Anda di halaman 1dari 2

Draft Press Release

Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala
ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang
dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease (COVID-19) adalah virus jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan
dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke
manusia dan MERS dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan
namun belum terbukti menginfeksi manusia. Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14
hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan
pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Pada 31 Desember 2019,
WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak
diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19).
Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan sebagian besar adalah demam, dengan beberapa
kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua
paru. Menurut hasil penyelidikan epidemiologi awal, sebagian besar kasus di Wuhan memiliki riwayat
bekerja, menangani, atau pengunjung yang sering berkunjung ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan.
Sampai saat ini, penyebab penularan masih belum diketahui secara pasti.
Di Indonesia saat ini, walaupun sebagaian besar kasus menunjukkan negative< namun dengan
munculnya 2 kasus yang tekonfirmasi pada tanggal 2 Maret 2020, menimbulkan kewas padaan yang
tinggi cenderung membuat sebagian besar masyarakat panik. Bahkan data terakhir yang di release
pemerintah tanggal 15 Maret 2020 terdapat 96 kasus terkonfirmasi.
Khusus di kabupaten Mamuju sendiri, data data terakhir yang di sampaikan Dinas Kesehatan
terdapat 3 orang yang mendapat pengawasan. Dan sepanjang penelusuran Tim SATGAS COVID-19 IDI
cabang Mamuju Bersama jejaringnya sampai detik ini tidak di temukan penderita COVID-19.
Sementara untuk masyarakat, kami menghimbau kembali agar :

1. Melakukan dan meningkatkan gaya hidup sehat, yakni :


a. Menjaga kebersihan tangan. terutama sebelum memegang mulut. hidung dan mata; serta
setelah memegang instalasi publik dengan cara mencuci tangan dengan sabun dan bilas dengan
air mengalir settcaknya selama 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau
kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan sanitizer alcohol 70-
80%.
b. Hindari mengusap mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan.
c. Menerapkan etika batuk ketika batuk.
d. Gunakan masker dan segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan ketika memiliki gejala
gangguan saluran napas.
e. lstirahat bila sedang sakit
f. Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah dan sayur minimal 3kali perhari dan makan makanan
bergizi.

2. a. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit infeksi saluran napas.
b. Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di negara-negara yang tetan aca transrmsl local
COVID-19, terutama demam atau batuk. gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
a. Setelah kembali cart negara-negara yang teian aca transmisi local
COVID-19, konsultasi ks dokter jika tsroapat gejala dsrnam, gangguan saluran pernafasan
atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan. Jangan lupa memakai masker
untuk mencegah penularan.
3. Masker wajib digunakan bagi orang yang sakit. Penggunaan masker tidak dianjurkan pada orang
yang senat serta tidak dianjuran untuk membeli masker secara berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai