Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan Materi Kuliah

(Pengantar Ilmu Komunikasi)

 Pengertian Komunikasi

Komunikasi menurut Onong U.Effendy (2008:5) “Komunikasi adalah proses penyampaian suatu
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap,
pendapat atau perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung.”
Sedangkan Menurut Rogers & Kincaid (Fajar, 2009:31) menyatakan bahwa komunikasi adalah
suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi
antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.
Adapun tujuan dari komunikasi adalah membangun atau menciptakan pemahaman atau
pengertian bersama. Saling memahami dan mengerti bukan berarti harus menyetujui tapi
mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku atau perubahan
secara social. Menurut Fajar (2009:39) tujuan dari komunikasi itu sendiri diantaranya adalah:
mengubah sikap (to chance the attitude), mengubah opini atau pendapat atau pandangan (to
change the opinion), mengubah perilaku (to change the behavior), mengubah masyarakat (to
change the society).
Thomas M Scheidel. Kita berkomunikasi untuk menyatakan/mendukung identitas diri untuk
membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita. Dan untuk mempengaruhi orang lain
untuk merasa, berfikir, atau berprilaku seperti yang kita inginkan. Namun, tujuan komunikasi
adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita.

 Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi sosial. Komunikasi untuk membangun konsep diri kita (mengenal diri kita
dari pandangan orang lain, aktualisasi diri (menunjukkan kemampuan diri kita), untuk
kelangsungan hidup, kebahagiaan, terhidar dari ketegangan, menghibur diri, memupuk hubungan
dengan orang lain.
2. Fungsi ekspresif. Bisa dilakukan sendiri maupun dengan kelompok. Kkasi ekspresif tidak
otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut
menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan (emosi) kita.
Perasaan itu disampaikan lewat kkasi non verbal. Rasa sayang, simpati, kagum, senang, benci
yang disampaikan lewat kata maupun prilaku non verbal.
3. Fungsi komunikasi ritual. Komunikasi ritual terkait erat dengan kkasi ekspresif. Komunikasi
ritual biasa dilakukan secara kolektif (komunitas).
Misal: upacara keagamaan, perayaan HUT, berdoa, pernikahan, kematian dsb.

1
Kkasi ritual sering bersifat ekpresif. Menyatakan rasa terdalam seseorang terhadap suatu hal
yang dikagumi. Misal kagum terhadap perjuangan Rasullullah Nabi Muhammad SAW dalam
menegakkan si’ar Islam.
4. Fungsi Kkasi instrumental. Kkasi ini memiliki beberapa tujuan. Yakni mendorong,
menginformasikan, merubah sikap, keyakinan atau prilaku. Bila diringkas tujuan tersebut adalah
untuk membujuk (persuasif).
Komunikasi yang bersifat menginformasikan mengandung muatan bahwa pembicara
menginginkan pendengar mempercayai suatu hal yang disampaikannya.
Kkasi tidak hanya digunakan untuk membangun hubungan, namun juga dapat digunakan untuk
menghancurkan hubungan.
Komunikasi menjadi instrumen untuk mencapai tujuan pribadi baik jangka pendek maupun
panjang.
Tujuan jangka pendek : janji, taktik verbal dan kon verbal.
Jangka panjang: berpidato, negosiasi, keahlian menulis.

 Memahami Komunikasi

Bernard berelson dan Gary A steiner. Komunikasi merupakan transmisi informasi, gagasan,
emosi, ketrampilan, dan sebagainya yang menggunakan simbol, kata kata, gambar, figur, grafik
dan lainnya.
Theodore M. Newcomb. Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi
informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
Gerald Miller. Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan pesan kepada penerima
dengan niat disadari untuk mempengaruhi prilaku penerima.
Raymond S Ross. Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol
sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari
pikirannya yang serupa dengan yang dimaksud komunikator.
Harold D Lasswell komunikasi adalah menjawab pertanyaan berikut. Who say what, which
channel to whom, with what effect. Siapa mengatakan apa dengan menggunakan saluran apa
kepada siapa dengan pengaruh bagaimana.
5w+1H.
Dengan mengikuti formula Lasswell dapat dipahami bahwa dalam proses komunikasi massa
terdapat lima unsur yang disebut komponen atau unsur dalam proses komunikasi, yaitu:
1) Who (Siapa): Komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi
massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi maupun instansi. Segala

2
masalah yang bersangkutan dengan unsur "siapa" memerlukan analisis kontrol (control analysis)
yaitu analisis yang merupakan subdivisi dari riset lapangan
2) Says What (apa yang dikatakan): pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, informasi, opini,
pesan dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan masalah analisis pesan. In which channel
(melalui saluran apa): media komunikasi atau
3) saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komuni kasi. Dalam hal ini dapat
digunakan primary technique, second ary technique, direct communication atau indirect
communi cation (Edward Sapir dalam Dasar-dasar Retorika, Komuni kasi dan Informasi, Lathief
Rousydi, 1985: 68).
4) To Whom (kepada siapa): komunikan atau audience yang menjadi sasaran komunikasi.
Kepada siapa pernyataan tersebut di tujukan, berkaitan dengan masalah penerima pesan. Dalam
hal ini diperlukan adanya analisis khalayak (audience analysis)
5) With what effect (dengan efek apa): hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan
umum itu pada sasaran yang dituju. Berkaitan dengan efek ini diperlukan adanya analisis efek.

