Anda di halaman 1dari 17

Page|1

METODOLOGI PENELITIAN
“Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Metodologi
Penelitian”

Oleh :

NAMA : HINDAR CAKRA ADI WANGGA


KELAS : PJKR B
NIM : 1931040061

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
Judul Jurnal PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI
DALAM MEMBENTUK KARAKTER
SISWA PADA MTs SE-BANDA ACEH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Jurnal Jurnal Ilmiah

Volume Vol. 3 (02)


Tahun 2017
Penulis Syahrin, Alfin
Reviewer Muhammad Makmur Rahmat
Tanggal 14 Oktober
Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha setiap
bangsa untuk membina kepribadian sesuai
dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaan,

pendidikan pada dasarnya dipahami sebagai


proses peningkatan kualitas hidup manusia,
yang menyangkut penambahan nilai pada
segenap dimensi kemanusiaan yang
dimilikinya, sehingga pada akhirnya terlahir
sosok pribadi manusia. Kemudian pendidik
juga diartikan sebagai pengajaran yang
meliputi segenap upaya pemberian atau
pengalihan pengetahuan, sikap atau
keterampilan yang dilakukan seorang guru
terhadap muridnya.
Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan kualitatif, sedengkan
jenis penelitian adalah deskriptif yaitu
bertujuan menggambarkan suatu kondisi sesuai
dengan apa adanya.
Hasil Pembahasan Peran guru pendidikan jasmani dalam
membentuk karakter siswa pada MTs Se-
Banda Aceh memiliki peran penting karena
mengingat tercapainya proses belajar mengajar
berjalan lancar sangat dipengaruhi karakter
siswanya. Untuk membentuk karakter siswa
seorang guru harus memperhatikan siswa dari
berbagai segi baik itu segi latar belakang,
keluarga dan ekonomi.
Kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang
peran guru pendidikan jasmani dalam
membentuk karakter siswa pada MTs Se-Kota
Banda Aceh tahun pelajaran 2016/2017, dapat
disimpulkan bahwa adanya peran guru
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
dalam membentuk karakter siswa dengan
mencontohkan sikap disiplin, jujur, adil saling
menghormati dan menghargai dan
mencontohkan akhlak yang mulia

Judul Jurnal Revitalisasi Pendidikan Jasmani untuk Anak


Usia Dini melalui Penerapan Model Bermain
Edukatif Berbasis Alam

Jurnal Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga


Volume JPJO 3(1)
Tahun 2018
Penulis Tantra, Sandey, Paramitha., dan Lestari Ema
Anggara
Reviewer Muhammad Makmur Rahmat
Tanggal 1 Mei
Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari pendidikan
nasional yang bertujuan untuk pengembangkan
kemampuan peserta didik melalui aktivitas
jasmani (Utama Bandi, 2011). Sehingga
pendidikan jasmani harus diajarkan kepada
setiap peserta didik pada semua jenjang
pendidikan. Perencanaan pendidikan jasmani
dilakukan secara seksama untuk memenuhi
perkembangan, pertumbuhan, dan kebutuhan
perilaku setiap anak. Maka pendidikan jasmani
bukan hanya ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan psikomotorik, akan tetapi juga
mengembangkan kemampuan kognitif dan
afektif peserta didik. Pembelajaran pendidikan
jasmani dimulai pada tahap usia dini untuk
merangsang pertumbuhan organik, motorik,
intelektual dan perkembangan emosional
(Solihin, Faisal, & Dadang, 2013). Hal tersebut
menandakan bahwa pada tahap usia dini,
pendidikan jasmani mempunyai peran yang
sangat penting membentuk karakter. Tahap
pendidikan usia dini merupakan tahap yang
penting untuk mempersiapkan anak dalam
menghadapi perkembangan di masa depan,
sehingga pembelajaraan yang bermakna sangat
penting dalam mewujudkan sumber daya yang
berkualitas. Pembelajaran yang bermakna
dimaksudkan untuk memberikan ilmu
pengetahuan yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, hal tersebut
menandakan bahwa pembelajaran tidak boleh
hanya sekedar konsep dan teori.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan


kualitatif dengan metode studi kasus yang
bertujuan untuk mengetahui fenomena,
keadaan sosial,perilaku kelompok dan
individu secara mendalam (Maisya &
Susilowati, 2014), sehingga hasil yang
diperoleh dapat menjelaskan keadaan yang
sebenarnya.Tempat penelitian ini berada di
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Amarilis,
Jl Mohammad Adiwarta, No. 28C Rt. 03/Rw.
12, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung
Barat. Pemilihan tempat ini dikarenakan
kondisi PAUD berdekatan dengan lokasi alam
terbuka, sehingga kegiatan pembelajaran
jasmani dengan model bermain edukatif
berbasis alam mudah untuk dilaksanakan.
Populasi dalam penelitian ini melibatkan 3
Guru dan 35 anak usia dini, yang ditujukan
agar mendapatkan hasil penelitian dari
pelaksana dan penerima pembelajaran. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara
terbuka, observasi dan dokumentasi selama
proses pengambilan data. Pemilihan teknik
pengumpulan data tersebut dikarenakan sesuai
dengan kaidah penelitian kualitatif dan dapat
memberikan gambaran mengenai fokus
penelitian.

Hasil Pembahasan Berbadasarkan hasil penelitian


menunjukan bahwa kehadiran pendidikan anak
usia dini memberikan pengaruh yang baik
dalam perkembangan anak usia dini terutama
dalam proses sosialisasi dengan teman sebaya,
serta dapat menjadi solusi terhadap tuntutan
zaman yang mengharuskan anak mempunyai
kemampuan yang unggul dalam segala bidang
untuk menghadapi masa depan. Suasana
pendidikan yang untuk pembelajaran anak usia
dini yaitu ”family atmosphere by applying the
principles of love, giving birth, and guiding”
(Gottman & Gottman, 2017). Ketiga aspek ini
yang perlu diterapkan dalam melakukan
pendidikan untuk anak usia dini, sehingga anak
akan merasa bahwa pendidikan ditujukan
untuk mengembangkan potensi diri anak tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun.
Pandangan filosofis pendidikan
mengemukakan bahwa anak-anak harus
Page|7

bermain untuk meningkatkan kemampuan otot,


gerak tubuh dan kemampuan memecahkan
masalah dengan sendiri (Kusbiantoro, 2015).
Hal tersebut menandakan bahwa pendidikan
harus memberikan kesempatan kepada anak
untuk dapat mengembangkan kemampuannya,
sehingga konsep student centered sangat
relevan untuk diterapkan dalam pendidikan
anak usia dini. Urgensi Pendidikan Jasmani
bagi Anak Usia Dini Peran Pendidikan tidak
terfokus pada pendidikan formal, akan tetapi
pendidikan informal mempunyai peran yang
penting dalam menunjang kehidupan anak
dimasa yang akan datang. Bahkan informal
”education is the initial stage of education for
children before heading on a level of formal
education, so crucial to the success of formal
education that will be carried to the child
”(Leonardo, 2010).
Secara filosofis pendidikan merupakan
tanggung jawab setiap warga negara untuk
melaksanakan wajib pendidikan 12 tahun,
sehingga setiap warga negara wajib
memberikan kesempatan dan peluang untuk
melaksanakan pendidikan. Akan tetapi, dalam
kehidupan masyarakat pendidikan informal
masih dipandang bukan sebagai kewajiban,
namun sebagai penunjang. Hal tersebut
berimplikasi pada pendidikan jasmani anak
usia dini, padahal perannya sangat penting
untuk mengembangkan kemampuan anak
secara fisik maupun mental. Data yang
diperoleh menunjukan bahwa Guru memahami
dengan baik pentingnya pendidikan jasmani
bagi pengembangan fisik dan mental anak, hal
tersebut dikarenakan adanya perubahan yang
terjadi ketika anak masuk jenjang sekolah
dasar. Anak yang menempuh pendidikan anak
usia dini mempunyai mental yang baik dalam
proses pembelajaran, berbeda dengan anak
yang tidak menempuh pendidikan anak usia
dini yang cenderung penakut dan belum bisa
mandiri
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
diketahui bahwa pendidikan anak usia dini
mempunyai peranan penting dalam membentuk
kemampuan mental, kemandirian, pskimotor,
kognitif dan afektif. Hakikat dan Cara Belajar
Anak Usia Dini Anak usia dini dalam
menjalani aktivitas sehari-sehari mempunyai
kesenangan dan cara menjalani aktivitas yang
berbeda (Aryani, 2015), hal tersebut
menandakan bahwa anak usia dini bersifat unik
dan berbeda satu dengan yang lainnya. Selain
itu, “during an early age indicative of rapid
growth so that it is said to be a golden age”
(Tollefson & Frieden, 2012), pada masa ini
merupakan tahap yang penting sekaligus
beresiko karena jika pendidikan tidak dapat
mengembangkan kemampuan anak, maka di
masa depan anak akan kesulitan dalam
menjalani proses pendidikan.
Page|9

