Anda di halaman 1dari 11

Wawancara hari ini bersama partisipan II, saya bersama tim sedang melakukan penelitian

kualitatif terkait dengan pengalaman petugas kesehatan khususnya perawat dalam menangani
pasien covid dan terinfeksi.

P : saya mau klarifikasiki kita sempatki positif? (saya mau mengklarifikasi, apakah anda pernah
positif covid?)

R : iya

P: kita positif ditanggal 19 juli? Jadi waktu masih awal awal di? (anda positif ditanggal 19 juli
ya? Artinya itu masih diawal pandemik?)

R : sebenarnya saya ners sudah 2 kali bertugas periode april-mei dan juni-juli diakhir tugas saya
terkonfirmasi positif pas sebulan saya bertugas diakhir saya terkonfirmasi positif ( saya sudah 2
kali bertugas diruangan perawatan covid 19 yakni pada periode april-mei dan juni-juli, pada
periode akhir saya bertugas saya dinyatakan terkonfirmasi positif covid 19)

P: jadi sekarang masih dinas dalam pasien covid atau sudah diluar (apakah anda masih bertugas
diruangan perawtan covid 19?)

R : karena kuliah ners, saya mengundurkan diri (karena saya melanjutkan study saya
mengundurkan diri)

P : Oke,baik jadi saya mau tanya-tanyaki seputar pengalamanta dalam merawat dan saat
terpapar. Waktu pertamakali ditugaskan diruangan covid itu apa yang kita rasakan, bisakita
ceritakan kepada saya waktunamata muncul untuk masuk sebagaiperawat covid ( saya akan
menanyakan beberapa hal terkait pengalaman anda dalam merawat pasien covid 19 dan saat
anda terpapar covid 19. Bagaimana perasaan anda saat pertama kali ditugaskan diruangan
covid 19?)

R : kalau saya sebenarnya ya pikiran saya pribadi saya rindu sekali kembali bergabung sejak
awal pandemikan diluaran sana berita-berita oh perawat yang ini panggungnya perawat ini ( saat
ini saya merasakan rindu ingin kembali bergabung bertugas diruanagn covid) eee tapi awalnya
kan baru teman-teman dari infeksi center (IC) dan beberapa yang bertugas tapi lama kelamaan
karna semakin banyak akhirnya mau tidak mau semua dari ruangan dan kebetulan dari ruangan
infection center 4 orang termaksud saya pertamakali tugas di IC, (awalnya hanya perawat yang
bertugas diruangan IC 4 orang termaksud saya pertamakali ditugaskan dan beberapa ruangan
lainnya yang bertugas diruangan covid, tapi beberapa waktu kemudian kasus semakin banyak
sehingga dibutuhkan petugas yang lebih banyak yang melibat seluruh ruagan) waktu pertama
kali masuk ya perkerjaan kan seperti biasa tetap seperti biasa memandikan merawat tapiya
suasana yang berbeda karna biasanyakan kerja APD level 1 tapi semenjak pandemi kalau yang
disanakan lengkap ( pertama kali bertugas ya pekerjaan kami seperti biasa memandikan,
merawat hanya saja suasana yang berbeda, sebelumnya hanya menggunakan APD level 1 tapi
semenjak pandemic menggunakan APD lengkap)

P: maksudnya suasana berbeda itu lebih kearah karena perbedaan kostum ataukah adakah hal
lain yang mungkin memang bikin kita merasa apa yangkita pikirkan atau rasakan? (Suasana
yang berbeda ini apakah lebih kearah kostum atau ada hal lain yang anda rasakan?)

R : tentunya ners namanya aaa… baru diawal-awal itu resikonya takut terpapar jadi hati-hati
meskipun berbekalnya cuman pelatihan untuk penggunaan APD tidak ada pengetahuan lain dan
harus mencari sendiri agar tidak terkontaminasi bagaimana gejalanya tindakan-tindakan apa yang
harus dihindari tapitoh juga tetap (tentunya ada rasa takut resiko terpapar jadi saya lebih hati-
hati meskipun kami dibekali dengan pelatihan penggunaan APD tapi untuk pengetahuan lainnya
saya berusaha mencari sendiri sumber lainnya seperti cara agar tidak terkontaminasi,
bagaimana gejalanya, tindakan-tindakan apa saja yang harus dihindari tapi toh juga tetap
terpapar)

P :jadi ada rasa khawatir ya?


R : pasti ners khawatir kitakan baru bertugas diruangan infeksi tidak sama dengan teman-teman
yang lain yang sudah lama bertugas disana sudah paham betul situasinya.(sudah pasti khawatir,
saya pertama kali bertugas diruanagan infeksi berbeda dengan teman-teman yang sudah lama
bertugas diruangan tersebut)

P : ibu sudah berkeluarga ya? Maksudnya sudah punya keluarga sendri? (apakah anda sudah
berkeluarga?)

R : iya sudah anak-anak masih kecil

P: bagaimana respon keluarga saat tahu kita ditugaskan masuk ke ruangan covid (bagaimana
respon keluarga anda saat mengetahui anda akan ditugaskan diruanagan covid?)

R : anak-anakan belum terlalu paham menjelaskan mama mau pergi tugas, suamimendukung
saya ndag sama suami ners suami sementara kerja diluar ners dia mendukung silahkan yang
penting anak anak terjamin kebetulan ada adik yang tinggal dirumah sama ada asisten ( anak-
anak saya belum paham hanya saja saya menjelaskan “mama mau pergi ada tugas”, suami
mendukung, saya tidak bersama suami karena suami sedang bekerja diluar, hanya saja dia
mendukung yang terpenting anak-anak terjamin dan kebetulan adik dan asisten saya bersama
mereka)

P: kalau orang tua atau keluarga yang lainnya? (bagaimana dengan orang tua anda atau kelurga
lainnya?)

R : mendukung ners itu saja seperti biasa pesan orang tua kan nonton dari tv APD APD
meskipun tidak paham betul tapikan harus jaga diri (mereka mendukung saya mereka berpesan
agar jaga diri menggunakan APD meskipun mereka tidak paham)

P : ada tidak kaya respon yang membuat ibu ragu-ragu atau bagaimana ,ada tidak? (apakah ada
respon disekitar anda yang membuat anda ragu?)

R : maksudnya pergi bertugas?

P : iya, waktu misalnya kasus naik gitu tinggi sekali atau sudah banyak sekali petugas kesehatan
terpapar bagaimana responnya mereka (iya pada saat kasus terpapar sudah banyak dan petugas
kesehatanpun sudah banayak yang terpapar, bagaimana respon disekitar anda?)

R : ee.. saya sih ya apa ya karna melihat juga teman-teman sama-samajaki tidak ada yang ini
seperti biasa merawat pulang kehotel tidur, aktifitas olahraga sepertinya ee.. saya badan sehatji
berusahaji minum suplemen dikasihji juga macam-macammi sampai tidak kemakan semuaji juga
saking banyaknya ( karena melihat teman-teman juga yang bertugas sama seperti biasa setelah
merawat kembali kehotel kami tidur ataupun melakukan aktifitas lainnya seperti olaraga, saya
merasa badan saya sehat, sya berusaha meminum supplement tambahan)

P : Bagaimana rumah sakit sendiri selama kita bertugas diruangan covid, bagaimana dukungan
rumah sakit selama kita bertugas diruangan covid ? (bagaimana dukungan rumah sakit selama
anda bertugas diruangan covid 19?)

R : dukungan seperti apa ners? (dukungan yang seperti apa?)

P: dukungan apa saja yang kita dapat (dukungan apa saja yang anda dapat dari rumah sakit?)

R : kalau perhatian selalu dikontrol disana juga ada satgasnya kan rolling walaupun istilahnya itu
digrup selalu dipantau ee.. terus perhatian seperti ya komunikasi kan lancarji terus digrupnya
satgas itu perhatian-perhatian seperti itu terkontrol atau bisa saya sampaikan disini ners (bentuk
dukungan yakni berupa perhatian yang selalu dikontrol melalui grup whatsapp, komunikasi
kami lancar, ada yang ingin saya sampaikan disini) iye seperti diawal kita sudah komitmen
isolasi dihotel selama tugas di IC akan tetapi banyak juga termaksud teman-teman dan saya juga
sering kali melanggar kembali kerumah sekali-kali rindu anak meskipun tetap protocol kesehatan
jaga jarak kadang saya cuman dipagar liat anak-anak seperti itu tapi ada juga yang sampai nginap
ada bahkan kalau dihotel Dalton itukan makanan nasi dos banyak sekali yang sisa tandanya tidak
ada yang nginap dihotel malahan tinggal dirumah tapikan bukan hanya wahidin disana banyak
dari instansi lain jadi banyak yang tidak patuh dan itu kayanya los control ntahlah apa
manajemen tau atau tidak mungkin barangkali kurang perhatiannya disitu kalau perhatiannya
dikontrol tugasnya, perkembangan pasien ada keluhan selalu dipantau ( seperti diawal kami
berkomitmen petugas kesehatan yang bertugas diruangan covid 19 melakukan isolasi selama
tugas di ruangan IC kan tetapi banyak petugas yang termaksud saya dan teman-teman sering
kali melanggar komitmen kami seperti kadang saya kembali kerumah karena rindu anak tetapi
sudah sesuai protocol kesehatan dengan jaga jarak atau hanya melihat mereka diluar pagar
tetapi ada rekan yang sampai mereka menginap dirumah mereka masing-masing ini terlihat saat
pembagian makanan yang sisanya sangat banyak artinya mereka tidak ada dihotel akan tetapi
dihotel bukan hanya satu instansi tetap ada beberapa instansi juga yang lainnya)

P : kalau yang sakit bagaimana?

R : ya seperti itu ners ada yang mengeluh sakit jadi disarankan istirahat dihotel kalau ada yang
deman itu langsung isolasi mandiri dikamarnya kan selalu dipantau satgas digrup WA ( jika ada
yang mengeluh disarankan untuk istirahat jika demam akan melakukan isolasi mandiri dikamar
mereka dan akan selalu dipantau melalui grup whatsapp)

P : kalau dukangan lain seperti perhatian adakah apa gitu? Yang saya tau kalau misalnya di RS
UH itu misalnya dapat suplemen atau apa dukungan-dukungan yang lainnya misalnya? (adakah
bentu dukungan lain yang anda dapatkan?)

R : ohhh banyak ners misalnya suplemen kaya nutrisi-nutrisi begitu dari luar banyak kan kolektif
dari menajemen rumah sakit disalurkan kehotel-hotel dimana kami nginap terus juga seperti
bukan cuman nutrisi kaya kemarin itu kita dibagikan oli gratis supaya semacam inilah ee.. ruwet-
ruwet kecil seperti itulah ada ( kami mendapatkan dukungan seperti supplement, nutrisi-nutrisi,
pembagiannya pihak manajemen RS menyalurkan kehotel-hotel dimana kami nginap serta kami
juga mendapatkan oli gratis)

P : oke untuk masalah itukan ibu bilang cuman dikasih pelatihan APD waktu awal, selama proses
kita merawat pasien berapa bulan itu bagaimana pelaksanaan protocol penggunaan APDnya
kalau menurut ibu? ( sebelumnya anda mengatakan diberi pelatihan penggunaan APD,
bagaimanakah pelaksanaan protocol penggunaan APD selama anda bertugas?)

