Anda di halaman 1dari 8

P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:

Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

EFEKTIFITAS SIMULASI PREHOSPITAL CARE TERHADAP SELF-


EFFICACY MASYARAKAT AWAM DALAM MEMBERIKAN
PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS

Effectiveness of Simulated Prehospital Care Thought Self-Efficacy of


Community in Giving First Aid on Traffic Accidents Victim

Rahmania Ambarika1
1
Program Studi Pendidikan Ners STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Jalan Manila, No 37, Sumberece, Tosaren, Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur 64133
1
e-mail: rahmania.ambar@gmail.com

ABSTRAK
Self-efficacy atau rasa percaya diri masyarakat awam dalam memberikan pertolongan pertama
korban kecelakaan tergolong rendah karena mereka takut tindakan mereka salah dan dapat
memperburuk kondisi korban kecelakaan.Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat
tidak mengetahui cara memberikan pertolongan yang benar. Pada periode pre hospital, jika di
tempat pertama kali kejadian penderita tidak mendapatkan bantuan yang optimal sesuai
kebutuhannya maka akan timbul masalah resiko kecacatan bahkan kematian. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh simulasi prehospital care terhadap self-efficacy masyarakat
awam dalam memberikan pertolongan pertama korban kecelakaan lalu lintas. Peneliti
menggunakan desain penelitian pre-eksperimen one-group pretest-postest design, didapatkan
jumlah sampel sebanyak 32 responden dengan menggunakan purposive sampling selanjutnya di
lakukan uji menggunakan Wilcoxon. Hasil penelitian dari 32 responden didapat sebagian besar
responden self-efficacy sebelum diberikan simulasi kategori tinggi sebanyak 16 responden (50%)
dan sesudah diberikan simulasi kategori tinggi sebanyak 22 responden (68,8%). Hasil analisis
didapatkan nilai sig (p) = 0.001, maka dapat disimpulkan ada pengaruh simulasi prehospital care
terhadap self-efficacy.

Kata kunci: Prehospital care, self efficacy, pertolongan pertama korban kecelakaan lalulintas

ABSTRACT
Self efficacy in general public to provide first aid accident victims is low because they are afraid of
their wrong actions and can worsen the accident condition because most people do not know how
to provide the right help. Prehospital period, if at the first incidence of patients do not get optimal
assistance according to needs will arise a problem of risk of disability and even death. Ordinary
people are the first victims of accidents so often find a need for increased knowledge to provide
help in case of an accident. Through the provision of first aid simulation of traffic accident victims
can improve understanding so as to enhance self efficacy in the community to provide first aid
accident victims. This study aims to determine the effect of simulated Prehospital care to the
general public self efficacy in providing first aid victims of traffic accidents. This study used a pre-
experimental research design one-group pretest-posttest design, obtained a total sample of 32
respondents using purposive sampling and research instrument in the form of quitioner and using
the Wilcoxon test. The results of 32 respondents obtained the majority of respondents self efficacy
before being given a simulation of high category as many as 16 respondents (50%) and after the
simulation of high category given by 22 respondents (68.8%). The results of the analysis we found
sig (p) = 0.001, it can be concluded there is the influence of simulated Prehospital care of the self
efficacy.

Keywords: Prehospital care, Self Efficacy, first aid on traffic accident victim

Efektifitas Simulasi Prehospital Care terhadap Self-Efficacy Masyarakat Awam dalam Memberikan Pertolongan Pertama
Korban Kecelakaan Lalu Lintas
25
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

PENDAHULUAN jenis cedera yang dialami korban


kecelakaan (Yusherman, 2008). Wilayah
Kecelakaan lalu lintas Jawa Timur pada tahun 2015 tercatat
merupakan suatu peristiwa di jalan yang 567 ribu kecelakaan dengan angka
tidak diduga dan tidak disengaja kematian mencapai 17 ribu orang, 60%
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa diantaranya karena terlambat
pengguna jalan lain yang mengakibatkan mendapatkan pertolongan yang
korban manusia atau kerugian harta memadai. Sedangkan angka kejadian
benda. (UU RI No.22, 2009). Korban kecelakaan lalu lintas di Kabupaten
kecelakaan dapat semakin buruk atau Trenggalek sebanyak 6.761 kecelakaan
berujung pada kematian jika tidak dengan jumlah angkakematian mencapai
ditangani dengan cepat pada satu jam 471 orang (Satlantas Polres Trenggalek,
pertama, yang merupakan waktu yang 2015). Data kecelakaan lalu lintas yang
sangat penting dalam penanganan terjadi di Jalan Raya Trenggalek-
penyelamatan korban kecelakaan. Tulungagung yang masuk Desa Pandean
Prehospital Care merupakan pemberian Kecamatan Durenan Kabupaten
pelayanan dimana pertama kali korban Trenggalek selama tahun 2016 terdapat
ditemukan, selama proses transportasi 15 kasus kecelakaan lalu lintas dengan
hingga pasien tiba dirumah sakit. jumlah korban meninggal sebanyak 4
(Margaretha, 2012). Pada periode pre orang ditempat dan data bulan Januari-
hospital, jika di tempat pertama kali Maret 2016 terdapat 5 kali kejadian
kejadian penderita tidak mendapatkan kecelakaan lalu lintas.
bantuan yang optimal sesuai Baron dan Byrne (dalam
kebutuhannya maka akan timbul Ghufron & Rini, 2010) mendefinisikan
masalah resiko kecacatan bahkan Self-efficacy sebagai evaluasi seseorang
kematian tidak dapat dihindari. mengenai kemampuan atau kompetensi
Kecelakaan lalu lintas dirinya untuk melakukan suatu tugas,
merupakan salah satu penyebab mencapai suatu tujuan, dan mengatasi
kematian terbesar didunia. Secara global hambatan. Seseorang dengan efikasi diri
menurut WHO (2010) sekitar 1,3 juta tinggi percaya bahwa mereka mampu
orang meninggal setiap tahunnya melakukan sesuatu untuk mengubah
dikarenakan kecelakaan lalu lintas dan kejadian-kejadian di sekitarnya misalnya
jumlah ini kemungkinan akan terus terjadinya kecelakaan disekitar tempat
bertambah menjadi 1,9 juta ada tahun tinggal yang membutuhkan penanganan
2020. Data WHO tentang kecelakaan pada korban kecelakaan, penanganan
tersebut 90% nya terjadi di negara- penyelamatan korban sebagai usaha
negara berkembang termasuk Indonesia dilakukan untuk mempertahankan
(Departemen Perhubungan, 2012). Di kehidupan seseorang yang sedang
Indonesia, Proporsi disabilitas (ketidak- terancam jiwanya (Ghufron & Rini,
mampuan) dan angka kematian karena 2010).
kecelakaan masih cukup tinggi sebagian Faktor yang mempengaruhi
besar (70%) korban kecelakaan lalu Self-efficacy adalah pengetahuan,
lintas adalah pengendara sepeda motor dengan pengetahuan yang rendah, akan
yang terlambat mendapatkan mempengaruhi Self-efficacy dimana
pertolongan dan cedera kepala rasa percaya diri akan cenderung rendah.
merupakan urutan pertama dari semua Sehingga upaya peningkatan
Efektifitas Simulasi Prehospital Care terhadap Self-Efficacy Masyarakat Awam dalam Memberikan Pertolongan Pertama
Korban Kecelakaan Lalu Lintas
26
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

