Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan Negara dan cara
melaksanakannya
Pelaksanaanya memerlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang
menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber-sumber yang ada.
Untuk menentukan kebijaksanaan umum tersebut diperlukan kekuasaan dan
wewenang (Authurity).
2) Pengertian Strategi
Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani, yang diartikan sebagai “the art of general”
atau seni seorang panglima yang digunakan dalam peperangan.
Tokoh-tokoh yang mempelajari strategi antara lain ialah Antoine Henri Jomini (1779
– 1869) , Karl vob Clausewitz (1780 – 1831), dan Liddle Hart (Abad XX) .
Menurut Jomini : Strategi adalah seni menyelenggarakan perang di atas petadan
meliputi seluruh kawasan operasi.
Clausewitz : Pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untukn kepentingan
perang. Sedangkan penggunaan pertempuran merupakan kelanjutan dari politik
( dengan cara lain ).
Liddle Harta : Seni untuk mendistribusikan dan menggunakan sarana-sarana
mliter untuk tujuan politik.
Dalam abad modern pengertian strategi sudah digunakan secara luas, ynng diartikan
seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (Ipoleksosbud Hankam)
untuk mencapai tujuan.
c) Penyusunan Polstranas
Polstranas disusun berdasarkan kenegaraan menurut UUD 1945 oleh :
Jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan
“Suprastruktur Politik”, yaaitu : MPR, DPR, Presiden, BPK, dan MA.
Badan-badan yang ada dalam masyarakat yang disebut “Infrastruktur Politik” yang
mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik,organisasi
kemasyarakatan, media masa, kelompok kepentingan (interst group), dan kelompok
penekan (pressure group) antara Suprastruktur Politik dan Infrastruktur politik harus
dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Proses Polstranas para tingkat Infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai
oleh rakyat Indonesia. Melalui pranata-pranata politik, masyarakat ikut berpartisipasi
dalam kehidupan politik. Dalam era reformai saat ini, masyarakat memiliki peran yang
sangat besar dalam mengontrol pelaksanaan Polstranans, karena :
1) Semakin tinggi kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
2) Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya
3) Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup.
4) Semakin tinggi nya tingkat pendidikan
5) Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap ide baru.