Frank Dance menemukan tiga dimensi penting yang mendasari definisi komunikasi. Dimensi
pertama adalah tingkat observasi atau derajat keabstrakannya. Komunikasi sebagai alat untuk
mengirim pesan, perintah, lewat telepon, kurir dan lainnya.
-Dimensi kedua menyebutkan komunikasi adalah kesengajaan (intentionally). Sebagian definisi
hanya menyebut pengiriman dan penerima pesan yang disengaja. Sebagian lainnya tidak
menuntut syarat ini.
Hal itu sejalan dengan pendapat Gerald Miller yang menyebutkan komunikasi sebagai situasi
yang memungkinkan sebuah sumber mentransmisikan suatu pesan kepada penerima yang
disadari untuk mempengaruhi prilaku penerima.
Sedangkan Alex Gode berpendapat komunikasi sebuah proses yang membuat sama bagi dua
orang atau lebih apa yang sebelumnya menjadi monopoli seseorang atau lebih.
-Dimensi ketiga adalah penilaian normatif. John B Hoben menyebutkan komunikasi haruslah
berhasil. Komunikasi merupakan proses pertukaran verbal pikiran atau gagasan. Asumsinya
adalah sebuah fikiran atau gagasan berhasil di pertukarkan.
Namun, Bernard Berelson dan Gary Steiner menyebutkan komunikasi adalah transmisi
informasi. Jadi definisi tersebut tidak mensyaratkan informasi harus diterima dan dimengerti
pihak yang dituju.
Stephen Littlejohn menyebutkan setidaknya terdapat tiga pandangan yang dapat dipertahankan.
Pertama, komunikasi harus terbatas pada pesan yang secara sengaja diarahkan kepada orang lain
dan diterima mereka. Kedua, komunikasi harus mencakup semua prilaku yang bermakna bagi

3
penerima, apakah disengaja atau tidak. Ketiga, komunikasi harus mencakup pesan yang dikirim
secara sengaja, namun sengaja itu sulit ditentukan pelaksanaannya.

 Tidak semua prilaku manusia komunikasi

Meski komunikasi merupakan prilaku manusia, namun kenyataannya tidak semua prilaku
manusia adalah komunikasi.
Apakah menyanyi, memancing, mengetik makalah, menulis merupakan bentuk komunikasi ?
Jawabannya adalah bergantung bagaimana kita mendefinisikan komunikasi itu sendiri.
Pace dan Faules menyebutkan terdapat dua bentuk umum tindakan yang dilakukan orang yang terlibat
dalam komunikasi. Yakni, penciptaan pesan dan penafsiran pesan.

Pesan disini tidaklah harus berbentuk kata kata. Namun bisa berupa petunjuk (display),
termasuk pakaian, potongan rambut, make up, jenggot dsb atau yang lazim disebut pesan non
verbal.
Apabila mengacu kepada definisi Pace dan Feules, tindakan tersebut bukanlah proses
komunikasi. Komunikasi terjadi bila ada orang lain yang mendengarkan/mengetahui hal itu.
Mengetik bukanlah proses komunikasi, namun akan menjadi proses komunikasi bila ada orang
lain yang membaca makalah tersebut.
Jadi inti dari komunikasi adalah penafsiran atas pesan tersebut baik disengaja atau tidak.

 Sejarah perkembangan ilmu komunikasi

a. perkembangan ilmu komunikasi


Jerman
Publizistik : ilmu persatau ilmu persurat kabaran dengan nama Zaitungswissenschaft pada abad
19. Surat kabar baru berkembang 270 tahun kemudian dengan terbitnya Relation, sebagai surat
kabar tercetak pertama di dunia. Diawali oleh Karl Buchrt (1847-1930) yang mengajarkan
sejarah pers, organisasi pers pada tahun 1884. Studi pers Zaitungkunde Di univ. Bazel di Swiss
dan Laipzig univ. di Jerman.
Max Weber (1930) dalam kongres sosiologi mengusulkan sosiologi pers dijadikan proyek
pengkajian sosiologi. Dalam hal ini dia telah meletakkan dasar-dasar ilmiah bagi pengkajian pers
sebagai studi akademik. 1920 Ferdinant Tonnis mengkaji sifat pendapat umum dalam
masyarakat massa. Kajian ini menaikkan gengsi surat kabar menjadi ilmu dengan lahirnya
Zaitungswissenschaft.

4
Abad 20 munculnya radio, film membuat kajian menjadi luas. 1930 Walter Hagemann
mengusulkan publizistik sebagai disiplin ilmu baru dengan cakupannya surat kabar, radio, film,
retorika dan pendapat umum. Disempurnakan oleh Dufivat sehingga Publizistik diakui sebagai
salah satu disiplin ilmu dalam ilmu sosial. Objek kajiannya tidak lagi surat kabar, tapi sudah
offentiche oussage atau pernyataan umum.
Amerika
Dikenal dengan ilmu komunikasi massa : jurnalistik dan mulai dikenal sejak tahu 1700. 1870
Robert Leo merintis mengajarkan pengetahuan jurnalistik di Washington College, namun
demikian buku tentang surat kabar telah terbit di AS. 1810 lahirlah karya ilmiah dari Isaiah
Thomas yang berjudul History of Printing in America.
Setelah PD II : semakin berkembang karena banyak pakar dari sosiologi, politik dan psikologi
melakukan pengkajian berbagai aspek dari surat kabar, radio, tv dan film. Jurnalistik tidak lagi
mampu menampung berbagai pengkajian, sehingga perlu nama yang sesuai yaitu ilmu
komunikasi massa. Objek kajiannya tidak saja mengenai surat kabar tapi juga radio, film, tv.
Media ini disebut sebagai media massa.
Tokoh-tokohnya: 1. Carl I Hovland 2. Paul Lazarsfeld 3. Ithiel De Sola Pool 4. Harold D.
Lasswell
Dasar ilmiah ilmu ini semakin kokoh dan metodologinya semakin disempurnakan.
Perkembangan kearah lahirnya ilmu komunikasi dimulai dari tahun 1950an yaitu setelah PD II
selesai
 banyak bermunculan negara-negara yang baru merdeka.
Ilmu komunikasi massa mengembangkan studi mengenai pembangunan dengan tujuan untuk
membantu negara-negara baru dalam melakukan pembangunan dan perubahan berencana dalam
bidang ekonomi, politik dan sosial  memunculkan studi tentang ekonomi pembangunan,
soiologi pembangunan, komunikasi pembangunan Akibatnya komunikasi massa tidak mampu
untuk menampung kegiatan  perlu diperluas menjadi Ilmu Komunikasi Kajiannya tidak saja
media massa tapi mencakup komunikasi social.

 Pengertian Komunikasi
Komunikasi: Communicatio:Communis: sama, sama makna, sama maksud, sama arti
Missal : pengumuman, penerangan ,penjelasan, instuksi, ajakan, bujukan dsb.

 Definisi
Bernard Barelson dan Garry A. Stainer- komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan,emosi,
ketrampilan dsb.dengan mengunakan lambing-lambang, kata-kata, gambar, bilangan, grafik dll.
Kegiatan proses penyampaianlah yang biasanya dinamakan komunikasi

5
 Gerall A. Miller  pada pokoknya komunikasi mengandung situasi keperilakuan sebagai minat sentral
dimana seseorang sebagai sumber menyampaikan suatu pesan kepada seseorang atau sejumlah
penerima yang secara sadar bertujuan mempengaruhi perilakunya

 Carl I. Hovland  Komunikasi adalah proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan


perangsang (biasanya lambang-lambang bahasa) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)

Dengan demikian hakikat dari komunikasi adalah UNDERSTANDING atau MEMAHI dengan kata lain
Communis.

 Karakteristik Komunikasi
1. Komunikasi adalah suatu proses artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa
yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai
suatu proses konukikasi tidak statis tapi dinamis, dalam arti akan selalu memahami perubahan dan
berlansung terus menerus.

2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.maksudnya bahwa komunikasi yang
dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya sementara tujuan menunjuk pada hasil atau
akibat yang ingin dicapai.

3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat.

4. Komunikasi bersifat simbolis

5. Komunikasi bersifat transaksional

6. Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang

 Proses Komunikasi
Proses komunikasi yang terjadi secara linier sedikitnya melibatkan empat elemen atau komponen
sebagai berikut:

1. Sumber/komunikator, yakni seseorang atau sekelompok orang atau suatu organisasi yang mengambil
insiatif menyampaikan pesan

2. Pesan, berupa lambang atau tanda seperti kata-kata atau tertulis atau secara lisan, gambar, angka

3. Saluran, yakni sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian/pengiriman pesan (misalnya telepon,
radio, tv, surat kabar, majalah dan sebagainya)

4. Penerima/komunikan, yakni seseorang atau sekelompok orang atau organisasi yang menjadi sasaran
penerima pesan.

Disamping keempat elemen diatas, ada tiga elemen atau lainnya yang juga penting dalam proses
komunikasi, yakni:

A. Akibat/dampak/hasil yang terjadi pada pihak penerima/ komunikan.

6
B. Umpan-balik/feedback, yakni tanggapan balik dari pihak penerima/ komunikan atas pesan yang
diterimanya.

C. Noise (gangguan), yakni faktor-faktor psikis maupun psikologis yang dapat mengganggu atau
menghambat kelancaran proses komunikasi

reference

Prof. Drs. Onong U. Effendy, MA : Ilmu Komunikasi, Teori Dan Praktek.

 Drs. H. Anwar Arifin : Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas

 Deddy Mulyana, MA, PhD.: Ilmu Komunikasi , Suatu Pengantar

 DR. Phil. Astrid S. Susanto : Komunikasi Dalam Teori dan Praktek

 Hafied Cangara : Pengantar Ilmu Komunikasi

 Dra. Djoenaesih S. Sunarjo, S.U : Pengantar Ilmu Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai