Anda di halaman 1dari 8

Mewaspadai Pintu Masuk Setan

‫ وأشهد أن ال إله إال‬.‫ ذي الطول ال إله إال هو إليه المصير‬،‫الحمد هلل غافر الذنب وقابل التوب شديد العقاب‬
‫ وأش هد‬.‫ سائل العفو والزلفى وحسن المآب ي وم المص ير‬،‫ شهادة معترف بالذنب والتقصير‬،‫هللا وحده ال شريك له‬
‫ اللهم صل وسلم على عبدك ورس ولك محم د‬.‫ وأشفق نذير‬،‫محمد ا عبده ورسوله وأمينه على وحيه خير بشير‬ ً ‫أن‬
‫ في ا أيه ا‬:‫ أم ا بع د‬.‫ ونعم الق دوة لمن طلب الف وز والنج اة في ي وم عس ير‬،‫ نعم الص حب ل ه‬،‫وعلى آله وأص حابه‬
‫ ي ا أيه ا ال ذين آمن وا اتق و هللا ح ق تقات ه و ال تم وتن إال و أنتم‬، ‫المس لمون اتق وا هللا تع الى في الس ر و العلن‬
  .‫مسلمون‬

Hadirin Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah.

Marilah pada kesempatan jumat ini, kita kembali berupaya untuk meningkatkan keimanan
dan ketakwaan kita kepada Allah. Takwa yang terlahir dari pemahaman yang benar dan
ketundukan yang ikhlas, sehingga setiap kewajiban yang dilakukan dan setiap larangan yang
ditinggalkan tidaklah dilakukan kecuali semakin menguatkan dan meningkatkan iman dan
takwa kepada Allah serta melahirkan nilai-nilai mulia dalam kehidupan. Suatu perbutan dan
amal kebajikan yang terlahir dari ketakwaan akan memberikan manfaat yang besar dalam
kehidupan.

Hadirin yang dimuliakan Allah.

Sesungguhnya setiap detik dari hidup kita, setiap hembusan nafas, setiap pikiran yang yang
tersirat, setiap amal perbuatan yang kita kerjakan, tidak  akan pernah lepas dari upaya setan
untuk menggoda, menyesatkan, menyelewengkan dari tujuan yang benar dan menggiring
kepada dosa dan maksiat. Kita mungkin tidak menyadari  dan memang tanpa kita sadari,
setan terus berupaya menenggelamkan, menghanyutkan kita agar semakin jauh dari jalan
yang benar, meninggalkan ketaatan secara perlahan dan halus, tanpa terasa oleh kita. Dan
itulah tugas utama setan dan iblis, sebagai mana ia telah terusir dari surga dan terjauhkan dari
rahmat Allah maka diapun ingin menjauhkan manusia dari dari rahmat Allah dan kemudian
sesat bersamanya. Begitulah ungkapan setan ketika mendapatkan laknat Allah:

َ‫) قَ ا َل فَإِنَّك‬79( َ‫) قَا َل َر ِّب فَأ َ ْن ِظ ْرنِي إِلَى يَ ْو ِم يُ ْب َعثُ ون‬78( ‫) َوإِنَّ َعلَ ْي َك لَ ْعنَتِي إِلَى يَ ْو ِم الدِّي ِن‬77( ‫اخ ُر ْج ِم ْن َها فَإِنَّ َك َر ِجي ٌم‬ْ َ‫قَا َل ف‬
)83( َ‫صين‬ َ ْ ْ ْ ‫اَّل‬ َ َّ ْ ُ ‫أَل‬ َّ َ
ِ ‫) إِ ِعبَا َد َك ِمن ُه ُم ال ُمخل‬82( َ‫) قا َل فبِ ِعزتِ َك غ ِويَن ُه ْم أ ْج َم ِعين‬81( ‫وم‬َ ُ ْ
ِ ‫ت ال َم ْعل‬ ْ َ َ
ِ ‫) إِلى يَ ْو ِم ال َوق‬80( َ‫ِمنَ ا ْل ُمنظ ِرين‬
ْ ْ

Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah makhluk
yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan." Iblis
berkata: "Ya Tuhanku, berilah penangguhan kepadaku sampai hari mereka dibangkitkan."
Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan, sampai kepada
hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)." Iblis menjawab: "Demi kekuasaan
Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di
antara mereka. (QS. Shad: 77-83)

Hadirin sidang jumat yg berbahagia.

