Anda di halaman 1dari 2

Nama : Juana All Mahendra

NIM : 11200321000011
Prodi : Studi Agama-agama
Matkul : Pengantar Filsafat Islam 3A

PENGERTIAN FILSAFAT ISLAM DAN


MANFAAT MEMPELAJARINYA

A. Pengertian Filsafat atau Makna Filsafat


Sebelum kita membahas tentang filsafat Islam tentunya kita perlu tahu apa yang
dimaksud dengan filsafat itu sendiri, jadi definisi ilmu filsafat secara umum. Secara bahasa kata
filsafat berasal dari kata falsafah dalam bahasa Arab dan berasal dari bahasa Yunani
philoshophia atau philein yang artinya mencintai dan Sophia yang berarti kebijaksanaan.
Orang-orang yang mendalami ilmu filsafat biasanya sering berpikir dan disebut sebagai
filsuf. Banyak tokoh filosofi Yunani yang sangat terkenal hingga hari ini dan nama mereka
disebutkan dalam buku-buku fiksafat dunia. Meskipun demikian tidak berarti bahwa umat islam
tidaklah memiliki dasar ilmu filsafat sendiri. Umat islam atau para cendekiawan muslim dulu
banyak yang merupakan tokoh filosofi dan mereka menuangkan pemikiran mereka sendiri
kedalam ilmu filsafat tersebut.1
B. Definisi Filsafat Islam
Filsafat Islam merupakan hasil pemikiran filsuf tentang ketuhanan, kenabian,
kemanusiaan dan alam yang dilandasi ajaran Islam sebagai suatu aturan pemikiran yang logis
dan sistematis. Selain itu, filsafat Islam memaparkan pula secara luas tentang ontologi dan
menunjukkan pandangannya tentang ruang, waktu, materi, serta kehidupan. Filsafat Islam
berupaya memadukan antara wahyu dan akal, antara akidah dengan hikmah, antara agama dan
filsafat, dan menjelaskan kepada manusia bahwa wahyu tidak bertentangan dengan akal.
Dalam perkembangan selanjutanya, cakupan filsafat Islam diperluas ke segala aspek
ilmu-ilmu yang terdapat dalam khasanah pemikiran keislaman, seperti ilmu kalam, ushul fiqh,
tasawuf, dan ilmu pikir lainnya yang diciptakan oleh ahli pikir Islam. Ibrahim Makdur
memberikan batasan bahwa filsafat Islam adalah pemikiran yang lahir dalam pemikiran dunia
Islam untuk menjawab tantangan zaman, meliputi Allah dan alam semesta, wahyu dan akal,
agama dan filsafat. Pendapat lainnya mendefinisikan tentang filsafat Islam sebagai pembahasan
tentang alam dan manusia yang disinari ajaran Islam (Fu’ad, 1978:19-20).2
Dalam ilmu filsafat Islam ada beberapa tokoh yang dianggap membawa pengaruh dan
karya-karyanya dikenal oleh sebagian umat muslim saat ini. Beberapa tokoh tersebut antara lain,
Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan lain-lain.
C. Manfaat mempelajari ilmu filsafat Islam
1
https://dalamislam.com/dasar-islam/ilmu-filsafat-islam
2
Asep Sulaiman, Mengenal Filsafat Islam, (Bandung: Yrama Widya,2016), hal. 4
Melihat filsafah secara Islam adalah dengan cara mengawasi dimensi moral, spiritual dan
etika dari semua episode dalam filsafah apapun besar atau kecilnya. Inilah mengapa Quran
membuat filsafah belajar dalam beberapa hal merupakan tindakan iman dan sumber
kebijaksanaan.
Manfaat mengetahui dan memahami filsafah Islam antara lain :
1. Mengetahui Asal Identitas
Kita tidak dapat mengetahui diri kita sendiri tanpa mengetahui dari mana kita berasal.
Tidak tahu dari mana kita berasal dari meninggalkan kita tanpa rasa kedewasaan kita. Hilangnya
identitas meninggalkan kita tanpa tujuan, seperti kapal tanpa tujuan, atas belas kasihan angin
tanpa ampun. Hilangnya identitas ini telah disebutkan dalam Quran sebagai hukuman dari Allah:
Jangan seperti orang yang melupakan Allah, maka Allah membuat mereka melupakan diri
mereka sendiri . [Surat Al-Hashr, 59:19]
Orang yang melupakan siapa mereka mungkin lupa siapa mereka seharusnya. Hal ini
menyebabkan arogansi. Allah mengingatkan setiap manusia berulang-ulang tentang ‘sejarah’
pribadinya, untuk mengusir mereka dari ketidakpercayaan dan kesombongan mereka: Bukankah
dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), (37) kemudian mani itu menjadi
segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, (38) [Surat Al-Qiyamah,
75: 37-38], Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik
air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! [Surat Yasin, 36:77]
2. Sebagai Sebuah Pengingat
Di Surat Al-Fil dan Surat Quraisy, Allah mengingatkan orang-orang Quraisy atas nikmat-Nya
pada mereka di masa lalu, mendorong mereka untuk belajar pelajaran moral dari filsafah mereka:
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara
bergajah? [Surat Al-Fil 105: 1]
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim
dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini
(Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan. [QS. Quraisy, 106: 1-4]
3. Menjawab rasa penasaran
Untuk menjawab persoalan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan abadi yang selalu
menghantui pikiran anak manusia sebagaimana ia secara fitrahnya mempunyai rasa ingin tau.
Seperti Apa itu hakikat realitas? Apa itu kebenaran, keadilan, kebebasan dan kebahagiaan? untuk
apa manusia diciptakan? Apakah tuhan itu ada? Bagaimana dunia ini diciptakan?, dan
sebagainya.3

3
Aristotle, The Metaphysics, terj. Hugh Tredennick (Cambridge: Harvard University Press, 1933), h. 3.; Syamsuddin
Arif, Filsafat Islam: Tinjauan Historis Kritis, makalah INSISTS tanpa thn, h. 7; Ibrahim Kalin, Three Reasons to Read
Classical Muslim Philosophers.

Anda mungkin juga menyukai