Mahasiswa Dalam Perubahan
Mahasiswa Dalam Perubahan
KARYA ILMIAH
“PERAN MAHASISWA DALAM PERUBAHAN”
OLEH :
ARDANA KURNIAJI
I1A2 10 097
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas keridhoaan serta
keberkahannya, sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah dengan Judul
“Mahasiswa Dalam Perubahan”. Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat untuk mengikuti lomba porsiaf bisang penalaran, selain itu diharapkan
nantinya karya ilmiah ini dapat menjadi bahan untuk menambah wawasan seluruh
mahasiswa dalam dunia akademik. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya
ilmiah ini tidak dapat tersusun karena bantuan berbagai pihak, oleh sebab itu kami
menyampaikan terima kasih kepada para para Dosen dan seluruh mahasiswa yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan yang
kami miliki. Maka dari itu, kami harapkan agar segala saran dan masukan yang
membangun dapat disampaikan kepada kami guna perbaikan karya ilmiah
selanjutnya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
memberikan bantuan kepada kami dan semoga karya ilmiah ini dapat memberikan
manfaat sebaimana yang diharapkan.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah perguruan tinggi berkisar
antara 82 PTN dengan 3051 program studi, dan 2561 PTS dengan 10287 program
studi (Slameto, 2010). Dari jumlah perguruan tinggi yang ada, maka sekitar 900.000
sarjana dihasilkan pertahun, dan jumlah ini terus meningkat sekitar 20 % setiap
tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa yang dilakukan Universitas Atma
Jaya bahwa dari tahun 2007, jumlah sarjana yang dihasilkan berkisar 740.000 dan
pada awal 2009 meningkat hingga 900.000 sarjana (Winarno, 2009).
Data ini menunjukkan bahwa pada dasarnya perguruan tinggi di Indonesia
menerima calon mahasiswa dengan jumlah yang banyak. Itu berarti bahwa jumlah
sumber daya manusia yang terdidik akan menambah peluang segmentasi daya saing
negara. Selain itu, setiap SDM yang dihasilkan perguruan tinggi memikul tugas
pengabdian terhadap masyarakat dan negara. Hal ini jelas dalam konsep tri dharma
perguruan tinggi yang memuat tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Maka disadari pula bahwa peran mahasiswa yang begitu urgen ini,
mampu menentukan arah kestabilan negara.
Mahasiswa merupakan sebuah miniatur masyarakat intelektual yang memilki
corak keberagaman pemikiran, gagasan dan ide-ide yang penuh dengan kreatifitas.
Sungguh menarik memang jika kita kembali memperbincangkan persoalan kampus
dan dinamikannya yang sangat dinamis. Kampus merupakan tempat pengembangan
diri yang memberikan perubahan pikiran, sikap, dan pencerahan, tempat mahasiswa
lahir menjadi kaum pemikir bebas yang tercerah. Dengan sifat keintelektual dan
idealismenya mahasiswa lahir dan tumbuh menjadi entitas (model) yang memiliki
paradigma ilmiah dalam memandang persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan. Ciri
dan gaya mahasiswa terletak pada ide atau gagasan yang luhur dalam menawarkan
solusi atas persoalan-persoalan yang ada. Pijakan ini menjadi sangat relevan dengan
5
nuansa kampus yang mengutamakan ilmu dalam memahami substansi dan pokok
persoalan apapun.