Menyadari ini semua, bahwa keberadaan kita di dunia ini, tidak akan pernah lepas sedikitpun
dari upaya setan untuk mempengaruhi kita, merayu, melalaikan kita dengan apapun, bahkan
mereka mampu masuk bersama aliran darah kita, dengan hanya satu tujuan mengumpulkan
manusia sebanyak-banyaknya untuk bersama-sama sesat dan menghuni neraka jahanam.
Mengetahui tipu daya setan dan iblis dalam menyesatkan manusia, serta mengetahui cara
menghadapi tipu daya tersebut menjadi penting untuk kita sama-sama kita ketahui sehingga
kita mampu terhindar dari tipu daya tersebut.

Di antara pintu-pintu dan metode setan menyesatkan manusia yang perlu kita waspadai
adalah:

Pertama: Pintu Syubhat dan Syahwat

Syubhat berarti suatu yang meragukan dan samar-samar, sedangkan syahwat adalah dorongan
hawa nafsu, maka dari sinilah setan akan semakin kuat menggoda, kemudian setan
menghembuskan bisikan dan rayuannya. Setan akan yang terus membujuk sehingga seakan
membuat hati menjadi tenang  untuk melakukan hal perbuatan tersebut. Bahkan setan telah
menghembuskan syubhat dan syahwat iniitu sejak awal permusuhan dengan Nabi Adam,
setan telah melakukan langkah-langkah kejinya untuk menggelincirkan anak keturunan adam
agar tidak mentaati perintah Allah.

Mari kita perhatikan ucapan setan, dengan tipu dayanya di dalam firman Allah berikut:

َ‫س ْو َءاتِ ِه َما َوقَا َل َما نَ َها ُك َما َربُّ ُك َما عَنْ َه ِذ ِه الش ََّج َر ِة إِالَّ أَنْ تَ ُكونا َ َملَ َك ْي ِن أَ ْو تَ ُكون ا َ ِمن‬ َ ْ‫ي لَ ُه َما ِمن‬َ ‫ش ْيطَانُ لِيُ ْب ِد‬
َّ ‫س لَ ُه َما ال‬
َ ‫س َو‬ ْ ‫فَ َو‬
.‫ فَ َدالَّ ُه َما بِ ُغ ُرو ٍر‬. َ‫ص ِحين‬ َ ‫ َوقَا‬. َ‫ا ْل َخالِ ِدين‬
ِ ‫س َم ُه َما إِنِّي لَ ُك َما لَ ِمنَ النَّا‬

"Maka setan menggoda mereka berdua untuk menampakkan kepada keduanya apa yang
tertutup dari mereka, yaitu auratnya, dan setan berkata, "Tuhan kamu tidak melarangmu
dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak
menjadi orang yang kekal (dalam surga)". Dan dia (setan) bersumpah kepada
keduanya,"Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu
berdua,' maka setan membujuk keduanya dengan tipu daya." [Al-A'râf/7:20-22]

Dari ayat ini dapat dipetik satu pelajaran penting bahwa setan mempermainkan
kecenderungan manusia yang tersembunyi, manusia ingin kekal, diberi umur yang panjang,
manusia juga ingin memiliki kepemilikan harta yang tak terbatas padahal usia mereka pendek
dan terbatas.

Dalam ayat ini diketahui bahwa tipuan yang digunakan setan adalah: “An takuunaa
malakaini au takuunaa minal khalidin.”

Dalam penjelasan ayat ini, kata malakaini ada dua bacaan yang dapat dijadikan  pengertian
untuk memahamai maksud dari ayat ini. Bacaan pertama adalah: malikaini yaitu huruf lam
dibaca kasroh yang berarti dua orang raja, yakni raja dan ratu, bacaan ini dikuatkan oleh nash
lain dalam surat Thaaha: “Maukah aku tunjukan kepada kalian berdua, kepada pohon khuldi
dan kerajaan yang tidak akan punah”. (QS. Thaha: 120)

Atas dasar bacaan ini, maka tipuan setan ini adalah kekuasaan yang abadi dan umur yang
kekal. Keduanya merupakan syahwat atau kecenderungan yang paling kuat dalam diri
manusia, selain syahwat terhadap lawan jenis, yang banyaknya kita dengar bersama berbagai
macam kasus dan skandal terjadi, ini membuktikan bahwa setan sudah banyak berhasil dalam
menyesatkan manusia.
Bacaan kedua adalah malakaini, huruf lam dibaca fathah yang berarti dua malaikat, maka
manupulasi setan itu adalah dengan melepaskan manusia dari ikatan-ikatan fisik seperti
malaikat yang kekal.

Ketika Iblis ini mengetahui bahwa Allah melarang Adam dan Hawa memakan buah ini, dan
larangan ini terasa berat dalam jiwa mereka, maka untuk menggoyang hati  mereka, iblis
menimbulkan khayalan dan angan-angan kepada mereka, di samping juga mempermainkan
syahwat dan keinginan mereka.  Bahkan iblis memperkuat dengan sumpah bahwa ia adalah
pemberi nasehat yang berlaku jujur.

Hadirin siding sholat jumat   yang dimuliakan Allah.

Pintu setan yang kedua adalah : Al-Hirsh wal Hasad

Menurut Imam Al-Ghazali, diantara pintu-pintu setan yang sangat besar adalah al-hirsh atau
tamak dan hasad, yaitu kedengkian. Rasa tamak dan sifat hasad ini menjadi salah satu pintu
yang menyebabkan setan bisa masuk ke dalam pikiran dan jiwa manusia kemudian setan
menguasainya. Ketika setan sudah mampu menguasai jiwa, maka itu pertanda akan
membawa pada kebinasaan.

Imam Abu Dawud dalam Kitab Sunnan-nya menyebutkan sebuah riwayat. Ketika Nabi Nuh
‘Alaihissalam menaiki perahu, dan memasukkan ke dalam perahu itu berbagai makhluk 
secara berpasang-pasangan, tiba-tiba beliau melihat seorang tua yang tidak dikenal. Orang itu
tidak memiliki pasangan. Nabi Nuh ‘Alaihissalam bertanya, “Untuk apa kamu masuk
kemari?” Orang itu menjawab, “Aku masuk kemari untuk mempengaruhi sahabat-sahabatmu
supaya hati mereka bersamaku, sementara tubuh mereka bersamamu.” Orang tua itu adalah
setan.

Lalu, Nabi Nuh ‘Alaihissalam berkata, “Keluarlah kamu dari sini, hai musuh Allah! Kamu
terkutuk!” Iblis itu kemudian berkata kepada Nabi Nuh, “Ada lima hal yang dengan
kelimanya aku membinasakan manusia. Akan kuberitahukan yang tiga, dan kusembunyikan
yang dua.” Allah mewahyukan kepada Nabi Nuh: “Katakan, aku tidak membutuhkan yang
tiga. Aku membutuhkan yang dua.” Lalu Nuh bertanya, “Apa yang dua itu?” Iblis menjawab,
“Dua hal yang membinasakan manusia adalah ketamakkan dan kedengkian. Karena
kedengkian inilah, aku dilaknat sehingga menjadi terkutuk. Karena dorongan ketamakkan itu
pula, Adam dan Hawa tergoda untuk menuruti keinginannya.”

Ketiga : Memandang kecil dan meremehkan dosa-dosa kecil.

Dosa-dosa kecil dampaknya sangat berbahaya bagi manusia, seorang yang menganggap kecil
suatu perbuatan dosa maka dengan demikian setan akan selalu menjadikan orang tersebut
meremehkan dosa-dosa kecilnya, sehingga dia akan terus menerus melakukannya dan dosa
itu akan membinasakannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan umatnya


tentang dosa-dosa kecil dengan sabdanya,

.ُ‫احبُ َها تُ ْهلِ ْكه‬


ِ ‫ص‬َ ‫ب َمتَى يُؤْ َخ ْذ بِ َها‬ ُّ ‫ت‬
ِ ‫الذنُو‬ ِ ‫ب َوإِنَّ ُم َحقَّ َرا‬ ُّ ‫ت‬
ِ ‫الذنُو‬ ِ ‫إِيَّا ُك ْم َو ُم َحقَّ َرا‬

 
Jauhilah dosa-dosa dan sesuatu yang dianggap dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu ketika
dilakukan seseorang maka ia akan membinasakannya. (HR. Ahmad, no. 23194)

Hadirin yang dimuliakan Allah.

Tentu ketika kita mengetahui pintu-pintu masuknya setan ini, Allah Subhanhu wa Ta'ala
dengan rahmat-Nya memberikan petunjuk kepada para hamba-Nya melalui Al-Quran dan
melalui lisan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk menghadapi dan  mengusir
setiap bisikan dan  godaan setan tersebut. Di antara hal-hal yang dapat dilakukan agar
terhindar dari tipu daya setan dan kawanannya adalah sebagai berikut:

Pertama:  Menjaga keikhlasan dalam setiap amal ibadah dan perbuatan.

Setiap ibadah ataupun amal perbuatan yang dilakukan oleh hamba Allah, pasti setan akan
berupaya menyimpangkan amal tersebut agar tidak dilakukan dengan ikhlas, setan akan
berupaya keras agar amal itu tidak bernilai di hadapan Allah, bahkan perbuatan itu menjadi
amalan yang riya dan syirik. Karena ini sudah merupakan janjinya kepada Allah.

Hamba-hamba yang ikhlas akan dijaga dan diselamatkan dari gangguan setan. Allah yang
menyatakan pengakuan setan tersebut  dalam firman-Nya:

ِ َ‫قَا َل فَبِ ِع َّزتِ َك أَل ُ ْغ ِويَنَّ ُه ْم أَ ْج َم ِعينَ إِاَّل ِعبَا َد َك ِم ْن ُه ُم ا ْل ُم ْخل‬


َ‫صين‬

"Iblis menjawab, "Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali
hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka." [Shâd/38:82-83].

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjamin bahwa seorang yang mampu menjaga
keikhlasannya dalam beramal setan tidak punya kemampuan dalam menggodanya,

َ‫س ْلطَانٌ إِاَّل َم ِن اتَّبَ َعكَ ِمنَ ا ْل َغا ِوين‬


ُ ‫س لَ َك َعلَ ْي ِه ْم‬
َ ‫إِنَّ ِعبَا ِدي لَ ْي‬

"Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang ikhlas tidak ada kekuasaan bagimu terhadap


mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat". [Al-
Hijr/15:42].

Kedua : Menjaga Kestabilan kondisi  Iman.

Setan selalu berupaya untuk menggoda dan melemahkan iman seseorang dengan berbagai
macam carannya, baik itu kelalaian ataupun perbuatan maksiat. Dengan kemaksiatan,
keimanan seseorang akan semakin menurun sehingga dengan mudah setan akan
mencelakakann seorang tersebut sehingga ia melakukan perbuatan dosa.

Sesungguhnya seluruh kekuatan, kekuasaan, kesempurnaan hanyalah milik Allah. Oleh


karena itu, seorang hamba yang ditolong dan dilindungi Allah dengan menjaga kondisi
imannya dengan amal ibadah yang kontinyu, maka tidak ada satu makhlukpun yang mampu
mencelakakannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberitakan hal ini di dalam Al-
Quran, sebagaimana firmannya:
ْ ‫س ْلطَانُهُ َعلَى الَّ ِذينَ يَت ََولَّ ْونَهُ َوالَّ ِذينَ ُه ْم بِ ِه ُم‬
َ‫ش ِر ُكون‬ ُ ‫س ْلطَانٌ َعلَى الَّ ِذينَ َءا َمنُوا َو َعلَى َربِّ ِه ْم يَتَ َو َّكلُونَ إِنَّ َما‬
ُ ُ‫س لَه‬
َ ‫إِنَّهُ لَ ْي‬

"Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan
bertawakkal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-
orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya
dengan Allah".[An Nahl : 99, 100].

Ketiga:  Berlindung Kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Untuk menghadapi setan dan terhindar dari godaannya, kita dianjurkan bahkan diperintahkan
oleh Allah untuk senantiasa berlindung kepadanya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

َ ُ‫ستَ ِع ْذ بِاهَّلل ِ إِنَّه‬


‫س ِمي ٌع َعلِي ٌم‬ ْ ‫ش ْيطَا ِن نَ ْز ٌغ فَا‬
َّ ‫َوإِ َّما يَ ْنزَ َغنَّ َك ِمنَ ال‬

"Dan jika kamu digoda oleh setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". [Al-A'râf/7:200].

Keempat: Memperbanyak membaca Al-Quran dan memperkuat dzikrullah.

Al-Quran dan dzikrullah merupakan benteng yang kokoh yang dapat melindungi diri dari
godaan dan gangguan  setan dan membuatnya lari tunggang langgang, sebagaimana sabda
Rosulullah:

‫ت الَّذِي ُت ْق َرأ ُ فِي ِه‬


ِ ‫الش ْي َطانَ َي ْنفِ ُر مِنَ ا ْل َب ْي‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َّ َّ‫سلَّ َم َق ال َ اَل َت ْج َعلُ وا ُب ُي و َت ُك ْم َم َق ابِ َر إِن‬ َ ِ ‫سول َ هَّللا‬
ُ ‫أَبِي ه َُر ْي َر َة أَنَّ َر‬
‫َر ِة‬ َ
‫ورةُ ا ْل َبق‬
َ ‫س‬
ُ

"Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, janganlah kamu
menjadikan rumah-rumah kamu sebagai kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang
dibacakan surat Al Baqarah di dalamnya". (HR Muslim, no. 780).

Kelima: Menyelisihi Setan dari setiap perbuatannya.

Setan adalah musuh manusia, maka wajib pula untuk menjadikannya sebagai musuh, dan
membenci serta meninggalkan perbuatannya. Sebagaimana firman Allah:

‫س ِعي ِر‬
َّ ‫ب ال‬ ْ َ‫ش ْيطَانَ لَ ُك ْم َع ُد ٌّو فَاتَّ ِخ ُذوهُ َع ُد ّوًا إِنَّ َما َي ْدعُوا ِح ْزبَهُ لِيَ ُكونُوا ِمنْ أ‬
ِ ‫ص َحا‬ َّ ‫إِنَّ ال‬

"Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu),
karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi
penghuni neraka yang menyala-nyala". (Fathir : 5, ).

Diantara perbuatan setan yang harus diselisihi adalah:

Perbuatan mubadzir atau pemborosan. Allah berfirman:

)27( ‫ش ْيطَانُ لِ َربِّ ِه َكفُو ًرا‬ َّ ‫) إِنَّ ا ْل ُمبَ ِّذ ِرينَ َكانُوا إِ ْخ َوانَ ال‬26( ‫َواَل تُبَ ِّذ ْر تَ ْب ِذي ًرا‬
َّ ‫شيَا ِطي ِن َو َكانَ ال‬
 

“Dan janganlah kamu melakukan perbuatan mubadzir, sesungguhnya pemboros-pemboros


itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya”. (QS. Al-Isro :26-27) 

Hadirin yang berbahagia.

Demikianlah khutbah singkat ini, semoga kita mampu membentengi diri kita dalam
menghadapi permusuhan dan tipu daya setan yang selalu menyesatkan langkah kita menuju
keridhoaan dan surga  Allah subhanahu wa ta’ala.

‫ أق ول ق ولي ه ذا و اس تغفر هللا‬، ‫بلرك هللا لي ولكم في القرآن الكريم و نفعني و إياكم بم ا في ه من األي ات و ال ذكر الحكيم‬
.‫العظيم لي و لكم فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم‬
‫اخلطبة األخرية للجمعة‬
‫ِ‬
‫مبحمد صفوتِه‪ .‬وجعلنا ِمن أتباع ملته‪ ،‬ونسئله َ‬
‫املزيد من‬ ‫احلمد هلل الذى أكرمنا‬
‫فضله ورمحته‪ .‬وأشهد أن ال إله إال اهلل وحده ال شريك له يف ربوبيَّتِ ه وإهليَّتِ ه‪ .‬وأشهد أن‬
‫سيدنا حممد عبده ورسوله ال ُـم َؤيَّ ُد بعِصمتِه‪ .‬اللهم صل وسلم على عبدك ورسولك حممد‬
‫صَرته‪.‬‬
‫وعلى آله وأصحابه ومن أيَّ ْدتَه بنُ ْ‬
‫(أم ا بع د) في آ أيه ا الن اس‪ :‬اتق وا اهلل تع اىل وأطيع وه‪ .‬ف إن طاعت ه أق وم وأق وى‬
‫ِ‬
‫سخط اجلبا ِر فإن أجسامكم على النار‬ ‫أسباب‬ ‫وتزودوا فإن خري زاد التقوى‪ ،‬واحذروا‬
‫َ‬
‫ال تقوى‪ .‬واعلموا أن أصدق احلديث كتاب اهلل وخري اهلدي هدي ٍ‬
‫حممد صلى اهلل عليه‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫وس لم‪ .‬واعلم وا أنكم غ دا بني ي د ِي اهلل موقوف ون‪ .‬وبأعم الكم جمزيُّون‪ .‬وعن أفع الكم‬
‫ٍ‬
‫منقلب ينقلبون)‪ .‬مث اعلموا أن اهلل‬ ‫أي‬
‫حماسبون‪ .‬وعلى تفريطكم نادمون (وسيعلم الذين َّ‬
‫سبحانه وتعاىل أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه وثىَّن فيه مبالئكته املس بِّحة بقدسه‪ ،‬وثلَّث بكم‬
‫قائل عليما ( إن اهلل ومالئكته يصلون على‬‫أيها املؤمنون من جنِّه وإنسه‪ ،‬فقال جل ِمن ٍ‬
‫النيب يآ أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما)‪ ،‬وقد قال صلى اهلل عليه وسلم‪:‬‬
‫"من صلّى علي واحدة صلى اهلل عليه هبا عشرا" اللهم صل وسلم على عبدك ورسولك‬
‫وارض اللهم عن أص حابه أيب بك ر وعم ر‬ ‫َ‬ ‫احب الوج ِه األن وار واجلَ ب ِ‬
‫ني األزه ر‪.‬‬ ‫حممد ص ِ‬
‫وعلي وعن سائر أصحاب نبيك أمجعنب‪ ،‬وعن التابعني وتاب ِع التابعني ومن تبِ َعهم‬ ‫وعثمان ِّ‬
‫أعز‬
‫وكرمك ورمحتك يا أرحم الرامحني‪ .‬اللهم َّ‬ ‫بإحسان إىل يوم الدين‪ .‬وعناَّ معهم مبنِّك ِ‬
‫ودم ِر أعداءَ الدين‪ ،‬واجعل هذا َ‬
‫البلد آمنا‬ ‫الشرك واملشركني‪ِّ ،‬‬ ‫وأذل ِ‬‫اإلسالم واملسلمني‪َّ ،‬‬
‫َ‬
‫رخ اء س خاء وس ائر ِ‬
‫بالد املس لمني‪ .‬اللهم ِآمنَّا يف دورن ا وأص لح أوال َة أمورن ا‪ ،‬واجع ل‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ً‬
‫واليَتنَا فيمن خافك واتقاك واتّبع رضاك برمحتك يا أرحم الرامحني‪ ،‬اللهم أقم َعلَ َم‬‫اللهم َ‬
‫وانش ر رمحتَ ك على العباد‪ ،‬يا من له الدنيا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الشرك والفساد والعناد‪ُ ،‬‬ ‫أهل‬
‫واقم ْع َ‬
‫اجلهاد‪َ .‬‬
‫ِ‬
‫األحياء‬ ‫الـمعاد‪ .‬اللهم اغفر للمسلمني واملسلمات‪ ،‬واملؤمنني واملؤمنات‪،‬‬ ‫واآلخرة وإليه َ‬
‫ورهم‪ .‬اللهم اغف ر لألحي اء ويس ر هلم‬ ‫ِ‬
‫منهم واألم وات‪ .‬اللهم ن ِّور على أه ل القب ور قب َ‬
‫واقض ال دين عن ِ‬
‫املدينني‪،‬‬ ‫وب املذنبني‪ِ ،‬‬
‫َ‬ ‫أم ورهم‪ .‬اللهم تب على الت ائبني‪ ،‬واغف ر ذن َ‬
‫والتوفيق واهلداي ةَ لنا ولكافَّة‬ ‫الص َّحة والعافي ةَ والسالمةَ‬ ‫ِ‬
‫واكتب ِّ‬ ‫ِ‬
‫واشف مرضى املسلمني‪،‬‬
‫َ‬
‫املس لمني‪ ،‬يف ب ِّرك وحبرك أمجعني‪ .‬اللهم ادفَ ع عنَّا الغال وال وىب والرب ا وال زىن وال زال ِزل‬
‫وس ْوءَ الفنت م ا ظه ر منه ا وم ا بطن عن بل دنا ه ذا خاص ة وعن س ائر بالد‬
‫واحملن ُ‬
‫َ‬
‫املسلمسن عامة ( ربنا آتنا يف الدنيا حسنة ويف اآلخرة حسنة وقنا عذاب النار)‪ .‬عباد اهلل‬
‫(إن اهلل يأمركم بالعدل واإلحسان ِ‬
‫وإيتاء ذى القرىب وينهى عن الفحشاء واملنكر والبغ ِي‬
‫يعظكم لعلكم ت ذكرون‪ ،‬وأوف وا بعه د اهلل إذا عاه دمت وال تنقض وا األميان بع د توكي دها‬
‫جعلتم اهلل عليكم كفيال إن اهلل يعلم م ا تفعل ون)‪ .‬واذك روا اهلل العظيم اجللي َل‬
‫ُ‬ ‫وق د‬
‫(ولذكر اهلل أكرب واهلل يعلم ما تصنعون)‪.‬‬
‫ُ‬ ‫يذكركم‪ .‬واشكروه على نعمه يزدكم‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai