SIFAT FISIK
SIFAT MEKANIK, DAN
SIFATCHEMIS
DARI BAHAN-BAHAN YANG LAZIM DIGUNAKAN
DALAM KONSTRUKSI SIPIL.
POKOK BAHASAN
MEKANIKA BAHAN
TEKNOLOGI DAN STRUKTUR BETON
TEKNOLOGI BAJA/LOGAM
BAHAN-BAHAN BANGUNAN LAIN:
- KAYU
- BAMBU
BUKU ACUAN
Richards, Engineering Material Science
DEFINISI:
Semen adalah bahan yang mempunyai sifat adhesif
maupun kohesif yang dipakai sebagai pengikat
dalam bahan bangunan.
Definisi:
“Semen Portland adalah semen hidraulis yang dihasilkan dengan
cara menghaluskan klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat
kalsium bersama bahan-bahan yang biasa digunakan, yaitu gypsum”.
Semen hidraulis: adalah semen yang akan mengeras bila bereaksi
dengan air, tahan terhadap air (water resistance) dan stabil di dalam air
setelah mengeras.
Dibuat pertama kali oleh Joseph Aspdin, Inggris, 1824.
Industri pembuatan semen dewasa ini semakin halus sehingga untuk
satu kilogram semen bisa mengandung sampai 300 milyar butiran.
SENYAWA UTAMA SEMEN PORTLAND
Tipe I Umum
Tipe II Modifikasi
Selain itu ada tipe IA, IIA, IIIA. Huruf A singkatan dari air
entrained, mengandung buih udara.
Material air entrained ini menghasilkan buih udara yang sangat
kecil, terbagi rata dan saling terpisah dalam beton keras. Tujuannya
untuk meningkatkan ketahanan terhadap aksi air membeku-
mencair yang umum terjadi di negara-negara empat musim.
Inggris memakai pembagian yang agak berbeda. Semen Tipe I
disebut semen portland biasa (Ordinary Portland Cement – OPC).
Sedang Tipe III disebut Rapid Hardening Portland Cement – HPC.
Tipe-tipe semen lainnya disebut langsung sifat-sifatnya.
KEKUATAN DAN KEKERASAN BETON
KEKUATAN BETON
Kekuatan beton tergantung kepada:
• Kekuatan agregat
• Kekuatan semen
• Kekuatan lekatan antara semen dengan aggregat
Selain itu ada lagi sifat lain, yaitu keuletan (toughness), yaitu
ketahanan terhadap benturan.
BAHAN-BAHAN PEMBANTU
Ekonomis
KEKURANGAN:
PRETENSIONING
Kabel ditarik dulu sebelum beton dicor
POST-TENSIONING
Kabel ditarik setelah beton cukup keras
PERKEMBANGAN BETON PRATEGANG
Mulai dikenal pada akhir abad 19
Eugene FREYSSINET
Perpendekan beton
Perpanjangan baja
Slip pada jangkar
Baja mutu tinggi (1928) dan sistem pengangkeran (1939)
MAGNEL (Belgia): sistem penarikan kabel (1940)
P.W. ABELES (Inggris): partial prestressing (1948)
T.Y. LIN: load balancing theory (1963)
LIN & LEONHARDT: partial prestressing (1974)
PERATURAN DESAIN BETON
PRATEGANG
SK SNI: terbaru
Eropa:
FIP-CEB (Federation Internationale de la Precontrainte – Committe
European du Beton)
BS (British Standard)
EUROCODE
Amerika:
ACI (American Concrete Institute) : untuk gedung
AASHTO: untuk jembatan
PCI (Prestressed Concrete Institute)