Fasilitator :
Disusun Oleh :
2021
PEMICU 1
Diskusi Kelompok 1
2. Fitri Aulia
Kiano, bayi laki-laki berusia 4 bulan yang berkulit putih, dibawa ibunya ke dokter
karena tampak makula eritematosa dan edema ringan di area wajah dan leher Kiano.
Lesi tersebut menutupi hampir setengah kepala, wajah, dan leher. Pada bagian parietal
kanan Kiano juga tampak bula yang telah pecah dengan dasar dermis berwarna merah
muda dan ditemukan eksudat jernih. Saat ini Kiano menjadi sangat rewel. Ibunya
mengatakan tak sengaja meninggalkan Kiano di halaman rumah diatas stroller saat
Kiano tertidur pulas, sehingga ia sibuk mengangkat jemuran di siang hari dan ia baru
teringat 1 jam kemudian setelah Kiano yang terbangun dari tidurnya menangis. Ibunya
ingin mengobati sendiri dengan ramuan herbal namun keluarganya memaksa agar Kiano
segera dibawa ke dokter karena ditakutkan akan menyebabkan luka sukar sembuh dan
dikhawatirkan luka bakar tersebut akan mengalami infeksi sekunder dan menjadi keloid
setelah sembuh.
A. Terminologi
Makula : Secara anatomi, suatu bercak, bintik, atau penebalan suatu area yang
dapat dibedakan dengan warna atau lainnya dari sekitarnya (Dorland, ed30)
Edema : pengumpulan cairan secara abnormal di ruang interselular tubuh
(Dorland, ed 30)
Keloid : Jaringan parut irregular yang meninggi dan membesar secara progresif,
akibat pembehtukan kolagen berlebihan di lapisan dermis selama perbaikan
jaringan ikat (Dorland Edisi 30)
Eritematosa : kemerahan pada kulit yang dihasilkan oleh kongesti pembuluh
kapiler (dorland, 30)
Eksudat : Cairan tinggi protein dan debris sel yang keluar dari pembuluh darah
serta diendapkan didalam jaringan atau pada permukaan jaringan, biasanya
merupakan basil peradangan (Dorland, ed30)
Bula : Lepuhan besar:disebut juga bleb. 2. Pada anatomi, suatu struktur bundar
dan menonjol(Dorland edisi 31)
Lesi : Diskontinuitas jaringan patologis atau traumatis atau hilangnya fungsi
suatu bagian (Dorland, edisi 30)
Dermis : lapisan kulit jauh ke epidermis, terdiri dari lapisan padat jaringan ikat
vaskular(Dorland edisi-32)
Parietal : dari atau yang berhubungan dengan dinding rongga (Dorland edisi 30)
B. Keyword
Laki-laki 4 bulan
Makula eritematosa di wajah dan leher
edema di wajah dan leher
Bula yang telah pecah
Dasar dermis bewarna merah muda
Eksudat jernih
Keloid
Luka bakar
C. Identifikasi Masalah
Luka bakar : sistem kulit dan integumen
Sistem Kulit dan Integumen: Perubahan warna kulit (bercak putih, merah, hitam,
kuning)
Kulit merah dan nyeri – Sistem kulit dan integumen
D. Analisis Masalah
E. Hipotesis
Laki-laki pada pemicu mengalami luka bakar derajat 1
Kiano mengalami luka bakar Mayor
Pigmen pada kulit mempengaruhi kerentanan terjadinya luka bakar akibat
pajanan matahari
DK 2
Jawab :
Kulit merupakan organ kompleks yang berasal dari ektoderm embrionik (yang
menyusun epidermis) dan mesoderm embrionik (yang menyusun dermis).
Sel kulit yang berasal dari ektoderm adalah keratinosit. Melanosit berasal dari
neural crest yang merupakan bagian dari ektoderm.
EPIDERMIS
2. Jelaskan struktur dan fungsi normal penyusun kulit dan jaringan penunjangnya!
Jawab :
Struktur:
‐ Epidermis (ektoderm)
‐ Dermis (mesoderm)
A. EPIDERMIS
Fungsi Epidermis:
‐ Sintesa Vit D
Stratum Basale
Stratum spinosum
Stratum granulosum
Stratum lusidum
Stratum korneum
B. Dermis
Berasal dari lapisan mesoderm embrional.
Terdiri atas jaringan penyambung dengan serat kolagen dan elastin
Epidermis dilekatkan ke dermis melalui lamina basal
Tonjolan-tonjolan dermis ke epidermis →memperkuat ikatan dermis-
epidermis
Tonjolan tsb disebut papila dermis
Fungsi Demis :
Pertukaran gas, nutrisi, dan produk sisa pada epidermis dengan pembuluh
darah didermis
3. Jelaskan bagaimana flora normal kulit dan perannya mempertahankan fungsi
tubuh!
Jawab :
Flora normal yang menempati kulit terdiri dari dua jenis yaitu
Flora transien akan mati atau dapat dihilangkan dengan cuci tangan
flora tetap terdiri atas mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya dijumpai
pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu
Peran :
Pada kulit dan membran mukosa mencegah kolonisasi kuman patogen melalui
mekanisme bacterial interference, dengan cara kompetisi untuk mendapatkan reseptor
pada sel hospes, kompetisi untuk makanan, pengeluaran zat-zat toksik yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.
Jawab :
Jawab :
Hormon yang berperan dalam melanogenesis
Jawab :
Jawab :
2. Kosmetik
3. Hormon
4. Obat-obatan
5. Riwayat penyakit
6. Riwayat keluarga
7. Ras
Jawab :
‐ Terapi: analgetik
‐ IIB : deep : penyembuhan agak lama, jika lukanya luas mungkin memerlukan
skin graft
‐ Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak dan usia lanjut
‐ Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala usia (tidak mengenai muka, tangan,
kaki, dan perineum.
‐ Luka bakar dengan luas 15 – 25 % pada dewasa, dengan luka bakar derajat III
kurang dari 10 %
‐ Luka bakar dengan luas 10 – 20 % pada anak usia < 10 tahun atau dewasa > 40
tahun, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
‐ Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak maupun dewasa yang tidak
mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum.
‐ Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah 10 tahun atau di atas usia 50
tahun
‐ Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain disebutkan pada butir pertama
‐ Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa memperhitungkan luas
luka bakar
Anak-anak
Kerusakan membran sel yang sebagian disebabkan oleh radikal bebas oksigen yang
dilepaskan dari leukosit polimorfonuklear akan mengaktifkan enzim yang
mengkatalisis hidrolisis prekursor prostaglandin (asam arakidonat) dengan hasil
pembentukan prostaglandin yang cepat. Selanjutnya perubahan jaringan interstisial
setelah trauma luka bakar Kehilangan cairan peningkatan kadar hematokrit
dan penurunan volume plasma yang cepat, dengan penurunan curah jantung dan
hipoperfusi pada tingkat sel.
Jawab :
11. Jelaskan pengaruh dari warna kulit terhadap keparahan luka bakar!
Jawab :
Orang berkulit gelap memiliki lebih banyak melanin sehingga lebih tahan terhadap
efek matahari yang berbaya (termasuk luka bakar karena matahari, penuan kulit
dini, dan kanker kulit). Orang kulit memiliki sedikit melanin di dalam kulitnya dan
bisa mengalami luka bakar yang sering meskipun hanya mengalami sedikit
pemaparan sinar matahari.
12. Jelaskan proses dari penyembuhan luka bakar dan faktor yang
mempengaruhinya!
Jawab :
a. Peradangan
Peradangan sangat penting untuk keberhasilan penyembuhan luka bakar, dan
mediator inflamasi memberikan sinyal imun untuk merekrut leukosit dan
makrofag yang memulai fase proliferasi
b. Infeksi
Infeksi dapat menyebabkan perkembangan respon imun yang nyata, disertai
dengan sepsis atau syok septik, yang mengakibatkan hipotensi dan gangguan
perfusi organ akhir, termasuk kulit – semua proses yang menunda penyembuhan
luka.
c. Nutrisi
Hipermetabolisme berkelanjutan, peningkatan hormon, dan pengecilan otot
setelah cedera luka bakar parah semua berkontribusi terhadap hasil klinis,
dengan magnitude dan durasi yang unik untuk luka bakar.
d. Resusitasi
Sebuah meta-analisis baru-baru ini menunjukkan hubungan positif antara jumlah
prosedur pencangkokan dan hipernatremia, menunjukkan bahwa kadar natrium
serum yang tinggi dapat menghambat pengambilan cangkok
e. Penutupan luka dan pencangkokan
Standar untuk penutupan luka bakar full-thickness yang cepat dan permanen
adalah cangkok kulit split-thickness dari tempat donor yang tidak terluka pada
pasien yang sama (autograft)
f. Keratinocytes dan stem cells
Keratinosit memainkan peran penting dalam penutupan luka. Aktivasi sitokin
menyebabkan migrasi keratinosit pada fase proliferasi, yang menyebabkan
penutupan dan pemulihan jaringan vaskular
Jawab :
‐ Singkirkan baju, perhiasan dan benda-benda lain yang membuat efek Torniket
‐ Setelah sumber panas dihilangkan rendam daerah luka bakar dalam air atau
menyiramnya dengan air mengalir selama sekurang-kurangnya lima belas menit.
Primary survei
a. Riwayat penyakit
b. Mekanisme trauma
1) Luka bakar:
a) Durasi paparan
c) Suhu dan Kondisi air, jika penyebab luka bakar adalah air panas
2) Trauma tajam:
a) Kecepatan proyektil
b) Jarak
3) Trauma tumpul:
d) Ejeksi (terlontar)
14. Jelaskan bagaimana cara merawat kulit dengan benar dan hubungan antara tabir
surya dengan luka bakar!
Jawab :
‐ Menggunakkan tabir surya setiap hari, terutama pada saat keluar rumah
‐ Kenakan pakaian yang melindungi kulit seperti topi dengan bibir topi yang
lebar, kaca
mata hitam dengan lensa pelindung anti UV, celana panjang, pakaian lengan
panjang, ataupun jaket.
• Radiasi sinar matahari berupa sinar ultraviolet (UV) dapat menembus lapisan
ozon dan
berpenetrasi ke dalam lapisan kulit. Dampak paparan sinar UVB jangka panjang
adalah
pigmentasi kulit, penuaan dini, kulit terbakar, dan juga kanker.
• Untuk mengurangi pengaruh buruk dari sinar matahari, Salah satunya dengan
tabir surya yang diformulasikan khusus untuk menyerap atau membelokkan
sinar ultraviolet.
15. Jelaskan Bagaimana edukasi kepada ibu pasien dengan luka bakar!
Jawab :
-Edukasi Pasien
Keluarga pasien perlu mendapatkan edukasi yang lengkap mengenai kondisi medis
pasien. Kemungkinan prognosis yang buruk pada pasien dengan luka bakar yang
luas, dalam, atau disertai trauma inhalasi harus disampaikan sejak awal.
Selain itu perlu juga dijelaskan bahwa kondisi medis pada pasien luka bakar sangat
dinamis sehingga perburukan kondisi bisa saja terjadi sepanjang masa perawatan.
Pada fase rehabilitasi atau rawat jalan, keluarga pasien perlu diedukasi hal-hal
berikut :
‐ Teknik perawatan luka di rumah, bila masih ada area yang belum epitelisasi
sempurna
‐ Keluarga harus memahami bahwa luka yang sudah epitelisasi masih menjalani
fase penyembuhan luka
‐ Keluhan rasa gatal pada luka dapat dikurangi dengan pemberian krim pelembab,
masase pada bekas luka, serta dapat diberikan obat antihistamin untuk
meredakan rasa gatal yang hebat.
DAFTAR PUSTAKA
Padang, C., Soebaryo, R. W., Suriadiredja, A. S., Budiardja, S. A., Soeharso, P.,
Wardhani, T., & Agustin, T. PERKEMBANGAN KULIT MASA EMBRIONAL DAN
FETAL.
Jennifer Y Lin, David E Fisher. Melanocyte biology and skin pigmentation. Nature.
2007; 445: 843-50
Im S, Lee ES, Kim W, On W, Kim J, Lee M, et al. Donor specific response of estrogen
and progesterone on cultured human melanocytes. J Korean Med Sci. 2002; 17: 58-64.
Thornton MJ. The biological actions of estrogens on skin. Exp Dermatol 2002: 11: 487–
502. 34. Thornton MJ. Estrogen and aging skin. Dermato-Endocrinology. 2013; 5(2):
264–70. doi: 10.4161/derm.23872.
Jang YH, Lee JY, Kang HY, Lee ES, Kim YC. Oestrogen and progesterone receptor
expression in melasma: an immunohistochemical analysis. Journal of the European
Academy of Dermatology and Venereology. 2010; 24: 1312–16. doi: 10.1111/j.1468-
3083.2010.03638.
Tamega AA, Miot HA, Moco NP, Silva MG, Marques ME, Miot LD. Gene and protein
expression of oestrogen-b and progesterone receptors in facial melasma and adjacent
healthy skin in women. International Journal of Cosmetic Science. 2015; 37: 222–28.
doi: 10.1111/ics.12186.
Menteri Kesehatan RI. 2019. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/555/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Luka Bakar. Jakarta.
Yulia Ratna Sintia Dewi, 2010. LUKA BAKAR: KONSEP UMUM DAN
INVESTIGASI BERBASIS KLINIS LUKA ANTEMORTEM DAN POSTMORTEM.
Journal Unud. Ojs.unud.ac.id
Karim, A.S., dkk. 2020. determinate-Depth Burn Injury Exploring the Uncertainty.
ScienceDirect. 2020(245):183- 197.
Rowan, M. P., Cancio, L. C., Elster, E. A., Burmeister, D. M., Rose, L. F., Natesan,
S., ... & Chung, K. K. (2015). Burn wound healing and treatment: review and
advancements. Critical care, 19(1), 1-12.
Presentan : Kelompok 4
1. Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai hubungan tabir surya dengan luka
bakar, dan seperti yang kita sering lihat dikemasan pada tabir surya itu ada spf,
maksud dari spf itu apa dan untuk apa ? (kelompok 1)
Jawab :
Efektivitas tabir surya ditentukan oleh perlindungan UVB, yang diukur dengan
faktor perlindungan matahari (SPF) dan substantifitas. SPF adalah rasio dosis
radiasi UVB terkecil yang diperlukan untuk menghasilkan eritema minimal
pada kulit yang dilindungi tabir surya dibandingkan dengan dosis UVB yang
diperlukan untuk menghasilkan jumlah eritema yang sama pada kulit yang
tidak dilindungi. SPF adalah prediktor perlindungan yang lebih baik terhadap
UVB karena 1000 kali lebih eritegenik daripada UVA. SPF-15 dapat
memblokir 94% radiasi UVB, sedangkan SPF-30 dapat memblokir 97% radiasi
UVB.
pengobatan
Maddaleno,A.S., et.al. 2021. Melanogenesis and Melasma Treatment. Cosmetics,
8(82) :1- 11 https://doi.org/10.3390/cosmetics8030082
3. Kita kan sama-sama tau ya sekarang tabir Surya itu banyak jenisnya, ada yang
krim, gel, bahkan spray, sebenarnya mana sih yang lebih efektif untuk
digunakan untuk melindungi kulit dari radiasi UV ( kelompok 2)
Jawab :
Umumnya, tabir surya tersedia dalam bentuk krim, lotion, gel, salep, pasta,
minyak, mentega, stik, dan semprotan, yang dianggap sebagai produk over-the-
counter (OTC). Produk yang jarang digunakan termasuk tisu basah, handuk
kecil, bedak, sabun mandi, dan sampo, yang dianggap sebagai produk non-OTC
oleh FDA. Belakangan, produk-produk jenis ini telah dipasarkan sebagai
formulasi kosmetik multifungsi yang dimasukkan ke dalam kosmetik lain,
seperti pelembab, alas bedak wajah, dan alas bedak busa (mousse). Tabir surya
berbasis semprot atau gel lebih disukai pada kulit berminyak dan berjerawat.
Tabir surya baru dengan partikel mikro ditemukan aman dan efektif pada
pasien dengan jerawat dan rosacea. Filter tabir surya juga ditambahkan ke
produk perawatan rambut, seperti sampo, untuk meminimalkan kerusakan
akibat sinar matahari pada rambut.
Pelembab yang mengandung tabir surya biasanya memiliki SPF antara 15 dan
30. Alas bedak yang menutupi adalah formulasi transparan yang mengandung
titanium dioksida dengan SPF 2 sedangkan alas bedak dengan cakupan sedang
biasanya tembus pandang dengan SPF 4 hingga 5.