Anda di halaman 1dari 18

Page|1

METODOLOGI PENELITIAN
“Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Metodologi
Penelitian”

Oleh :

NAMA :MUHAMMAD MAKMUR RAHMAT


KELAS : PJKR B
NIM 1931041021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
Judul Jurnal Revitalisasi Pendidikan Jasmani untuk Anak
Usia Dini melalui Penerapan Model Bermain
Edukatif Berbasis Alam

Jurnal Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga


Volume JPJO 3(1)
Tahun 2018
Penulis Tantra, Sandey, Paramitha., dan Lestari Ema
Anggara
Reviewer Muhammad Makmur Rahmat
Tanggal 1 Mei
Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari pendidikan
nasional yang bertujuan untuk pengembangkan
kemampuan peserta didik melalui aktivitas
jasmani (Utama Bandi, 2011). Sehingga
pendidikan jasmani harus diajarkan kepada
setiap peserta didik pada semua jenjang
pendidikan. Perencanaan pendidikan jasmani
dilakukan secara seksama untuk memenuhi
perkembangan, pertumbuhan, dan kebutuhan
perilaku setiap anak. Maka pendidikan jasmani
bukan hanya ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan psikomotorik, akan tetapi juga
mengembangkan kemampuan kognitif dan
afektif peserta didik. Pembelajaran pendidikan
jasmani dimulai pada tahap usia dini untuk
merangsang pertumbuhan organik, motorik,
intelektual dan perkembangan emosional
(Solihin, Faisal, & Dadang, 2013). Hal tersebut
menandakan bahwa pada tahap usia dini,
pendidikan jasmani mempunyai peran yang
sangat penting membentuk karakter. Tahap
pendidikan usia dini merupakan tahap yang
penting untuk mempersiapkan anak dalam
menghadapi perkembangan di masa depan,
sehingga pembelajaraan yang bermakna sangat
penting dalam mewujudkan sumber daya yang
berkualitas. Pembelajaran yang bermakna
dimaksudkan untuk memberikan ilmu
pengetahuan yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, hal tersebut
menandakan bahwa pembelajaran tidak boleh
hanya sekedar konsep dan teori.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan


kualitatif dengan metode studi kasus yang
bertujuan untuk mengetahui fenomena,
keadaan sosial,perilaku kelompok dan
individu secara mendalam (Maisya &
Susilowati, 2014), sehingga hasil yang
diperoleh dapat menjelaskan keadaan yang
sebenarnya.Tempat penelitian ini berada di
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Amarilis,
Jl Mohammad Adiwarta, No. 28C Rt. 03/Rw.
12, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung
Barat. Pemilihan tempat ini dikarenakan
kondisi PAUD berdekatan dengan lokasi alam
terbuka, sehingga kegiatan pembelajaran
jasmani dengan model bermain edukatif
berbasis alam mudah untuk dilaksanakan.
Populasi dalam penelitian ini melibatkan 3
Guru dan 35 anak usia dini, yang ditujukan
agar mendapatkan hasil penelitian dari
pelaksana dan penerima pembelajaran. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara
terbuka, observasi dan dokumentasi selama
proses pengambilan data. Pemilihan teknik
pengumpulan data tersebut dikarenakan sesuai
dengan kaidah penelitian kualitatif dan dapat
memberikan gambaran mengenai fokus
penelitian.

Hasil Pembahasan Berbadasarkan hasil penelitian


menunjukan bahwa kehadiran pendidikan anak
usia dini memberikan pengaruh yang baik
dalam perkembangan anak usia dini terutama
dalam proses sosialisasi dengan teman sebaya,
serta dapat menjadi solusi terhadap tuntutan
zaman yang mengharuskan anak mempunyai
kemampuan yang unggul dalam segala bidang
untuk menghadapi masa depan. Suasana
pendidikan yang untuk pembelajaran anak usia
dini yaitu ”family atmosphere by applying the
principles of love, giving birth, and guiding”
(Gottman & Gottman, 2017). Ketiga aspek ini
yang perlu diterapkan dalam melakukan
pendidikan untuk anak usia dini, sehingga anak
akan merasa bahwa pendidikan ditujukan
untuk mengembangkan potensi diri anak tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun.
Pandangan filosofis pendidikan
mengemukakan bahwa anak-anak harus
Page|5

bermain untuk meningkatkan kemampuan otot,


gerak tubuh dan kemampuan memecahkan
masalah dengan sendiri (Kusbiantoro, 2015).
Hal tersebut menandakan bahwa pendidikan
harus memberikan kesempatan kepada anak
untuk dapat mengembangkan kemampuannya,
sehingga konsep student centered sangat
relevan untuk diterapkan dalam pendidikan
anak usia dini. Urgensi Pendidikan Jasmani
bagi Anak Usia Dini Peran Pendidikan tidak
terfokus pada pendidikan formal, akan tetapi
pendidikan informal mempunyai peran yang
penting dalam menunjang kehidupan anak
dimasa yang akan datang. Bahkan informal
”education is the initial stage of education for
children before heading on a level of formal
education, so crucial to the success of formal
education that will be carried to the child
”(Leonardo, 2010).
Secara filosofis pendidikan merupakan
tanggung jawab setiap warga negara untuk
melaksanakan wajib pendidikan 12 tahun,
sehingga setiap warga negara wajib
memberikan kesempatan dan peluang untuk
melaksanakan pendidikan. Akan tetapi, dalam
kehidupan masyarakat pendidikan informal
masih dipandang bukan sebagai kewajiban,
namun sebagai penunjang. Hal tersebut
berimplikasi pada pendidikan jasmani anak
usia dini, padahal perannya sangat penting
untuk mengembangkan kemampuan anak
secara fisik maupun mental. Data yang
diperoleh menunjukan bahwa Guru memahami
dengan baik pentingnya pendidikan jasmani
bagi pengembangan fisik dan mental anak, hal
tersebut dikarenakan adanya perubahan yang
terjadi ketika anak masuk jenjang sekolah
dasar. Anak yang menempuh pendidikan anak
usia dini mempunyai mental yang baik dalam
proses pembelajaran, berbeda dengan anak
yang tidak menempuh pendidikan anak usia
dini yang cenderung penakut dan belum bisa
mandiri
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
diketahui bahwa pendidikan anak usia dini
mempunyai peranan penting dalam membentuk
kemampuan mental, kemandirian, pskimotor,
kognitif dan afektif. Hakikat dan Cara Belajar
Anak Usia Dini Anak usia dini dalam
menjalani aktivitas sehari-sehari mempunyai
kesenangan dan cara menjalani aktivitas yang
berbeda (Aryani, 2015), hal tersebut
menandakan bahwa anak usia dini bersifat unik
dan berbeda satu dengan yang lainnya. Selain
itu, “during an early age indicative of rapid
growth so that it is said to be a golden age”
(Tollefson & Frieden, 2012), pada masa ini
merupakan tahap yang penting sekaligus
beresiko karena jika pendidikan tidak dapat
mengembangkan kemampuan anak, maka di
masa depan anak akan kesulitan dalam
menjalani proses pendidikan.
Page|7

Pada aspek tingkat kecerdasan usia 4


tahun anak memiliki 50% kecerdasan, dan 80%
kecerdasan tercapai pada usia 8 tahun
(Hidayah, Yunita, & Utami, 2015). Hal
tersebut menan-dakan bahwa kecerdasan
manusia sangat diten-tukan pada usia dini.
Kecerdasan usia dini yang perlu diperhatikan
oleh orangtua dan Guru dalam menerapkan
model pendidikan di PAUDA ataupun di
rumah. Penelitian terdahulu menunjukan
bahwa “early childhood learning is carried out
in its own way, so learning that taught should
be tai-lored to the circumstances of the child”
(Billett, 2014). Akan tetapi, orangtua dan Guru
sering melakukan pembelajaran dengan jalan
pikir orang dewasa, hal tersebut
mengakibatkan anak merasa tertekan dan sulit
menerima materi pembelajaran. Dampak yang
terjadi karena kesalahan dalam menerapkan
cara pembelajaran yaitu tidak tercapainya
tujuan pembelajaran untuk mengembangkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
anak usia dini (Khasanah, Prasetyo, &
Rakhmawati, 2011).

Kesimpulan Pendidikan jasmani anak usia dini saat


ini menunjukan permasalahan yang kompleks,
dilihat dari segi pembelajaran, fasilitas,
keadaan sosial dan kebijakan pemerintah. Akan
tetapi, tujuan pendidikan harus bisa terlaksana
dengan baik untuk mengembangkan
kemampuan kogn-tif, afektif dan psikomotor
anak usia dini. Pen-erapan model bermain
edukatif berbasis alam merupakan strategi
yang efektif sebagai upaya mencapai tujuan
pendidikan, melalui model bermain edukatif
anak mampu menyelesaikan masalah secara
kelompok, mengembangkan kepedulian sosial
dan melakukan gerak tubuh yang sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangan
fisik anak usia dini.

Judul Jurnal PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA


TRADISIONAL TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR DALAM
PEMBELAJARAN PENJAS DI
SEKOLAH DASAR
Jurnal JURNAL PENDIDIDIKAN JASMANI DAN
OLAHRAGA
Volume Vol. 10 (1)
Tahun 2020
Penulis Dicky Oktora Mudzakir
Reviewer Muhammad Makmur Rahmat
Tanggal 1 Juni
Latar Belakang Pendidikan menjadi sesuatu yang penting
dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan
merupakan suatu usaha yang dilakukan secara
berstruktur dan logis bertujuan membina dan
membangun seseorang menjadi seorang yang
lebih dewasa agar dapat mengambil keputusan
dengan bijaksana dan berimbas pada
kebutuhan akan pendidikan dalam kehidupan
di masyarakat (Taufik, 2019) Pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan berusaha
mencapai tujuan pendidikan melalui aktivitas
jasmani agar bisa memberikan dampak yang
baik untuk kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan manusia Indonesia
Metode penelitian Metode yang digunakan untuk mengungkap
hipotesis penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode eksperimen (Design Pra
experimen). Penelitian ini menggunakan
metode experimental dengan design One-
Group Prettestposttest design lalu sejalan
dengan itu (Sutonda, 2011) mengatakan
bahwa: “metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan“.
Hasil Pembahasan Nilai t-hitung > t tabel (-3,441 > 2,262) maka
keputusannya adalah Ha diterima dan Ho
ditolak. Jadi dapat terdapat perbedaan tingkat
motivasi siswa sebelum dan sesudah adanya
perlakuan olahraga tradisional.
Kesimpulan permainan traditional ini bisa membantu untuk
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
khususnya pembelajaran penjas. Untuk
penelitian selanjutnya peneliti menyarankan
untuk bisa menggali lebih banyak lagi
kontribusi permainan tradisional ini, seperti
terhadap kebugaran jasmani dan lain
sebaginya.

Judul Jurnal PENERAPAN SMALL SIDED GAMES


TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING
KAKI BAGIAN DALAM SEPAKBOLA

Jurnal Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Volume Vol. 09 (03)


Tahun 2021
Penulis Mrly, Alfian, Aziz , Isnanda dan Sapto
Wibowo
Reviewer Muhammad Makmur Rahmat
Tanggal 12 Oktober
Latar Belakang Pembelajaran seringkali diartikan sama dengan
belajar padahal keduanya merupakan dua kata
yang memiliki perbedaan arti. Belajar
merupakan suatu proses dimana seseorang
mendapat pengetahuan baru dari berbagai
sumber dan pengalaman (Anggraini, 2019).
Belajar merupakan interaksi yang berjalan satu
arah sedangkan pembelajaran interaksi dua
arah yaitu melibatkan seorang pendidik dan
peserta didik dengan menggunakan berbagai
sumber belajar untuk saling bertukar pikiran
atau informasi yang didapat. Dalam
pembelajaran seorang pendidik bukan satu-
satunya sumber untuk memperoleh
pengetahuan, keterlibatan peserta didik di
lapangan juga menjadi sumber pengetahuan
yang optimal. Pembelajaran juga bisa disebut
sebagai sistem, karena membantu proses
belajar peserta didik dan mempengaruhi
terjadinya proses belajar peserta didik. Dengan
kata lain pembelajaran merupakan bentuk
bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi
proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan diri peserta didik.
Metode Penelitian Penulisan artikel ini menggunakan studi review
artikel, dengan cara melakukan review dari
jurnal dengan pembahasan yang sesuai.
Review artikel berisi uraian tentang teori,
temuan dan bahan penelitian. Review artikel
dilakukan dengan cara membaca, memahami,
mengkritik, dan mereview dari berbagai
sumber. Dalam penulisan artikel ini peneliti
mencari judul yang relevan, mengkaitkan
permasalahan dan mencari kesamaan dari
jurnal-jurnal yang di review. Media untuk
mencari jurnal-jurnal menggunakan Google
Schoolar dan mencari sumber jurnal-jurnal
yang terakreditasi pada situs SINTA. Untuk
batasan jurnal-jurnal yang bisa dipakai yaitu 10
tahun terakhir. Kata kunci yang digunakan
untuk penelusuran jurnal penelitian yaitu
sesuai dengan judul dan permasalahan,
semakin banyak sumber yang digunakan maka
semakin bagus untuk isi dari artikel. Tujuan
review artikel untuk mendapatkan gambaran
yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah
dikerjakan sebelumnya.

