KEPADA NY. S
DI RUANG ANGSANA
DENGAN DIAGNOSA
PHENUMONIA DAN DO CA PARU
DISUSUN OLEH :
NADILA RIZKY AMALIA
2030702017
D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
I. IDENTITAS
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S
Tempat, Tanggal lahir : Makasar , 13 Febuari 1982
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Rimba Raya Rt.03 , Juata Kerikil , Tarakan Utara , Kota
Tarakan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : SMP Sederajat
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No . RM : 015665
Diagnosa Medis : Phenumonia + DO CA Paru
Tanggal Masuk : 7 Juni 2021
- : Garis Keturunan
C. PENGKAJIAN POLA GORDON
1. Persepsi Terhadap Kesehatan dan Manajemen Kesehatan
Sebelum sakit :
Klien mengatakan tidak pernah merokok. Klien mengatakan tidak pernah mengomsumsi
alcohol. Klien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan secara rutin.
Saat sakit :
Klien mengatakan saat sakit tidak pernah merokok dan mengomsumsi alcohol.
2. Pola Aktivitas dan Latihan.
Sebelum sakit :
Saat sakit :
C. Pemeriksaan Sistemik
1. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala bulat, Kepala Simetris. Tidak memiliki benjolan. Tidak ada
lesi.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan. Tidak Memiliki nodul. Tidak terdapat nyeri tekan.
2. Mata
Ukuran pupil isokor. Ada reaksi terhadap cahaya. Bentuk simetris. Konjugtiva pucat.
Penglihatan baik. Tidak ada tanda-tanda radang. Klien tidak memakai kacamata.
3. Hidung
Klien mengatakan tidak ada alergi. Membran mukosa berwarna merah muda.
Terdapat sekret. Terdapat silia. Tidak ada pendarahan. Tidak ada polip. Fungsi
penciuman baik. Tidak ada trauma.
4. Mulut dan Tenggorokan
Bibir : Warna mukosa sedikit pucat. Bibir kering, tidak terdapat labio shizis.
Gigi : Klien tidak menggunakan gigi palsu.
Mulut : Klien tidak kesulitan dalam menelan makanan.
5. Telinga
Inspeksi : Daun telinga simetris kiri kanan. Telinga berwarna sawo matang. Tidak
terdapat nodul. Terdapat serumen.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan. Tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas.
6. Leher
Tidak terdapat pembesaran tyroid. Tidak terdapat pembesaran vena. Tidak terdapat
lesi
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran getah bening. Tidak terdapat nyeri tekan. Tidak
trdapat kaku.
7. Payudara
Inspeksi : Payudara simetris. Tidak terdapat lesi
Palpasi : Tidak terdapat masa. Terdapat nyeri tekan pada payudara kanan.
8. Thorax
Inspeksi : Bentuk dada klien Normal Chest dan terpasang WSD di dada bagian
kanan.
Palpasi : Ada nyeri tekan pada dada sebelah kanan.
Perkusi : Bunyi paru pekak
Auskultasi : Tidak ada tambahan suara.
9. Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak Nampak.
Palpasi : Ictus Cordis teraban.
Perkusi : Pekak batas jantung. Tidak ada pembesaran.
10. Abdomen
Inspeksi : Simetris tidak ada pembesaran. Umbilicus tidak menonjol
Palpasi : Tidak terdapat Nyeri tekan.
11. Genetalia
Inspeksi : Glitoris bersih. Labia minora bersih. Labia mayora bersih. Tidak terdapat
cairan yang keluar.
12. Anus
Tidak dilakukan pengkajian.
13. Lengan dan Tungkai
Inspeksi : Pergerakan sendi baik. Tidak terdapat Lesi. Tidak terdapat nasal.
Palpasi : Tidak terdapat edema
14. Columna Vetrebralis
Inspeksi : Tidak terdapat kelainan tulang belakang.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
15. Uji Saraf Cranalis
Tidak dilakukan pengkajian.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG.
Terapi Oksigen :
Oksigen :
- Monitor kecepatan
aliran oksigen.
Terapeutik :
- Memberikan oksigen
jika perlu.
2. 10 Juni 2021 Nyeri Akut Setelah dilakukan Observasi :
(13.07) intervensi selama 2x24 - Identifikasi lokasi,
jam, maka diharapkan karakteristik, durasi nyeri
nyeri akut berkurang dan intensitas nyeri.
dengan kriteria hasil : - Identifikasi skala nyeri
- Keluhan nyeri menurun Terapeutik :
- Meringis menurun Fasilitasi istirahat dan
- Kesulitan tidur menurun tidur
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgetik
3. 10 Juni 2021 Gangguan Pola Setelah dilakukan Observasi :
(13.11) Tidur Tindakan keperawatan - Identifikasi faktor fisik
selama 2x24 jam, maka pengganggu tidur.
gangguan pola tidur - Monitor kondisi umum
menurun dengan kriteria selama melakukan
hasil : mobilitas.
- Keluhan sulit tidur Terapeutik :
menurun - Fasilitas aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu
Edukasi :
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan, seperti duduk
dan berbaring
4. 10 Juni 2021 Gangguan Mobilitas Setelah dilakukan Observasi:
(13.13) Fisik intervensi selama 2x24 - Identifikasi nyeri atau
jam, maka diharapkan keluhan fisik
gangguan mobilitas fisik - Monitor kondisi umum
menurun, dengan kriteria selama melakukan
hasil : mobilitas
Nyeri menurun Terapeutik :
Kelemahan fisik menurun - Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu.
Edukasi :
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan seperti duduk
dan berbaring.
X. Implementasi
XI. EVALUASI
1. Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas.
12 Juni 2021 (13.00)
S : Klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam bernafas
O : Spo2 : 98, Klien bernafas dengan normal
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan