Anda di halaman 1dari 40

 

MATERI 1.MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSIMENENTUKAN BEP DAN


KEUNTUNGAN USAHA
KOMPETENSI DASAR
3.8. Menghitung harga pokok produksi4.8. Menentukan BEP dan keuntungan usaha
TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
 
Menentukan harga pokok produksi2.
 
Memahami tujuan penentuan harga pokok produksi3.
 
Menganalisis biaya elemen produksi4.
 
Menghitung nilai BEP dan keuntungan usaha
MATERIA.
 
Harga Pokok1.
 
Pengertian Biaya
Biaya merupakan data yang paling penting bagi
akuntansi secara keseluruhan. Dalamakuntansi terdapat istilah
cost
dan
expenses
yang berbeda-beda. Pengertian biaya dapatdipandang dari dua sudut, yaitu:-
 
 pengertian biaya (
expenses
)-
 
 pengertian biaya sebagai harga pokok (
cost 
).Biaya didefinisikan sebagai harga perolehan atau harga pokok (
cost 
) adalah :
 jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk kas yang dibayarkan,
nilaiaktiva lainnya yang diserahkan atau dikorbankan, hutang yang timbul atau
tambahanmodal, dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan
baikmasa lalu (harga perolehan yang terjadi) maupun pada masa yang akan datang
(harga perolehan yang akan terjadi).
Biaya (
expenses
) adalah :
harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan
(revenue) yang akan digunakan sebagai pengurang penghasilan
.Dalam arti luas biaya adalah :
 pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah
terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Dalam arti sempit biaya diartikan sebagai :
 pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Pengorbanan sumber ekonomiini
disebut juga dengan istilah harga pokok 
.Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok pada suatu saat
dapat berubah menjadi biaya. Selama produk belum laku dijual, maka
harga pokok tersebut masihmerupakan harga pokok dalam pengertian aktiva. Apabila hasil produksi
tersebut terjual, makaharga pokok berubah menjadi biaya, yaitu sebagai harga pokok penjualan yang
akandipertemukan dengan penghasilan dalam periode yang bersangkutan.Menurut
beberapa ahli, definisi biaya dapat diartikan sebagai berikut :1.
 
Daljono
 (2005) biaya adalah suatu pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalamsatuan uang,
untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberikankeuntungan atau manfaat pada
saat ini atau masa yang akan datang.
Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota
Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

 
2.
 
Mulyadi
 (2012) ada dua definisi yaitu biaya dalam arti luas dan biaya dalam arti sempit.Dalam arti luas
biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuanuang, yang telah terjadi atau
yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalamarti sempit biaya dapat diartikan sebagai
pengorbanan sumber ekonomi untuk memperolehaktiva. Untuk membedakan biaya dalam arti luas,
pengorbanan sumber ekonomi untukmemperoleh aktiva ini disebut dengan istilah harga
pokok.3.
 
Hansen dan Mowen
 (2012) biaya adalah kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa 
depan bagiorganisani. Biaya dikatakan sebagai setara kas karena sumber nonkas dapat ditukar
dengan barang atau jasa yang diinginkan.Berdasarkan beberapa pengertian yang ada di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa :
BIAYA
 adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang dengantujuan untuk memperoleh
suatu manfaat yaitu peningkatan laba di masa mendatang.
 2.
 
Objek Biaya
Menurut Ilham (2013) pada dasarnya
OBJEK BIAYA
 adalah setiap kegiatan atau aktivitasyang memerlukan adanya pengukuran atau penentuan biayanya
secara tersediri.
3.
 
Penggolongan Biaya
Menurut Mulyadi (2012) biaya dapat digolongkan berdasarkan :
1)
 
Objek pengeluaran.
Dalam penggolongan berdasarkan obyek pengeluaran merupakan dasar dari
penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan baku, maka semua pen
geluaran
yang berhubungan dengan bahan baku disebut dengan “biaya bahan baku”
Menurut obyek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi dibagi menjadi :
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead
 pabrik (
 factory overheadcost 
).Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut juga dengan biaya utama (
 primecost 
), sedangkan biaya kerja langsung dan biaya
overhead 
 pabrik sering disebut dengan biaya konversi (
convertion cost 
), yang merupakan biaya untuk mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi.
2)
 
Fungsi pokok dalam perusahaan.
Pada perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi produksi,
fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu
dalam perusahaanmanufaktur
, biaya dapat dikelompokan menjadi :a.
 
Biaya Produksiyaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya produksi dapat digolongkanked
alam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead
 pabrik b.
 
Biaya PemasaranBiaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan
kegiatan pemasaran produk.

 
Contohnya adalah biaya iklan; biaya promosi; biaya pendalaman dinas; biaya gajimanajer,
biaya perjalanan dinas, dan lain-lain.c.
 
Biaya Administrasi dan Umumyaitu semua biaya yang berhubungan dengan kegiatan penentuan
kebijaksanaan, pengarahan dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan,
yang termasukdalam biaya ini adalah: gaji pimpinan tertinggi perusahaan, personalia,
sekretariat,akuntansi, hubungan masyarakat, keamanan dan sebagainyad.
 
Biaya keuanganyaitu semua biaya yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan
danayang diperlukan perusahaan, misalnya biaya bunga.
3)
 
Hubungan biaya dengan sesuatu yang akan dibiayai.
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Berdasarkan hal ini, biayadapat
dikelompokkan menjadi dua golongan :a.
 
Biaya langsung (
direct cost 
)Biaya langsung adalah biaya penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yangdibiayai.Biaya
produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.Biaya
langsung departemen (
direct departemental costs
) adalah semua biaya yangterjadi di dalam departemen tertentu. b.
 
Biaya tidak langsung (
indirect cost 
)Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatuyang
dibiayai.Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah
biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (
 factory overhead costs
).Dalam hubungannya dengan departemen, biaya tidak langsung adalah biaya yangterjadi di suatu
departemen, tetapi manfaatnya dinikmati oeh lebih dari satudepartemen.
4)
 
Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
.Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya dapat digolongkan menjadi:a.
 
Biaya Variabel (
variable cost 
)Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahanvolume kegiatan. b.
 
Biaya Semivariabel (
 semivariable cost 
)yaitu biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada objekatau
pusat biaya tertentu atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa objekatau pusat biaya.c.
 
Biaya Semi
 fixed
Biaya semi
 fixed
adalah biaya tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubahdengan jumlah yang
konstan pada volume produksi tertentu.d.
 
Biaya Tetap (
 fixed cost 
)yaitu biaya yang jumlahnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan
volumekegiatan dan sampai dengan tingkatan tertentu.
 
5)
 
Jangka waktu manfaatnya
Atas jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua :a.
 
Pengeluaran modal (
capital expenditures
)Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periodeakuntansi (biasanya
periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Dengan kata lain, pengeluaran yang memberi manfaat
pada periode akuntansi yang akan datang. b.
 
Pengeluaran pendapatan (
revenue expenditures
)Pengeluaran yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi
terjadinya pengeluaran. Pada saat terjadinya, pengeluaran ini dibebankan sebagai biaya yang
dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.
6)
 
Penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya adalah sebagai berikut :a.
 
Biaya yang dapat dikendalikan (
controllable cost 
)yaitu biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentudalam
jangka waktu tertentu. b.
 
Biaya yang tidak dapat dikendalikan (
uncontrollable cost 
)Yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh pimpinan atau pejabat tertentu berdasarkan
wewenang yang dimilikinya dalam jangka waktu tertentu.
7)
 
Penggolongan biaya menurut tujuan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :a.
 
Biaya relevan (
relevant cost 
)yaitu biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan sehingga harusdiperhitungkan dalam
pengambilan keputusan. b.
 
Biaya tidak relevan (
irrelevant cost 
)yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan sehingga tidak
perludiperhitungkan dalam pengambilan keputusan.Menurut Hansen dan Mowen (2013)
harga pokok produksi (
cost of goods manufactured 
)mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanyadibebankan
terhadap barang yang diselesaikan adalah biaya manufaktur dari bahan langsung,tenaga kerja langsung,
dan overhead.Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa harga pokok produksi adalah :
 semua biaya, baik langsung maupun tidak langsung yang dikeluarkan untuk memproduk
si suatu barang selama periode tertentu.
Tujuan Harga Pokok Produksi
Tujuan harga pokok produksi menurut Mulyadi (2012) adalah:a.
 
Biaya produksi merupakan salah satu data yang dipertimbangkan selain data non produksi
dalam penentuan harga jual produk yang dipasarkan. b.
 
Untuk memantau realisasi biaya produksi.c.
 
Menghitung laba rugi bruto perusahaan pada periode tertentu.d.
 
Menentukan harga produk dalam proses dan produk selesai yang disajikam dalamneraca.
B.
 
Metode penentuan harga pokok produksiMetode
Full Costing
 Full costing
merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semuaunsur biaya produksi
ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biayatenaga kerja langsung, biaya
overhead
 pabrik (Mulyadi, 2012).
 
Penjelasan mengenai elemen biaya yang dibebankan ke produk, Hansen dan Mowen
(2013):a.
 
Bahan LangsungBahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa
yangsedang diproduksi.Biaya bahan ini dapat langsung dibebankan pada produk karena pengamatan
secara fisik dapatdigunakan dalam mengukur kuantitas yang dikonsumsi setiap produk. Bahan
yang
menjadi bagian produk berwujud atau bahan yang digunakan dalam penyediaan jasa umum
nyadiklasifikasikan sebagai bahan langsung. b.
 
Tenaga kerja langsungTenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada
barangatau jasa yang sedang diproduksi.Seperti halnya bahan langsung, pengamatan secara fisik
dapat digunakan dalam mengukurkuantitas karyawan yang terlibat dalam memproduksi suatu
produk dan jasa. Karyawan yangmengubah bahan baku menjadi produk atau menyediakan jasa
kepada pelanggandiklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung.c.
 
Overhead
Semua biaya produksi
 – 
 selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung
 – 
 dikelompokkandalam satu kategori yang disebut
overhead 
.Pada perusahaan manufaktur,
overhead
 juga dikenal sebagai bahan pabrik (
 factory burden
) atau
overhead
manufaktur (
manufacturing overhead 
). Kategori biaya
overhead
memuat berbagaihal. Selain bahan langsung, banyak masukan diperlukan untuk membuat
produk.
C.
 
Elemen Biaya Produksi
1.
 
Biaya Bahana.
 
Pengertian biaya bahanBahan merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan
barang-barang yang diolahdalam proses produksi menjadi produk selesai.Bahan yang diolah
dibedakan menjadi bahan baku dan bahan pembantu atau bahan penolong.

 
Bahan baku
 adalah bahan yang dapat diidentifikasikan secara langsung dengan produk yang dihasilkannya,
nilainya relatif besar dan umumnya sifat bahan bakumasih melekat pada produk yang
dihasilkan.Misalnya :-
 
Kedelai adalah bahan baku untuk produksi tempe.-
 
Kain adalah bahan baku untuk produksi pakaian

 
Bahan pembantu
 atau
bahan penolong
 yaitu bahan yang berfungsi
sebagai pembantu atau pelengkap dalam pengolahan bahan baku menjadi produk selesaidan
nilainya relative kecil.Misalnya :-
 
Plastik dalam proses pembuatan tempe adalah bahan pembantu yang digunakansebagai
pembungkus Nilai bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dinamakan
dengan biaya bahan baku, sedangkan nilai bahan pembantu atau bahan penolong
yang digunakan dalam proses produksi disebut dengan biaya bahan pembantu atau biaya
bahan penolong. b.
 
Penentuan harga pokok bahan yang digunakan dalam proses produksi.
 
Harga pokok bahan yang diperhitungkan dalam proses produksi dapat ditentukan
dengancara sebagai berikut :Biaya Bahan = kuantitas bahan dalam proses produksi x harga
beli bahanc.
 
Dalam suatu periode akuntansi seringkali terjadi fluktuasi harga sehingga harga beli bahan baku
menjadi berbeda-beda. Hal ini menyebabkan harga pokok persediaan bahan baku digudang
berbeda satu sama lainnya, meskipun jenisnya sama. Oleh karena itu, timbulmasalah dalam
penentuan harga pokok bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.Untuk mengatasinya, ada
beberapa metode penentuan harga pokok produksi, yaitu :1)
 
Metode Identifikasi Khususmenentukan harga pokok bahan yang digunakan sesuai dengan
aliran fasik bahan. Olehkarena itu pengumpulan bahan digudang harus diberi tanda agar
pada saat digunakandapat diketahui harga pokoknya secara tepat.2)
 
Metode Masuk Pertama Keluar Pertamaadalah metode yang menentukan harga pokok bahan baku
dengan anggapan bahwaharga pokok persatuan bahan baku yang pertama masuk gudang digunakan
untukmenentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali digunakan dalam
proses produksi.3)
 
Metode Masuk Terakhir Keluar Pertamaadalah metode yang menentukan harga pokok bahan baku
yang digunakan
dalam proses produksi dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yangter
akhir masuk dalam persediaan gudang, digunakan untuk menentukan harga pokok bahan
baku yang pertama kali digunakan dalam proses produksi.4)
 
Metode Rata-rata Bergerakadalah metode yang menentukan harga pokok bahan baku dengan cara
membagi totalharga pokok dengan jumlah satuannya. Setiap kali terjadi perubahan harga
perolehanyang berbeda dengan harga pokok rata-rata persediaan di gudang, maka harusditentukan
harga pokok rata-rata yang baru.5)
 
Metode Biaya Standarmembebankan harga pokok bahan baku yang digunakan dalam produksi sebesar
hargastandar, yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang diharapkan akan terjadidimasa yang
akan datang.
2.
 
Biaya Tenaga Kerja LangsungPembayaran kompensasi kepada tenaga kerja perusahaan pada dasarnya
dikelompokan
dalam pengeluaran gaji dan upah. Gaji digunakan untuk menyebutkan kopensasi yang dibaya
rkansecara regular dalam jumlah relatif tetap dan biasanya dibayar kepada tenaga yang memberi jasa
manajerial dan klerikal kepada perusahaan. Upah digunakan
untuk menyebut kompensasiyang dibayar berdasakan jam kerja, hari kerja, atau
berdasarkan unit produksi atau jasa tertentu.Biaya tenaga kerja pada fungsi produksi lebih
lanjut diklasifikasikan kedalam biaya tenagakerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tenaga kerja langsung adalah jumlahupah yang dibayarkan tenaga kerja yang secara langsung
menangani proses pengolahan
bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk sele
sai.Contoh upah tukang potong dan serut kayu dalam pembuatan mebel, tukang jahit,
border, pembuatan pola dalam pembuatan pakaian, tukang linting rokok dalam pabrik rokok, 
danoperator mesin jika menggunakan mesin.

 
Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah jumlah upah yang dibayarkan
kepadatenaga kerja yang secara tidak langsung menangani pengolaan bahan. Formulasi yang
bisadigunakan dalam penentuan upah tenaga kerja langsung dalam perusahaan adalah
sebagai berikut :Biaya Tenaga Kerja Langsung= Tarif upah x Jam Kerja Karyawan
3.
 
Biaya
Overhead
Pabrika.
 
Pengertian Biaya
Overhead
PabrikBiaya
overhead
 pabrik (BOP) adalah biaya produksi selain bahan baku dan biaya tenagakerja langsung.
Biaya
overhead
 pabrik didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, buruhtidak langsung, dan biaya-biaya
lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan ataudibebankan langsung pada suatu
pekerjaan, hasil produksi, atau tujuan biaya akhir tertentuseperti kontrakkontrak
pemerintah. Istilah lain yang dipakai untuk
overhead
 pabrik
adalah beban pabrik, biaya pabrikase, biaya pabrikase tidak langsung (Carter dan Usry, 2006
:411).Biaya
overhead
 pabrik dapat dikelompokkan menjadi beberapa elemen sebagai berikut(Mulyadi, 1993) :1)
 
Biaya Bahan PenolongBahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi
atau bahanmeskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila
dibandingkandengan harga pokok produksi tersebut. Contoh bahan penolong dalam
perusahaankertas adalah soda, kaporit, tapioca, bahan pewarna, tylose, tawas, dan bahan
kimialainnya.2)
 
Biaya Reparasi dan PemeliharaanBiaya Reparasi dan Pemeliharaan berupa biaya suku cadang, biaya bahan
habis pakai,dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan
dan pemeliharaan.3)
 
Biaya Tenaga Kerja tidak LangsungTenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya
tidak dapatdiperhitungkan secara langsung pada suatu produk. Biaya tenaga kerja tidak
langsungterdiri dari upah tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenagakerja tidak
langsung tersebut.4)
 
Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian aktiva tetapBiaya-biaya yang termasuk dalam
kelompok ini antara lain adalah biaya depresiasi bangunan pabrik, mesin, dan aktiva tetap
lain yang digunakan di pabrik.5)
 
Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktuBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini
antara lain adalah biaya-biaya asuransigedung, asuransi mesin, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan
karyawan, dan biayaamortisasi kerugian
trial-run
.6)
 
Biaya
overhead
 pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunaiBiaya
overhead
 pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biayareparasi yang diserahkan
kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN, dansebagainya.

 
Berdasarkan perubahannya terhadap perubahan volume produksi biaya
overhead
 pabrik dibagai menjadi 3 kategori, yaitu :

 
 biaya
overhead
 pabrik variabel, yaitu biaya
overhead
 pabrik yang jumlah totalnyamengalami perubahan secara proporsional sesuai dengan perubahan
volume produksi.

 
 biaya overhad pabrik tetap, yaitu biaya
overhead
 pabrik yang dalam kapasitasrelevan jumlah totalnya tetap relevan meskipun volume
produksi berbeda-beda.

 
 biaya
overhead
 pabrik semi variabel adalah biaya
overhead
 pabrik yang jumlahtotalnya berubah secara tidak proporsional dengan perubahan volume
produksi. b.
 
Penentuan Tarif Biaya
Overhead
PabrikMenurut Mulyadi (2002) penentuan tarif biaya
overhead
 pabrik dilakukan melalui tigatahap, yaitu :1.)
 
Menyusun anggaran biaya
overhead
 pabrikDalam menyusun anggaran biaya
overhead
 pabrik harus diperhatikan tingkat kegiatan(kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran
biaya
overhead
 pabrik. Adatiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran biaya
overhead
 pabrik : kapasitas praktis, kapasitas normal, dan kapasitas sesungguhnyayang
diharapkan.Memilih dasar pembebanan biaya
overhead
 pabrik kepada produkSetelah anggaran biaya
overhead
 pabrik disusun, langkah selanjutnya adalah memilihdasar yang akan dipakai untuk membebankan
secara adil biaya
overhead
 pabrik kepada produk.2.)
 
Ada berbagai macam dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya
overhead
 pabrik kepada produk, diantaranya adalah :

 
Satuan ProdukMetode ini adalah metode yang paling sederhana dan langsung membenankan biaya
overhead
 pabrik kepada produk. Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya mempro
duksi satu macam produk saja. Bila perusahaanmengahasilkan beberapa macam produk yang
serupa dan berhubungan erat satudengan yang lain (perbedaan hanya pada berat dan volume),
pembebanan biaya
Overhead
 pabrik dapat dilakukan dengan dasar tertimbang (
weight basic
) ataudasar nilai (
 point basic
).Taksiran biaya overhead pabrik
=
Tarif biaya
overhead
 pabrik per satuanTaksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan

 
Biaya Bahan BakuApabila biaya
overhead
 pabrik yang akan dibebankan bervariasi dengan nilai bahan baku (misalnya biaya asuransi
bahan baku) maka dasar yang dipakai untukmembebankannya kepada produk adalah biaya bahan
baku yang dipakai.Taksiran biaya overhead pabrikX 100% =
Persentase biaya
overhead
 pabrikdari bahan baku yang dipakai
Taksiran bahan baku yang dipakai

 
Biaya Tenaga Kerja LangsungApabila biaya
overhead
 pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan jumlahupah tenaga kerja langsung, maka dasar
yang dipakai untuk membebankan biaya
overhead
 pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung.Taksiran biaya overhead pabrikX 100% =
Persentase biaya
overhead
 pabrikdari tenaga kerja langsungTaksiran biaya tenaga kerja langsung
 

 

 
Jam Kerja LangsungKarena ada hubungan yang erat antara jumlah upah dengan jumlah jam kerja
makadisamping biaya
overhead
 pabrik dibebankan atas dasar upah tenaga kerjalangsung dapat juga dibebankan atas
jam kerja langsung.Taksiran biaya overhead pabrik=
Tarif biaya
overhead
 pabrik per jam tenaga kerja langsung
Taksiran jam tenaga kerja langsung

 
Jam MesinApabila biaya
overhead
 pabrik bervariasi dngan waktu penggunaan mesin(misalnya bahan bakar/ listrik yang
dipakai untuk menjalankan mesin), maka dasaryang dipakai untuk membebankan biaya
overhead
 pabrik adalah jam mesin.Taksiran biaya overhead pabrik=
Tarif biaya
overhead
 pabrik per jam tenaga kerja mesin
Taksiran jam kerja mesin3.)
 
Menghitung tarif biaya
overhead
 pabrikSetelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam periode anggaran ditentukan, dananggaran biaya
overhead
 pabrik telah disusun, serta dasar pembebanannya telah dipilihdan diperkirakan, maka
langkah terakhir adalah menghitung tarif biaya
overhead
 pabrik dengan rumus sebagai berikut :
 
Biaya
overhead
 pabrik yang dianggarkan= Tarif biaya
overhead
 pabrikTaksiran dasar pembebananD.
 
Harga Pokok Produksi
 
1.
 
Pengertian Harga Pokok ProduksiHarga pokok produksi adalah semua biaya yang telah dikorbankan
dalam
proses produksi atau kegiatan mengubah bahan baku menjadi produk selesai yang meliputi b
iaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead
 pabrik.Pengertian harga pokok produk menurut Ikatan Akuntan Indonesia adalah :Harga
pokok barang yang diproduksi meliputi semua biaya bahan langsung yangdipakai, upah
langsung serta biaya produksi tidak langsung, dengan perhitungan saldoawal dan saldo
akhir barang dalam pengolahan.RA. Supriyono mendefinisikan harga pokok produksi sebagai
berikut :Jumlah biaya produksi yang melekat pada produk atau barang yang dihasilkan yangdiukur
dalam satuan mata uang dalam bentuk kas yang dibayarkan atau nilai jasa yangdiserahkan
atau dikorbankan, atau hutang yang timbul, atau tambahan modal yangdiperlukan perusahaan dalam
rangka proses produksi baik pada masa lalu maupunmasa yang akan datang.Dapat disimpulkan bahwa
harga pokok produksi adalah :semua biaya yang telah dikorbankan dalam proses produksi atau
kegiatan
mengubah bahan menjadi produk jadi yang meliputi baiya bahan baku, biaya tenaga kerjalan
gsung dan biaya
overhead
 pabrik.
 
Biaya- biaya yang tidak berhubungan dengan unit yang masuk dalam penentuan harga
pokok produksi merupakan biaya non produksi.
2.
 
Tujuan Penentuan Harga Pokok ProduksiTujuan penentuan harga pokok produksi adalah untuk :a.
 
Menentukan harga jual produkDengan diketahuinya harga pokok produksi, maka perusahaan dapat juga
menentukanharga jual produknya. Selain itu, manajemen juga harus mempertimbangkan
faktor-faktorlain yang berperan dalam penentuan harga jual produk, seperti keadaan pasar dan
campurtangan pemerintah. b.
 
Memantau realisasi biaya produksiManajemen membutuhkan informasi biaya produksi yang
sesungguhnya dikeluarkan
dalam pelaksanaan rencana produksi. Untuk itu akuntansi biaya dapat digunakan untukmeng
umpulkan informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentuuntuk
memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya produksi sesuai denganang
diperhitungkan sebelumnya. Pengumpulan biaya produksi untuk jangka waktu
tertentutersebut dilakukan dengan menggunakan harga pokok proses.c.
 
Untuk Menghitung laba atau rugi perusahaanLaba dihitung dengan cara mengurangi
penjualan dengan harga pokok penjualan.Manajemen membutuhkan informasi biaya
produksi yang telah dikeluarkan untukmemproduksi produk dalam periode tertentu, agar dapat
mengetahui apakah
kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode mampu menghasilkan laba bruto ataumeng
akibatkan rugi bruto. Informasi laba rugi bruto periodic dibutuhkan untuk
mengetahuikontribusi produk dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba
rugi.d.
 
Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikandalam neraca.Didalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk jadi
danharga pokok produksi yang pada tanggal neraca masih dalam proses untuk tujuan tersebut,manajemen
perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap periode. Biaya produksiyang melekat pada produk jadi
yang belum laku dijual pada tanggal neraca disajikan dalamneraca sebagai harga pokok persediaan produk
dalam proses.e.
 
Untuk memberi penilaian didalam laporan keuangan yang berupa neraca.Harta dalam neraca yang
berupa persediaan produk jadi harus dinilai dan diberi harga.Dengan pemberian harga tersebut
dapat diketahui kekayaan perusahaan. Penilaian atau pemberian harga tersebut informasinya
berasal dari harga pokok.f.
 
Untuk menentukan kebijakan perusahaan.Misalnya dalam kasus akan memberi potongan
harga pada saat menjual secara besar- besaran. Dalam pengambilan kebijakan ini
jangan sampai harga yang ditentukan berada di bawah harga pokok.g.
 
Untuk menentukan efisiensi perusahaan.Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan perkiraan
penentuan harga pokok
sebelum proses produksi dikaksanakan dengan perhitungan harga pokok setelah proses prod
uksidikerjakan.
3.
 
Metode Penentuan Harga Pokok ProduksiMetode penentuan harga pokok produksi merupakan cara untuk
memasukan unsur-unsur biayake dalam harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok
produksi dikenal dua pendekatanm yaitu pendekatan
 full costing
atau metode harga pokok penuh dan pendekatan
variable costing
atau metode haraga pokok variabel.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota


Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

 
a.
 
Metode Harga Pokok Penuh (
 Full Costing 
)Semua unsur biaya produksi diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi,
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead
 pabrik. Sehingga harga pokok produksi menurut
metode harga pokok penuh ini terdiri dari unsur biaya produksisebagai berikut :Biaya bahan
bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya biaya
overhead
 pabrik tetapBiaya
overhead
 pabrik variabelxxxxxxxxxxxx+Harga Pokok Produksi xxx b.
 
Metode Harga Pokok Variabel (
Variable Costing 
)Metode harga pokok variabel hanya memperhitungkan biaya produksi yang berprilakuvariabel saja,
baik untuk biaya bahan baku, biaya tenega kerja langsung, maupun biaya
overhead 
 pabrik. Dengan demikian menurut pendekatan ini harga pokok produksi terdiridari unsur
biaya produksi sebagai berikut :Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya biaya
overhead
 pabrik variabelxxxxxxxxx+Harga Pokok Produksi xxx
E.
 
Metode Pengumpulan Harga Pokok
Metode pengumpulan harga pokok bagi manajemen untuk menentukan besarnya harga pokok produk
atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Untuk mendapatkan informasi biaya secara
tepatdan teliti diperlukan perhitungan harga pokok produksi secara tepat dan teliti pula.
Alat bantu yangefektif untuk menghitung harga pokok produksi adalah konsep akuntansi
biaya. Konsep inimemiliki tujuan dan manfaat, antara lain :-
 
Perencanaan dan pengendalian biaya-
 
Penentuan harga pokok produk barang atau jasa yang dihasilkan dengan tepat dan teliti-
 
Alat bantu dalam pengambilan keputusan manajemenSecara ekstrim pola pengumpulan harga pokok
dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu metodeharga pokok pesanan dan metode harga pokok
proses (Supriyono, 1999:36-37). Penetapan metodetersebut pada suatu perusahaan
tergantung pada sifat atau karakteristik pengolahan bahan bakumenjadi produk selesai yang
akan mempengaruhi metode pengumpulan harga pokok yangdigunakan.a.
 
Metode Harga Pokok Pesanan (
 Job Order Costing 
)Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana
biayadikumpulkan untuk setiap jenis pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan
setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya. Metode ini digunakan oleh peru
sahaanyang memiliki karakteristik sebagai berikut :1)
 
Proses pengolahan produk terjadi secara terputus putus2)
 
Produk yang dihasilkan umumnya berdasarkan pesanan pembelian, sehingga pesanan yangsatu dapat
berbeda dengan pesanan yang lain.3)
 
Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan
di gudangMetode harga pokok pesanan ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :1)
 
Harga pokok produksi dihitung untuk setiap jenis produk pesanan.2)
 
Biaya produksi digolongkan menjadi biaya produksi langsung, yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya produksi tidak langsung yaitu biaya
overhead
 pabrik

 
3)
 
Produk yang dihasilkan dapat bermacam-macam (bersifat heterogen) karena sesuai
pesanan pembeli.4)
 
Tujuan produksi untuk memenuhi pesanan pembeli.5)
 
Kegiatan produksi terputus-putus.6)
 
 penentuan harga pokok produksi per unit dilakukan setelah pesanan selesai dikerjakan,deng
an cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tertentudengan jumlah
unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. b.
 
Metode harga Pokok Proses (
 Process Costing 
)Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana
biayadikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, triwulan, semester,
tahun.Metode ini cocok digunakan untuk perusahaan yang menghasilkan produk homogen,
bentuk produk standar, dan tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli. Metode 
harga pokok proses memiliki karakteristik sebagai berikut :1)
 
Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu.2)
 
Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar, tidak
tergantungspesifikasi yang diminta oleh pembeli.3)
 
Kegiatan produksi didasarkan pada anggaran produksi atau jadwal produksi untuk
satuanwaktu tertentu.4)
 
Tujuan produksi didasarkan untuk mengisi persediaan yang selanjutnya dijual.5)
 
Kegiatan produksi bersifat terus menerus.6)
 
Jumlah total biaya maupun biaya satuan dihitung setiap akhir periode.F.
 
Sistem Penentuan Harga Pokok 
 Sistem penentuan harga pokok terdiri dari 2 macam, yaitu (Supriyono,1984) :
1.
 
Sistem Harga Pokok Produksi SesungguhnyaSistem harga pokok produksi sesungguhnya
adalah system pembebanan biaya bahan, biayatenaga kerja langsung dan biaya
overhead
 pabrik pada produksi dengan biaya yangsesungguhnya dinikmati oleh produk yang
bersangkutan.
2.
 
Sistem Harga Pokok Produksi Ditentukan DimukaSistem harga pokok produksi ditentukan dimuka
membebankan biaya bahan baku, biaya tenagakerja langsung dan biaya
overhead
 pabrik pada produksi berdasarkan biaya harga pokok yangditentukan dimuka. Sistem ini
lebih menekankan pada fungsi perencanaan, pengambilankeputusan dan pengendalian
biaya
ContohSoalpenghitunganhargapokoksecarasederhana
Untuk ilustrasi diberikan contoh sebagai berikut :Untuk Memproduksi 6 unit produk
dibutuhkan :-
 
5 kg bahan baku @ Rp 8000,00-
 
Biaya tenaga kerja 6 Jam kerja @ Rp 5000,00 per jam.-
 
Biaya overhead pabrik 50% dari Biaya bahan
baku.Perhitungan:Biaya Bahan Baku 5 kg x Rp 8000,00 =
Rp 40.000.00 (BBB)Biaya tenaga Kerja 6 jam x Rp 5000,00 =
Rp 30.000.00 (BTK)Biaya Overhead Pabrik 50% x Rp 40.000 ,00 = Rp 20.000,00
(BOP)Harga pokok = BBB + BTK + BOP = Rp 40.000,00 + Rp 30.000,00 + Rp 20.000,00= Rp.
90.000,00Harga pokok 1 unit produk = Rp 90.000.00 : 6 = Rp 15.000.00 / unitApabila produk
tersebut dijual per unit Rp 20.000.00 maka
:Penjualan = 6 x Rp 20.000.00 = Rp 120.000,00Harga Pokok Penjualan = 6 x Rp 15.000,00 = R
p 90.000,00
 
Laba = Penjualan - Harga Pokok penjualan= Rp 120.000.00
 – 
 Rp 90.000,00= Rp 30.000,00Dari contoh tersebut diatas dapat diketahui bahwa harga pokok dapat
digunakan untuk pedomanmenetukan harga jual, dan dapat diketahui besarnya persentase laba yakni :( Rp
30.000,00 : Rp 120.000,00) x 100% = 25 %Dengan keuntungan sebesar 25% tersebut maka
dapat diketahui tujuan perusahaan tercapai atau tidak.Juga efisien atau tidak. Bila mengingat besar
bunga Bank untuk waktu sekarang tidak ada 25% makadapat disebut bahwa efisiensi tercapai.
G.
 
Menghitung BEP (Break Even Point)
Pengertian BEP dalam akuntansi adalah titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan
biayasama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu
kegiatanusaha.Untuk menghitung BEP kita perlu mengetahui titik impas terlebih dahulu. Titik
impas adalah titikdimana penjualan benar-benar menutupi biaya pengeluaran.Untuk menghitung
titik impas dalam volume penjualan kita perlu mengetahui nilai dari tiga (3)variable berikut :
1.
 
Biaya tetap (biaya yang tidak tergantung pada volume penjualan) misalnya sewa gedung
2.
 
Biaya variable (biaya yang tergantung pada volume penjualan) misalnya biaya bahan baku
3.
 
Harga Jual produkRumus BEP
1.
 
