Anda di halaman 1dari 4

3.

Imunisasi
c. Alasan perubahan jadwal imunisasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia secara periodik mengkaji rekomendasi jadwal
imunisasi untuk menyesuaikan dengan berbagai perkembangan yang terkait dengan
jadwal imunisasi di Indonesia. Jadwal imunisasi 2020 ini bertujuan agar dapat
digunakan oleh anggota IDAI dalam memenuhi keinginan masyarakat mendapatkan
vaksin yang lebih lengkap. Perubahan pada rekomendasi tahun 2020 adalah pada
imunisasi hepatitis B, IPV, BCG, DTP, Hib, campak/MR/MMR, JE, varicella,
hepatitis A, dan dengue.1
Perbedaan jadwal imunisasi pada kurun waktu yang berbeda, antara lain
karena sumber rujukan yang berbeda, adanya modifikasi untuk memudahkan orang
tua, atau pertimbangan khusus berdasarkan keadaan bayi dan anak pada saat itu.1
Jadwal imunisasi terbaru yang direkomendasikan oleh IDAI telah dievaluasi
secara periodik dengan mempertimbangkan perubahan epidemiologi penyakit
tertentu, adanya vaksin-vaksin baru yang resmi beredar di Indonesia dan negara
tetangga serta memperhatikan anjuran dari WHO.1
4. Skenario imunisasi
d. Anak usia 7 tahun
Anak usia 7 tahun mendapatkan:1,2
1) Vaksin DPT
Vaksin satu ini dapat diberikan mulai umur 6 minggu dan berupa vaksin
DTwP atau DTaP. vaksin DTaP diberikan pada umur 2,3,4 bulan atau 2,4,5,
bulan. Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan dan booster berikutnya
diberikan pada umur 5-7 tahun atau pada program BIAS kelas 1. Umur 7 tahun
atau lebih menggunakan vaksin Td atau Tdap. Pemberian booster selanjutnya
pada umur 10-18 tahun atau pada program BIAS kelas 5. Booster Td diberikan
setiap 10 tahun sekali.
2) Vaksin influenza
Diberikan mulai umur 6 bulan, diulang setiap tahun. Pada umur 6 bulan
sampai 8 tahun imunisasi pertama 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
Umur > 9 tahun, imunisasi pertama 1 dosis.
3) Vaksin MR/MMR
Pada umur 9 bulan, berikan vaksin MR dan apabila belum menerimanya
hingga berumur 12 bulan dapat diberikan vaksin MMR. Umur 18 bulan berikan
MR atau MMR, umur 5-7 tahun berikan MR dalam program BIAS kelas 1 atau
MMR.
4) Vaksin Tifoid
Diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun, pemberian pada
usia 7 tahun bersifat sebagai booster vaksin yang telah diberi sebelumnya.
5) Vaksin varisela
Vaksin varisela diberikan mulai umur 12-18 bulan. Pada umur 1-12 tahun
diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Untuk anak umur
13 tahun atau lebih, dapat diberikan dengan interval 4 sampai 6 minggu.
6) Vaksin Hepatitis B
Di dalam jadwal imunisasi tahun 2020 imunisasi HB selain diberikan pada
umur 2, 3 dan 4 bulan, juga diberikan pada umur 18 bulan bersama DTwP atau
DTaP sesuai dengan jadwal imunisasi HB di Permenkes No. 12 tahun 2017.5
Dengan tambahan imunisasi HB pada umur 18 bulan diharapkan menghasilan
proteksi. Pada usia 7 tahun pemberian vaksin HB bertujuan untuk mengejar
(catch up) ketertinggalan pemberian vaksin HB
7) Polio
Sebaiknya diberikan segera setelah lahir. Apabila lahir di fasilitas kesehatan
berikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama. Selanjutnya
berikan bOPV atau IPV bersama DTwP atau DTaP. Vaksin IPV minimal
diberikan 2 kali sebelum berumur 1 tahun bersama DTwP atau DTaP. Pada usia
7 tahun pemberian vaksin Polio bertujuan untuk mengejar (catch up)
ketertinggalan pemberian vaksin Polio
8) Hepatitis A
Diberikan 2 dosis mulai umur 1 tahun, dosis ke-2 diberikan 6 bulan sampai
12 bulan kemudian. Pada usia 7 tahun pemberian vaksin HA bertujuan untuk
mengejar (catch up) ketertinggalan pemberian vaksin HA
9) Japanese Ensephalitis
Diberikan mulai umur 9 bulan di daerah endemis atau yang akan bepergian
ke daerah endemis. Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster
1 - 2 tahun kemudian. Pemberian pada usia 7 tahun bertujuan sebagai booster
atau sebagai perlindungan apabila berpergian ke daerah endemis JE. Surveilans
JE di Indonesia tahun 2016 ada 9 provinsi melaporkan kasus JE: Bali,
Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, DI
Yogyakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan Riau, dengan
kasus JE terbanyak di provinsi Bali.

