengan kebutuhan Fasyankes
dan mendukung program Kementerian Kesehatan
4. Katalog Sektoral dapat mempermudah pengadaan alat kesehatan yang
bukan hanya dapat menumbuhkan industri/usaha bidang alkes tetapi
diharapkan memberikan kontribusi positif terhadapa efisiensi biaya
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia