Anda di halaman 1dari 2

TUGAS DAN FUNGSI

Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun
2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan POM
yang telah dilakukan perubahan dengan Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor
HK.00.05.21.4232 Tahun 2004, Balai Besar/Balai POM mempunyai TUGAS
MELAKSANAKAN KEBIJAKAN DI BIDANG PENGAWASAN PRODUK TERAPETIK,
NARKOTIKA, OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK DAN PRODUK KOMPLIMEN,
KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA DI WILAYAH KERJANYA.

Dalam melaksanakan tugasnya, Balai POM di Palangka Raya selaku salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Badan POM menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana dan program pengawasan obat dan makanan.


2. Pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu
produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisional,
kosmetika, produk komplemen, pangan dan bahan berbahaya.
3. Pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu
produk secara mikrobiologi.
4. Pelaksanaan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh dan pemeriksaan pada
sarana produksi dan distribusi.
5. Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan pada kasus pelanggaran hukum.
6. Pelaksanaan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu yang
ditetapkan oleh Kepala Badan.
7. Pelaksanaan kegiatan layanan informasi konsumen.
8. Evaluasi dan penyusunan laporan pengujian obat dan makanan.
9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan.
10. Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Badan, sesuai dengan bidang
tugasnya

Fungsi 2 :

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan.
 Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengawasan Obat dan Makanan.
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Badan POM.
 Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah
di bidang pengawasan Obat dan Makanan.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bindang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Tujuan Pengawasan Obat dan makanan :

1. Kepastian perlindungan kepada konsumen masyarakat terhadap produksi,


peredaran dan penggunaan sediaan farmasi dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan
mutu, keamanan, khasiat.
2. Memperkokoh perekonomian nasional dengan meningkatkan daya saing industri
farmasi dan makanan yang berbasis pada keunggulan.

SASARAN STRATEGIS BALAI BESAR POM DI SURABAYA 2010-2014

a. Pengawasan Obat dan Makanan terlaksana secara efektif untuk melindungi

konsumen di Propinsi Jawa Timur dengan sistem yang tergolong terbaik di

Indonesia

Indikator Kinerja : (sebagai INDIKATOR KINERJA UTAMA )

Persentase kenaikan Obat dan Makanan yang memenuhi standar sebesar

0,8%.

Karena komposit sulit dilakukan maka indikatornya menjadi:

· Persentase kenaikan obat yang memenuhi standar sebesar 0,4%

· Persentase kenaikan obat tradisional yang memenuhi standar sebesar 1%

· Persentase kenaikan kosmetika yang memenuhi standar sebesar 1%

· Persentase kenaikan suplemen makanan yang memenuhi standar sebesar

2%
· Persentase kenaikan makanan yang memenuhi standar sebesar 15%

Anda mungkin juga menyukai