Anda di halaman 1dari 3

Juana All Mahendra (1120032100011)

C. Macam-macam penalaran demonstratif


Dalam pandangan ibn Rusyd penalaran demonstratif (burhaniyah) belum di temui dimasa
generasi muslim awal, namun hal ini bukan berarti bid,ah. Metode ini sama sekali tidak
bertentangan dengan syariat. Ibnu Rusd menganjurkan kepada ummat Islam untuk mempelajari
ilmu ini, kepada hasil pencapaian orang-orang terdahulu meskipun mereka tidak tidak beragama
Islam. Hanya saja umat Islam perlu selektif terhadap warisan intelektual mereka, dengan
mengambil yang tidak bertentangan dengan syariat dan membuang atau menolak hal hal yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Ibn rusyd menimpali meskipun belum di pakai oleh ulama salaf, kasus-kasus demikian bukan
hambatan bagi umat Islam untuk berfikir kritis dan bebas.
a) Penalaran langsung
Penalaran langsung merupakan penalaran yang premisnya hanya sebuah proposisi dan
langsung disusul dengan proposisi lain sebagai kesimpulannya. Penalaran langsung ditarik hanya
dari satu premis saja. Penarikkan konklusi secara langsung dapat memberikan keterangan yang
lengkap tentang proposisi yang diberikan, yaitu dengan menyatakan secara eksplisit apa-apa
yang telah dinyatakan secara implisit didalam premis. Contoh : semua bintang sepak bola
memakai sampo Rejois (S=P). Jadi, sebagian pemakai sampo Rejois adalah bintang film Istilah
penalaran langsung berasal dari Aristoteles untuk menunjukkan penalaran, yang premisnya
hanya terdiri dari sebuah proposisi saja. Konklusinya ditarik langsung dari proposisi yang satu
itu dengan membandingkan subjek dan predikatnya.
b) Penalaran tidak langsung
Penalaran tidak langsung, penarikan konklusinya atas lebih dari satu proposisi. Konklusinya
ditarik dari dua premis.
Penalaran tidak langsung merupakan penalaran yang premisnya terdiri atas beberapa proposisi,
sehingga dapat di simpulkan.
Penalaran tidak langsung terbagi dua, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.
1. Penalaran induktif
Merupakan penalaran yang di mulai dari proposisi-proposisi khusus, kemudian di simpulkan
menjadi proposisi umum. Konklusi lebih luas dari pada premis.
Contoh : logam memuai kalau di panaskan
Memuai kalau dipanaskan
Semua logam memuai kalau di panaskan
2. Penalaran deduktif
Merupakan penalaran yang di mulai dari proposisi umum diperoleh dari kesimpulan yang
bersifaf khusus. Konklusi lebih sempit dari pada premis.
Contoh: Semua manusia akan mati
Bambang adalah manusia
Bambang akan mati
D. Penalaran langsung
1. Penalaran langsung adalah penalaran yang didasarkan pada sebuah proposisi kemudian
disusul proposisi lain sebagai kesimpulan dengan menggunakan term yang sama. Ada dua
penalaran langsung yakni penalaran oposisi dan penalaran eduksi
2. Macam-macam penalaran langsung
a. Penalaran Perlawanan/Oposisi
Penalaran perlawanan atau oposisi adalah sebuah kegiatan menyimpulkan secara langsung
dengan membandingkan antara proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dalam term yang
sama, tetapi bisa berbeda kuantitas ataupun kualitasnya untuk menentukan kesahihan sebuah
proposisi.
Hukum Penalaran Oposisi
Proposisi tunggal berdasarkan kuantitas dan kualitasnya dapat dibedakan atas 4 macam sebagai
berikut.
Proposisi universal afirmatif, dirumuskan: œx.Px, “semua adalah P”.
Proposisi universal negatif, dirumuskan: œx.-Px, “semua bukan P”.
Proposisi partikular afirmatif, dirumuskan: ›x.Px, “ada yang P”.
Proposisi partikular negatif, dirumuskan: ›x.-Px, “ada yang bukan P”.
Perlawanan Kontradiksi (A – O dan I – E)
Pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam kuantitas
dan kualitasnya. Hukumnya:
Jika yang satu benar, maka yang lain tentu salah.
Jika yang satu salah, yang lain tentu benar.
Tidak ada kemungkinan ketiga.
Perlawanan Kontraris (A – E)
Pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam
kualitasnya. Hukumnya :
Jika yang satu benar, yang lain tentu salah
Jika yang satu salah, yang lain dapat benar, tapi juga dapat salah.
Ada kemungkinan ketiga, yakni kedua-duanya sama-sama salah.
Penalaran Tidak Langsung Proposisi Kategoris
b. Penalaran Eduksi
Penalaran eduksi ada tiga bentuk yakni bisa menukar kedudukan term, menegasikan term, dan
bisa menukar dan menegasikan term dalam proposisi.
1. Konversi adalah jenis penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan
predikat tanpa mengubah makna.
2. Inversi adalah jenis penyimpulan langsung dengan cara menegasikan (mengingkari)
subjek dan predikat pada proposisi.
3. Kontraposisi adalah jenis penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subjek
dan predikat serta menegasikannya.

Anda mungkin juga menyukai