pengetahuan dengan simulasi sangat kondisi korban. Memastikan kesadaran


dibutuhkan berupa langkah–langkah dari korban dalam hal ini, penolong
pertolongan dasar terhadap korban, dapat mengetahuinya dengan cara
evakuasi korban, pemberian oksigenasi, menyentuh atau menggoyangkan bahu
pemantauan kondisi pasien termasuk korban dengan lembut dan mantap untuk
tingkat kesadaran dan perawatan luka mencegah pergerakan yang berlebihan,
(Bandura, 2007). Masyarakat khususnya sambil memanggil korban (Frame,
yang tinggal di tepi jalan raya perlu 2006).
memiliki kemampuan penanganan pre Berdasarkan permasalahan
hospital korban kecelakaan lalu lintas diatas, tujuan dalam penelitian untuk
sehingga memiliki Self-efficacy yang mengetahui pengaruh simulasi
tinggi karena memiliki keyakinan tinggi Prehospital Care untuk meningkatkan
mampu melakukan penanganan pre Self-efficacy pertolongan pertama
hospital pertolongan pertama korban korban kecelakaan lalu lintas pada
kecelakaan (Margaretha, 2012). masyarakat awam di Desa Pandean
Penanganan pre hospital dengan Kecamatan Durenan Kabupaten
memberikan pertolongan pertama yang Trenggalek.
diberikan pada korban kecelakaan lalu
lintas melalui simulasi berupa METODE PENELITIAN
pengetahuan dan pemahaman langkah
pertolongan pertama korban dengan Desain penelitian yang
memberikan simulasi yaitu periksa digunakan dalam penelitian ini adalah
keadaan, periksa pernafasan, periksa pra eksperiment dengan jenis one-group
tanda pendarahan dan peredaran darah, pretest-postest design dengan
periksa kedaan local (patah tulang, luka) menggunakan teknik sampling
dan penanganan (Ozdoğan, Ağalar, purposive sampling didapatkan 32
Eryilmaz, Ozel, & Taviloğlu, 2006; responden dengan kriteria responden
Ryynänen, Iirola, Reitala, Pälve, & adalah masyarakat di RT.07 RW. 03
Malmivaara, 2010). Masyarakat Desa Pandean Kecamatan Durenan
diharapkan dapat meningkatkan Self- Kabupaten Trenggalek yang tinggal di
efficacy dengan memberikan tepi jalan raya. Penelitian dilakukan
pertolongan secara cepat yaitu dengan tanggal 16 Mei sampai 21 Mei 2016 dan
memastikan keamanan lingkungan bagi instrument yang digunakan adalah
penolong. Penolong harus memastikan kuesioner dan panduan simulasi. Hasil
bahwa tidak ada bahaya lain yang ada di penelitian dianalisa menggunakan uji
sekitar korban yang dapat memperparah Wilcoxon.

Efektifitas Simulasi Prehospital Care terhadap Self-Efficacy Masyarakat Awam dalam Memberikan Pertolongan Pertama
Korban Kecelakaan Lalu Lintas
27
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Karakteristik subyek dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin,
pendidikan ,pekerjaan, pengalaman menolong, informasi, Self-efficacy sebelum dan
sesudah simulasi pertolongan pertama korban kecelakaan lalu lintas

No Karakteristik ΣN Σ%
1 Usia (th)
20-30 18 56,3
21-40 9 28,1
>40 5 15,6
2 Jenis kelamin
Laki-laki 17 53,1
Perempuan 15 46,9
3 Pendidikan
SD 0 0
SMP 10 31,3
SMA 19 62,5
PT 2 6,3
4 Pengalaman Menolong
Pernah 2 6,3
Tidak Pernah 30 93,8
5 Edukasi
Pernah 32 100
Tidak Pernah 0 0
6 Self-efficacy (sebelum)
Rendah 7 21,9
Cukup 9 28,1
Tinggi 16 50
6 Self-efficacy (setelah)
Rendah 2 6,2
Cukup 8 25
Tinggi 22 68
Total 32 100
Sumber: Hasil analisa data, Tahun 2016.
swasta, pengalaman menolong
Berdasarkan Tabel 1 diatas di hampirseluruh responden belum pernah
ketahui dari 32 responden, sebagian sebanyak 30 (93,8%) responden. Self-
besarn adalah kelompok Usia 20-30 efficacy sebelum dilakukan simulasi
tahun yaitu sebanyak 18 (56,3%) dalam kategori tinggi adalah sebanyak
responden, jenis kelamin laki-laki yaitu 16 (50%) responden dan setelah
sebanyak 17 (53,1%) responden, dilakukan simulasi hampir seluruh
Pendidikan adalah SMU yaitu sebanyak responden dalam kategori tinggi adalah
20 (62,5%) responden, Pekerjaan sebanyak 22 (68%) responden.
sebanyak 19 (59,4%) responden adalah

Efektifitas Simulasi Prehospital Care terhadap Self-Efficacy Masyarakat Awam dalam Memberikan Pertolongan Pertama
Korban Kecelakaan Lalu Lintas
28
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

Tabel 2 : Hasil Uji Statistik langsung bagaimana cara memberikan


simulasi pertolongan pertama Tingkat pertolongan sehingga mereka hanya
korban kecelakaan Signifikansi sekedar tahu tanpa mempraktekkan
Sebelum 0.001
secara langsung sehingga keyakinan
Sesudah 0.001
mereka untuk menolong korban
kecelakaan masih rendah.
Setelah dilakukan uji statistik Hasil penelitian diketahui bahwa
dengan menggunakan Uji Wilcoxon, dari 32 responden didapatkan sebagian
dengan nilai  = 0,05 didapat hasil p besar responden berpendidikan
value = 0,001 (p-value < 0,05) sehingga SMA/SMK yaitu sebanyak 20
H0 ditolak. Dengan demikian ada responden (62,5%). Terdapatnya kriteria
Pengaruh Simulasi pertolongan pertama Self-efficacy kriteria tinggi pada tingkat
korban kecelakaan Terhadap Self- pendidikan responden yaitu sebagian
efficacy masyarakat awam dalam besar berpendidikan SMA/SMK. Self-
memberikan pertolongan pertama pada efficacy terbentuk melalui proses belajar
korban kecelakaan. yang dapat diterima individu pada
tingkat pendidikan formal. Individu
yang memiliki jenjang yang lebih tinggi
Self-efficacy Masyarakat Awam biasanya memiliki Self-efficacy yang
dalam Memberikan Pertolongan lebih tinggi, karena pada dasarnya
Pertama Korban Kecelakaan Sebelum mereka lebih banyak belajar dan lebih
Simulasi Prehospital Care banyak menerima pendidikan formal
dan mudah menerima dan memahami
Pada Tabel 1 diketahui dari 32 informasi yang didapat.
responden sebagian besar responden Hampir setengah responden Self-
Self-efficacy sebelum diberikan simulasi efficacy rendah dibuktikan dengan
Prehospital Care kriteria tinggi yaitu masih ragu dan kurang berani
sebanyak 16 responden (50%). mengambil tindakan yang harus
Berdasarkan hasil penelitian dilakukan segera dalam menolong
diketahui Self-efficacy kriteria tinggi hal korban kecelakaan seperti tidak mempu
ini menunjukkan bahwa masyarakat menghentikan pendarahan dan tidak
yang tinggal sekitar jalan raya memiliki berani memeriksa/menangani korban
rasa percaya tinggi yang baik.Hal ini yang mengalami trauma keadaan local
salah satunya karena seluruh responden (patah tulang, luka) termasuk juga pada
pernah mendapat edukasi terkait korban henti nafas. Tetapi ada setengah
pertolongan pertama pada korban responden yang memiliki Self-efficacy
kecelakaan sehingga mereka memiliki tinggi, hal ini ditunjukkan dengan
pengetahuan tentang pre hospital care mereka yakin dan mampu memberikan
sehingga mereka memiliki keyakinan pertolongan kepada korban kecelakaan.
tinggi bisa memberikan pertolongan
pada korban kecelakaan. Tetapi setengah Self-Efficacy Masyarakat Awam
responden memiliki Self-efficacy yang dalam Memberikan Pertolongan
rendah meskipun mereka sudah pernah Pertama Sesudah Simulasi
mendapatkan edukasi terkait pre Prehospital Care
hospital. Hal ini karena mereka hanya PadaTabel 1 diketahui dari 32
diberikan edukasi tanpa di tunjukkan responden sebagian besar responden
Efektifitas Simulasi Prehospital Care terhadap Self-Efficacy Masyarakat Awam dalam Memberikan Pertolongan Pertama
Korban Kecelakaan Lalu Lintas
29
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