R : kalau penggunaan saya rasa kami tidak pernah kekurangan APD meskipun lambat datangnya
baju kerja diloundry kalau hazmat dan kelengkapannya lancar cuman kadang itu dari CSSD
rumah sakit kami kadang masih basah bootnya googlenya mungkin karna sirkulasinya banyak
apalagi sejak dibuka palem kalau pemakaian tidak masalah cuman saat keluar itu kadang teman
banyak yang tidak patuh seperti itu kayanya yang bukan kayanya karna diliat sampai saking
bukan juga dari teman sih dari cleaning service atau siapakah yang bertugas dari sanitasi tempat
sampah hazmat itu sampai menggunung jadikan seharusnya kita tidak kontaminasi saat gulung
hazmat itu tidak sentuh lagi tapi kita tekan hazmatta masuk sampai jatuh-jatuh dilantai ( untuk
APD kami tidak pernah kekurangan hanya saja baju kerja kami yang lambat datangnya serta
kadang dari pihak CSSD rumah sakit sepatu booth dan google masih basah mungkin karena
banyaknya penggunanya, untuk penggunaan APD itu menurut saya sudah sesuai akan tetapi
pada saat setelah pemakaian banyak teman yang tidak patuh, saya tidak tahu siapa yang
bertanggung jawab pihak cleaning service atau pihak sanitasi melihat kondisi hazmat ditempat
pembuangannya sudah menggunung jadi seharusnya kita tidak kontaminasi saat gulung hazmat
yang telah kami pakai itu tidak sentuh lagi tapi karena menekan bekas penggunaan hazmat
tersebut masuk di penampungan sampai terkadang bekas APD itu sudah tercecer dilantai)

P : jadi setelah proses pada saat memakainya bagus tapi yang setelahnya itu?

R : iya pelepasan APDnya itu banyak yang tidak disiplin bukan juga dari kita saja sih sebenarnya
karna kita mau tumpuk dimana sementara tempatnya kecil, kalau lancar sirkulasinya dipindahkan
yang kotor tidak akan terjadi seperti itu (pada saat pelepasan APD banyak tidak disiplin karena
kami tidak tahu mau menaruh dimana bekas APD ini sementara pembuangannya sudah penuh
dan kecil, mungkin jika dipindahkan secara rutin tidak akan terjadi seperti itu)

P : terus bagaimana jadwal sendiri bisa diceritakan bu ( bagaiamana dengan jadwal bertugas
anda?)

R : kalau jadwal diwahidin itu dinas 2 kali pagi libur pagi sore libur , 2 kali jaga malam lepas
malamnya itu libur terus dalam satu shift itu umpamanya kita dinas pagi dulunya dibagi dua
yang masih awal-awal itu langsung sekaligus seperti biasa masuk memandikan follow up status
minum obat pokoknya sampai jam 2 tapi semenjak banyak teman-teman tepapar periode kedua
saya berangkat itu sudah dibagimi kan dulu satu tim 6 orang sekarang bisa sampai 8 orang jadi
yang pertama masuk memandikan itu 4 orang nanti jam 11 itu gantian lagi jadi pas pemberian
obat follow up status dengan kurva pasien ICU itu lanjut keteman kedua (jadwal kami 2 hari
kerja 1 hari libur dan pada shift kami dibagi 2 tim, sebelumnya kami tidak dibagi 2 tim
pershiftnya akan tetapi melihat kondisinya akhirnya kami dibagi dua pershiftnya tim pertama
masuk untuk memandikan setelah itu untuk tim berikutnya masuk sekitar pukul 11 pagi bertugas
pemberian obat followup status dan kurva)

P : jadi ada perubahan jadwal ya?

R : perubahan setelah banyak yang terpapar

P : tadi kita sudah cerita bilang sebenarnya ibu selama menangani pasien covid ada berapa kali
keluar hotel gitu walaupun dipagar ya dan banyak juga yang pulang selain itu adalagi interaksi
dengan keluarga? (anda sebelumnya mengatakan selama anda bertugas diruangan covid
terkadang anda keluar hotel untuk menemui kelurga walaupun anda dipagar selain itu ada lagi
bentuk interaksi anda dengan keluarga?)

R : video call ners heheh panggilan grup sama anak-anak sama suami karna kebetulan jauh ners
(kami menggunakan videocall grup bersama anak dan suami berhubung kami jauh)

P : jadi waktu sampai 19 juli itu bu masih merasa sehat-sehat terus waktu pertama kali
terkonfirmasi positif apa yang bu rasakan? (saat pertamakali anda dinyatakan terkonfirmasi
positif apa yang anda rasakan?)

R : perasaanya sebenarnya saya kalau antara yakin atau tidak terkonfirmasi nanti dipalem
dirawat setelah dua kali turut-turut positif sya yakin (perasaanya pada saat itu anatara yakin
dan tidak nanti setelah dua kali swab berturut-turut hasilnya positif baru saya yakin)
Perasaanku sehatji tidak ada gejala sama sekali cuman saya senang olahraga jadi selama saya
dihotel itu kadang saya jogging sendiri kebandara kan sendiri-sendiri jadi saya bawa kendaraan
kebandara saya putar 1 kali atau sampai 2 kali jadi saya merasa tidak adaji gejala pas saya
terkonfirmasi positif itu saya tidak terima sekali ners hehehe (perasaan saya sehat tidak memiliki
gejala apapun kebetulan saya senang berolaraga jogging saya tidak merasakan gejala apapun
setelah terkonfirmasi positif dan pada saat itu saya tidak terima dengan hal tersebut) kan
siangnya itu teman kirimkan makanan dan diantarkan kekamar saya jadi saya panggil teman-
teman ada makanan dikamar jadi banyak teman yang datang ke kamar cuman ambil makanan
dan kembali kekamarnya jadi waktu ketahuan itu kan itumi susahnya kami diwahidin ners kalau
ada pengumuman begitu semua tahu heheh (pada saat siang sebelum hasil swab saya keluar
teman-teman itu menuju kamar saya karena ada makanan yang dibawakan oleh teman saya,
banyak teman yang berkunjung ke kamar saya untk mengambil makanan tersebut etapi pada
saat pengumuman hasil swab keluar semua tahu) jadi saya merasa bagaimana sekali tidak adami
teman-teman yang yang anukan saya mungkin menjaga perasaan saya tapi disitumi ners saya
merasa down sekalimi kemarinnya saya swab siangnya teman-teman kumpul dikamar ambil
makan sore sekitar jam 4 diumumkan tapi itulah karna itumi setahu saya kalau diunhas via sms
disampaikan anda terkonfirmasi kalau kita kolektif smsnya jadi kita cepat tersebar saya sih stress
sekali disitu saya tidak bisa ngapa-ngapain pakaianku masih berantakan sementara teman
sekamarku lagi jaga sore dan saya tahu diri untuk cepat angkat kaki dari kamar ini karna jangan
sampai teman saya kenapa-kenapa,( pada saat itu saya merasa teman-teman menjauh juga
mungkin menjaga perasaan saya tapi saya merasa down) jadi saya itu tidak apa ya tidak
menagisji juga saya duduk dilantai saya mau bikin apa ini mau kemana saya telfon kepala
ruanganku katanya lagi diusahakan kamar karna full dipalem terus ada juga yang kasih tau
pengalaman teman sebelumnya jangan mau masuk hotel isolasi karna kalau isolasi dihotel itu 10
hari baru swab jadi otomatis lama lebih lama dua kali hasil negative minimal 20 hari tinggal
dihotel bahkan ada teman yang sudah sebulan disana jadi bingungka itu ners sampai jam 8 saya
duduk saja tidak ngapa-ngapain tidak ngumpulin barang-barang tidak juga saya tidak tau mau
bikin apa karna itu tadi pertama tidak terima sekali karna saya merasa badanku sehat yang saya
bayangkan itu kalau covid adalah batuk-batuk paling tidak yang saya liat dipasien-pasien tapi ini
tidak ada sama sekali gejala. 2 hari sebelumnya saya ketemu sama anak-anak tapi tidak ada
kontak tapi itu saya tetap parnokan mungkin saja bukan saya tapi karena saya merasa bisa saja
anak-anak saya terpapar itu ketakutanku, luar biasa ners. ( saya juga tidak menagis hanya saya
duduk dilantai dengan waktu yang lama tanpa melakukan apapun dan saya juga merasa
bingung memikirkan jika saya diisolasi mandiri dihotel karena akan memakan waktu sekitar 20
hari dikanrantina saya juga memikirkan saya tidak memilki gejala apapun yang terlihat seperti
pada pasien-pasien covid 19. 2 hari sebelum hasil keluar saya bertemu anak-anak tetapi saya
tidak kontak dengan mereka akan tetapi saya merasa takut bisa saja anak-anak saya ikut
tepapar)

