Anda di halaman 1dari 22

HIMPUNAN

MGMP Matematika SMP Kab. Kulon Progo Peningkatan Mutu Guru Matematika SMP A
Yang termasuk operasi pada himpunan antara lain irisan dan gabungan.

Irisan himpunan A dan B ( ditulis A  B ) Gabungan himpunan A dan B ( ditulis A  B )


adalah himpunan semua anggota A yang juga adalah himpunan semua anggota A atau
menjadi anggota himpunan B. anggota B, atau keduanya.

Contoh 1 : Contoh 3 :
S S K L
S = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9} S = {a,b,c,d,e,f,g,h,i}.
A = {1,2,3,5,6,7}. K = {a,b,c,f,h,i}. .a .c .d
.2 .1 .4
B = {1,4,5,7,9}. L = {c,d,e,f,i}. .b .f
.3 .5
A  B = {1,5,7}. K  L = {a,b,c,d,e,f,h,i}. .h .i .e
.6 .7 .9
Yang bukan anggota A .8 Yang bukan anggota K .g
maupun B adalah 8. maupun L adalah g.

Contoh 2 : Rumus gabungan dua himpunan :


Siswa yang suka makan :
S Rujak Bakso
~ rujak = 12 + 9 = 21 n( A  B ) = n(A) + n(B) – n( A  B )
~ bakso = 12 + 14 = 26
~ keduanya = 12 Pada Contoh 2 :
9 12 14 n( A  B ) = n(A) + n(B) – n( A  B )
Yang tidak suka makan n( A  B ) = 21 + 26 – 12
keduanya = 5. 5 n( A  B ) = 35

Banyak siswa seluruhnya = 9 + 12 + 14 + 5 Jadi yang senang rujak atau bakso adalah
= 40 35.

MGMP Matematika SMP Kab. Kulon Progo Peningkatan Mutu Guru Matematika SMP A
Contoh soal :
1. Suatu regu pramuka anggotanya 18 orang. Pada saat latihan, 11
orang membawa tongkat, 8 orang membawa tali, dan 5 orang tidak
Kunci : B
membawa keduanya. Banyaknya anggota yang membawa kedua
alat tersebut adalah ….
a. 1 orang c. 13 orang
b. 6 orang d. 14 orang

2. Dari sekelompok anak, 22 senang membaca, 28 senang musik,


dan 20 anak senang membaca dan musik. Banyak anak dalam Kunci : A
kelompok tersebut adalah ….
a. 30 orang c. 50 orang
b. 40 orang d. 70 orang

BILANGAN BULAT
Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif, dan nol. Pada garis
bilangan bulat, ke kanan nilainya makin besar dan ke kiri nilainya makin kecil.

–6 –5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5 6
Contoh penggunaan bilangan negatif adalah pada pengukuran suhu. 15
10
5
Contoh soal : 0
1. Suhu di suatu daerah pada siang hari adalah 5C. Pada –5
–10
malam harinya, terjadi penurunan sebesar 10C. Berapakah
suhu daerah tersebut pada malam hari ?
Jawab :
Suhu malam hari = 5 – 10
= –5C.
PECAHAN, DESIMAL, DAN PERSEN
a
Pecahan adalah bentuk bilangan yang dinyatakan sebagai pembagian . Bilangan yang
b
dibagi ( yaitu a ) disebut pembilang. Bilangan yang untuk membagi ( yaitu b )
dinamakan penyebut.

Cara lain untuk menyatakan pecahan Operasi pecahan meliputi penjumlahan,


adalah dengan bilangan desimal. pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Caranya dengan membagi pembilang
dengan penyebut. Penjumlahan dan Pengurangan :
Caranya : dengan lebih dulu menyamakan
Contoh : penyebutnya.
1 3 1
= 0,5 ; 1 = 1,75 ; = 0,333… 2 3 8 9 17
2 4 3 Contoh : + = + = =1
3 4 12 12 12
Pecahan yang penyebutnya 100 disebut 5
juga persen. 12

Contoh : Perkalian Pecahan :


1 25 Caranya : pembilang × pembilang, dan
= = 25 %.
4 100 penyebut × penyebut.

Mengubah pecahan biasa ke persen a c ac


adalah dengan mengalikan pecahan × =
b d bd
tersebut dengan 100, kemudian
ditambahkan %. Pembagian Pecahan
Caranya : kalikan dengan kebalikannya
a a
= × 100 %
b b a c a d ad
: = × =
b d b c bc

ARITMETIKA SOSIAL
Beberapa istilah pada kegiatan jual beli : harga penjualan, harga pembelian, untung , rugi,
persentase untung, persentase rugi, diskon / rabat, bruto, neto, dan tara.

