Anda di halaman 1dari 9

Aspek Dalam Mencapai Komunikasi Efektif

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah ilmu komunikasi

Dosen Pengampu :

Disusun oleh : Dr. Musta'in, S. Pd, M.Si

Amelia (214110102207)
1 KPI E

PROGRAM STUDI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2021

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Jurnalistik merupakan suatu kegiatan mengumpulkan, menulis , menyunting


dan menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah, dan media massa
lainnya seperti radio dan televisi. Dalam perkembangan jurnalistik dewasa ini
dipengaruhi oleh teknologi yang semakin maju dan canggih. Kenyataan semakin pesat
perkembangan teknologi terkadang memberikan beberapa efek yakni, sering
ditemukan bahwa tidak sedikit surat kabar atau pun produk jurnalistik yang kurang
mempedulikan cara penulisan yang menurut dengan kaidah penulisan yang
seharusnya seperti penggunaan bahasa dalam jurnalistik. Hal ini menjadi suatu hal
yang tidak baik terhadap pengetahuan generasi muda tentang cara penulisan yang
tepat.

Bahasa adalah ungkapan yang di dalamnya terdapat tujuan untuk


menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Dimana sesuatu tujuan tersebut dapat
dipahami oleh pembicara dan dimengerti bagi yang mendengar atau pun lawan
bicaranya dengan melalui bahasa tertentu yang diungkapkan. Fungsi bahasa adalah
sebagai alat komunikasi yang dimanfaatkan oleh setiap manusia dalam kehidupan,
seperti menjalankan aktivitas.

Bahasa yang dipergunakan oleh seorang jurnalis dinamakan bahasa pers


bahasa jurnalistik. Bahasa pers adalah salah satu ragam bahasa ysng memiliki sifat
khas seperti singkat, padat, sederhana, lancar, lugas, jelas, dan menarik.

Berdasarakan pemaparan tersebut di atas, maka makalah ini akan membahas


tentang jenis dan kaidah dalam penulisan jurnalistik.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Artikel
Artikel merupakan suatu jenis jurnalistik dalam bentuk opini yang membahas
mengenai suatu masalah yang bersifat aktual atau kontroversial. Penulisan artikel
bertujuan untuk memengaruhi, menyampaikan gagasan serta fakta guna meyakinkan,
mendidik atau menghibur para pembacanya. Artikel dapat dijumpai di media massa
seperti surat kabar, tabloid dan majalah.
1) Artikel memiliki beberapa ciri-ciri yaitu sebagai berikut.
1) Ditulis dengan atas nama (by line story)
2) Mengandung gagasan yang bersifat aktual atau kontroversial
3) Gagasan yang ditulis harus mengenai kepentingan sebagian besar pembaca
4) Ditulis secara referensial
5) Disajikan dengan menggunakan bahasa yang hidup, popular dan komunikatif
6) Singkat dan tuntas
7) Orisinal

2. Jenis artikel

1) Artikel Praktis
Artikel yang di dalamnya berisi petunjuk bagaimana cara melakukan atau
membuat sesuatu ( how to do), misalnya cara menggunakan alat elektronik, cara
merawat tanam bonsai dan cara membuat kue tart.
2) Artikel Ringan
Artikel yang bersifat ringan dan rata-rata diterbitkan pada rubrik wanita, remaja,
keluarga dan anak-anak. Artikel ini menggunakan tema pembahsan yang ringan
sehingga mudah dipahami tanpa melakukan persiapan tertentu.
3) Artikel Halaman Opini
Artikel yang berisi opini bisanya ditemukan pada halaman khusus opini bersama
tulisan opini lain, seperti tajuk rencana, karikatur, kolom, pojok dan surat
pembaca. Artikel ini membahas masalah yang serius dengan menggunakan
analisis akademik. Artikel ini bersifat relatif berat dan ditulis oleh seseorang yang
memiliki pendidikan, pengalaman, dan pengetahuan yang memadai.

3) Artikel Analisis Ahli


Artikel yang dibuat oleh seorang ahli atau pakar pada suatu bidang dengan
pembahasan yang berdasarkan isu-isu tertentu. Dalam pembahsan, topik yang
diambil seperti ekonomi, hukum, politik, industri, pendidikan, sosial,agama dan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Contohnya yaitu dia seorang ekonom lalu
menulis mengenai ekonomi.