P : menurutta kitakan sudah menggunakan APD dan melakukan protapnya jadi dimana kira-kira
apa yang bisa kennaki menurutta? (menurut anda dimana atau kapan anda kemungkinan
terpapar covid 19?)

R : saya ingat sekali ners saya 2 minggu terakhir keluar dari palem saya merawat salah satu prof
kami rawat beliau 1 minggu dirawat dilantai 2 kan sebelum dipalem kebetulan yang menjadi tim
saya 2 orang yang terkonfirmasi dua-duanya perawat ICU karena kita yang dari intensif
diwajibkan bertugas diintensif saya dan teman terkonfirmasi positif karna apa di prof in mesti
care sekali karna diawasi juga sama residen bahkan DPJP pun keluar masuk pake APD jadi
minta diperhatikan sekali dan beliau banyak tindakan aerosolnya kaya nebu, begging diakan
pake pake masker snorkling tidak mau anaknya diintubasi awalnya jadi selalu lepas lepas jadi
kita mesti selalu disitu dan memang masih sadar dan bisa melawan otomatis dia lepaskan turun
saturasinya jadi mesti dijaga snorklingnya terus begging-bengging waktu intubasi terus di ICU
pindah dari lantai dua ke lantai 1 minggu terakhir dan waktu memindahkan itu saya yang pegang
jadi kayanya saya dapat aerosol dari tidak yakin 100% tapi sepetinya kalau melihat dihitung-
hitung juga masa intubasi virusnya 14 hari satu minggu terakhir itu saya distu jadi pada saat
menangani prof karna kontak erat itu sama beliau karena total care sekali dia ( saya ingat 2
minggu terakhir sebelum saya keluar dari perawatan palem saya merawat salah satu prof
dimana saya dan rekan saya yang merawat beliau di ICU IC kami sama-sama terkonfirmasi
positif karena saya rasa selama merawat beliau ini mesti total care beliau sangat diawasi oleh
residen dan DPJPnya jadi kamipun diminta untuk memperhatikab lebih kepada beliau serta
beliau banyak tindakan aerosol seperti nebulizer, menggunakan bengging menggunakan masker
snorkeling karena anak beliau tidak ingin dilakuka intubasi sehingga masker beliau sering
terlepas sehingga kami harus memantau ketat dan beliau masih kondisi sadar juga bisa
melawan membuat saturasinya menurun, saya tidak yakin 100% tapi sepertinya kalau dihitung
sudah sesuai masa intubasi virus 14 hari dan saya kontak erta dengan beliau)

P : oh iya dan pada saat itu kita memakai APD lengkap tapi mungkin karena treatmentnya beliau
tidak tertutup juga jadi bisa itu ya? ( pada saat itu anda menggunakan APD ya? Tapi mungkin
karena treatmentnya beliau yang tidak tertutup?

R : iya selalu disitu itukan maksimal sayakan diintensif bersama teman tapi pada saat bergantian
satunya teman yang tidak bisa menhendel sendiri karnakan 4 ini bed intensif teman saya mesti
mengurus obat yang lain syring pump yang sampai 4 jadi biasa kami tinggal sampai selesai dinas
jadi sudah menyalahi aturan bilang cuman 3-4 jam maksimal kalau didalam tapikan karena
keadaan mau tidak mau kita tetap tinggal didalam dan itumi ee… dua-duanya kami itu positif (
saya dan teman tidak bisa mengendel 4 bed intensif ini teman saya harus menghendel obat yang
lain syring pump yang sampai 4, kami sudah menyalahi aturan yang cuman 3-4 jam maksimal
bertugas tetapi situasi dan kondisi kami harus tinggal sampai selesai shift kami beranggapan itu
merupakan penyebab kami positif)

P : teruskan kita bilang tadi saya schok gitu kaya tidak percaya jadi kira-kira kalau saya bertanya
tentang kopingta apa yang kita lakukan waktu itu? (bagaimana koping anda ketika anda tidak
percaya bahwa anda terkonfirmasi positif)