Untung ( U ) : Untung dan rugi dapat dinyatakan dalam


Jika harga penjualan > harga pembelian. persen.
besar untung
Untung = harga penjualan – harga pembelian. Persentase untung = harga pembelian × 100 %

U=J–B
besar rugi
Persentase rugi = × 100 %
harga pembelian
Rugi ( R ) :
Jika harga penjualan < harga pembelian.
Diskon / rabat : potongan harga
Rugi = harga pembelian – harga penjualan.
Bruto : berat kotor ( bersama karung )
R=B–J Neto : berat bersih ( tanpa karung )
Tara : bruto – neto ( berat karung )

Contoh soal :
1. Seorang pedagang membeli beras dua karung masing–masing
beratnya 1 kuintal dengan tara 2 ½ %. Harga pembelian beras
setiap karung Rp 200.000,00. Jika beras itu dijual dengan harga
Rp 2.400,00 tiap kilogram, besar keuntungannya adalah …. Kunci : C
a. Rp 34.000,00 c. Rp 68.000,00
b. Rp 56.000,00 d. Rp 80.000,00
PERBANDINGAN
Perbandingan antara dua besaran dapat disederhanakan jika kedua besaran tersebut
satuannya sejenis. Selanjutnya satuan kedua besaran tersebut disamakan.

Contoh :
2,4 m : 18 dm = 24 dm : 18 dm = 4 : 3
3 tahun : 4 bulan = 36 bulan : 4 bulan = 9 : 1
3 jam : 30 menit = 3 jam : ½ jam = 6 : 1
40 ton : 60 hari tidak dapat disederhanakan.

Terdapat dua macam perbandingan : perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai.

Perbandingan Senilai : Perbandingan Berbalik Nilai :


Contoh : Contoh :
Dengan 4 liter bensin, sebuah mobil Suatu pekerjaan dapat selesai selama
dapat menempuh jarak 32 km. Jika 32 hari dengan 25 pekerja. Agar
jarak yang akan ditempuh 56 km, pekerjaan tersebut selesai dalam 20
berapa liter bensin yang diperlukan ? hari, berapa banyak pekerja yang
diperlukan ?
Jawab :
Jika 4 liter bensin dapat menempuh Jawab :
jarak 32 km, berarti tiap 1 liter dapat Volum kerja = 32 h × 25 p = 800 hp.
menempuh 8 km. Jika lamanya 20 hari, maka banyak
Jika jaraknya 56 km, maka bensin pekerja yang diperlukan = 800 hp : 20
yang diperlukan = 56 : 8 = 7 liter. h = 40 orang.

Secara singkat : Secara singkat :

56 32  25
Banyak bensin =  4 liter = 7 liter. Banyak pekerja = = 40 orang.
32 20

Grafik Perbandingan Senilai : Grafik Perbandingan Berbalik Nilai :

a×n=b×m
n

a b

Contoh soal :
1. Harga 18 potong baju Rp 54.000,00. Harga 2½
lusin baju tersebut adalah ….
a. Rp 1.000.000,00 c. Rp 800.000,00 Kunci : B
b. Rp 900.000,00 d. Rp 750.000,00

2. Persediaan pakan cukup untuk 800 ayam


selama 30 hari. Jika kemudian ayamnya bertambah 200 ekor,
persediaan pakan tersebut cukup untuk ….
a. 28 hari c. 25 hari
Kunci : D
b. 26 hari d. 24 hari
SEGITIGA
Jenis–jenis Segitiga :
Jenis–jenis segitiga dapat ditinjau dari besar sudutnya atau panjang sisi–sisinya.
Segitiga ditinjau dari besar sudutnya : Segitiga ditinjau dari panjang sisinya :
a. segitiga lancip, jika ketiga sudutnya a. segitiga samasisi, jika panjang
merupakan sudut lancip ketiga sisinya sama
b. segitiga siku–siku, jika satu b. segitiga samakaki, jika panjang
sudutnya merupakan sudut siku–siku kedua sisinya sama
c. segitiga tumpul, jika satu sudutnya c. segitiga sebarang, jika panjang
merupakan sudut tumpul ketiga sisinya berbeda–beda
Contoh : Contoh :

segitiga segitiga segitiga segitiga segitiga segitiga


lancip siku–siku tumpul samasisi samakaki sembarang
Contoh :
Ditinjau dari besar sudut dan panjang sisinya, termasuk R
segitiga apakah PQR di samping ?
Jawab :
PQR = 180 – RQS R = 180 – P – PQR
= 180 – 100 = 180 – 50 – 80
50 100
= 80 = 50
Karena P = R, maka QP = QR, sehingga PQR samakaki. P Q S
Karena P, Q, dan R ketiganya sudut lancip, maka PQR adalah segitiga lancip
samakaki.

