VIRUS
Manusia rentan dengan penyakit. Penyebabnya bisa beragam, salah satu yang sering di
jumpai adalah virus, yakni mikroba yang bersifat parasit dengan ukuran mikroskopik dan
cenderung bekerja dengan cara menginfeksi inangnya.
Awalnya virus dianggap sebagai zat kimiawi biologis, bahkan dalam bahasa latin disebut
sebagai virus yang artinya “racun” karena mampu menyababkan berbagai penyakit dan
dapat menyebar di antara organisme.
Percobaan mengenai virus diawali dari munculnya penyakit bintik kuning pada daun
tembakau atau mosaic. Adolf Mayor mencoba menularkan penyakit tersebut melalui
getah tanaman yang sakit ke tanaman sehat, hasilnya tanaman yang sehat menjadi sakit.
Awalnya ia menganggap virus adalah bakteri, ternyata ketika daun tembakau yang sakit
di ekstrak lalu disaring menggunakan alat filter yang dirancang untuk menyaring bakteri.
Namun, getah hasil penyaringan tersebut tetap mengakibatkan penyakit mosaik, hal ini
menunjukkan bahwa bakteri terlalu kecil untuk dapat melewati penyaringan, sehingga
tidak mungkin disebabkan oleh bakteri.
partikel itu hanya dapat hidup pada makhluk hidup yang diserangnya. Kemudian Wendel
M. Stanley berhasil mengkristalkan partikel tersebut. Partikel mikroskopis itu lalu dinamai
TMV (Tobacco Mosaic Virus). Setelah itu TMV dan berbagai jenis virus lain dapat benar-
benar dilihat berkat bantuan mikroskop elektron.
Virus merupakan suatu partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk
makhluk hidup atau benda mati.
Virus dianggap benda mati karena ia dapat dikristalkan, sedangkan virus dikatakan
benda hidup, karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang, jadi
virus merupakan partikel yang berada di wilayah abu-abu antara organisme hidup dan
zat kimiawi.
Struktur virus
Virus hanya berukuran 20nm lebih kecil dari ribosom, nyaris tidak tampak di bawah
mikroskop cahaya.
Dapat mengkristal, bertentangan dengan sel yang paling sederhana sekalipun tidak
dapat dikristalkan. Maka, virus bukan sel, namun partikel penginfeksi yang terdiri dari
asam nukleat (materi genetik yang diselubungi oleh protein), pada beberapa kasus
virus ada yang memiliki amplop bermembran.
Virus memiliki satu jenis materi genetic saja, yaitu DNA saja atau RNA saja, baik
yang berantai tunggal atau berantai ganda. Sehingga virus diberi nama sesuai
dengan materi geneticnya, Virus DNA atau Virus RNA.
Tubuh virus terdiri atas materi genetic dan protein yang melindungi materi genetic
dan disebut sebagai kapsid. Kapsid tersusun atas sub unit protein yaitu kapsomer
contohnya pada TMV padaa penyakit mosaik. Beberapa virus memiliki struktur
tambahan yaitu amplop bermembran (terbuat dari protein dan glikoprotein seperti
membrane sel) yang menyelubungi kapsid contohnya virus influenza. Bentuk yang
paling kompleks ialah bakteriofag yaitu virus yang menginfeksi bakteri, memeiliki
kepala, batang dan ekor.
Disebut sebagai parasit sejati artinya hanya dapat hidup di dalam sel inang (makluk
hidup), karena tidak mampu melakukan metabolisme sel untuk memproduksi dirinya
sendiri.
Virus memiliki kisaran inang yang diakibatkan oleh evolusi sistem pengenalan pada
virus. Layaknya sebuah gembok dan anak kunci, virus mengenali inang melalui
protein pada permukaan virus dengan reseptor pada makhluk hidup. Kisaran inang
pada virus berbeda-beda, misalnya Virus campak, hanya dapat menginfeksi
manusia. Kisaran inang yang lebih luas yaitu misalnya West Nile yang dapat
menginfeksi burung, kuda, dan manusia.
Perkembangabiakan Virus
1. Siklus lisis
a. Peletakan/ Adsorpsi adalah tahap penempelan virus pada dinding sel inang.
b. Penetrasi, masuknya materi genetik virus ke dalam sel inang.
c. Sintesis, virus memperbanyak materi genetiknya lalu memproduksi bagian-bagian
tubuhnya seperti kepala, batang dan ekor pada bakteriofag.
d. Perakitan, merakit bagian-bagian tubuh menjadi virus yang baru, misalnya menjadi
bakteriofak yang baru.
e. Sel inang dihancurkan dengan keluarnya virus dari tubuh sel inang.
2. Siklus lisogenik
a. Peletakan/ Adsorpsi adalah tahap penempelan virus pada dinding sel inang.
b. Penetrasi, masuknya materi genetik virus ke dalam sel inang.
c. Sintesis, virus memproduksi materi genetiknya lalu bergabung dengan materi genetik
sel inang yang disebut sebagai profag.
d. Jadi ketika sel inang memperbanyak diri, maka materi genetic virus ikut juga
diperbanyak karena adanya penggabungan materi genetic tersebut, dan hidup di
dalam tubuh sel inang.
e. Siklus lisogenik dapat berlaih ke siklus litik dengan memasuki tahap lisis pada sel
inang. Namun, siklus litik tidak dapat beralih ke siklus lisogenik sehingga disebut
sebagai virulen.
Peran Virus Didalam kehidupan, virus memiliki 2 peran, yaitu peran virus sebagai
mikroorganisme yang menguntungkan, maupun yang merugikan. Virus yang
menguntungkan: Virus berperan penting dalam bidang rekayasa genetika karena dapat
digunakan untuk cloning gen (reproduksi DNA yang secara genetis identik), transfer gen
untuk mengendalikan pertumbuhan serangga. dari satu organism eke organisme lainnya,
yang sangat penting dalam bioteknologi, medis sebagai agen terapi gen untuk manusia
sehingga diharapkan penyakit menurun seperti diabetes dan kanker dapat disembuhkan.
Karena tidak pernah terpapar sebelumnya, manusia yang terinfeksi virus tidak
memiliki sistem kekebalan tubuh yang mengenali jenis virus baru. Contohnya virus flu
dapat menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain meningkatkan potensi
penyebaran yang lebih besar. Seperti virus influenza A pada 1918 (H1N1 yang
mengakibatkan flu yang menginfeksi unggas. Dan pada 1997, ditemukannya jenis virus
baru H5N1 yang menginfeksi 18 orang di Hongkong dan diatasi dengan pemusnahan
seluruh unggal di Hongkong yang menghentikan wabah. Lalu pada tahun 2007, H5N1,
kasus baru yang menginfeksi manusia mulai muncul di wilayah Asia Tenggara yang kini
di sebut penyakit flu burung.
Kemunculan virus baru pada umumnya tidaklah “baru”, namun sudah ada
sebelumnya dan mengalami mutasi, kemudian menyebar lebih luas ke spesies inang
yang baru.
a. Viroid
b. Prion
Merupakan protein menular yang bekerja lambat dan hampir tidak bisa
dihancurkan yang menyebabkan penyakit otak pada mamalia. Perbanyakan
dengan mengubah protein normal menjadi versi prion.
Pengendalian virus
Vaksin adalah zat yang terbuat dari mikroba penyebab penyakit untuk membantu
tubuh membangun kekebalan terhadap serangan penyakit. Mikroba dalam kandungan
vasin adalah versi yang sudah mati atau dilemahkan. Beberapa vaksin hanya
mengandung sebagian dari kuman penyakit. Vaksin tertentu dapat terbuat dari racun atau
protein yang biasanya diproduksi oleh kuman dan sudah dilemahkan.Setelah divaksinasi,
tubuh akan mengembangkan dan membentuk sistem kekebalan (antibodi) sebagai
respons terhadap keberadaan antigen (zat asing) sehingga dapat mengenali jenis virus
yang menginfeksi hewan ataupun manusia tanpa harus terpapar oleh virus terlebih
dahulu.
Pertanyaan :
5. Mengapa kita harus menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari infeksi virus dan
bagaimana caranya?