1 PENGETAHUAN DASAR
GEOGRAFI
Materi ini akan membahas tentang apa, dan bagaimana ilmu geografi mendekati
obyek kajiannya. ini adalah materi dasar untuk memahami geografi sebagai sebuah
ilmu. dengan memahami geografi orang akan lebih bijak memandang bumi dan alam
semesta sebagai ruang kehidupan. materi ini untuk membimbing pada memahahami
pengetahuan dasar geografi, dan bagaimana penerapan ilmu pengetahuan geografi
dalam kehidupa sehari-hari.
Contents [hide]
Pengertian Ilmu Geografi yang telah dikonvesikan dalam seminar dan lokakakrnya Ikatan
Geograf Indonesia (IGI) di Semarang pada tahun 1989, adalah:
“Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena di geosfer
(muka bumi) dengan sudut padang kelingkungan (ekologis) dan kewilayahan (regional)
dalam konteks keruangan (space).”
Kesimpulalan penulis bahwa geografi merupakan cabang ilmu yang memilki gendre
yang unik karena di dalamnya menyangkut ilmu alam juga humaniora. objek-objek
studi ilmu geografi selalu beririsan dengan ilmu-ilmu lain baik ilmu alam atau ilmu
sosial dan yang membedakannya adalah pada pendekatannya. seperti dalam
mempelajari hewan dan tumbuhan geografi mendekatinya dengan kontek persebarannya,
hubungannya dalam ekosistem, serta geografi membagi perwilayahannya. Pada sudut
pandang ini geografi jelas berbeda dengan biologi atau kedokteran.
Objek Studi
Objek studi geografi adalah terkait dengan apa yang dipelajari dalam ilmu pengetahuan
geografi. Dua hal pertama objek material, yang kedua obejek formal.
Objek formal geografi menyangkut pendekatan geografi, antara lain, pendekatan
keruangan, kelingkungan atau ekologi, dan kewilayahan atau regional.
Objek material geografi adalah geogsfer. Geosfer menyangkut empat atau lima unsur.
Litosfer, Atmosfer, Hidrosfer, dan Biosfer yang di dalamnya termasuk Antroposfer.
Lithosfer
Lithosfer adalah kulit bumi dan bagian bagiannya. termasuk di dalamnya lapisan bumi,
tenaga yang mengubah bentuk muka bumi, dan kompleksitas permukaan bumi, serta
fenomena yang terjadi padanya.
Cabang ilmu geografi yang mempelajari fenomena ini adalah antara lain: Geologi,
Geomorpologi, Mineralogi, Seismologi, Vulkanologi, dll.
Atmosfer
Atmosfer merupakan bagian dari bumi yang menutupi bumi dari permukaan hingga
batas bumi dengan luar angkasa. di dalamnya termasuk fenomena iklim dan cuaca,
selubung ozon, pantulan gelombang elektormagnetik yang dimanfaatkan untuk media
komunikasi, serta pengaruh benda-benda angkasa yang dapat masuk ke bumi.
Hidrosfer
Hidrosfer adalah menyangkut lapisan air yang ada dipermukaan bumi atau di dalam
bumi, obejek ini sangat penting karena air mengisi lebih dari 70 persen permukaan
bumi. Baik air yang ada di darata, lautan, atau di bawah permukaan.
Biosfer
Biosfer adalah lapisan makhluk hidup, menyangkut hewan dan tumbuhan terkait dengan
ciri-ciri pengelompokan dan persebarannya.
Antorposfer
Anrofosfer adalah manusia yang meninggali bumi. Cabang ilmu geografi mempelajari
lapisan ini adalah ilmu-ilmu geografi sosial, dan gografi manusia, seperti Geografi
Sosial, Geografi Ekonomi, Geografi Politik, Geografi Pariwisata, Serta Geografi
Penduduk.
Aspek
Aspek Fisik
Aspek fisik geografi mengkaji segala fenomena yang ada di geosfer yang tentunya dapat
mempengaruhi keberlangsungan hidup manusia. antara lain:
Aspek Topologi, membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi
suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai
ciri-ciri khas tertentu.
Aspek Biotik membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur vegetasi
(tetumbuhan atau flora, dunia binatang (fauna) dan kajian penduduk.
Aspek Non Biotik, membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur kondisi
tanah, hidrologi (tata air) baik perairan darat maupun laut dan kondisi iklim dari suatu
wilayah.
Aspek Sosial
Aspek Ekonomi, membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur pertanian,
perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi dan pasar.
Aspek Budaya, membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur pendidikan,
agama, bahasa dan kesenian.
Lokasi
Suatu tempat atau letak daerah di mana adanya keterkaitan suatu objek di muka bumi.
Konsep ini terbagi dua yaitu: Absolut dan relatif.
Tempat atau letak lokasi absolut dilihat dari garis lintang dan garis bujur. Lokasi absolut
letak atau tempatnya dapat dilihat dari garis lintang dan garis bujur. Keadaan lokasi
absolut ini statis karena berpedoman pada garis astronomi bumi, yang menyebabkan
perbedaan iklim (garis lintang) dan waktu (garis bujur).
Sedangkan lokasi relatif sangat penting karena lebih banyak kajiannya dalam geografi
yang biasa disebut dengan letak geografis. Lokasi ini bisa berubah-ubah sesuai objek
yang ada di sekitarnya.
Jarak
Konsep ini berperan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi juga politik. Jarak
merupakan hal yang cukup diperhitungkan oleh manusia karena berhubungan dengan
keuntungan yang didapat. Konsep ini terbagi dua yaitu: jarak mutlak dan relatif.
Jarak mutlak ialah lokasi yang dinyatakan dengan satuan ukuran meter maupun
kilometer.
Sedangkan jarak relatif dinyatakan dalam bentuk lamanya perjalanan atau waktu yang
ditempuh.
Morfologi
Yang dimaksud dengan konsep morfologi adalah sebuah konsep yang menjelaskan
mengenai bentuk permukaan bumi sebagai hasil dari proses alam dan kaitannya dengan
aktivitas atau kegiatan manusia.
Contoh perjalanan dari Serang ke Garut melewati jalan yang berliku-liku dan melewati
perbukitan.
Contoh lain yaitu bentuk lahan akan berhubungan dengan erosi, ketersediaan-nya air,
pengendapan dan lainnya.
Keterjangkauan
Kemudahan dalam mengakses jarak yang ditempuh, tidak berkaitan dengan jarak yang
ditempuh jauh akan tetapi adanya sarana dan prasarana penunjang untuk memudahkan
atau mencapai jarak yang ditempuh.
Sebagai contoh daerah Lampung penghasil sawit dan karet dan Jakarta memiliki tempat
perindustrian untuk menghasilkan minyak. Kedua daerah tersebut saling berinteraksi
melalui sarana transportasi yang dapat dijangkau seperti mobil dan kapal untuk
menghubungkan keduanya berinteraksi.
Pola
Merupakan bentuk interaksi manusia dengan lingkungannya atau alam dengan alam di
mana konsep pola ini berhubungan dengan persebaran fenomena di muka bumi.
Contohnya dalam pola aliran sungai yang dipengaruhi oleh kondisi geologi dan jenis batu
pada daerah aliran sungai tersebut.
Aglomerasi
Yang dimaksud konsep ini ialah adanya pengelompokan penduduk dan segala
aktivitasnya di suatu daerah atau wilayah.
Contohnya suatu penduduk biasanya cenderung berkumpul sesuai gendernya, ada daerah
perkampungan kumuh, perumahan elite, daerah pengrajin yang terbuat dari bambu rotan,
industri tekstil di Cilegon dan lain sebagainya.
Nilai Kegunaan
Konsep ini berkaitan dengan nilai guna, di mana manfaat maupun kelebihan yang
dimiliki suatu wilayah menjadi nilai tersendiri bagi wilayah lain yang bisa dikembangkan
dan dapat menunjang kesejahteraan suatu wilayah karena potensi yang dimiliki dari suatu
wilayah tersebut.
Sebagai contoh, suatu wilayah yang memiliki tempat yang sejuk dan memiliki
pemandangan alam yang indah bisa berpotensi untuk dijadikan tempat berwisata atau
rekreasi. Begitu juga dengan wilayah yang memiliki banyak lahan kosong bisa dijadikan
tempat yang cocok untuk membangun properti atau gedung.
Merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan realitas bahwa keberadaan suatu
daerah atau wilayah akan mempengaruhi daerah lain dan pada dasarnya suatu daerah
tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa adanya interaksi dari daerah lain.
Sehingga mengakibatkan adanya hubungan komunikasi, perdagangan ataupun migrasi.
Contohnya: pemasok tenaga kerja biasanya dari pedesaan dan sebagai pemasok bahan-
bahan produksi kebanyakan di kota. Atau sebaliknya tanaman padi tumbuh subur di area
persawahan di desa akan di distribusikan ke kota atau daerah yang membutuhkan.
Diferensiasi Area
Di mana konsep ini saling terkait yang memiliki ciri khas unik dari suatu wilayah.
Konsep ini membandingkan dua wilayah karena setiap wilayah memiliki ciri khas yang
berbeda-beda dengan bertujuan untuk menunjukkan perbedaan antara wilayah yang satu
dengan wilayah lain.
Keterkaitan Ruangan
Yaitu suatu konsep yang menunjukkan tingkat keterkaitan suatu wilayah yang
menyebabkan terjadinya interaksi sebab-akibat di antar wilayah.
Contohnya seperti suatu daerah yang memproduksi beras mengalami gagal panen beras
akan mengakibatkan wilayah daerah lain mengalami kelaparan ataupun kekurangan
bahan pokok atau melambungnya harga beras di pasaran.
Prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta geografi
dalam peta serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu dengan yang
lain. hal tersebut disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak merata antara
wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.
Contoh:
Wilayah rawan banjir di DKI Jakarta 30 persen berada di Jakarta timur, 20 persen di
Jakarta barat, 10 persen di Jakarta pusat, 20 persen di Jakarta selatan, dan 20 persen di
Jakarta barat.
Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala fisik dan non
fisik. prinsip tersebut dapat mengungkapkan gejala atau fakta Geografi di suatu wilayah
tertentu.
Banjir di Jakarta sering kali diakibatkan oleh perilaku buruk warganya. Kebiasaan
membuang sampah ke sungai, mendirikan bangunan di bantaran kali.
Prinsip Deskripsi
Prinsip deskripsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih jauh
tentang gejala dan masalah geografi yang dianalisis. prinsip ini tidak hanya menampilkan
deskripsi dalam bentuk peta, tetapi juga dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel.
Prinsip Korologi
Ini disebut juga prinsip keruangan. dengan prinsip ini dapat dianalisis gejala, fakta, dan
masalah geografi ditinjau dari penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang.
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang
menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksistensi ruang dalam perspektif
geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan
proses (spatial processess) (Yunus, 1997).
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan ketampakan struktur, pola dan
proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen pembentuk ruang.
Elemen-elemen tersebut dapat disimbolkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1)
ketampakan titik (point features), (2) ketampakan garis (line features), dan (3)
ketampakan bidang (areal features).
Minyak bumi banyak terdapat di daerah Cepu, Blora dan Cilacap di Jawa Tengah,
Sungai Gerong dan Plaju di Palembang, Dumai dan Sungai Pakning (Riau), Tanjung
Pura, Langkat (Sumatera Utara), Tarakan, Balikpapan dan Kutai (Kalimantan Timur).
Berbagai jenis hasil minyak bumi dimanfaatkan untuk bermacam-macam keperluan
seperti: avtur untuk bahan bakar pesawat terbang, bensin untuk bahan bakar kendaraan
bermotor, kerosin untuk bahan baku lampu minyak, solar untuk bahan bakar kendaraan
diesel, LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas, oli ialah bahan untuk
pelumas mesin, vaselin ialah salep untuk bahan obat, parafin untuk bahan pembuat lilin,
aspal untuk bahan pembuat jalan.
Pendekatan kelingkungan
Degradasi lingkungan hidup yang terjadi di Jakarta ditunjang pula oleh faktor kurangnya
“political will” dan kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan kepentingan
pelestarian lingkungan serta lemahnya penegakan hukum (peraturan) di bidang yang
berhubungan dengan lingkungan hidup.
Pendekatan Kewilayahan
Dalam pendekatan kewilayahan, yang dikaji tentang penyebaran fenomena, gaya dan
masalah dalam keruangan, interaksi antara variabel manusia dan variabel fisik
lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya.
pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah
perpaduan antara keduanya.
Pendekatan kompleks kewilayahan ini mengkaji bahwa fenomena geografi yang terjadi di
setiap wilayah berbeda-beda, sehingga perbedaan ini membentuk karakteristik wilayah.
Perbedaan inilah yang mengakibatkan adanya interaksi suatu wilayah dengan wilayah
lain untuk saling memenuhi kebutuhannya. semakin tinggi perbedaannya maka interaksi
dengan wilayah lainnya semakin tinggi.***