B. Opini / Editorial / Tajuk Rencana


Opini dapat didefinisikan sebagai pandangan seseorang mengenai suatu
masalah. Bukan hanya pendapat biasa, tetapi pendapat ilmiah yaitu pendapat yang
bisa dipertanggung jawabkan dengan bukti ilmiah. Sehingga dibutuhkan riset sebagai
penguat opini.
Opini merupakan suatu tulisan yang berisi pendapat atau sikap resmi dimana
suatu media merupakan institusi penerbitan yang memberikan pendapat tentang suatu
hal aktual, fenomenal dan kontroversial yang berkembang dalam masyarakat. Opini
yang ditulis mencerminkan pendapat dan sikap redaksi dan juga media yang
bersangkutan. Tujuan penulisan editorial atau tajuk rencana adalah untuk
memengaruhi , memberitahukan dan mendidik para pembaca. Adapun
karakteristiknya adalah sebagai berikut.
1) Ditulis secara berkala dan kursial sesuai dengan jenis terbitan medianya sendiri
( harian, mingguan, dua mingguan atau bulanan).
2) Isinya adalah sikap terhadap perkembangan masyarakat, baik aspek soisal, politik,
ekonomi, budaya, hukum, pemerintahan atau olahraga bahkan hiburan sesuai jenis
liputannya.
3) Memiliki konsistensi terhadap pembacanya.
4) Memiliki kebijakan media yang bersangkutan.

C. Kolom Esai
Esai merupakan sebuah karangan prosa yang isinya membahas suatu topik
permaslahan secara sekilas dari sudut pandang sang penulis. Adapun karkeristik esai
adalah sebagai berikut.
1) Pembahsan masalah tidak sampai penyelesaian.
2) Objek pembahsan mengangkat topik yang aktual .
3) Penulisan esai dalam penggunaan bahasa bersifat khas dan tidak harus selalu
sesuai dengan kaidah penulisan tata bahasa baku, karena sesuai dengan gaya
penulisnya.
4) Pembahsan topik berdasarkan pendapat penulis sehingga harus disertai bukti
yang mendukung.
5) Disertai ilustrasi yang mendukung.
Esai berdasarkan bentuknya yaitu:
1) Esai Formal
Esai formal adalah sebuah tulisan yang disusun dengan aturan penulisan yang
konvensional, sistematis dan lengkap.
2) Esai Informal
Esai yang ditulis secara inkonvensional, dimana penulis tidak mengutamakan
keruntutan dan kelengkapan tetapi lebih menonjolkan ekspresi pengungkapan suatu
peristiwa.
Esai berdasarkan pada tujuannya yaitu ;
1) Esai Kritik,
Esai yang mengutamakan penyampaian saran dan perbaikan terhadap pihak
yang berhubungan dengan topik permasalahan yang dibahas.
2) Esai Cerita
Esai yang dalam pembhasannya menggambarkan peristiwa secara kronologis
sesuai waktu.
3) Esai Argumentatif
Esai yang dalam pembahasannya mengutamakan penyajian pendapat penulis
disertai alasan yang logis dan kuat.

D. Bahasa Dalam Jurnalistik

Bahasa dalam jurnalistik disebut dengan bahasa jurnalistik atau bahasa pers.
Bahasa jurnalistik dapat didefinisikan sebaga bahasa yang dipergunakan oleh jurnalis
dalam menulis karya- karya jurnalistik di media massa.

Bahasa jurnalistik adalah sebagai bahasa yang tunduk kepada kaidah dan
unsur-unsur pokok yang terdapat dan melekat dalam definisi jurnalistik. Susunan
kalimat jurnalistik yang baik akan menggunakan kata kata yang pas untuk
menggambarkan suasana serta isi pesannya. Dewabrata (2004:23)

Secara spesifik bahasa jurnalistik dapat dibedakan menurut bentuknya, yaitu


bahasa jurnalistik surat kabar, bahasa jurnalistik tabloid, bahasa jurnalistik majalah,
bahasa jurnalistik radio siaran, bahasa jurnalistik televisi dan bahasa jurnalistik media
online. Berikut adalah kaidah penulisan dalam jurnalistik.