BEP dalam unitBEP =
−
 Dimana :BEP = Break even pointFC = Fixed costP = Price unitVC = Variable cost
2.
 
BEP dalam rupiahBEP =
1−

 S = Sales volumeContoh soalDiketahui PT Mutiara Abadi memiliki usaha dibidang penyediaan
hand towel untuk hotel, dengandata berikut ini :-
 
Kapasitas produksi yang mampu dipakai adalah 100.000 unit hand towel-
 
Harga jual setiap unit hand towel diperkirakan Rp 5.000,00-
 
Total biaya tetap sebesar Rp 150.000.000,00-
 
Total biaya variable sebesar Rp 250.000.000,00

 
Perincian masing-masing biaya adalah sebagai berikut :-
 
Overhead pabrik : Rp 60.000.000,00-
 
Biaya distribusi : Rp 65.000.000,00-
 
Biaya administrasi : Rp 25.000.000,00-
 
Total FC : Rp 150.000.000,00Perincian variable cost adalah sebagai berikut :-
 
Biaya bahan : Rp 70.000.000,00-
 
Biaya tenaga kerja : Rp 85.000.000,00-
 
Overhead pabrik : Rp 20.000.000,00-
 
Biaya distribusi : Rp 45.000.000,00-
 
Biaya administrasi : Rp 30.000.000,00-
 
Total VC : Rp 250.000.000,00Penyelesaian untuk mendapatkan BEP dalan unit dan
rupiah :Kapasitas produksi 100.000 unitHarga jual Rp 5.000,00 / unitTotal penjualan :
100.000 unit x Rp. 5.000,00 = Rp. 500.000.000,00Biaya tetap unit =
 150.000.000,00100.000
 = Rp. 1.500,00 / unitBiaya variable unit =
 250.000.000,00100.000
 = Rp. 2.500,00 / unitUntuk mencari BEP dalam unit adalah sebagai berikut :BEP unit =
 150.000.000,00 5.000,00− 2.500,00
 = 60.000 unitJadi perusahaan harus menjual 60.000 unit hand towel agar BEPMencari BEP
dalam rupiah adalah sebagai berikut :BEP rupiah =
 150.000.000,001−
 .., ..,
 = Rp. 300.000.000,00Jadi perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp.
300.000.000,00 agar terjadi BEPUntuk membuktikan kedua hasil tersebut dengan :BEP =
Unit BEP x harga jual unitBEP = 60.000 x Rp. 5.000 = Rp. 300.000.000,00

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen


Opsi Berbagi
 Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baru
 Bagikan di Twitter, terbuka di jendela baru
 Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru
 Bagikan dengan Email, membuka klien email
 Copy Text
Anda mungkin juga menyukai

E. Contoh Soal Latihan HAKI


titus_gunarto

Bab 4 Mengevaluasi Hasil Usaha


pungguak

2. BIAYA PRODUKSI
davighifari

Majalah

Podcast

Lembar Musik

 Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


Bagian-bagian Busana
Rieka Dewie

 Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


c3.D_silabus Produk Kreatif Dan Kwu
Evy Erlinawati

 Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


Soal Dan Jawaban (Hpp)
madegitaa

 Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


Kewirausahaan Kelas Xi
Dwinita Meiliza

 Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


09.Silabus Revisi k13_pkk Tata Busana Ok New
Miftah Dewi

 Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


SILABUS PKK XI 2018-2019 (2)
Ainun Dwi

 Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


3.7 Menerapkan Media Promosi
Gendhuk Ciska Nugroho

 Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


RPP 10_PKK KD 3.17 PROMOSI.docx
Sep Smile Tptu

 Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


RPP KD 3.11 PKK
yengki

Tampilkan lebih banyak


Menu Footer
Kembali ke atas
Tentang

 Tentang Scribd
 Media
 Blog kami
 Bergabunglah dengan tim kami!
 Hubungi Kami
 Undang teman
 Hadiah
 Scribd untuk perusahaan

Hukum

 Syarat
 Privasi
 Hak Cipta
 Preferensi Cookie

Dukungan

 Bantuan / Pertanyaan Umum


 Aksesibilitas
 Bantuan pembelian
 AdChoices
 Penerbit

Sosial

 InstagramInstagram
 TwitterTwitter
 FacebookFacebook
 PinterestPinterest

Dapatkan aplikasi gratis kami

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.

 Buku
 Buku audio
 Majalah
 Podcast
 Lembar Musik
 Dokumen
 Snapshots
 Direktori

Bahasa:

Bahasa Indonesia

Hak cipta © 2021 Scribd Inc.


Apa itu Scribd?
Perluas bagian Apa itu Scribd?

Jutaan judul di ujung jari Anda


Hanya Rp70,000/bulan. Batalkan kapan saja.

Baca gratis selama 30 hari Pelajari selengkapnya

Navigasi cepat

Beranda

Buku

Buku audio

Dokumen

, aktif

Anda mungkin juga menyukai