Keliling dan Luas Segitiga :


Keliling ( K ) = jumlah panjang ketiga sisinya.
Luas ( L ) = ½ × alas × tinggi.
Pada gambar berikut : a
t t t
L=½×a×t

a a
Contoh soal : D
Jenis segitiga ABC pada gambar di samping
ditinjau dari besar sudutnya adalah ….
a. segitiga lancip 86 C Kunci : C
b. segitiga siku–siku
c. segitiga tumpul 37
d. segitiga samakaki A B

TEOREMA PYTHAGORAS
Teorema Pythagoras :
Pada segitiga siku–siku, luas daerah Tripel Pythagoras :
persegi pada sisi miring sama dengan Tiga bilangan asli a, b, dan c yang
jumlah luas daerah persegi pada sisi–sisi memenuhi persamaan a2 = b2 + c2
siku–sikunya. dinamakan tripel Pythagoras.
Pada gambar di samping berlaku :
Beberapa tripel Pythagoras antara lain :
a 2 = b2 + c 2 atau
3 4 5 9 40 41
a
b2 = a2 – c2 atau b 5 12 13 11 60 61
7 24 25 13 84 85
c 2 = a 2 – b2 c
8 15 17 20 21 29

=6
 Luasnya 6 cm2.
Contoh :
Hitunglah luas dan Panjang AC = AB 2  BC 2
keliling segitiga ABC C
= 32  4 2
berikut :
= 9  16
4 cm =5
Jawab : K = AB + BC + AC
L =½×a×t =3+4+5
A B
=½×3×4 3 cm = 12
 Kelilingnya 12 cm.

Contoh soal :
Keliling sebuah segitiga samakaki adalah 36 cm.
Jika panjang alasnya 10 cm, maka luas segitiga
tersebut adalah ….
a. 360 cm2
Kunci : D
b. 180 cm2
c. 120 cm2
d. 60 cm2

SEGIEMPAT
PERSEGI :
Persegi adalah segiempat yang keempat
s
sisinya sama panjang dan keempat sudutnya
siku–siku.
s
Keliling persegi : Luas persegi :
Keliling persegi adalah empat kali Luas persegi adalah hasil kali kedua
panjang sisinya. sisinya.

K=4×s L=s×s

JAJARGENJANG :
Jajargenjang adalah segiempat yang sisi–sisi berhadapannya sejajar.

Sifat–sifat jajargenjang :
o Sisi–sisi yang berhadapan sama panjang.
o Sudut–sudut yang berhadapan sama besar.
o Kedua diagonalnya berpotongan di tengah–tengah
o Sudut yang berdekatan berjumlah 180.
o Menempati bingkainya dengan dua cara.

Luas Jajargenjang :
t

a
Luas jajargenjang adalah hasil kali alas dengan tingginya.
Pada gambar di samping :
L=a×t

Contoh :
Pada gambar, AB = 10 cm, D C
AE = 3 cm, dan DE = 4 cm. AD = AE 2  DE 2
Hitunglah luas dan keliling = 32  4 2
jajargenjang tersebut.
A E B = 25
Jawab :
a = 10, t = 4 =5
L =a×t
= 10 × 4 K = AB + BC + CD + DA
= 40 = 10 + 5 + 10 + 5
= 30
 Luasnya 40 cm2.
 Kelilingnya 30 cm.
Contoh soal :
Diketahui jajargenjang PQRS luasnya 144 m2. S R
Panjang PQ = 18 cm dan QU = 9 cm. Keliling U
jajargenjang tersebut adalah ….
a. 64 cm Kunci : B
b. 68 cm
c. 72 cm
d. 85 cm P T Q

BELAHKETUPAT :
Belahketupat adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang.

Sifat–sifat Belahketupat :
o Keempat sisinya sama panjang.
o Sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonalnya.
o Diagonal–diagonalnya merupakan sumbu simetri.
o Kedua diagonalnya berpotongan di tengah–tengah dan saling tegak lurus.
o Dapat menempati bingkainya dengan empat cara.

Luas Belahketupat : D
Luas belahketupat sama dengan setengah
dari hasil kali panjang kedua diagonalnya.
Pada gambar di samping : A C

L = ½ × d 1 × d2 atau L = ½ × AC × BD
B
Contoh :
Suatu belahketupat panjang diagonalnya  Luasnya 96 cm2.
12 cm dan 16 cm. hitunglah luas dan s = 62  82
keliling belahketupat tersebut. = 100
= 10
Jawab :
d1 = 12, d2 = 18 s s K =4×s
L = ½ × d1 × d2 6
= 4 × 10
= ½ × 12 × 18 8 8 = 40
= 96 6
s s  Kelilingnya 40 cm.

Contoh soal :
Keliling belahketupat ABCD adalah 104 cm. D
Jika panjang AC = 48 cm, maka luas
belahketupat ABCD adalah ….
a. 68 cm2 A C Kunci : C
b. 200 cm2
c. 480 cm2
d. 960 cm2 B
LAYANG–LAYANG :
Layang–layang adalah segiempat yang sisi berdekatannya sepasang–sepasang sama
panjang.