Hasil Pembahasan Pembelajaran seringkali diartikan sama dengan


belajar padahal keduanya merupakan dua kata
yang memiliki perbedaan arti. Belajar
merupakan suatu proses dimana seseorang
mendapat pengetahuan baru dari berbagai
sumber dan pengalaman (Anggraini, 2019).
Belajar merupakan interaksi yang berjalan satu
arah sedangkan pembelajaran interaksi dua
arah yaitu melibatkan seorang pendidik dan
peserta didik dengan menggunakan berbagai
sumber belajar untuk saling bertukar pikiran
atau informasi yang didapat. Dalam
pembelajaran seorang pendidik bukan satu-
satunya sumber untuk memperoleh
pengetahuan, keterlibatan peserta didik di
lapangan juga menjadi sumber pengetahuan
yang optimal.Pembelajaran juga bisa disebut
sebagai sistem, karena membantu proses
belajar peserta didik dan mempengaruhi
terjadinya proses belajar peserta didik.
Kesimpulan Sesuai uraian pembahasan diatas dapat
disimpulkan, bahwa hasil penelitian dan
perhitungan dari berbagai sumber mengatakan
penerapan metode small sided games
berpengaruh terhadap hasil belajar passing
sepakbola. Peserta didik semakin banyak
diberikan kesempatan untuk melakukan
gerakan passingatau bermain dengan bola,
akan memberikan dampak yang signifikan
terhadap hasil belajar. Dengan dibekali
pengetahuan tentang passing dan diberikan
contoh teknik dasar passing yang benar. Besar
tidaknya hasil yang didapat tergantung berapa
banyak faktor yang mempengaruhi didalam
pembelajaran

Judul Jurnal IDENTIFIKASI PEMBELAJARAN PJOK


SELAMA PANDEMI COVID-19 DI SMP
KECAMATAN BANCAR

Jurnal Jurnal pendidikan olahraga dan kesehatan

Volume Vol. 09 (03)


Tahun 2021
Penulis Mrly, Alfian, Aziz , Isnanda dan Sapto
Wibowo
Reviewer Muhammad Makmur Rahmat
Tanggal 13 Oktober
Latar Belakang Penyebaran virus COVID-19 yang
semakin meluas membawa permasalahan di
berbagai negara termasuk Indonesia. Awal
mula kemunculan virus ini diketahui berasal
dari Wuhan, China (Lee & Hsueh, 2020).
COVID-19 merupakan virus menular yang
menginfeksi saluran pernafasan seseorang.
Akibat dari meluasnya penyebaran virus ini,
organisasi kesehatan dunia menyatakan bahwa
virus ini sebagai pandemi global (Kaye et al.,
2020). Berbagai kebijakan telah dilakukan
pemerintah Indonesia untuk menekan jumlah
orang yang terinfeksi COVID-19. Pembatasan
sosial berskala besar merupakan salah satu
kebijakan yang diambil pemerintah guna
mencegah penularan COVID-19. Dimana
kebijakan tersebut mengharuskan masyarakat
untuk membatasi kegiatan tertentu yang bisa
memicu penyebaran COVID-19. Hal tersebut
menimbulkan permasalahan baru dari berbagai
aspek mulai dari ekonomi, sosial, budaya
hingga pendidikan. Pendidikan merupakan
kegiatan yang sangat penting bagi
keberlangsungan hidup manusia. Karena
melalui pendidikan manusia dapat
meningkatkan kualitas hidup serta memajukan
suatu bangsa (Husain et al., 2015).

Metode Penlitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian


deskriptif kuantitatif dengan menggunakan
metode survey. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui pembelajaran PJOK di
Kecamatan Bancar, Tuban. Subyek penelitian
ini adalah guru PJOK di Kecamatan Bancar
sebanyak 13 orang guru PJOK SMP yang
diambil dengan menggunakan teknik sampling
jenuh. Menurut (Sugiyono, 2017) sampling
jenuh merupakan keseluruhan populasi
dijadikan sampel penelitian. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner melalui google form
dari penelitian terdahulu oleh Putra (2016)
yang berjudul “implementasi pembelajaran
PJOK pada masa pandemi covid-19 di SD
Negeri se-Kecamatan Lendah Kabupaten
Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta”
dan dibagikan secara langsung kepada
responden. Dimana kuesioner tersebut memuat
10 pertanyaan tentang pelaksanaan
pembelajaran PJOK selama pandemi COVID-
19.
Hasil Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa 100% atau semua guru PJOK SMP di
Kecamatan Bancar tetap melakukan
pembelajaran selama pandemi COVID-19
dengan menggunakan metode daring. Hal ini
sesuai dengan instruksi dari Kemendikbud
yang tertuang dalam Surat Edaran No 4 Tahun
2020 tentang pelaksanaan pendidikan pada
masa darurat COVID-19. Dimana peserta didik
diharuskan untuk melakukan pembelajaran di
rumah masing-masing dan hanya
bisaberkomunikasi secara virtual. Pemberian
materi kepada peserta dilakukan sesuai dengan
RPP yang telah dibuat oleh guru. Sarana dan
prasarana menjadi hal penting yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan
pembelajaran daring. Hal tersebut dikarenakan
sarana dan prasarana menjadi faktor
keberhasilan guru dalam melaksanakan
pembelajaran daring yang memanfaatkan
berbagai media dan aplikasi online sebagai alat
untuk berkomunikasi dengan peserta didik.
Dalam hal ini aplikasi yang digunakan ketika
pembelajaran daring yaitu WhatsApp Group,
Google Classroom, dan Google Meet. Google
Classrom menjadi aplikasi paling banyak
digunakan oleh guru PJOK SMP Kecamatan
Bancar. Dimana aplikasi ini dianggap mudah
digunakan dan terdapat fitur-fitur yang dapat
mempermudah dalam proses pembelajaran
daring.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa seluruh
guru PJOK SMP Kecamatan Bancar tetap
melakukan pembelajaran selama masa pandemi
Covid-19 dengan menggunakan metode daring
guna untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Judul Jurnal PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI


DALAM MEMBENTUK KARAKTER
SISWA PADA MTs SE-BANDA ACEH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Jurnal Jurnal Ilmiah

Volume Vol. 3 (02)


Tahun 2017
Penulis Syahrin, Alfin
Reviewer Muhammad Makmur Rahmat
Tanggal 14 Oktober
Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha setiap
bangsa untuk membina kepribadian sesuai
dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaan,
pendidikan pada dasarnya dipahami sebagai
proses peningkatan kualitas hidup manusia,
yang menyangkut penambahan nilai pada
segenap dimensi kemanusiaan yang
dimilikinya, sehingga pada akhirnya terlahir
sosok pribadi manusia. Kemudian pendidik
juga diartikan sebagai pengajaran yang
meliputi segenap upaya pemberian atau
pengalihan pengetahuan, sikap atau
keterampilan yang dilakukan seorang guru
terhadap muridnya.
Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan kualitatif, sedengkan
jenis penelitian adalah deskriptif yaitu
bertujuan menggambarkan suatu kondisi sesuai
dengan apa adanya.

Hasil Pembahasan Peran guru pendidikan jasmani dalam


membentuk karakter siswa pada MTs Se-
Banda Aceh memiliki peran penting karena
mengingat tercapainya proses belajar mengajar
berjalan lancar sangat dipengaruhi karakter
siswanya. Untuk membentuk karakter siswa
seorang guru harus memperhatikan siswa dari
berbagai segi baik itu segi latar belakang,
keluarga dan ekonomi.
Kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang
peran guru pendidikan jasmani dalam
membentuk karakter siswa pada MTs Se-Kota
Banda Aceh tahun pelajaran 2016/2017, dapat
disimpulkan bahwa adanya peran guru
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
dalam membentuk karakter siswa dengan
mencontohkan sikap disiplin, jujur, adil saling
menghormati dan menghargai dan
mencontohkan akhlak yang mulia

Anda mungkin juga menyukai