8. Seorang anak lahir dan diimunisasi pertama di Singapura. Saat COVID-19, anak tersebut
tidak dapat kembali ke Singapura dan menetap d Indonesia. Jika anak tersebut memiliki
jadwal imunisasi di Singapura, apakah kita mengikuti jadwal imunisasi negara Indonesia
saat ini atau negara saat awal imunisasi (Singapura)?
Kebutuhan imunisasi di kedua negara berbeda. Imunisasi yang dibutuhkan di
Singapura adalah demam kuning, imunisasi rutin (tetanus, diphtheria, pertussis (Tdap);
Measles, Mumps, Rubella (MMR); Polio; Influenza), hepatitis A, demam tifoid, hepatitis
B, dan ensefalitis Jepang, sedangkan imunisasi yang dibutuhkan di Indonesia adalah
meningitis meningokokus, demam kuning, imunisasi rutin, hepatitis A, demam tifoid,
hepatitis B, ensefalitis Jepang, dan rabies. Imunisasi rutin di kedua negara tersebut sama,
yaitu tetanus, diphtheria, pertussis (Tdap); measles, mumps, rubella (MMR); polio;
influenza; meningitis meningokokus; pneumonia pneumokokus; varicella; virus papiloma
manusia; herpes zoster; haemophilus influenza tipe B; dan rotavirus.3
Risiko kesehatan umum di kedua negara juga berbeda. Risiko kesehatan umum di
Singapura adalah polusi udara, chikungunya, COVID-19, dengue, infeksi menular
seksual, diare pelancong, dan virus Zika, sedangkan risiko kesehatan umum di Indonesia
adalah polusi udara, chikungunya, COVID-19, dengue, hepatitis E, infeksi cacing
tambang/cutaneous larva migrans, malaria, skistosomiasis, infeksi menular seksual,
infeksi soil-transmitted helminths, diare pelancong, dan virus Zika.3
Dokter harus mendapatkan catatan imunisasi anak tersebut. Dokter bertanggung
jawab untuk melihat catatan imunisasi dan memberikan saran dan/atau vaksin untuk
memastikan anak tersebut divaksinasi sejalan dengan program rutin Indonesia. Sementara
anak tersebut tinggal di Indonesia, penting bagi anak tersebut untuk dilindungi terhadap
infeksi yang merupakan risiko kesehatan masyarakat di Indonesia. Beberapa vaksinasi
yang telah dimulai di Singapura juga akan diselesaikan oleh dokter.4
DAFTAR PUSTAKA

1. Soedjatmiko, Sitaresmi MN, Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, Moedjito I, Rusmil K, et


al. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia
Tahun 2020. Sari Pediatri 2020;22(4):252-60.
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi 2021. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia; 2021.
3. International Association for Medical Assistance to Travellers. Travel Health Information
[Internet]. International Association for Medical Assistance to Travellers. 2020 [cited 10
June 2021]. Available from: https://www.iamat.org/country/indonesia/risk/routine-
immunizations and https://www.iamat.org/country/singapore/risk/routine-immunizations
4. Oxford Vaccine Group. Vaccine Knowledge Project. Oxford: University of Oxford; 2020.

Anda mungkin juga menyukai