1) Komunikatif
Bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit, harus terus langsung pada pokok
permasalahannya (straight to the point). Bahasa yang pergunakan dalam
artikel, surat kabar dan lainnya bentuknya lugas, sederhana, tepat diksinya,
dan menarik sifatnya. Dengan menggunakan bahasa jurnalistik yang tepat,
maka akan menjadi bahasa yang komunikatif, bahasa yang tidak mudah
menimbulkan salah paham, bahasa yang tidak mudah menimbulkan tafsir
ganda, dan bahasa yang akan dicintai atau digemari massa.

2) Spesifik.

Bahasa jurnalistik harus disusun dengan kalimat yang singkat dan pendek.
Bentuk kebahasaan yang sederhana, mudah diketahui oleh orang kebanyakan,
dan dimengerti oleh orang awam. Jadi, kata-kata yang ada harus spesifik
sifatnya dan denotatif maknanya, sehingga tidak dimungkinkan terjadi tafsir
makna yang ganda.

3) Hemat Kata
Bahasa jurnalistik memegang teguh prinsip ekonomi bahasa atau ekonomi
kata (economy of words). Bentuk kebahasaan yang digunakan dalam bahasa
jurnalistik sedapat mungkin berciri minim karakter kata atau sedikit jumlah
hurufnya. Preferensi jurnalis harus mengarah pada bentuk-bentuk kata
bersinonim yang lebih sederhana dan singkat bentuknya, serta lebih sedikit
jumlah huruf atau karakternya, bukan pada bentuk-bentuk yang lebih panjang.
4) Jelas Makna
Dalam penggunaan bahasa jurnalistik, gunakan kata-kata yang bermakna
denotative ( kata-kata yang mengandung makna sebenarnya ), bukan kata-kata
yang bermakna konotatif ( kata-kata yang maknanya tidak langsung, kata-kata
yang bermakna kiasan).

5) Tidak mubazir dan tidak klise.


Bahasa jurnalistik yang digunakan menunjuk pada kata yang sebenarnya
dapat dihilangkan dari kalimat yang menjadi wadahnya, dan peniadaan kata-
tersebut tidak mengubah arti atau maknanya. Kata klise atau stereotype ialah
kata-kata yang memenatkan, melelahkan, membosankan, terus hanya begitu-
begitu saja, tidak ada inovasi, tidak ada variasi, hanya mengulang-ulang
keterlanjuran. Kata-kata yang demikian, lazim disebut dengan tiring words.
Bahasa jurnalistik harus menghindari itu semua, untuk kejelasan, kelugasan,
dan ketajaman penyampaian ide atau gagasan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Artikel, opini, tajuk rencana, editorial dan kolom esai merupakan produk dari
jurnalistik yang memiliki karakteristik dan tujuan tertentu.
2. Dalam penulisan jurnalistik harus memperhatikan penggunaan kaidah bahasa
yaitu :
a. Komunikatif, artinya bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit, bentuknya
lugas, sederhana, tepat diksi dan menarik.
b. Spesifik, artinya bahasa yang digunakan mudah dipahami dan dimengerti oleh
kebanyakan orang termasuk juga orang awam.
c. Menggunakan kata secukupnya dan jelas dalam makna.
d. Tidak mubazir dan klise, artinya bahasa yang digunakan menunjukan kata
yang sebenarnya atau frasa yang sebenarnya dapat dihilangkan dari kalimat
yang menjadi wadahnya, dan peniadaan kata-kata tersebut tidak mengubah
arti ataupun maknanya.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, 2010. Bahasa Jurnalstik., Jakarta: Rineka Cipta

Saragih, S. Saha Tua. Pengantar Penulisan Artikel. Diktat Kuliah. Jatinangor: Fikom Unpad.

Sumadiria, A. S (2004). Menulis Artikel dan Tajuk Rencana, (Panduan Praktis Penulis
Jurnalis Profesional)

Sumadiri, Karya AS Haris, and I. Rangkuman. “Apresiasi Menulis Artikel dan Tajuk
Rencana, Panduan Praktis Penulisan dan Jurnalis Profesional.”

Anda mungkin juga menyukai