Empat: UK 1.5 CM
Empat: UK 1.5 CM
(S Pe
al ne
m
em rb
ba it S
Em al
pa em
t) ba
Em
pa
t
Audit Syariah
t
pa
E-mail : info@penerbitsalemba.com
E m
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa
t) ba
pun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk tidak terbatas pada memfotokopi, merekam, atau dengan meng-
gunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.
pa em
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerjemahan dan pengadaptasian Ciptaan untuk Penggunaan
ba it S
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
em rb
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerbitan, penggandaan dalam segala bentuknya, dan
al ne
pendistribusian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(S Pe
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua di atas yang dilakukan dalam
bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda
©
Nurhasanah, Siti
Umiyati
Senjani, Yayu Putri
ISBN: 978-979-061-958-6
538-me.1.04
t
pa
Persembahan E m
t) ba
pa em
Em al
ba it S
em rb
al ne
SITI NURHASANAH
(S Pe
Buku ini Ananda dedikasikan untuk almarhum Ayahanda tercinta Drs. H. Yahya A.
Hamid dan Ibunda tercinta Hj. Siti Hadiah. Hanya ini yang mampu Ananda berikan
©
UMIYATI
Buku ini Ananda persembahkan untuk kedua orang tua tercinta H. Mursalih dan Hj. Etty
serta untuk keluarga kecil dan suami saya Khumaidi M.Ag, dan ketiga anak perempuan
yang tersayang (Rara, Adzkia, dan Kirani). Semoga buku ini dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat luas dan menjadi amal jariyah di dunia maupun di akhirat.
t
pa
m E
t) ba
pa em
Em al
ba it S
em rb
al ne
(S Pe
©
Selain aktif sebagai dosen, penulis juga aktif melakukan penelitian dan menulis
dalam berbagai bidang pendidikan dan manajemen. Penulis juga tercatat sebagai reviewer
di beberapa jurnal nasional. Penulis juga menghasilkan beberapa buku diantaranya buku
Filsafat Manajemen Pendidikan Islam (2014), Praktikum Statistika 1 (2015), Praktikum
Statistika 2 (2016), Statistika Pendidikan (2019), Praktikum Qiraat (2019), Strategi
Pembelajaran (2019), Statistika Sosial (2020), dan Praktikum Mikro Biologi (2020).
t
diselesaikan di jurusan Akuntansi Manajemen dan Pengendalian
pa
di Program Magister Akuntansi (MAKSI) Universitas
m
Muhammadiyah Jakarta pada tahun 2012. Penulis aktif mengajar
E
di beberapa perguruan tinggi di wilayah Jakarta dan Tangerang
t) ba
Selatan, dan sejak tahun 2015 diangkat sebagai Dosen Tetap di prodi Perbankan Syariah
pa em
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis mengajar mata
kuliah Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan, Akuntansi Syariah, Akuntansi
Em al
Perbankan Syariah, dan Auditing Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
ba it S
Hidayatullah Jakarta, Institut Teknologi dan Bisnis Ahamd Dahlan Jakarta, dan Sekolah
em rb
Selain aktif sebagai dosen, penulis juga secara aktif melakukan penelitian dalam
berbagai bidang akuntansi, manajemen, perbankan, dan ekonomi Islam. Di antara
(S Pe
penelitian tersebut beberapa mendapatkan dana hibah penelitian dari UIN Syarif
©
Hidayatullah Jakarta pada tahun anggaran 2013, 2014, 2015, dan 2019. Hasil penelitian
dan jurnal yang telah dipublikasi dapat diakses melalui Google Scholar, ResearchGate, dan
Academia.edu. Penulis pernah mengikuti short course tentang Bank Syariah dan Keuangan
dengan tema Course on Islamic Banking Finance for Asia-Middle East Dialogue Member
Countries yang diselenggarakan ICDIF-LPPI bertempat di Lembaga Pengembangan
Perbankan Indonesia (LPPI) Jakarta Selatan tahun 2016, pelatihan Islamic Finance (Mini
Bank Syariah dan Surat Berharga Syariah) di Jakarta Convention Center tahun 2016,
dan masih banyak lagi short course yang pernah diikuti.
Selain itu, penulis pernah mengikuti Focus Group Discussion penyusunan kriteria
materi ujian kompetensi asesor auditor syariah oleh Ditjend. Bimas Islam Departemen
Agama pada tahun 2019. Konferensi internasional juga tidak luput penulis ikuti,
diantaranya "The 4th Sebelas Maret International Conference on Bussiness, Economics, and
Social Sciences (SMICBES)" yang diselenggarkan Universitas Sebelas Maret (UNS) tahun
2017, International Conference and Workshop on Academic Writing & Publication in Islamic
Economics & Finance (ICWIEF) yang diselenggarakan oleh KNEKS tahun 2020, serta 1st
International Conference on Contemporary Sociology and Educational Transformation (ICCSET)
yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang pada tahun 2020.
t
juga menjadi dosen tidak tetap di Universitas Teknologi Yogyakarta dan Universitas
pa
Terbuka. Sebelumnya penulis telah memiliki pengalaman mengajar di UIN Syarif
m
Hidayatullah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
E
Penulis aktif di organisasi profesi akuntan dalam Forum Dosen Akuntansi Syariah,
t) ba
Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI), dan Ikatan Ahli Ekonomi
pa em
Islam (IAEI) wilayah Yogyakarta. Beberapa mata kuliiah yang pernah diampu antara
lain Auditing, Audit Syariah, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah, dan Akuntansi
Em al
Keuangan. Selain itu, ia juga telah melakukan publikasi hasil penelitiannya di bidang
ba it S
t
pa
m E
t) ba
pa em
Em al
ba it S
em rb
al ne
(S Pe
©
L
al ne
embaga keuangan syariah harus memastikan bahwa sistem keuangan Islam secara
(S Pe
lebih luas dibandingkan dengan lingkup audit konvensional. Hal ini penting untuk
melindungi dan memperbaiki kondisi kehidupan manusia dalam semua dimensi.
Meskipun status kepatuhan audit syariah menjadi bagian penting dari Lembaga
Keuangan Syariah, struktur pemantauan secara keseluruhan, dan studi dalam aspek
ini masih kurang. Ada banyak literatur yang dihasilkan berkaitan dengan Islam dan
ekonomi. Namun, tidak mampu membuat kemajuan yang signifikan dalam menciptakan
ekonomi Islam dalam arti sebenarnya.
Audit syariah pada Lembaga Keuangan Syariah adalah mengawasi dan memastikan
bahwa semua transaksi keuangan diakui, diukur, dan dilaporkan secara akurat serta
adanya hak dan kewajiban yang timbul dari kontrak yang berbeda. Selain itu, juga
memastikan bahwa ada kepatuhan terhadap standar yang relevan, seperti aturan
dan peraturan dari AAOIFI, PSAK Syariah, Fatwa DSN-MUI, dan Bank Indonesia
atau Otoritas Jasa Keuangan Syariah. Auditor syariah diharapkan mencerminkan
tanggung jawab dan akuntabilitas mereka tidak hanya untuk manajemen dan
pemangku kepentingan, tetapi yang lebih penting adalah untuk Allah Swt. Hal ini akan
mempromosikan fondasi untuk membangun kepercayaan publik dan jaminan bahwa
Lembaga Keuangan Syariah adalah syariah compliance dalam semua kegiatan mereka.
Untuk itu, saya menyambut baik terbitnya buku Audit Syariah ini karena melalui
buku ini, para pembaca baik dari kalangan mahasiswa, akuntan, praktisi perbankan,
maupun masyarakat dapat memahami secara lebih mendalam dan sistematis tentang
mekanisme auditing yang berpedoman pada prinsip-prinsip syariah Islam. Tahapan-
tahapan operasional auditing syariah yang telah diuraikan pada buku ini diharapkan
dapat memudahkan pemahaman mahasiswa, para praktisi, maupun akuntan sehingga
dapat mengembangkan pengetahuan auditing yang lebih luas dan bermanfaat untuk
berbagai praktik dalam pengevaluasian dan pengawasan aktivitas Lembaga Keuangan
Syariah serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan ilmu auditing.
t
pa
Jakarta, Januari 2021
E m
t) ba
Prof. Dr. Amilin, S. E., M.Si, Ak., CA.
pa em
P
al ne
uji syukur kehadirat Allah Swt., atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya,
(S Pe
satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi mahasiswa, peneliti, akuntan, maupun
praktisi di bidang keuangan dan perbankan syariah. Buku ini juga menjelaskan mengenai
teori akuntansi sebagai konsep dasar dalam melakukan audit.
Secara garis besar, penjelasan di buku ini meliputi pendahuluan mengenai
ekonomi syariah, konsep dasar akuntansi dan audit, berlanjut ke konsep dasar audit
syariah, kode etik akuntan dan standar profesi akuntan publik, serta audit laporan
keuangan syariah dan tanggung jawab auditor. Selanjutnya dibahas tentang penugasan
audit syariah, metode audit kepatuhan, audit internal: pengendalian investasi Lembaga
Keuangan Syariah, dan pengawasan syariah. Adapun faktor yang memberikan warna
berbeda pada buku ini adalah adanya bab mengenai implementasi audit syariah di
Lembaga Keuangan Syariah dan bab yang membahas tentang isu-isu kontemporer
terkait audit syariah.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan masukan dari para pembaca sangat kami harapkan dan
bisa disampaikan melalui surel: sitinurhasanah@uinjkt.ac.id. Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sehingga buku ini dapat terbit. Terima
kasih yang tak terhingga kepada Allah Swt. atas semua nikmat dan karunia-Nya kepada
kami sehingga lahirlah buku ini. Selain itu, terima kasih kepada penerbit salemba empat
atas kepercayaannya kepada kami sehingga buku ini dapat diterbitkan.
Penulis
t
pa
E m
t) ba
pa em
Em al
ba it S
em rb
al ne
(S Pe
©
Persembahan...................................................................... iii
Tentang Penulis................................................................... v
(S Pe
Kata Pengantar................................................................... ix
©
Prakata ............................................................................. xi
Daftar Isi........................................................................... xiii
Bab 1 Pendahuluan........................................................... 1
Pengertian Ekonomi Islam........................................................ 2
Sejarah Sistem Ekonomi Islam................................................. 2
Tujuan Ekonomi Islam............................................................. 7
Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional ... 7
Sistem Keuangan Syariah......................................................... 9
Prinsip Keuangan Syariah......................................................... 11
Instrumen Keuangan Syariah.................................................... 12
Daftar Pustaka......................................................................... 13
t
pa
Dasar Hukum Audit Syariah.................................................... 37
m
Tujuan dan Manfaat Audit Syariah........................................... 40
E
Filosofi Audit Syariah............................................................... 41
t) ba
Macam-Macam Audit Syariah.................................................. 42
pa em
Daftar Pustaka......................................................................... 48
ba it S
Akuntan Publik....................................................... 51
al ne
Etika Profesi............................................................................. 51
(S Pe
t
pa
Memutakhirkan Surat Penugasan............................................ 94
m
Perubahan Syarat Penugasan................................................... 94
E
Ruang Lingkup Audit............................................................... 94
t) ba
Perencanaan Audit................................................................... 95
Contoh Surat Penugasan untuk Lembaga Keuangan Syariah .... 101
pa em
Pelaporan............................................................................... 133
Jasa Nilai Tambah Audit Internal............................................. 134
Daftar Pustaka......................................................................... 135
t
pa
Landasan Hukum dan Kegiatan Pengawasan Syariah................ 146
m
Model Pengawasan Syariah di Indonesia................................... 147
E
Model Pengawasan Syariah di Malaysia.................................... 148
t) ba
Daftar Pustaka......................................................................... 151
pa em
t
pa
Pendahuluan E m
t) ba
pa em
Em al
ba it S
em rb
D
al ne
unia yang dari hari ke hari terus berubah disikapi oleh negara-negara di Asia Tenggara
(S Pe
bidang, salah satunya adalah di bidang ekonomi. Pada tahun 2015 negara ASEAN
menggagas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang tujuan utamanya menghadirkan
pemerataan ekonomi bagi seluruh warga masyarakat di kawasan ASEAN. Dengan adanya
MEA, Indonesia perlu mempersiapkan diri dari bidang ekonomi, dan saat ini ekonomi
Islam menjadi sebuah ilmu yang sedang dipelajari dan banyak diminati oleh berbagai
kalangan. Ilmu yang didasarkan pada ajaran-ajaran Islam ini mempermudah manusia
dalam melakukan kegiatan ekonomi. Ekonomi Islam tentu memiliki “takaran” atau
ukuran yang pas dan menguntungkan bagi pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi.
Perkembangan ekonomi syariah pun semakin luas dengan banyaknya universitas yang
membuka program studi ekonomi syariah atau perbankan syariah.
t
Ekonomi Islam merupakan pengetahuan, aplikasi, dan aturan syariah yang
pa
mencegah ketidakadilan dalam permintaan dan pembuangan sumber daya
m
material untuk memberikan kepuasan kepada manusia. Tidak hanya itu,
E
ekonomi Islam juga memungkinkan kita untuk melakukan kewajiban kita
t) ba
kepada Allah Swt. dan masyarakat.
pa em
Dalam arti kajian ekonomi Islam tidak dapat berdiri sendiri, tetapi perlu
ba it S
penguasaan yang baik dan mendalam terhadap ilmu-ilmu syariah dan ilmu
em rb
4. Beberapa pakar ekonomi Muslim dalam buku karya M.B. Hendrie Anto
©
menyebutkan pengertian ekonomi Islam, yaitu suatu ilmu dan aplikasi petunjuk dan
aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh dan menggunakan
sumber daya material untuk memenuhi kebutuhan manusia dan dapat menjalankan
kewajbannya kepada Allah Swt. dan masyarakat (Hendri, 2003: 7).
5. Ekonomi Islam adalah respons dari para pemikir Muslim terhadap tantangan
ekonomı pada zamannya. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh Al-Qur'an dan
pengalaman (Muhammad Yasin Mazhar Siddiq, 1992: 69).
Tabel 1.1
Tabel Pengeluaran Negara
Pengeluaran Primer Pengeluaran Sekunder
• Biaya pertahanan • Bantuan untuk orang yang belajar agama di
• Pengeluaran zakat dan usyur kepada Madinah
mustahik • Hiburan untuk delegasi keagamaan
• Pembayaran gaji untuk wali, qadi, guru, • Hadiah untuk pemerintah negara lain
imam, muadzin, dan pejabat lainnya • Pembayaran untuk pembebasan kaum
• Pembayaran upah untuk para sukarelawan Muslimin yang menjadi budak
• Pembayaran utang negara • Pembayaran denda untuk yang terbunuh
• Bantuan untuk musafir tidak sengaja oleh pasukan Muslim
• Pembayaran utang orang yang meninggal
dunia dalam keadaan miskin
• Pembayaran tunjangan untuk orang miskin
t
• Tunjangan untuk sanak saudara Rasulullah saw.
pa
E m
negara karena memang harta yang sudah dikumpulkan langsung dibagikan
t) ba
sehingga tidak ada penumpukan harta di baitul maal.
b. Umar bin Khattab (584-664M)
pa em
Pemerintah Umar bin Khattab berlangsung selama 10 tahun. Baitul maal pada
Em al
masa ini tertata dengan baik, rapi, dan lengkap dengan sistem administrasinya
ba it S
karena pendapatan negara meningkat secara drastis. Harta di baitul maal tidak
dihabiskan sekaligus, sebagian di antaranya ditujukan untuk kepentingan darurat,
em rb
pembayaran gaji tentara, dan kepentingan umat lainnya. Baitul maal merupakan
al ne
sebesar 5.000 dirham per tahun, satu setel pakaian musim panas, satu stel pakaian
musim dingin, serta seekor binatang tunggangan untuk naik haji. Harta di baitul
©
maal adalah milik kaum Muslim, sedangkan khalifah dan amil hanya berperan
sebagai pemegang amanah. Dalam mendistribusikan harta baitul maal, Umar juga
mendirikan pemerintahan pelayanan militer, departemen kehakiman dan eksekutif,
departemen pelayanan dan pengembangan Islam, serta departemen jaminan sosial.
Selain itu, Umar membagikan harta dalam bentuk benda, dua ember
makanan untuk sebulan, dua karung gandum, dan cuka untuk satu orang.
Sementara itu, dalam memperlakukan tanah taklukan, Umar tidak membaginya
pada kaum Muslim, tetapi tetap pada pemiliknya dengan syarat pemilik
membayar ijarah dan kharaj. Umar juga menyubsidi masjid dan madrasah.
Umar membagi pendapatan negara menjadi empat, yaitu (1) pendapatan zakat
dan usyur (pajak tanah). Pendapatan ini didistribusikan dalam tingkat lokal
jika kelebihan penerimaan sudah disimpan di bayt al-mal pusat dan dibagikan
kepada delapan ashnaf; (2) ghanimah (khums) dan sedekah. Pendapatan ini
didistribusikan kepada fakir miskin atau untuk membiayai kesejahteraan
Tabel 1.2
Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dengan Ekonomi Konvensional
No. Isu Islam Konvensional
1. Sumber Al-Qur’an Daya pikir manusia
2. Motif Ibadah Rasional materialisme
3. Paradigma Syariah Pasar
4. Fondasi dasar Muslim Manusia ekonomi
5. Landasan filosofi Falah Utilitarian individualisme
6. Harta Pokok kehidupan Aset
7. Investasi Bagi hasil Bunga
8. Distribusi kekayaan Zakat, infak, sedekah, hibah, Pajak dan tunjangan
hadiah, wakaf, dan warisan
t
pa
9. Konsumsi−produksi Maslahah, kebutuhan, dan Egoisme, materialisme, dan
m
kewajiban rasionalisme
10. Mekanisme pasar
E
Bebas dan dalam
pengawasan
Bebas
t) ba
11. Pengawas pasar Wilayatul hisbah Komisi Pengawas Persaingan
pa em
Usaha (KPPU)
12. Fungsi negara Penjamin kebutuhan minimal Penentu kebijakan melalui
Em al
baitul maal
13. Bangunan ekonomi Bercorak perekonomian riil Terjadi dikotomi sektor riil
em rb
bersifat praktis, yaitu sistem keuangan syariah dengan mencari suatu sistem yang
dapat menghindarkan umat Muslim dari praktik riba. Usulan yang muncul pertama
kali adalah sistem kerja sama untuk membagi laba rugi yang diperoleh dari kegiatan
usaha (Wasilah & Nurhayati, 2015).
Sistem keuangan syariah merupakan sistem keuangan yang didasarkan pada
etika Islam. Jadi, tidak sekadar memperhitungkan keuntungan dan risiko, tetapi harus
mempertimbangkan nilai-nilai Islam. Sistem keuangan syariah bisa disebut sebagai salah
satu sistem yang mengacu pada prinsip dan dasar hukum Islam sebagai pedomannya.
Sistem ini digunakan untuk melakukan aktivitas di berbagai bidang keuangan yang
diselenggarakan oleh lembaga keuangan, yang tentunya berdasarkan pada prinsip-prinsip
syariah. Sistem keuangan syariah bukan hanya mengenai larangan terkait riba. Filosofi
dalam sistem keuangan syariah adalah “bebas bunga” (larangan riba) tidak hanya melihat
pada interaksi antara faktor produksi dan perilaku ekonomi seperti yang dikenal pada
t
pa
• 600 • Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan Grup (termasuk Pekerjaan
Auditor Komponen)
m
• 610 • Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal
• 620
E
• Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor
t) ba
SA 700-720 Kesimpulan Audit dan Pelaporan
• 700 • Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan
pa em
Independen
ba it S
Standar audit yang tercantum dalam SPAP sudah cukup komprehensif untuk
dijadikan pedoman auditor dalam melaksanakan proses audit, tetapi belum cukup
untuk profesi auditor syariah. Seperti yang telah disampaikan di subbab sebelumnya,
selain kompetensi profesional dalam bidang akuntansi (pemahaman terhadap
standar akuntansi dan audit [pemahaman terhadap standar audit]), auditor syariah
juga harus memiliki kompetensi dalam bidang syariah khususnya ekonomi syariah.
Saat ini negara yang telah memiliki standar audit syariah adalah Malaysia melalui
Lembaga AAOIFI. AAOIFI menerbitkan pedoman pelaksanaan audit dan reviu
syariah. Cakupan dalam audit syariah meliputi audit terhadap laporan keuangan,
audit kepatuhan, dan reviu kecukupan tata kelola syariah. Standar tersebut belum
t
pa
industri keuangan
• Lembaga pemeringkat/
m
indeks
E
t) ba
Pengaturan Institusional
pa em
*) termasuk pihak lain baik dari internal maupun eksternal yang memiliki kepentingan terhadap tata kelola syariah
(S Pe
Gambar 11. 2
Model Tata Kelola Syariah
©
Umar Chapra dkk. (2008) mendesain struktur tata kelola LKS yang terdiri atas para
pemegang peran kunci di LKS. Pemegang kunci adalah pihak-pihak yang berpengaruh
dalam implementasi tata kelola LKS agar berjalan efektif dan efisien. Hubungan antara
para pemegang kunci tersebut dapat dilihat pada Gambar 11.3.
Berdasarkan Gambar 11.3, ada pihak-pihak yang berada di dalam kotak dan di
luar kotak. Pihak yang berada di dalam kotak menandakan pihak yang berada di dalam
LKS—mereka bekerja atas nama LKS dan mendapatkan imbalan berupa gaji dari
LKS. Mereka adalah pihak yang bertanggung jawab secara langsung dan merupakan
pelaksana dalam upaya mencapai efektivitas implementasi LKS. Sementara itu, pihak
yang berada di luar kotak adalah pihak yang berada di luar LKS—mereka bekerja atas
nama diri sendiri dan/atau lembaga/perusahaan lain yang berkepentingan terhadap
akad 12, 13, 110, 111, 121, 147, 156, 178 159
akuntabilitas 150 audit kepatuhan 120
©
akuntan 52, 53, 57, 59–64, 76, 82, 97, 111, 177 audit konvensional 43, 47, 94
akuntan publik 25, 35, 76, 82, 87, 176, 179, 181, auditor 26, 37, 38, 40, 44, 46, 48, 51, 53, 55, 62,
186, 189 69, 73–77, 79, 81–100, 107, 111–115, 120,
akuntansi 16, 17, 20, 27, 28, 34, 36, 40, 44, 47, 126, 127, 128, 133, 134, 157, 159–167, 175,
64, 65, 69, 71, 73, 76, 79, 85, 94, 96, 111, 176, 178–181, 188
113, 118, 120, 133, 158, 161, 164, 176, 178, auditor eksternal 43, 44, 60, 118, 120, 146, 157,
181, 186, 187, 189 159, 163, 193
akuntansi syariah 33, 177 auditor internal 36, 43, 115, 117, 119, 120, 122,
asersi 96, 127, 164, 165 124, 125, 134, 146, 157, 159, 193
asuransi syariah 72 auditor syariah 35, 53, 87, 94, 107, 155, 159,
audit 21–26, 32, 33, 36, 37, 38, 40, 41, 45, 46, 167, 171, 175–179, 187, 188
69, 70, 72–84, 87, 88, 89, 91–99, 107–134, audit syariah 32–35, 37, 40, 41, 44, 45, 47, 48,
155, 157, 159, 160, 162, 163, 164, 167, 179, 107, 108, 109, 175, 176, 179, 187, 188, 189
180, 181, 185, 186, 187, 189
t
pa
m E
t) ba
pa em
Em al
ba it S
em rb
al ne
(S Pe
©