Sifat–sifat Layang–layang :
o Sisi–sisi berdekatannya sepasang–sepasang sama panjang.
o Sepasang sudut yang berhadapannya sama besar.
o Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri.
o Kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus.
o Menempati bingkainya dengan dua cara.
D
Luas Layang–layang :
Luas layang–layang sama dengan setengah
dari hasil kali panjang kedua diagonalnya. A C
Pada gambar di samping :

L = ½ × d 1 × d2 atau L = ½ × AC × BD
B
Contoh soal :
1. Luas layang–layang yang panjang diagonalnya 8 cm dan
10 cm adalah ….
a. 18 cm2
Kunci : B
b. 40 cm2
c. 48 cm2
d. 80 cm2

2. Salah satu sifat layang–layang yang juga dimiliki


belahketupat adalah ….
a. mempunyai satu sumbu simetri Kunci : C
b. dapat menempati bingkainya dengan empat cara
c. diagonalnya berpotongan tegak lurus
d. dapat dibentuk dari dua segitiga sembarang yang
kongruen

GARIS–GARIS SEJAJAR
A 1
2
Jika dua garis sejajar dipotong oleh garis ketiga, maka :
o Sudut–sudut sehadapnya sama besar. 4 3
o Sudut–sudut berseberangannya sama besar. B 1
o Sudut–sudut sepihaknya berjumlah 180. 2
4 3

Pada gambar di samping, sudut–sudut


tersebut adalah : o Sudut–sudut luar berseberangan
A1 dengan B3  ( A1 = B3 )
Sudut–sudut yang sama besar : A2 dengan B4  ( A2 = B4 )
o Sudut–sudut sehadap :
A1 dengan B1  ( A1 = B1 ) Sudut–sudut yang berjumlah 180 :
A2 dengan B2  ( A2 = B2 ) o Sudut–sudut dalam sepihak
A3 dengan B3  ( A3 = B3 ) A4 dengan B1  ( A4 + B1 = 180 )
A4 dengan B4  ( A4 = B4 ) A3 dengan B2  ( A3 + B2 = 180 )

o Sudut–sudut dalam berseberangan o Sudut–sudut luar sepihak


A4 dengan B2  ( A4 = B2 ) A1 dengan B4  ( A1 + B4 = 180 )
A3 dengan B1  ( A3 = B1 ) A2 dengan B3  ( A2 + B3 = 180 )
Contoh :
Pada gambar di samping, Q2 = 70. Hitunglah besar
P2 dan S.
P 1
2
Jawab : 4 3
P2 = Q2 ( karena sehadap )
Q 1
2
4 3
= 70

S + P2 = 180 ( sudut dalam sepihak )


S + 70 = 180
S = 180 – 70
S = 110

Catatan :

a b a b

a = b ( bertolak belakang ) a + b = 180 ( bersisian )

Contoh soal :
E D
1. Perhatikan gambar di samping.
Jika besar CBH = 62, maka
besar DCE = …. C
F
a. 28 G
b. 62
c. 118 B Kunci : C
A H
d. 119

2. Pada gambar di samping,


diketahui garis g // h. Jika besar
 ABC = 75, dan  BCE = 28, g D A G
maka besar  BAG adalah ....
Kunci : B
a. 152 B
b. 133
c. 105 h
d. 103 E C F

STATISTIKA
POPULASI DAN SAMPEL :
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan disimpulkan keadaannya.
Sampel adalah bagian populasi yang diamati / diteliti mewakili populasi.

PENYAJIAN DATA :
Data dapat disajikan dengan diagram batang, diagram garis, atau diagram lingkaran.
Contoh :
Diketahui data nilai sebagai berikut :

Nilai 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 2 5 5 4 7 6 1

Diagram Batang : Diagram Garis :


Frekuensi
Frekuensi

7 7
6 6
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1

4 5 6 7 8 9 10 4 5 6 7 8 9 10
Nilai Nilai
Diagram Lingkaran :
Terlebih dahulu dihitung besar sudut pusatnya.

Nilai Frekuensi Besar Sudut Pusat Keterangan


2
4 2 /30 × 360 = 24
5 5 5
/30 × 360 = 60 : Nilai 4
6 5 5
/30 × 360 = 60 : Nilai 5
7 4 4
/30 × 360 = 48 : Nilai 6
7
8 7 /30 × 360 = 84 : Nilai 7
6
9 6 /30 × 360 = 72 : Nilai 8
1
10 1 /30 × 360 = 12 : Nilai 9
Jumlah 30 30
/30 × 360 = 360 : Nilai 10
Contoh soal :
1. Dari diagram di samping, yang
Banyak Siswa

mendapat nilai tertinggi adalah


… Kunci : D
a. 10 orang
b. 8 orang 12

c. 7 orang 10

d. 3 orang 8

2. Diagram di samping 4
Motor
menunjukkan transportasi yang 2
Lain–lain 8%
0
digunakan siswa. Dari 300 15 %4 5 6 7 8 9
siswa, yang menggunakan bus Nilai Kunci : D
kota adalah … Bajaj
a. 33 orang 19 %
Bus kota
b. 57 orang 33 %
Sepeda
c. 67 orang
25 %
d. 99 orang

UKURAN PEMUSATAN :
Yang termasuk ukuran pemusatan antara lain mean, median, dan modus.

Mean :
Mean ( rata–rata ) adalah jumlah nilai / ukuran dibagi banyaknya nilai / ukuran.

Median :
Median ( nilai tengah ) adalah nilai data yang terletak di tengah–tengah setelah data
diurutkan.

Modus :
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul.

Contoh :
1. Tentukan mean, 2. Gaji rata–rata
median, dan modus dari data : 4, 8, dari 6 orang adalah Rp
3, 4, 8, 3, 7, 8, 9. 4.500.000,00. Jika Gaji Amin
Jawab : digabungkan, rata–ratanya menjadi
Mean = ( 4+8+3+4+8+3+7+8+9 ) : 9 Rp 4.800.000,00. Gaji Amin adalah
= 54 : 9 ….
=6 a. Rp 9.300.000,00
Data diurutkan : 3, 3, 4, 4, 7, 8, 8, 8, 9. b. Rp 6.600.000,00
Median = 7. c. Rp 4.650.000,00
Modus = 8 ( muncul 3 kali ). d. Rp 3.800.000,00
Jawab :
Penghasilan 6 orang = 6 × 4.500.000 = 33.600.000 – 27.000.000
= 27.000.000 = 6.600.000
Penghasilan 7 orang = 7 × 4.800.000  Penghasilan Amin Rp 6.600.000,00.
= 33.600.000 (B)
Penghasilan Amin

Contoh soal :
PPKn
1. Perhatikan diagram lingkaran di samping.
Banyaknya buku yang tersedia untuk
pelajaran PPKn adalah .... Kunci : B
81 Matematika
a. 32 buah
= 240 buah
b. 64 buah 30
c. 96 buah 75 60
d. 128 buah

2. Rata-rata tinggi 6 anak adalah 155 cm. Datang seorang


anak sehingga rata-ratanya jadi 150 cm. Tinggi anak yang
baru datang adalah ....
a. 120 cm
b. 130 cm Kunci : A
c. 135 cm
d. 150 cm
3.
Nilai 3 4 5 6 7 8 9 10

Frekuensi 2 3 8 8 9 4 4 2

Median dari nilai yang disajikan dalam tabel frekuensi di


atas adalah ....
a. 5½
b. 6 Kunci : B
c. 6½
d. 7

LINGKARAN
Keliling Lingkaran dan Luas Lingkaran : Luas Juring dan Panjang Busur :
Lingkaran dengan panjang jari–jari r, Jika juring AOB sudut pusatnya a, maka :
kelilingnya :
K = 2  r. a
Luas juring AOB = ×  r2.
360
Lingkaran dengan panjang jari–jari r,
luasnya : a
L =  r2. Panjang busur AB = × 2  r.
360

Contoh :
Hitunglah luas juring dan panjang busur sebuah juring yang sudut pusatnya 90 dan panjang
jari–jarinya 7 cm.
Jawab :
22
r = 7, a = 90,  =
7
a a
Luas juring = ×  r2 Panjang busur = ×2r
360 360
90 22 90 22
= × × 72 = ×2× ×7
360 7 360 7
= 38,5 = 11
 Luas juringnya adalah 38,5 cm2. Panjang busurnya adalah 11 cm.

Hubungan
B Sudut Pusat dan Sudut Keliling :

AOC = sudut pusat.


O

A
C
ABC = sudut keliling.
AOC dan ABC menghadap busur yang sama, yaitu busur AC.

AOC = 2 × ABC atau ABC = ½ × AOC

Contoh :
Pada gambar di samping, PRS = 30. Hitunglah S
besar POS dan PQS.
Jawab :
R
POS = 2 × LPRS PQS = ½ × POS O
= 2 × 30 = ½ × 60
= 60 = 30 P
Contoh soal : Q
1. Perhatikan gambar di C
samping. Diketahui CDO = 41 dan A
CBO = 27. Besar AOD adalah …. O Kunci : D
a. 72 D
b. 68
c. 56 B
d. 44
2. Pada gambar, jika APB + AQB +  A
B
ARB = 144,
besar AOB adalah .... Kunci : D
a. 37 P O R
b. 48
c. 72
d. 96 Q

KESEBANGUNAN
DUA BANGUN SEBANGUN :
Dua bangun bersisi lurus sebangun, o D Dua lingkaran S
R
jika : C
o Sisi–sisi yang seletak sebanding,
dan A Q
o Sudut–sudut yang seletak sama A B
besar

Dua bangun yang pasti sebangun :


o Dua persegi
o Dua segitiga sama sisi Jika ABCD dan PQRS sebangun, maka :
o Dua segitiga siku–siku sama kaki AB BC CD AD
o    , dan
o Dua segi–n beraturan PQ QR RS PS
o A=P; B=Q; C=R; D=S

DUA SEGITIGA SEBANGUN :


Dua segitiga sebangun, jika :
o Sisi–sisi yang seletak sebanding, A=P; B=Q;
atau C=R, maka ABC
o Sudut–sudut yang seletak sama dan PQR sebangun.
besar
Pada gambar, ABC dan ADE sebangun.
A
AD AE
AB BC CD
  ,

C PQ QR RS AB AC
maka ABC dan
AD AB

PQR sebangun. D E AE AC
A AD AB
B 
R Atau DE BC
B C AD AE

P DB EC
Q
ABC, ADB, dan ADC sebangun. BD × CD = AD2
Contoh soal : B
1. D Perhatikan gambar ! R
4 T
S
C Nilai x adalah .... 6
A 12
a. 2
b. 16 Kunci : C
c. 18 P U x Q
d. 22

2. Luas BCD pada gambar A


di samping adalah .... 16 cm
a. 54 cm2
20 cm D
b. 96 cm2
c. 120 cm2 cm
Kunci : D
d. 150 cm2 B C

3. Pada gambar di samping, AB, CD,


dan PQ sejajar. Panjang PQ 15 cm C
D
adalah ....
a. 13 cm 4 cm
P Q Kunci : C
b. 17 cm
c. 19 cm 9 cm
d. 24 cm
A 28 cm B

SEGITIGA KONGRUEN
Syarat–syarat Dua Segitiga Kongruen :
Dua segitiga kongruen jika memenuhi syarat–syarat berikut :

o Ketiga sisinya sama panjang.


o Kedua sudut sama besar dan satu
sisinya sama panjang.

ss–ss–ss

o Kedua sisi sama panjang dan satu sd–ss–sd


sudutnya sama besar.

ss–sd–ss ss–sd–sd

Yang tidak kongruen adalah ss–ss–sd dan sd–sd–sd.

Contoh :
Perhatikan gambar di samping. AB = 12 cm C
dan EG = 16 cm. Panjang BF = …. F H
a. 12 cm
b. 16 cm
c. 20 cm
A B E G
d. 28 cm
Jawab :
Perhatikan ABC dan BEF.
o BC = BE ( diketahui )
o ABC = BEF ( sehadap ) ss–sd–sd
o F = G ( siku–siku )
Maka ABC dan BEF kongruen, sehingga BF = AC = 16 cm. ( B )

Contoh soal :
1. ABCD persegipanjang. EC // AF dan D C
membagi diagonal BD menjadi tiga G
bagian sama panjang. Banyaknya E H F Kunci : D
segitiga yang kongruen adalah ....
a. 2 pasang A B
b. 3 pasang
c. 4 pasang
d. 5 pasang
C
2. Perhatikan gambar berikut. Jika BC = 30 cm,
panjang AD adalah .... D Kunci : C
a. 10 cm
b. 12½ cm
c. 15 cm A E B
d. 17½ cm
C
3. Perhatikan gambar ! Pasangan segitiga yang
kongruen adalah ....
a. ARP dan CRS R S Kunci : D
b. RPS dan BSP
c. RCS dan PSB
d. ARP dan SPR A P B

PERSAMAAN GARIS
Gradien :
komponen...tegak
o Gradien suatu garis adalah
komponen...mendatar
y
o Gradien garis yang melalui titik O dan P(x,y) adalah .
x
o Gradien garis y = mx + c adalah m.
a
o Gradien garis ax + by + c = 0 adalah  .
b
yB  yA
o Gradien garis AB adalah
xB  x A

Hubungan Gradien Dua Garis :


o Dua garis yang sejajar, gradiennya sama.  m1 = m2
o Dua garis tegak lurus, hasilkali gradiennya –1.  m1 × m2 = –1

Rumus–rumus Persamaan Garis :


o y = mx  garis bergradien m melalui titik O(0,0).
o y = mx + c  garis bergradien m dan memotong sumbu–Y di titik (0,c).
o y – y1 = m( x – x1 )  garis bergradien m dan melalui titik (x1,y1).
y  y1 x  x1
o   garis melalui titik (x1,y1) dan (x2,y2).
y 2  y1 x 2  x1
Kunci : D
Contoh soal :
1. Garis h sejajar dengan garis yang melalui (7,–4) dan (–
3,2). Persamaan garis h yang mungkin adalah ….
a. 3x – 5y + 20 = 0