R : ee.. yang pertama itu ners saya berusaha mengingat-ngingat bagian mana yang saya betul-
betul ini terkonfirmasi karena saya tidak mau percaya kalau saya tidak ikut masuk dipalem kalau
saya ikut di hotel otomatis 10 hari kedepan saya hidup dengan penasaran dan mungkin saja bikin
tambah ini, jadi saya berusaha mengingat-gingat bagian mananya kalau memang saya
terkonfirmasi dimana saya kenna di’ pada saat momen apa jadi saya ingat-ingatmi itu kayanya
karena salah satu pegawai wahidin yang bersamaan dengan prof juga, kami memang teman
sejawat seperti itu tidak membeda-bedakan pasien tapi apapunlah paling tidak kita temani mulai
dari minum kasih makan suapi obatnya jadi kontak erat sekali baru itu juga satu kesalahanku
ners saya malas sekali pake faceshield karena saya tidak bisa melihat jelas pasang infus kan
kalau pasien-pasien masuk diintensif itukan belum ada akses vena centralnya jadi semuanya
pasang berapakali pasang akses supaya ini nanti dpjpnya setuju baru dipasangi, apalagi residen
ners tak lama dipanggil pasang maki jawabannya tunggu dulu tunggu dulu karena malas masuk
keliatan sekalimi disitu terlalu banyak yang kita kerjakan tugasnya orang karna residennya mau
pulmo atau anastesi itu standby diluarji dizona hijau kita yang didalam setegah mati seperti itu
ners ( saya berusaha mengingat dimana saya terpapar, kesalahan sayapun saya jarang memakai
faceshild karena saya tidak bisa melihat jelas untuk pemasangan infus berhubung pasien yang
masuk belum terpasang vena centralnya, kami lama menunggu persetujuan residen maupun
DPJP untuk pemasangan vena central kami lama menunggu persetujauan untuk pemasangan
tersebut jawabannya tunggu dulu tunggu dulu karena mungkin mereka malas masuk terlihat
dari situ terlalu banyak yang kami kerjakan tugas orang lain karna residennya mau pulmo atau
anastesi hanya standby diluar pada dizona hijau kami yang berada dizona merah kewalahan)

P : tapi maksud saya yang kita rasa shok gituloh apa yang kita disamping kita mengingat-gigat
tapi maksudnya untuk mengatasi rasa shoknya itu apa kita lakukan waktu itu ? ( maksud saya
ketika anda shok disamping anda mengingat-ngingat apa yang anda lakukan?)

R : ya itu sebagai orang beriman pasti selalu berdoa saya bilang sama Tuhan ee saya tidak terima
Tuhan tapi kalau memang seperti ini apa boleh buat akan saya jalani kedepannya saya tidak
berfikir untuk memburuk seperti apa saya yakin saya bisa saya kuat saya sehat cuman saya
berfikir bagaimana reaksi keluarga sampai saya selesai itu mama saya tidak tahu karna mama
sebulan sebelum saya bertugas beliau masuk RS dengan gula sampai 600 jadi orang tua itu tidak
tau, saya senang banyak yang sms tapi begitu jangan dikasih tau orang tua dulu

P : tapi apakah suami dikasih tau? Bagaimana responnya suami? (bagaimana dengan suami
anda apakah anda memberitahu?)

R : tau ners, eee… anu apa namanya suami saya tau saya kuat tidak sampaiji menangis saya tau
dia kaget tapi dia berusaha untuk tidak tunjukkan tapi dia kasih support terus, anak-anak karena
satu sudah SMP saya bilang saya telfon doakan mama nak mama sakit tapi tidak apa-apaji jadi
dia pahamji tapi itumi sejak itu adami juga reaksinya anak-anak kalau saya mau cerita-cerita
mama mau pergi lagi tugas covid janganmi tidak juga nak karna mama ada tugas (suami saya
tahu tapi tidak sampai dia menangis, dia hanya kaget tapi berusaha untuk tidak menunjukkan
kepada saya tapi dia memberi saya support, anak yang sulung sudah SMP jadi hanya
mengatakan “doakan mama ya mama sakit tapi kondisi mama tidak terjadi apa” dianya paham
hanya saja mereka sudah paham kalau saya ada tugas covid dan mereka berkata jangan tapi
saya memberi pemahaman)