Dengan kata lain, kampus merupakan laboratorium besar tempat melahirkan
beragam ide, pemikiran, pengembangan wawasan yang kemudian diwujudkan dalam
bentuk peranan sosial individu mahasiswa tersebut dalam kehidupan kemasyarakatan
sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Menjadi agen bagi perubahan sosial, budaya,
paradigma, ekonomi dan politik masyarakat secara luas. Dengan demikian,
kepentingan masyarakat menjadi barometer utama bagi keberhasilan suatu perubahan
sosial yang dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa dituntut tidak hanya berhasil
membawa ijazah, tetapi juga diharuskan membawa perubahan dari ilmu dan
pengalamannya selama berada dalam laboratorium kampus. Disinilah nampak adanya
peran mahasiswa sebagai agen perubah, dengan pemikiran intelektualnya, arah dan
kondisi negara dapat ditentukan olehnya melalui perubahan ditengah-tengah
msayarakat. Maka dengan semakin urgennya peran mahasiswa sebagai agen perubah,
sangat layak untuk kemudian melakukan penelusuran obyektif secara ilmiah akan
peran tersebut.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar sumbangsi mahasiswa sebagai agen perubahan dalam mengatur, mengontrol
6
1.4. Manfaat
Manfaat yang akan dihasilkan dari karya ilmiah ini adalah diharapkan
nantinya mahasiswa memiliki pandangan yang jelas terhadap fungsinya yang begitu
urgen sebagai agen perubahan, agar kelak mampu memberikan sumbangsinya
terhadap penyelesaian setiap problematika yang timbul dimasyarakat.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Mahasiswa adalah sebagai pelaku utama dan agent of change dalam gerakan
gerakanpembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia Intelektual,memandang
segalasesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang bertanggung jawab serta dewasa
secaramoril,karena mahasiswa akan dituntut tanggung jawab akademisnya,dalam
menghasilkanbuah karya yang berguna bagi kehidupan lingkungan.Mahasiswa dalam
peraturanpemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar
diperguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah
setiaporang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi
denganbatas usia sekitar 18-30 tahun.Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam
masyarakat yang memperolehstatusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa juga merupakan calonintelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan
masyarakat yang sering kali syaratdengan berbagai predikat.
Mahasiswa menurut Knop femacher (Suwono, 1978) adalah merupakan insan-
insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang makin
menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon
intelektual. Mahasiswa menurut A.Malik Fadjar dan Muhadjir Effendy (2009) dalam
Djahjoko (1995) adalah mereka merupakan aset masa depan bangsa, karena
merekalah yang paling berpeluang untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
dimana keduanya menjadi alat penyelesai utama bagitan tangan kehidupan berbangsa
masa kini dan mendatang, juga mahasiswa sebagai kelompok strategis yang memiliki
peluang untuk mengembangkan Idealismenya, karena dengan Idealisme yang
berkembanglah jiwa semangat Nasionalismenya itu bisa tumbuh dengan subur dan
menyadarkan upaya membangun solidaritas bersama memikirkan dan memenuhi
kebutuhan bersama dan rela mengorbankan kepentingannya sendiri.
8
Menurut Drs. M. Achmad Icksan bahwa mahasiswa pasti berhubungan dengan universitas
namun mahasiswa di dalam universitas tidak hanya sebagai anggota masyarakat kampus, tapi
mahasiswa harus ikut berperan dalam menentukan program-program, aturan-aturan dan kesejahteraan
dari lembaga yang ada di kampus Mahasiswa sebagai salah satu wadah pemikiran demi kemajuan masa
depanbangsa,dalam hal ini seorang mahasiswa harus dituntut untuk mempunyai pemikiran yang
sifatnya holistic dan ofensif demi masa depan indonesia yang lebih baik,yang dapatdigalinya pemikiran
tersebut dengan penanganan masalah-masalah kecil, sehingga dari pengalaman masalah kecil tersebut
nasional, regional, ekonomi, sosial ataupun apa saja. Di dalam masyarakat primitif,
masa depan memang semata-mata ulangan dari masa sekarang,dan masa sekarang
adalah lanjutan belaka dari masa lampau. Sampai sekarang memang selalu ada
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metoda penelitian
deskriptif argumentatif, yakni suatu metode yang mengumpulkan, mengklasifikasikan,
menganalisis, dan menginterprestasikan data yang diambil dari data koesioner responden,
observasi dilapangan. Semua objek tersebut sangat berkaitan dengan penelitian tentang
posisi dan peran mahasiswa sebagai agen perubahan.
teks atau pada hasil penelitian dengan lain, baik yang sudah terbitkan
maupun yang belum.
b. Angket, yaitu teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dengan
memberikan beberapa pertanyaan untuk memperoleh sejumlah data
tertulis kepada mahasiswa di Universitas Haluoleo. Angket ini berisi
sepuluh pertanyaan yang disebarkan kepada 25 mahasiswa dan 5 dosen di
Universitas Haluoleo yang menjadi responden.
Interprestasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang
lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan.
Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitien secara
kritis dengan teori yang relauan dan informasi akurat yang diperoleh dilapangan.
Karena itu dalam menganalisis data-data yang sudah terkumpul, penulis mengunakan
metode statistik deskriptif, dengan cara menggambarkan keadaan objek penelitien
pada saat sekarang berdasarkan fakta dan data yang tampak sebagaimana adanya,
yang kemudian data tersebut dianalisis dan diolah untuk mengambil sebuah
kesimpulan. Sehubungan dengan hal ini semua hasil data penelitian penulis dapatkan
dianalisis dan diinterprestasikan dibab empat dengan menggunakan rumus prosentase
(distribusi frekuensi) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
12
BAB IV
ANALISIS DATA
Tabel 1
Jawaban Responden F %
Setuju 30 100
Ragu-Ragu 0 -
Tidak Setuju 0 -
Jumlah 30 100
Sumber data : Kuisioner 1
Tabel 2
Jawaban Responden F %
Setuju 14 46
Ragu-Ragu 14 46
Tidak Setuju 2 8
Jumlah 30 100
Sumber data : Kuisioner 2
13
Tabel 3
Jawaban Responden F %
Setuju 20 66
Ragu-Ragu 10 34
Tidak Setuju 0 -
Jumlah 30 100
Sumber data : Kuisioner 3
Tabel 4
Jawaban Responden F %
Setuju 22 73
Ragu-Ragu 1 3
Tidak Setuju 7 20
Jumlah 30 100
Sumber data : Kuisioner 4
Tebel 5
Mahasiswa sebagai agen perubahan yang memiliki peranan terhadap suatu peradaban
Jawaban Responden F %
Setuju 24 80
Ragu-Ragu 16 20
Tidak Setuju 0 -
Jumlah 30 100
Sumber data : Kuisioner 5
14
Tabel 6
Konsep perubahan yang diusung oleh lembaga-lembaga mahasiswa masih bersifat semu
Jawaban Responden F %
Setuju 19 63
Ragu-Ragu 7 20
Tidak Setuju 4 17
Jumlah 30 100
Sumber data : Kuisioner 6
Tabel 7
Posisi mahasiswa sebagai agen perubahan masih dihadapkan oleh ketidakpedulian dan
penentangan pemerintah sebagai penguasa
Jawaban Responden F %
Setuju 18 60
Ragu-Ragu 8 26
Tidak Setuju 4 14
Jumlah 30 100
Sumber data : Kuisioner 7
Tabel 8
Perlukah mahasiswa ikut mengusung perubahan ideologi negara Indonesia
Jawaban Responden F %
Setuju 22 74
Ragu-Ragu 8 26
Tidak Setuju 0 -
Jumlah 30 100
Sumber data : Kuisioner 8
15
Tabel 9
Mahasiswa adalah salah satu pihak yang mendominasi terjadinya perubahan tatanan
perubahan di suatu negara
Jawaban Responden F %
Setuju 22 74
Ragu-Ragu 8 26
Tidak Setuju 0 -
Jumlah 30 100
Sumber data : Kuisioner 9
Tabel 10
Jawaban Responden F %
Setuju 29 96
Ragu-Ragu 1 4
Tidak Setuju 0 -
Jumlah 30 100
Sumber data : Kuisioner 10
4.2. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan Analisis data dan tinjauan pustaka yang ada maka dapat ditarik
simpulan bahwa mahasiswa yang merupakan pioneer intelektual masyarakat memiliki
fungsi penting dalam melakukan perubahan baik secara akademik maupun paradigma
masyarakat dalam bidang pendidikan, sosial, budaya maupun dalam tatanan
peradaban dunia.
5.2. Saran
Saran yang dapat kiranya kami ajukan dalam penyusunan karya ilmiah ini
adalah sebaiknya mahasiswa lebih mengutamakan fungsi dan peranannya untuk
melakukan perubahan secara universal.
19
DAFTAR PUSTAKA
Djahjoko. 1995. Iman, Mahasiswa dan Perubahan Sosial. Jurnal Pelita Zaman. Vol-X No.1.
Fadjar, A.Malik dan Effendy, Muhadjir. 2001. Mahasiswa Calon Pemimpin Masa
Depan. http://www.scribd.com. Diakses pada tanggal 26 Januari 2012
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1978. Perbedaan antara Pemimpin & Aktifitas dalam
Gerakan Protes Mahasiswa. UI-Press. Jakarta.