Pada aspek tingkat kecerdasan usia 4


tahun anak memiliki 50% kecerdasan, dan 80%
kecerdasan tercapai pada usia 8 tahun
(Hidayah, Yunita, & Utami, 2015). Hal
tersebut menan-dakan bahwa kecerdasan
manusia sangat diten-tukan pada usia dini.
Kecerdasan usia dini yang perlu diperhatikan
oleh orangtua dan Guru dalam menerapkan
model pendidikan di PAUDA ataupun di
rumah. Penelitian terdahulu menunjukan
bahwa “early childhood learning is carried out
in its own way, so learning that taught should
be tai-lored to the circumstances of the child”
(Billett, 2014). Akan tetapi, orangtua dan Guru
sering melakukan pembelajaran dengan jalan
pikir orang dewasa, hal tersebut
mengakibatkan anak merasa tertekan dan sulit
menerima materi pembelajaran. Dampak yang
terjadi karena kesalahan dalam menerapkan
cara pembelajaran yaitu tidak tercapainya
tujuan pembelajaran untuk mengembangkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
anak usia dini (Khasanah, Prasetyo, &
Rakhmawati, 2011).

Kesimpulan Pendidikan jasmani anak usia dini saat


ini menunjukan permasalahan yang kompleks,
dilihat dari segi pembelajaran, fasilitas,
keadaan sosial dan kebijakan pemerintah. Akan
tetapi, tujuan pendidikan harus bisa terlaksana
dengan baik untuk mengembangkan
kemampuan kogn-tif, afektif dan psikomotor
anak usia dini. Pen-erapan model bermain
edukatif berbasis alam merupakan strategi
yang efektif sebagai upaya mencapai tujuan
pendidikan, melalui model bermain edukatif
anak mampu menyelesaikan masalah secara
kelompok, mengembangkan kepedulian sosial
dan melakukan gerak tubuh yang sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangan
fisik anak usia dini.

Judul Jurnal PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA


TRADISIONAL TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR DALAM
PEMBELAJARAN PENJAS DI
SEKOLAH DASAR
Jurnal JURNAL PENDIDIDIKAN JASMANI DAN
OLAHRAGA
Volume Vol. 10 (1)
Tahun 2020
Penulis Dicky Oktora Mudzakir
Reviewer Muhammad Makmur Rahmat
Tanggal 1 Juni
Latar Belakang Pendidikan menjadi sesuatu yang penting
dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan
merupakan suatu usaha yang dilakukan secara
berstruktur dan logis bertujuan membina dan
membangun seseorang menjadi seorang yang
lebih dewasa agar dapat mengambil keputusan
dengan bijaksana dan berimbas pada
kebutuhan akan pendidikan dalam kehidupan
di masyarakat (Taufik, 2019) Pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan berusaha
mencapai tujuan pendidikan melalui aktivitas
jasmani agar bisa memberikan dampak yang
baik untuk kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan manusia Indonesia
Metode penelitian Metode yang digunakan untuk mengungkap
hipotesis penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode eksperimen (Design Pra
experimen). Penelitian ini menggunakan
metode experimental dengan design One-
Group Prettestposttest design lalu sejalan
dengan itu (Sutonda, 2011) mengatakan
bahwa: “metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan“.
Hasil Pembahasan Nilai t-hitung > t tabel (-3,441 > 2,262) maka
keputusannya adalah Ha diterima dan Ho
ditolak. Jadi dapat terdapat perbedaan tingkat
motivasi siswa sebelum dan sesudah adanya
perlakuan olahraga tradisional.
Kesimpulan permainan traditional ini bisa membantu untuk
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
khususnya pembelajaran penjas. Untuk
penelitian selanjutnya peneliti menyarankan
untuk bisa menggali lebih banyak lagi
kontribusi permainan tradisional ini, seperti
terhadap kebugaran jasmani dan lain
sebaginya.

Judul Jurnal PENERAPAN SMALL SIDED GAMES


TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING
KAKI BAGIAN DALAM SEPAKBOLA

Jurnal Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Volume Vol. 09 (03)


Tahun 2021
Penulis Mrly, Alfian, Aziz , Isnanda dan Sapto
Wibowo
Reviewer Muhammad Makmur Rahmat
Tanggal 12 Oktober
Latar Belakang Pembelajaran seringkali diartikan sama dengan
belajar padahal keduanya merupakan dua kata
yang memiliki perbedaan arti. Belajar
merupakan suatu proses dimana seseorang
mendapat pengetahuan baru dari berbagai
sumber dan pengalaman (Anggraini, 2019).
Belajar merupakan interaksi yang berjalan satu
arah sedangkan pembelajaran interaksi dua
arah yaitu melibatkan seorang pendidik dan
peserta didik dengan menggunakan berbagai
sumber belajar untuk saling bertukar pikiran
atau informasi yang didapat. Dalam
pembelajaran seorang pendidik bukan satu-
satunya sumber untuk memperoleh
pengetahuan, keterlibatan peserta didik di
lapangan juga menjadi sumber pengetahuan
yang optimal. Pembelajaran juga bisa disebut
sebagai sistem, karena membantu proses
belajar peserta didik dan mempengaruhi
terjadinya proses belajar peserta didik. Dengan
kata lain pembelajaran merupakan bentuk
bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi
proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan diri peserta didik.
Metode Penelitian Penulisan artikel ini menggunakan studi review
artikel, dengan cara melakukan review dari
jurnal dengan pembahasan yang sesuai.
Review artikel berisi uraian tentang teori,
temuan dan bahan penelitian. Review artikel
dilakukan dengan cara membaca, memahami,
mengkritik, dan mereview dari berbagai
sumber. Dalam penulisan artikel ini peneliti
mencari judul yang relevan, mengkaitkan
permasalahan dan mencari kesamaan dari
jurnal-jurnal yang di review. Media untuk
mencari jurnal-jurnal menggunakan Google
Schoolar dan mencari sumber jurnal-jurnal
yang terakreditasi pada situs SINTA. Untuk
batasan jurnal-jurnal yang bisa dipakai yaitu 10
tahun terakhir. Kata kunci yang digunakan
untuk penelusuran jurnal penelitian yaitu
sesuai dengan judul dan permasalahan,
semakin banyak sumber yang digunakan maka
semakin bagus untuk isi dari artikel. Tujuan
review artikel untuk mendapatkan gambaran
yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah
dikerjakan sebelumnya.

Hasil Pembahasan Pembelajaran seringkali diartikan sama dengan


belajar padahal keduanya merupakan dua kata
yang memiliki perbedaan arti. Belajar
merupakan suatu proses dimana seseorang
mendapat pengetahuan baru dari berbagai
sumber dan pengalaman (Anggraini, 2019).
Belajar merupakan interaksi yang berjalan satu
arah sedangkan pembelajaran interaksi dua
arah yaitu melibatkan seorang pendidik dan
peserta didik dengan menggunakan berbagai
sumber belajar untuk saling bertukar pikiran
atau informasi yang didapat. Dalam
pembelajaran seorang pendidik bukan satu-
satunya sumber untuk memperoleh
pengetahuan, keterlibatan peserta didik di
lapangan juga menjadi sumber pengetahuan
yang optimal.Pembelajaran juga bisa disebut
sebagai sistem, karena membantu proses
belajar peserta didik dan mempengaruhi
terjadinya proses belajar peserta didik.
Kesimpulan Sesuai uraian pembahasan diatas dapat
disimpulkan, bahwa hasil penelitian dan
perhitungan dari berbagai sumber mengatakan
penerapan metode small sided games
berpengaruh terhadap hasil belajar passing
sepakbola. Peserta didik semakin banyak
diberikan kesempatan untuk melakukan
gerakan passingatau bermain dengan bola,
akan memberikan dampak yang signifikan
terhadap hasil belajar. Dengan dibekali
pengetahuan tentang passing dan diberikan
contoh teknik dasar passing yang benar. Besar
tidaknya hasil yang didapat tergantung berapa
banyak faktor yang mempengaruhi didalam
pembelajaran
Google Classroom, dan Google Meet. Google
Classrom menjadi aplikasi paling banyak
digunakan oleh guru PJOK SMP Kecamatan
Bancar. Dimana aplikasi ini dianggap mudah
digunakan dan terdapat fitur-fitur yang dapat
mempermudah dalam proses pembelajaran
daring.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa seluruh
guru PJOK SMP Kecamatan Bancar tetap
melakukan pembelajaran selama masa pandemi
Covid-19 dengan menggunakan metode daring
guna untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Judul Jurnal IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENJAS BERBASIS


MASALAH GERAK PADA SISWA TUNARUNGU
Jurnal JURNAL PENDIDIKAN UNISIKA

Volume Volume 3 Nomor 1,


Tahun 2015
penulis GITA FEBRIA FRISKAWATI
Reviewer MUH. SURDI
Tanggal MARET 2015
Latar Belakang Siswa yang berkebutuhan khusus memiliki kemampuan gerak yang
sangat terbatas dalam mengikuti pendidikan jasmani. Peran seorang
guru dalam melakukan proses mengajar dalam pendidikan jasmani
harus dengan cara yang baik. Agar Siswa yang memiliki kebutuhan
khusus mempunyai hak yang sama dengan siswa yang normal dalam
memperoleh pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan
kebutuhannya akan memperoleh pembinaan melalui pendidikan
jasmani yang menjadi tugas utama para guru pendidikan jasmani.

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
dengan teknik survey analisis ini bertujuan untuk menggambarkan
implementasi Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif dengan teknik survey analisis ini bertujuan untuk
menggambarkan implementasi pembelajaran Penjas berbasis masalah
gerak beserta keuntungan maupun kerugian yang dirasakan oleh pihak
sekolah dan guru àtas kerjasamaRespoInternasional CALO
Windesheim University the Netherland dalam program The Joy Of
Movementdi SLB B Cicendo juga pertentangan model kurikulum
Penjas berupa model kurikulum pendidikan olahraga dengan model
kurikulum pendidikan aktivitas jasmani.

Hasil dan Pembahasan Implementasi pembelajaran Pendidikan jasmani berbasis masalah


gerak yang dimaksud terdapat beberapa indikator pembelajaran
berbasis masalah gerak yang nampak dari pembelajaran Pendidikan
jasmani berbasis masalah gerak yang [JURNAL PENDIDIKAN
UNSIKA] ISSN 2338-2996 Volume 3 Nomor 1, Maret 2015 92
Implementasi Pembelajaran Penjas Berbasis Masalah Gerak pada
Siswa Tunarungu – Gita Febria Friskawati bekerjasama dengan
Respointernasional CALO indesheim University the Netherland dalam
program The Joy Of Movement. Ada beberapa indikator penting dalam
proses pelaksanaan pembelajaran Pendidikan jasmani berbasis maslah
gerak, diantaranya adalah ada masalah gerak, ada cara mempermudah
gerak, ada cara mempersukar gerak, masalah gerak disajikan sesuai
dengan kemampuan gerak siswa, ada bentangan cakrawala gerak, ada
peningkatan tantangan gerak yang harus dipecahkan siswa, ada
stimulus-respon penampilan gerak, ada rencana gerak untuk
meningkatkan keterampilan gerak, siswa mampu menggambarkan
masalah dan menghubungkanya dengan informasi yang mereka miliki,
ada perubahan penampilan gerak yang lebih baik dan menemukan
berbagai cara pemecahan masalah gerak sesuai dengan kemampuan
siswa
kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis data yang telah dijelaskan
pada hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat mengemukakan
simpulan penelitian tentang gambaran implementasi pembelajaran
Penjas berbasis masalah gerak, yaitu Implementasi pembelajaran
Penjas berbasis masalah gerak yang bekerjasama dengan Respo
international CALO Windesheim University the Netherland dalam
program The Joy Of Movement yang memiliki kategori dari setiap
indikator penting yaitu pemberian permainan yang mengandung
masalah gerak, terdapat stuktur tugas gerak yang dapat dilakssiswaan
oleh siswa, masalah gerak dipecahkan oleh siswa dengan bimbingan
guru dan pemecaha masalah gerak disajikan sesuai dengan
kemampuan siswa.Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka
penulis ingin mengemukakan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi
sekolah Agar sekolah terus mendukung pembaruan metode
pembelajaran Penjas, termasuk pembelajaran Penjas berbasis masalah
gerak pada siswa tunarungu, tujuan pembelajaran Penjas bagi siswa
tunarungu dapat sesuai dengan yang diharapkan. 2. Bagi guru Agar
guru mampu menerapkan pembelajaran Penjas berbasis masalah gerak
pada siswa tunarungu lebih baik lagi sehingga siswa dapat mengikuti
pembelajaran Penjas dan mencapai apa yang diharapkan yaitu rasa
aman, dapat memupuk kepribadian, dan memberikan pengalaman
gerak secara penuh kepada siswa yang memiliki kemampuan khusus.

Anda mungkin juga menyukai