Anda di halaman 1dari 1

Pemeriksaan fisik pada sistem respirasi khususnya pada pasien dengan covid 19 yaitu inspeksi

dapat dilakukan dengan memperhatikan perubahan dinamika ekspresi wajah pasien dalam
hubungannya dengan aktivitas fisiologis (inspirasi dan ekspirasi). Biasanya pada pasien akan
tampak letih dan lemas. Selain itu, pada pasien Covid-19 dapat ditemukan hasil seperti tingkat
laju pernapasan masih dalam batas normal hingga dapat takipnea pada pasien yang mengalami
infeksi pneumonia ringan hingga sedang, sedangkan pada pasien yang telah menunjukkan infeksi
berat (ARDS) akan menunjukkan hasil pemeriksaan inspeksi seperti dispnea, takipnea (laju
pernapasan > 30 kali/menit), peningkatan kerja pernapasan dengan menggunakan otot-otot bantu
napas seperti penggunaan bibir mengerucut selama ekspirasi atau pursed lip breathing, aktivitas
dan perkembangan otot sternokleidomastoid, retraksi supraklavikula atau interkostal, gerakan
paradoksal perut, terjadi sianosis, distensi vena jugularis, serta berkurangnya ekspansi dada pada
bagian dada yang sakit (Tuteur, 2018; Kyriakoulis et al., 2021).

Tuteur, P. (2018). Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd
edition. Boston: Butterworths. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK368/

Kyriakoulis, K. G., Poulakou, G., Nitsotolis, T., & Syrigos, K. N. (2021). Clinical examination
practices and perceptions in the era of COVID-19. Expert Review of Respiratory
Medicine, (just-accepted). https://doi.org/10.1080/17476348.2021.1941884

Anda mungkin juga menyukai