P : kan tadi singgung kita singgung mengenai respon teman-temanta kan semuanya tau,
bagaimana respon mereka? (sebelumnya anda menyinggung mengenai teman-teman anda,
bagaimana respon mereka?)
R : mungkin responnya karena menjaga perasaan saya biasanya yang sering tanya digrup tidak
ada sejak itu bukan hanya saya sih yang terkonfirmasi positif didalton ada beberapa jadi tidak
ada yang bertanya kan (respon mereka mungkin ingin menjaga perasaan saya mereka biasanya
bertanya dalam grup tetapi ini mereka diampun ada beberapa yang terkonfirmasi positif juga)
seharusnya kalau seperti itu yang saya butuhkan teman-teman kecuali teman sekamar saya yang
sampai menagis-menagis tapi saya bilang tidak apa-apa dek saya sehatji teman sekamar saya ini
sama-sama swab tapi dia negatifji jadi saya bilang janganmi dulu kita kekamar cari dulu tempat
aman dikamar lantai mana nanti sudah dibersihkan baru kesini ambil barang-barangta (saya
butuh teman-teman pada kondisi itu kecuali teman kamar saya yang menelfon saya menanyakan
kabar saya sampai dia menangis, saya cuman mengatakan saya baik-baik saja kebetulan teman
saya ini hasil swabnya negative jadi saya sarankan dia untuk tidak kekamar dulu sebelum sya
keluar dari kamar dihotel) saya sampai merasa apa di merasa ooh seperti in yang dirasakan
pasien-pasien covid stigmanya orang bahkan teman sendiri saja sampai menghindar begitu
apalagi kasian pasien covid itu kasian sekali saya saja terkonfirmasi positif kasian sekali butuh
keluarga tidak ada orang saya bersyukur masih sehat-sehatji (saya juga merasa kasihan terhadap
pasien-pasien covid sperti inilah yang mereka rasakan stigma masyarakat kepada pasien covid
bahkan teman sendiri sampai menghindar apalagi mereka yang butuh keluarga tetapi mereka
tidak bisa bersama keluarganya saya beryukur karena tidak mengalami gejala apapun) cuman
itu ners mungkin istilahnya psikosomatis ya tidak apa-apa ners ini saya cerita saya
dipemeriksaan darah lengkap tidak ada masalah tensi saya sampai saya itu hipotensi karena
katanya orang yang olaraga itu hateratenya itu sudah terkompensasi tensi saya 110 sampai tensi
saya naik sampai 150 terus kenapa EKG saya liat itu saya diPJT baru 2 tahun yang saya baca
paling tidak saya bisa tau normal tapi saya semua baca ST elevasi ST elevasi saya bertanya ke
residennya pulmo dok kenapa saya bisa begini kenapa EKGnya oh iya kak ya nanti ditanyakan
sama konsulennya tapi tidak dijawab jawab juga berikutnya mau EKG lagi saya tidak maumi
hehehehe nanti begitu lagi ini menambahkan kecemasan sampai saturasi saya juga ners 92
padahal saya sehat-sehat saja, dokternyakan sambal anamnesa temannya yang sekamar dengan
saya , saya bolak balik itu saturasi apa tidak salah ini saturasi lobet kayanya ini saturasi pas
dicobakan keteman saya 98 kok saya 92 nanti ini namanya hipoksia saya cemas-cemas tapi ahh
buanglah yang jelas saya sudah dipalem saya siap untuk swab dan hasilswab saya positif disitumi
saya ya ya harus ini jalankanmi pokonya makan banyak tidak adami tantangan saya makan
semua kiriman dimakan semua . ( cuman saya mengalami psikosomatis pemeriksaan darah
lengkap saya normal, saya mengalami hipotensi tetapi pada saat itu tensi saya naik sampai 150
terus pada saat saya di EKG pun hasil yang say abaca itu ST elevasi semua sampai saya
bertanya ke residen pulmo katanya nanti ditanyakan ke konsulennya tapi tidak dijawab juga
sampai saturasi saya juga 92% padahal saya merasa sehat-sehat ini saya beranggapan saya
mengalami hipoksia saya merasa cemas tapi saya fikir buanglah fikiran seperti itu saya sudah
siap untuk swab ulang lagi jika hasilnya positif kembali saya harus jalankan dengan makan
yang banyak)

P : terus pada saat kita kenna ini kita dengarmi mulai banyak yang meninggal orang-orang pasien
covid apa yang kita rasakan pas kenna dan dengar itu berita-berita? ( bagaimana perasaan anda
saat mulai banyak mendengar orang-orang pasien covid banyaknya meninggal dunia?)

R : eee kalau saya ntahlah kalau yang lain tapi saya tidak berfikirji kearah sana ners saya tidak
bilangji ujung-ujungnya berakibat kematian na saya rasa diriku ini sehatji cuman ya paling tidak
terbayangka karna smsnya orang-orang banyak sekali dari gereja dari mana itu seolah-olah
smsnya itu saya mau matimi padahal saya ini sehat-sehatji itu yang bikin duh fikirannya orang
saya mau matimi jadi memang itu stigmanya orang kalau sudah terkonfirmasimi pasien covid itu
sudah parah sekalimi kondisinya padahal saya baik-baikji sajaji perasaanku, maaf ners curhat
hehehe (fikiran saya tidak mengarah kesana saya merasa diri saya sehat hanya saja banyak
orang disekitaran saya yang menganggap saya seakan-akan sudah mau mati padahal saya ini
merasa sehat-sehat, saya merasa stigma mereka yang berlebihan)
P : iye tidak apa-apaji justru ini yang kita mau dengarkan sebenarnya jadi maksudnya kalau
tetanggata sendiri ada yang tau ngak kita kerja diwahidin bagian covid? ( bagaimana dengan
tetangga anda saat mengetahui anda kerja diruangan covid 19?)

R : ohh yaa tetangga inikan apa kalau terkonfirmasi langsung terkonek ke puskesmas RT tau
ditelfon juga kalau ada warganya yang terkonfirmasi positif saya ditelfon dipalem saya bilang
ibu insyaAllah rumah saya aman karna saya tidak tinggal dirumah saya tinggal dihotel selama
satu bulan terakhir jadi anak-anak sya rumah saya tidak usah defogging anak-anak saya juga
tidak perlu diisolasi karna mereka juga tidak kemana-mana bahkan belajarnya dari rumah tidak
pernah keluar belanja juga kadang ditelfon diantarkan ( sistemnya inikan jika kita terkonfirmasi
otomatis akan terkoneksi langsng dengan pihak puskesmas dan aparat RT , pada saat itu saya
ditelfon dan saya mengatakan untuk rumah itu aman selama saya bertugas saya tinggal dihotel
selama satu bulan terakhir anak-anak tidak usah defogging anak-anak juga tidak perlu
diisolasi)

P : jadi maksudnya dari awal belum kita terkonfirmasi waktu masuk masa pandemic apakah ada
respon kan yang saya dengar ada perawat yang di tolak kasian jangan masuk kekos-kosannya
karena dia masuk dirumah sakit ada tidak respon-respon apalah itu dari masyarakat dekat
rumahta (apakah ada respon penolakan dari masyarakat sekitar anda?)

R : ntahlah ners karna dikompleks kami ini orangnya cuek memang saya melapor waktu saya
bertugas ke pak RT bilang bahasanya itu hari nitip anak-anak karna diportal juga sudah ditutup
pesan kesecurity juga untuk liat anak-anak saya dirumah saya tidak dirumah saya dihotel lagi
bertugas covid kadang kalau saya pulang saya juga diportal bawa oleh-oleh buat anak-anak tidak
sampai tinggal lama disitu (saya tidak yakin hanya saja dikompleks saya itu rata-rata rangnya
cuek dan saya melapor ke RT sebelum saya dikarantina mengatakan untuk menitip anak-anak
serta diportal kompleks pun saya mengatakan demikian pada security)

P : intinya tidak adaji dilingkungan rumahnya ibu tidak adaji yang menjauh atau apa ( apakah
dilingkungan anda ada yang menjauhi anda?)

R : tidak adaji mungkin karna semua sibuk samping rumah saya juga dokter residenji dia juga
kondisinya hampir samaji dengan saya (tidak ada mungkin karena mereka sibuk dan samping
rumah saya pun seorang dokter yang kondisinya hamper sama dengan saya)

P : setelah kita terkena ini terus sudah negativemi ini apami yang kita lakukan supaya
kedepannya saya tidak terkena lagi apa yang hal-hal sudah kita lakukan?(setelah anda terpapar
covid hal-hal apa yang anda lakukan agar tidak terpapar kembali?)

R : kalau saya sih lebih ke proteksi diri APD selalu jargon sekarang jangan kasih kendor pake
masker kalau dirumah ndagji ners heheeh tapi keluar harus pake sepertinya telanjangmika kalau
keluar tidak pake masker sudah belajar dari pengalaman dan saya edukasi teman yang pergi
kesana saya bilang boleh allout tapi jaga diri saya kemarin all out tapi saya lupa diri saya salah
disitu malas pake faceshiled baru itumi tapi situasi juga ners masa mau ditinggalkan ruangan
kalau teman sudah setegah mati saya sudah sampaikan juga kekepala ruagan belajar dari
pengalaman ini bu yang diruangan intensif jangan cuman dua orrang 1 tim, mainnya satu satu
saja jadi minimal itu 4 orang jadi dua dua satu kali masuk itu jaga pagi itukan bagi dua masuk
pertama itu mesti dua memandikan kalau sampai 4 kita tidak mampu ners dibilang nanti
disampaikan kemanajemen tapi tidak taumi sampai sekarang ( saya lebih proteksi diri lagi untuk
menggunakan APD selalu memakai masker, saya merasa seperti telanjang kalau tidak memakai
masker dan saya mengedukasi teman-teman juga untuk selalu lebih berhati-hati lagi, saya juga
sudah sampaikan ke kepala ruangan terkait dengan pengaturan dinas agar kami tidak
kwalahan)

P : terus saya mau tanyaki juga tentang tadikan kita sudah singgung sedikit tentang ada memang
stigma-stigma ya bu bisa dishare lagi ngak tantangannya bu tentang perilaku pandangan
masyarakat tentang petugas yang kerja dirumah sakit lebih lanjut lagi ( bagaimana stigma
masyarakat terkait dengan petugas kesehatan yang bertugas dirumah sakit diruangan covid
19?)

R : pengalamanmo ya selesai isolasi mandiri karna saya ners kebetulan ikut organisasi digereja
saya bendahara setelah habis masa isolasi mandiri saya ada pertemuan dan mewajibkan semua
ee.. yang masuk struktur hadir, saya hadir dan saya merasa sekali dihindari saya cepat-cepat
pulang bahkan pulangnya itu ada teman yang sms dia bilang sudah sehat kah sayakan hadir
berarti saya sudah sehat walafiat saya capturekan protapnya berapa lama isolasi dan saya sudah
dinyatakan bebas meskipun tidak menjamin kedepannya saya kasih gambaran kalau saya sudah
bebas tapi mungkin karena dia merasa saya tersinggung dia minta maaf tapi saya rasa matanya
orang kok kenapa sudah hadier baru-baru terkonfirmasi akhirnya pikirnya mereka mungkin perlu
isolasi yang lama kalau misalnya terkonfirmasi (pengalaman saya setelah isolasi mandiri,
sebelumnya saya sudah bergabung organisasi digereja dan saya bendahara setelah isolasi
mandiri ada pertemuan yang mewajibkan semua anggotanya hadir, ya saya juga ikut hadir
hanya saja saya merasa dihindari oleh teman-teman saya bahkan saya pulang cepat, salah satu
teman sms katanya kamu sudah baikan saya jawab sya sudah hadir berarti saya sudah baikan
saya capture mengenai ptotap-protap kesehatan terbaru dan mungkin dia merasa saya
tersinggung sehingga dia meminta maaf, fikiran mereka mungkin perlu isolasi yang lama klau
misalnya terkonfirmasi positif)

P : jadi ini lebih kepertayaan terakhir mungkin apa harapanta mungkin pertama terkait yang kaya
tadi untuk bisa supaya masyarakat itu stigmanya bisa berubah terhadap petugas kesehatan baik
yang terkonfirmasi maupun yang tidak apa kira,kira yang perlu pemerintah dan masyarakat
lakukan terkait dengan itu? (apa harapan anda terhadap pemerintah dan masyarakat terkait
stigma terhadap petugas kesehatan?)

R : oh iya kayanya masih perlu banyak sosialisasi tentang bagaimana protocol apakah itu
istilahnya yang terbaru ini dari WHO masa isolasi tanpa swab 14 hari tidak ada gejala boleh
pulang perlu banyak sosialisasi kepada masyarakat karnakan mereka hanya nonton dari berita
simpang siurkan mereka hanya mentraslet dari berita tapi untuk mengumpulkan orang untuk
sosialisasi mungkin kayanya susah dijaman pandemic ini ada caralah yang sampai kemasyarakat
bilang petugas kita ini yang betul-betul karna panggilan tugas-tugas kita inimiyang diawal saya
bilang kesempatan kita perawat eh masalah intensif-intensif yang dijanjikan itu tapi inimi kali
in selama inikan perawat paling dibelakang dokter saja kali ini betul-betul kalau orang mau liat
yang 24 jam sama pasien kan perawat residen itu nanti pantau dari luar pake ht kak bagimana
kondisinya, kak naikkan ininya naikkan ininya turunkan ininya jadi kita itu jadi matanya dokter
tapi diluar sana orang liat dokter yang paling ini, baru kita yang didalam pengalaman saya sendiri
ners, banyak sosialisasi kemasyarakat bahwa tenaga kesehatan itu sebenarnya mereka liatji tapi
ntahlah deh (saya merasa masih perlu banyak sosialisai tentang protocol WHO mengenai masa
isolasi tanpa swab 14 hari yang tidak memiliki gejala perlu lebih banyaknya sosialisasi
lagikepada masyarakat karena mereka hanya mendapatkan berita simpang siur, dijaman
pandemic ini adalah cara sampai kemasyarakat bahwa petugas kita ini yang betul-betul karna
panggilan tugas-tugas kita kalau orang mau lihat yang 24 jam bersama pasien kan perawat
residen itu nanti pantau dari luar pake ht bagimana kondisi pasiennya)

P : barangkali pemerintah harus lebih gigih lagi ya mengsosialisasikan?

R : iya gigih lagi mensosialisasikan seperti itu dan kasih tau ke orang kalau tidak ada gejala tidak
mesti taku-takut amat untuk yang terkonfirmasi karena pengalaman saya sehat ya puji Tuhan
berikutnya saya swab negative dan berikutnya juga negative saya bisa pulang sampai sekarang
masih sehat (iya lebih gigi lagi mensosialisasikannya dan memberitahukan ke orang lain untuk
tidak takut kepada yang terkonfirmasi positif )

P : makasih banyak bu, selain pertanyaan yang saya berikan adalagi ngak bu informasi tambahan
yang ingin disampaikan terkait dengan pengalamannya sebagai perawat dan terkonfirmasi covid
mungkin ada pertanyaan? (terima kasih. Apakah ada informasi tambahan yang ingin anda
sampaikan terkait pengalaman anda merawat pasien covid dan terkonfirmasi positif?)
R : saya ini heran inikan setiap kita rolling ke IC setiap mau tugaskan harus diswab dulu dan
setiap rollingan itu mesti ada yang akhir-akhir ini semakin banyak positif itu dapatnya dari mana
kira-kira mungkin kita dapatnya pasien yang kita tidak tau itu carrier ataukah terkonfirmasi
positif karna awal-awalnya susah banget itu ners untuk swab nanti kalau gejalanya baru
mengarah pulmo baru diswab jadi banyak itu ners yang ini teman-teman yang mau maju untuk
rolling-rolling dapat giliran lagi swab positifmi ndag ke IC malah kepalem atau isolasi mandiri
ke hotel banyak itu ners hari ini kayanya pengumuman swab untuk keluar tugas karena barusan
pertama kali diwahidin biasanya awal tugas swab akhir tugas hanya rapid untuk masa karantina
dibapelkes tapi hari ini keluar pengumumannya ntah bagaimana kali ini keluar dari IC langsng
swab jadi tidak perlu lagi kebapelkes ( saya masih heran setiap kami rolling untuk perpindahan
penugasan sebelum masuk keruangan IC kami melakukan swab terlebih dahulu dan setiap
rollingan tersebut akhir-akhir ini banyak yang terkonfirmai positif itu dapatnya dari mana, pada
saat awal itu susah untuk swab nanti mengarah kepulmo agar kita bisa swab, skrening awal
malahan banyak yang sudah terkonfirmasi positif sudah tidak bertugas lagi malah harus isolasi
mandiri atau kehotel)

P : mengenai pertanyaan yang saya ajukan apakah jelas semua bu? ( mengenai pertanyaaan yang
saya ajukan apakah anda yang belu jelas?)

R : saya rasa jelas semuaji ners (saya rasa sudah jelas)

P : feed backta selama saya wawancaraki tegang? (apakah ada timbal balik selama saya
mewawancarai anda?)

R : sepertinya saya mengingat-ngingat kembali traumaku ners heheheh sejauh ini baru kita ners
yang menanyakan secara detail selama ini paling bertanya apakah keluhanta waktu terkonfirmasi
saya bilang tidak adaji (sepertinya saya mengingat kembali trauma saya, sejauh ini selama
belum pernah ada yang menanyakan secara detail hanya bertanya bagaimana gejala saya
selama saya terkonfirmasi positif saya hanya menjawab tidak ada gejala apa-apa )

P: Apa yang kira-kira teman-teman perawat butuhkan pada saat terkonfirmasi, apa yang
sebenarnya kalian butuhkan untuk bisa melewati itu? ( apakah yang anda butuhkan atau teman-
teman perawat butuhkan saat terkonfirmasi positif covid?)

R : dukungan kaya kemarin sebenarnya saya kecewa dengan bidang karna awalnya kita masuk
terus diperhatikan tapi pada saat kita terkonfirmasi tidak ada mungkin karna kita kolektif karna
begitu kita terkonfirmasi langsng dimasukkan digrup satgas yang terkonfirmasi positif disitu
banyak mungkin saking banyaknya kami jadi tidak ada perhatian maunya itu paling tidak dek
bagaimana ada keluhan ndak tapi mungkin mewakili dari kepala ruangan yang setiap hari
ditelfon cuman tidak sama saat diawal begitu luar biasanya disupport, perhatian kiriman
suplementnya pada saat sakit sepertinya ya mungkin juga seperti mereka sibuk dengan rotasi
tenaga saya pahamiji cuman ya butuh sedikitlah perhatian sebelumnya kita bercanda digrup
kayanya itumi tapi pada saat sakit kayanya itumi perasaan kita minder sendiri kita hilang dari
peredaran karna kemarin-kemarinnya aktif digrup, aktif laporan pasien, update perkembangan
tiba-tiba karna terkonfirmasi langsung tidak ada (sebenarnya saya kecewa kepada pihak RS awal
saat kami masuk sangat diperhatikan ketika kami terkonfirmasi perhatian itu sudah tidak ada)

P : jadi saya bisa simpulkan kita ini merasa tersisihkan ya setelah diketahui kita terkonfirmasi
positif (saya menyimpulkan ya jadi anda ini merasa tersisihkan ya?)

R : iye ners merasa tersisihkan sekali karna awalnya saya merasa mana semua ini teman-teman
baru dari kamar ambil makanan terus tiba-tiba tidak ada yang tanyakan sms atau telfon ini juga
digrup malah diam-diam yang sebelumnya ribut sekali makanya saya keluar, oh iya ners itu yang
terlupakan tadi saya merasa tersisihkan ners itumi juga kenapa orang sisihkan na saya juga
merasa tersisih (iya saya merasa tersisihkan saya menganggap kemana teman-teman saya tidak
ada yang sms ataupun telfon digrup pun terlihat sepi)

Anda mungkin juga menyukai