Pada tahun 1960-an teknologi pendidikan menjadi salah satu kajian yang banyak mendapat perhatian di lingkungan ahli pendidikan. Pada awalnya, teknologi pendidikan merupakan kelanjutan perkembangan dari kajian-kajian tentang penggunaan Audiovisual, dan program belajar dalam penyelenggaraan pendidikan. Perkembangan kajian teknologi pendidikan menghasilkan berbagai konsep dan praktek pendidikan yang banyak memanfaatkan media sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, terdapat presepsi bahwa teknologi pendidikan sama dengan media, padahal kedudukan media berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah dalam penyampaian informasi atau bahan belajar.
Berdasarkan sejarah perkembangannya, istilah teknologi pendidikan mulai digunakan
sejak tahun 1963, dan secara resmi diikrarkan oleh association of Education and Communication Technology (AECT) sejak tahun 1977, walaupun adakalanya terjadi overlapping penggunaan itstilah tersebut dengan teknologi pembelajaran. Namun kedua istilah tersebut masih terus digunakan sesuai dengan pertimbangan penggunanya. Finn (1965) mengungkapkan bahwa di Inggris dan Kanada lebih lazim digunakan istilah teknologi pendidikan, sedangkan di Amerika Serikat banyak digunakan istilah teknilogi pembelajaran. Tapi adakalanya kedua istilah tersebut digunakan secara serempak dalam kegiatan yang sama. Dan akhir-akhir ini berkembang konsep bahwa teknologi pembelajaran lebih layak digunakan untuk konteks penyelenggaraan pengajaran.
Perbedaan Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran
Adapun perbedaan teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran ialah : Teknologi pendidikan lebih luas cakupannya jika dibandingkan dengan istilah “teknologi pembelajaran”. Teknologi pendidikan mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses mengembangkan kemampuan manusia. Sedangkan teknologi pembelajaran merupakan suatu bidang kajian khus ilmu pendidikan dengan formal “belajar”pada manusia secara individu maupun kelompok. hal ini karena belajar tidak hanya berlangsung dalam lingkup sekolah saja, melainkan juga pada organisasi lainnya, seperti keluarga, masyarakan, dunia usaha, bahkan pemerintahan.
Definisi Teknologi Pendidikan dari Masa ke Masa
Definisi teknologi pendidikan pada awal tahun 1920 dipandang sebagai media. Akar terbentuknya pandangan ini terjadi ketika pertama kali diproduksi media pendidikan pada wal abad dua puluhan. Media ini, sebagai media pembelajaran visual yang berupa film, gambar dan tampilan yang mulai ramai 1920. Tahun 1960 dan 1970 teknologi pendidikan dipandang sebagai suatu proses. Awal tahun 1950, khususnya selama tahun 1960 dan 1970 sejumlah ahli dalam bidang pendidikan mulain mendiskusikan teknologi pendidikan dalam suatu yang berbeda. Mereka membahasnya sebagai suatu proses. Contohnya Finn (1960) mengatakan bahwa teknologi pendidikan harus dipandang sebagai suatu cara untuk melihat masalah pendidikan dan menguji kemungkinan solusi dari masalah tersebut. Sedangkan Limsdaine (1964) mengatakan bahwa teknologi pendidikan dapat dijadikan aplikasi ilmu pengetahuan pada praktek pendidikan. Padan tahun 1960-an dan 1970 banyak definisi teknologi pendidikan yang dipandang sebagai suatu proses. Di tahun 1963 definisi teknologi pendidikan digambarkan bukan dengan hanya sebuah media. Definisi ini (Ey, 1963) menghasilkan dengan suatu kondisi pengawas yang dibentuk oleh Departemen Pendidikan Audiovisual (sekarang dikenal sebagai Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan). Definisi selanjutnya merupakan definisi tahun 1970-an yang dikeluarkan oleh Komisi Pengawas Teknologi Pendidikan. Teknologi pendidikan adalah suatu cara sistematis dalam mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non munusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif. Definisi 1977, teknologi pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisa masalah dan merancang. Melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia. Definisi 1994, definisi ini menggaris bawahi dua praktek yaitu penggunaan media untuk tujuan pendidikan dan penggunaan prosedur desain pembelajaran yang sistematis.