Kunci : D
b. x + 2y + 7 = 0
c. 2x – 3y – 11 = 0
d. 3x + 5y – 10 = 0

2. Garis k tegak lurus garis dengan persamaan 2x + 3y + 7 =


0. Gradien garis k adalah ….
a. –3/2
b. –2/3
2
c. /3
3
d. /2

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


Contoh :
1. Tentukan penyelesaian dari 2. Diketahui sistem persamaan
2x – 5y = 3 dan x + 3y = 7. 2x + y = 4 dan 3x – 2y = –1. Tentukan
Jawab : nilai dari 3x + 4y.
2x – 5y = 3 | × 1 | 2x – 5y = 3 Jawab :
x + 3y = 7 | × 2 | 2x + 6y = 14 2x + y = 4 | × 3 | 6x + 3y = 12
––––––––––– – 3x – 2y = –1 | × 2 | 6x – 4y = –2
–11y = –11 ––––––––––– –
y=1 7y = 14
x + 3y = 7 ; y = 1 y=2
x + 3.1 = 7
x+3=7 2x + y = 4 ; y = 2
x=4 2x + 2 = 4
2x = 4 – 2
 Penyelesaiannya (4,1). 2x = 2
x=1

3x + 4y = 3.1 + 4.2
=3+8
= 11

Contoh soal :
1. Diketahui sistem persamaan 3x + 2y = 8 dan x –
5y = –37. Nilai 6x + 4y adalah …. Kunci : C
a. –30
b. –16
c. 16
d. 30

2. Harga 8 buah buku tulis dan 6 buah pensil Rp


14.400,00. Harga 6 buah buku tulis dan 5 buah pensil Rp
11.200,00. Harga 5 buah buku tulis dan 8 buah pensil adalah Kunci : C
….
a. Rp 13.600,00
b. Rp 12.800,00
c. Rp 12.400,00
d. Rp 11.800,00

BANGUN RUANG
KUBUS :
Jaring–jaring Kubus :
Terdapat 11 macam jaring–jaring kubus.

Volum dan Luas Sisi Kubus :

s V = s × s × s = s3

s
s
V = 1/3 × A × t

L = 6 × s × s = 6s2
L = A + Ls sisi tegak

BALOK :
Volum dan Luas Sisi Balok :
KERUCUT :
V=p×l×t Hubungan r, t, dan s :
t r : jari–jari alas kerucut
t : tinggi kerucut
L = 2pl + 2pt + 2lt s : garis pelukis
l s
p t
s2 = r2 + t2  s = r 2  t 2
r2 = s2 – t2  s = r 2  t 2
r
t2 = s2 – r2  s = r 2  t 2

Volum dan Luas Sisi Kerucut :


TABUNG :
Volum dan Luas Sisi Tabung : V = 1/3 ×  r2 t

V =  r2 t  r2 = luas alas
L =  r2 +  r s
 r s = luas selimut
t
L = 2r2 + 2rt
BOLA :
r 2rt = luas selimut Volum dan Luas Sisi Bola :
2r2 = alas + tutup
V = 4/3  r3
LIMAS : r
Volum dan Luas Sisi Limas :
L = 4r2
Kunci : D
Contoh soal :
1. tPada jaring–jaring kubus di
samping, yang diarsir adalah sisi
atas ( tutup ). Persegi yang menjadi
A 1 2 3
alas adalah ….
a. 1 4
b. 2
c. 3
d. 4
Kunci : C
2. Volum sebuah kubus yang memiliki luas
permukaan 1.176 cm2 adalah ….
a. 1.331 cm3
b. 2.197 cm3
c. 2.744 cm3
d. 4.096 cm3 Kunci : C
3. Sebuah limas dengan alas berbentuk persegi
berukuran panjang sisi 10 cm. Jika tinggi limas
12 cm, maka luas sisi tegak limas adalah ….
a. 120 cm2
b. 130 cm2
c. 260 cm2
d. 280 cm2 Kunci : C

4. Sebuah limas alasnya berbentuk jajargenjang


dengan alas 15 cm dan tinggi 8 cm. Jika volum
limas 600 cm3, maka tinggi limas adalah ….
a. 50 cm
b. 25 cm

Kunci : B
c. 15 cm
d. 5 cm

5. Suatu kerucut jari–jari alasnya 7 cm dan


tingginya 24 cm. Jika  = 22/7, maka luas seluruh
permukaan kerucut tersebut adalah ….
a. 682 cm2
b. 704 cm2
c. 726 cm2
d. 752 cm2

OPERASI PADA BENTUK ALJABAR


Penjumlahan dan Pengurangan : = 12p + 5q – 2
Suku bentuk aljabar dapat dijumlahkan
atau dikurangkan jika sejenis. 2. Kurangkan 8x2 – 6x dari 15x2 – 2x.
Contoh : Jawab :
1. Jumlahkan 5p – 4q + 8 dan 7p + 9q – 15x2 – 2x – ( 8x2 – 6x )
10. = 15x2 – 2x – 8x2 + 6x
Jawab : = 15x2 – 8x2 – 2x + 6x
5p – 4q + 8 + 7p + 9q – 10 = 7x2 + 4x
= 5p + 7p – 4q + 9q + 8 – 10
Perkalian Suku Dua :
Sifat perkalian suku dua : Pemfaktoran :
Beberapa macam bentuk pemfaktoran :
( a + b )( c + d ) = ac + ad + bc + bd o
ax + ay = a( x + y )
Beberapa perkalian penting : o
a2 + 2ab + b2 = ( a + b )( a + b )
o
( a + b )( a + b ) = a 2 + 2ab + b2 o
a2 – 2ab + b2 = ( a – b )( a – b )
o
( a – b )( a – b ) = a 2 – 2ab + b2 o
a2 – b2 = ( a – b )( a + b )
o
( a – b )( a + b ) = a2 – b2 o
x2 + 7x + 12 = ( x + 3 )( x + 4 )

Pecahan Aljabar :
o
Penjumlahan dan pengurangan : dengan menyamakan penyebutnya.
o
Perkalian : pembilang × pembilang, penyebut × penyebut
o
Pembagian : mengalikan dengan kebalikannya
Contoh :
2 3 Jawab :
1. Sederhanakan : 
x2 x3 2 3x  6 2  (3 x  6)
 =
Jawab : x2 3 ( x  2)  3
2 3 2  3  ( x  2)
 =
x2 x3 ( x  2)  3
2( x  3) 3( x  2) =2
= 
( x  2)( x  3) ( x  3)( x  2) 2 3
2x  6 3x  6 3. Sederhanakan : :
=  x  2 2x  4
( x  2)( x  3) ( x  3)( x  2) Jawab :
2 x  6  3x  6 2 3 2 2x  4
= : = 
( x  2)( x  3)
x  2 2x  4 x2 3
5 x  12 2   2 x  4
= =
( x  2)( x  3) ( x  2)  3
2  2   x  2
2 3x  6 =
 ( x  2)  3
2. Sederhanakan :
x2 3 4
=
3
Contoh soal :
1. Bentuk 4x4 – 9y4 dapat difaktorkan menjadi ….
a. ( x4 – y4 )( 4x2 – 9y2 ) Kunci : D
b. ( 2x – 3y )( 2x2 – 3y4 )
c. ( 2x2 – 3y2 )( 2x2 – 3y2 )
d. ( 2x2 – 3y2 )( 2x2 + 3y2 )
2x2  x  3
2. Bentuk sederhana dari adalah ….
16 x 4  81
x 1 x 1
a. c.
( 4 x 2  9)( 2 x  3) ( 4 x 2  9)(2 x  3)
x 1 x 1 Kunci : A
b. d.
( 4 x  9)(2 x  3)
2
( 4 x  9)( 2 x  3)
2

POLA DAN BARISAN BILANGAN


POLA BILANGAN : BARISAN BILANGAN :
Beberapa pola bilangan : Istilah yang terdapat pada barisan
o Pola bilangan genap bilangan :
o Pola bilangan ganjil o Suku pertama
o Pola bilangan Segitiga Pascal o Suku berikutnya
o Pola bilangan persegi o Aturan suatu barisan
o Pola bilangan segitiga o Rumus suku ke–n
o Pola bilangan persegipanjang
Beberapa rumus suku ke–n ( un ) : o 1, 3, 6, 10, 15, …  un = ½ n( n +
o 1, 3, 5, 7, 9, 11, … un = 2n – 1. 1 ).
o 2, 4, 6, 8, 10, 12, …  un = 2n +
1. PENERAPAN POLA DAN BARISAN:
o 3, 6, 9, 12, 15, …  un = 3n. o Banyak jabat tangan  un = ½ n( n
o 4, 7, 10, 13, 16, …  un = 3n + 1. – 1 ).
o 1, 4, 9, 16, 25, …  un = n2. o Banyak batang singkong  un = ( n +
2
o 3, 6, 11, 18, 27, …  un = n2 + 2. 1).
o Banyak diagonal  un = ½ n( n –
3)

Contoh soal :
1. Suku ke–15 dari barisan bilangan 1, 3, 6, 10, …
adalah ....
a. 90
b. 105 Kunci : C
c. 120
d. 135

2. Seorang petani menanami kebunnya dengan batang ubi


kayu. Setiap meter persegi terdapat 4 batang yang
ditanam pada setiap pojok. Jika ukuran tanahnya 10 m x
10 m, banyaknya batang ubi kayu yang dapat ditanam
adalah ....
a. 100 batang
Kunci : B
b. 121 batang
c. 144 batang
d. 169 batang

3. Perhatikan gambar berikut :

Banyaknya daerah yang terjadi bila dibuat n talibusur


adalah …. Kunci : B
a. n–1
b. n+1
c. 2n – 1
d. 2n + 1

4. Pada sebuah lingkaran, dua talibusur yang berpotongan


akan membentuk 4 daerah. Tiga talibusur yang
berpotongan di satu titik akan membentuk 6 daerah.
Empat talibusur yang berpotongan di satu titik akan
membentuk 8 daerah. Banyaknya daerah jika 20 talibusur Kunci : C
berpotongan di satu titik adalah ….
a. 22 buah
b. 26 buah
c. 40 buah
d. 120 buah

Belajar, Berdoa, Berserah : Kunci Sukses Anda

Anda mungkin juga menyukai