Self-efficacy sesudah diberikan simulasi dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak


Prehospital Care kriteria tinggi yaitu yang berarti ada pengaruh simulasi
sebanyak 22 responden (68,8%). Prehospital Care untuk meningkatkan
Hasil penelitian diketahui bahwa Self-efficacy pertolongan pertama
dari 32 responden didapatkan sebagian korban kecelakaan lalu lintas, hal ini
besar responden berusia 20-30 tahun dapat disimpulkan Self-efficacy
yaitu sebanyak 18 responden (56,3%). pertolongan pertama kasus trauma pada
Berdasarkan data tabulasi silang masyarakat awam sebelum dan sesudah
diketahui responden dengan usia 20-30 simulasi Prehospital Care adalah ada
tahun dengan Self-efficacy yaitu 12 perubahan peningkatan self efficacy.
responden (37,5%). Terjadi peningkatan Menurut hasil analisis pada
Self-efficacy menjadi tinggi dengan penelitian ini, yaitu adanya pengaruh
pendidikan SMA/SMK. Hal ini simulasi Prehospital Care untuk
menunjukkan proses pelaksanaan meningkatkan self efficacy masyarakat
simulasi dapat diterima responden awam dalam memberikan pertolongan
terbukti dengan adanya peningkatan pertama di Desa Pandean Kecamatan
Self-efficacy yang dimilikinya. Selain Durenan Kabupaten Trenggalek. Hal ini
itu tingkat pendidikan yang dimiliki karena responden telah mengikuti
responden memberi pengaruh pada kegiatan simulasi prehospital care.
penerimaan atas apa dia dapatkan Kegiatan simulasi Prehospital Care ini
selama proses simulasi. dilakukan secara teori yang dibarengi
Terjadi peningkatan setelah dengan praktek langsung dari kasus
diberikan simulasi pre hospital care, hal kecelakaan yang sering terjadi untuk
ini ditunjukkan dengan masyarakat lebih langsung disimulasikan sehingga mudah
yakin bisa melakukan pertolongan pada dipahami dan dipraktekkan langsung
korban kecelakaan lalu lintas, mereka oleh responden dalam melakukan
percaya bisa menghentikan perdarahan, memberikan pertolongan pertama.
memberikan pertolongan dalam kondisi Sehingga simulasi dapat merubah
trauma karena mereka sudah pemahaman dan perilaku yang
ditunjukkan langsung gambaran kondisi berdampak perubahan peningkatan self
korban kecelakaan sehingga mereka efficacy pada responden. Kegiatan
memiliki gambaran apa yang harus simulasi Prehospital Care efektif dalam
dilakukan ketika menemukan kasus meningkatkan self efficacy responden.
sesuai yang sudah disimulasikan pada Perubahan peningkatan Self-efficacy
saat penelitian. pada responden dalam penelitian ini,
menggambarkan bahwa kegiatan
Analisis Pengaruh Simulasi simulasi yang telah disampaikan oleh
Prehospital Care untuk Meningkatkan peneliti tepat sasaran didukung dari segi
Self-Efficacy Masyarakat Awam usia, tingkat pendidikan, dan
dalam memberikan Pertolongan pengalaman sebelumnya dalam
Pertama korban kecelakaan di Desa memberikan pertolongan kasus
Pandean Kecamatan Durenan kecelakaan sehingga mampu
Kabupaten Trenggalek merangsang responden untuk berpikir
Hasil analisis penelitian dengan kreatif yang akhirnya dapat merubah
uji Wilcoxon didapatkan nilai sig (p) = persepsi masyarakat akan kemampuan
0.001, karena sig (p-value) < 0.05 maka
Efektifitas Simulasi Prehospital Care terhadap Self-Efficacy Masyarakat Awam dalam Memberikan Pertolongan Pertama
Korban Kecelakaan Lalu Lintas
30
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

mereka melakukan pertolongan pertama DAFTAR PUSTAKA


korban kecelakaan.
Dephub RI. (2012). 72 Persen
KESIMPULAN DAN SARAN Kecelakaan Jalan Raya
Melibatkan Sepeda
Motor.http://www.dephub.go.id/re
Sebagian besar responden Self-
ad/berita/direktorat-jenderal-
efficacy sebelum diberikan simulasi perhubungan-darat/13119
Prehospital Care kriteria tinggi
sebanyak 16 responden (50%). Sebagian E. Gomes et al (2010). The importance
besar responden Self-efficacy sesudah of pre-trauma centre treatment of
simulasi Prehospital Care kriteria tinggi life-threatening events on the
yaitu sebanyak 22 responden (68,8%). mortality of patients transferred
with severe trauma. Resuscitation
Ada pengaruh simulasi Prehospital
(81) 440–445
Care untuk meningkatkan self efficacy
masyarakat awam dalam memberikan Frame. (2006). PHTLS: Basic And
pertolongan pertama korban kecelakaan Advanced Prehospital Trauma
lalu lintas di Desa Pandean Kecamatan Life Support. (5th ed). Missouri;
Durenan Kabupaten Trenggalek. Mosby
Disarankan bagi lahan penelitian
G. Bakalos et al, (2011). Advanced life
harus menjadikan kegiatan edukasi
support versus basic life support
simulasi Prehospital Care ini dapat in the pre-hospital setting: A
dilakukan berkesinambungan, rutin meta-analysis. Resuscitation (82)
terjadwal dengan demikian masyarakat 1130– 1137
akan dapat melakukan pertolongan
pertama pada korban kecelakaan lalu Margareta. (2012). Buku Cerdas P3K
:101 Pertolongan Pertama Pada
lintas dengan mengadakan pelatihan
Kecelakaan. Yogyakarta: Niaga
BHD (Bantuan Hidup Dasar) Swadaya
bekerjasama dengan lintas sector.
Disarankan pada masyarakat M.J. Seamon et al, (2013). Prehospital
aktif mengikuti pelatihan penanganan interventions for penetrating
Prehospital Care supaya lebih trauma victims: A prospective
memahami bagaimana cara yang tepat comparison between Advanced
Life Support and Basic Life
dalam memberikan pertolongan pertama
Support. Int. J. Care Injured (44)
pada korban kecelakaan. Disarankan 634–638
bagi instasi pendidikan untuk selalu
berperan aktif memberikan pelatihan Ozdoğan, M., Ağalar, F., Eryilmaz, M.,
pada masyarakat tentang pertolongan Ozel, G., & Taviloğlu, K.
pertama kecelakaan lalu lintas dan juga (2006). [Prehospital life support
pelatihan bantuan hidup dasar pada in trauma patients: basic or
advanced trauma life support].
masyarakat terutama yang tinggal ditepi
Ulusal Travma Ve Acil Cerrahi
jalan raya. Dergisi = Turkish Journal Of
Trauma & Emergency Surgery:
TJTES, 12(2), 87-94.

Ryynänen, O.-P., Iirola, T., Reitala, J.,


Pälve, H., & Malmivaara, A.

Efektifitas Simulasi Prehospital Care terhadap Self-Efficacy Masyarakat Awam dalam Memberikan Pertolongan Pertama
Korban Kecelakaan Lalu Lintas
31
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

(2010). Is advanced life support Indeks Keselamatan Lalu Lintas


better than basic life support in dengan Algoritma Grey System
prehospital care? A systematic Pada Jalan Bebas Hambatan di
review. Scandinavian Journal Indonesia.ipil.upi.edu/direktori/in
Of Trauma, Resuscitation And dex.php.
Emergency Medicine, 18, 62-62.
doi: 10.1186/1757-7241-18-62 Undang-Undang Republik Indonesia
No, 22 Tahun (2009) tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan
Supratman, (2013). .Analisis Parameter
Kinerja dan Penetapan Nilai

Efektifitas Simulasi Prehospital Care terhadap Self-Efficacy Masyarakat Awam dalam Memberikan Pertolongan Pertama
Korban Kecelakaan Lalu Lintas
32

Anda mungkin juga menyukai