Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, INSENTIF DAN

MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA DALAM


PANDANGAN ISLAM
Rencana proposal Tesis

PROPOSAL
OLEH:
HILMAN ZULFAHMI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kemampuan sumberdaya manusia dan kewalitas yang dimiliki


suatu organisasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan organisasi
dalam mencapai tujuannya.
Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat besar
dalam suatu organisasi. Karena Suatu kebijakan dapat tercipta dan
dijalankan dengan baik, dengan adaya sumberdaya manusia yang baik
dan memadai.
Salah satu cara meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)
melalui jalur jenjang pendidikan formal. Islam menaruh perhatian dalam
masalah pendidikan dan sumber daya manusia, agar kehidupan manusia
menjadi lebih sejahtera dan bermatabat. Pada dasarnya manusisa lahir ke
dunia sudah di berikan modal berupa akal, indra, hati dan sebagainya.
Namun pada awal kelahiran manusia di lahirkan tanpa mengetahui apa
apa. Hal ini sudah di jelaskan allah dalam surah an-nahl/16:78
َ ٰ ‫ون أُ َّم ٰهَتِ ُكمۡ اَل ت َۡعلَ ُمونَ َش ٗۡ‍ٔيا َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱلسَّمۡ َع َوٱأۡل َ ۡب‬
َ‫ص َر َوٱأۡل َ ِۡٔٔ‍ف?> َدةَ لَ َعلَّ ُكمۡ ت َۡش ُكرُون‬ ِ ُ‫َوٱهَّلل ُ أَ ۡخ َر َج ُكم ِّم ۢن بُط‬
78. dan Allah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui suatu apapun,
dan ia memberimu pendengaran, penglihatan, hati nurani agar kamu ber syukur.

Apa yang di tangkap oleh indra dan hati nurani di maknai sebagai
hasil belajar yang di dapat manusia dalam kehidupannya. 1
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri
atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling
melengkapi, jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.2
1
Tafsir Alquran tematik/lajnah pentashihan mushaf alquran/cetakan pertama2014/ jili8/hal4
2
Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan nasional
Namun yang terjadi di Indonesia tingkat pendidikan yang di
tamatkan masih sangat rendah..Dalam kurun waktu 2014 hingga 2018,
seperempat tenaga kerja Indonesia lulusan SD. Pada 2014, terdapat
28,75 persen tenaga kerja lulusan SD. Angka tersebut terus menurun,
walau terus turun namun presentasenya masih sangat tinggi, hingga
mencapai 25,21 persen pada 2018.
Penyumbang terbanyak berikutnya adalah SMP. Banyaknya
pekerja lulusan sekolah menengah pertama berkisar antara 17-18 persen
setiap tahunnya, bila ditotal komposisi antara lulusan SD dan SMP
mencapai 43 persen hampir setengan dari komposisi tenanga kerja
Indonesia .
Meski demikian, gabungan kelompok lulusan SMA dan sederajat
(SMK) juga termasuk mayoritas karena menguasai lebih dari seperempat
pangsa tenaga kerja. Pada 2014, gabungan SMA dan SMK menguasai
25,39 persen tenaga kerja. Dengan adanya tren peningkatan pada
kelompok SMA maupun SMK, porsi gabungan kelompok tersebut juga
ikut menanjak. Terhitung pada 2018, gabungan lulusan SMA dan SMK
menguasai 29,04 persen pangsa pekerja Indonesia.
Disini lulusan dari universitas masih sangat rendah terlihat bahwa
hanya ada sebanyak 7,21 persen Pada 2014 dan, pada tahun 2015
sebanyak 8,32 persen padatahun 2016 sebanyak 9,36 persen pada tahun
2017 masih sama yaitu sebanyak 9,36 persen dan pada tahun 2018
9,40persen.3 Tidak mengalami pertumbuhan presentase selama 1 tahun
terjadi di tahun 2016 dan 2017.
Padahal modal utama dalam sebuah pembangunan nasional adalah
sumber daya manusianya, maka dari itu perlunya peningkatan
sumberdaya manusia harus selalu ditingkatkan agar memberikan daya
saing yang tinggi untuk mendukung pertumbuhan bangsa Indonesia.
Salah satu upaya dalam peningkatan SDM tersebut adalah melalui
3
43% Tenaga Kerja Lulusan SD & SMP, Apa Indonesia Siap Industri 4.0?/ https://tirto.id/43-tenaga-kerja-lulusan-sd-smp-apa-
indonesia-siap-industri-40-djZj
pendidikan. Pendidikan yang baik dapat menjadi pegangan bangsa
Indonesia dalam menghadapi persaingan dunia yang semakin penuh
tantangan dengan perubahan yang semakin dinamis.
Hal ini relevan dengan apa yang tercantum dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan yang menyatakan
bahwa fungsi pendidikan nasional untuk mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa. 4 Yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan
formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi, jenjang
pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi.5 Pendidikan formal memberi latihan yang
diperlukan kepada orang-orang untuk mendapat pekerjaan yang
berketerampilan lebih tinggi.
Pendidikan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, tinggi
rendahnya tingkat pendidikan seseorang karyawan maka akan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Agar kinerja karyawan baik
maka diperlukan tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan yang
memadai yang sesuai dengan bidang pekerjaan.6
Pendidikan juga mencerminkan tingkat kepandaian atau
pencapaian pendidikan formal dari penduduk karena semakin tingginya
tamatan pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan
kerja atau produktivitas seseorang dalam bekerja. Peningkatan kualitas
sumber daya manusia melalui tamatan pendidikan diharapkan dapat
mengurangi jumlah pengangguran, dengan asumsi tersedianya lapangan
pekerjaan formal.

4
Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan nasional/ Bab II pasal 3
5
Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan nasional/ BAB VI JALUR, JENJANG, DAN JENIS PENDIDIKAN
Bagian Kesatu Umum Pasal 13
6
PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN MOTIVASI/ MUHAMMAD ZIDNY ROHMAT/2015
Pada umumnya untuk bekerja di bidang formal membutuhkan
orang-orang atau tenaga kerja berkualitas, profesional dan sehat agar
mampu melaksanakan tugas-tugas secara efetif dan efisien. Selain
tingkat pendidikan intensif yang diberikan juga berpengaruh terhadap
perstasi kerja karyawan.
Oleh karena itu, dalam rangka mempercepat proses peningkatan
prestasi kerja , maka diperlukan sumberdaya manusia yang tepat dan
benar-benar professional.
Dalam rangka meningkatkan performa dan prestasi kerja karyawan
tidak hanya terpacu pada jenjang pendidikan saja namun juga intensif
yang di berikan kepada para karyawan.
Kita sebagai manusia mempunyai alasan yang sama dalam bekerja
yaitu sebagi cara untuk memenuhi kebutuhan untuk hidup. Jika
kebutuhan tidak terpenuhi akibatnya mempengerui dalam bekerja yang
dikerjakan. Akhirnya terbagi menjadi dua antara memuaskan kebutuhan
dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.
Sebagai penyemangat atau factor prndorong prestasi kerja, intensif
bertujuan agar karyawan dapat melampaui suatu tingkatan prestasi kerja
yang sudah di tentukan.
Ada pun pengertian insentif menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara,
sebagai berikut:
Insentif kerja adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang di
berikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada karyawan agar mereka
bekerja dengan motivasi yang tinggi dan prestasi dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi atau dengan kata lain, insentif kerja merupakan
pemberian uang diluar gaji yang dilakukan oleh pihak pemimpin
organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi
karyawan kepada organisasi.7

7
AA. Anwar Prabu Mangkunegara. Evaluasi kinerja sumber daya menusia. (Bandung : PT. Rosda Karya. 2011). h.89.
Menurut Gary Dessler tipe insentif dibagi 2 yaitu:
1)Spot bonus (Bonus di tempat)
Sebuah insentif spontan yang dihadiahkan kepada individu untuk
prestasi yang belum diukur oleh standar. Program yang termasuk Spot
Bonus: Program insentif individual Memberikan pemasukan lebih dan
diatas gaji pokok kepada karyawan individual yang memenuhi suatu
standar kinerja individu.
2) Upah Variabel
Merupakan suatu rencana apa saja yang mengikat upah pada
produktivitas atau pada beberapa ukuran lain dari laba perusahaan.
Program yang termasuk variabel yitu:
• Program inscntif kelompok adalah seperti rcncana insentif
individual namun memberi upah lebih dan diatas gaji pokok kepada
semua anggota tim secara kolektif mencapai satu standar yang khusus
untuk kinerja, produktivitas, atau perilaku sehubungan dengan kerja
lainnya.
• Rencana pembagian laba Merupakan program insentif di seluruh
organisasi yang memberikan satu pada karyawan satu bagian dari laba
organisasi dalam satu periode khusus.
• Program pembagian perolehan Rencana upah diseluruh
organisasi yang dirancang untuk memberikan imbalan pada karyawan
atas perbaikan dalam produktivitas organisasi.8
Apabila insentif diberikan dengan baik maka dapat mendorong
semangat kerja dan berpengaruh pada semangat kerja. Apabila karyawan
puas dengan hasil kerja mereka yang dihargai dengaa imbalan setimpal,
8
KAJIAN TEORITIS ANALISA HUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Tiolina Evi
Dosen Tetap ABFI Institute Perbanas Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi Jakarta 12940 Email :
te_evi_p@yahoo.com / Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) ISSN: 1979-2328 UPN ”Veteran”
Yogyakarta, 23 Mei 2009/ hal e66 /
https://www.researchgate.net/publication/228754680_KAJIAN_TEORITIS_ANALISA_HUBUNGAN_PEMBERIAN_INS
ENTIF_DENGAN_SEMANGAT_KERJA_KARYAWAN
sesuai dengan kerja mereka. Karyawan akan berusaha untuk
meningkatkan semangat kerja dalam rangka meningkatkan hasil kerja
untuk melampaui standar yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk
mendapatkan bonus yang akan diberikan perusahaan. Semangat kerja
karyawan apabila mereka menerima bonus yang memuaskan mereka
dalam kebutuhan hidup mereka akan semakin meningkat. Pada akhirnya
target atau tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan akan tercapai.
Dari uraian di atas, maka dalam penelitian ini peneliti tergugah untuk
menguji pengaruh jenjang pendidikan dan intensif terhadap kinerja
kinerja dengan judul “PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN
INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA DI XXXX
semarang”.Penulis berharap penelitian ini mampu memberikan
kontribusi yang nyata kepada pendidikan khususnya di MI Sekecamatan
Guntur Kabupaten Demak sehingga dengan adaya penelitian ini menjadi
sarana introspeksi diri sekaligus menambah pengetahuan wawasan
nantinya bagi para guru yang membacanya.

B. Identifikasi Masalah

Untuk meningkatakan prestasi kerja karyawan, penigkatan


sumberdaya manusia sangat di butuhkan. Salah satu cara peningkatan
prestasi kerja adalah melalui pendidikan. Pendidikan yang di maksud
adalah jenjang penddikan terakhir yang telah di tempuh oleh karyawan.
Serta adanya pemberian intensif yang sesuai akan meningkatkan
motivasi, yang berfungsu sebagai pendorong untuk menjalankan tugas
dan kewajiaban mereka dan akhirnya berpengaruh pada peningkatan
prestasi kerja.
Memperhatikan latar belakang masalah sebagaimana diuraikan di
atas, dapat dikemukakan tentang identifikasi masalah sebagai berikut.
1. Apakah jenjang pendidikan yang berbeda berhubungan dengan
Prestasi Kerja?
2. Apakah intensif yang diberikan berpengaruh terhadap prestasi
kerja ?
3. Adakah pengaruh secara bersamaan, jenjang pendidikan dan
pemberian intensif dengan prestasi kerja?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat adanya berbagai macam keterbatasan yang ada pada
peneliti, Permasalahan dalam penelitian ini terbatas pada pengujian
terhadap PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN INSENTIF
TERHADAP PRESTASI KERJA.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diuraikan dalam
pendahuluan, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
yakni, “PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN INSENTIF
TERHADAP PRESTASI KERJA” adalah sebagai berikut:
1. Apakah jenjang pendidikan yang berbeda berhubungan dengan
Prestasi Kerja?
2. Apakah intensif yang diberikan berpengaruh terhadap prestasi
kerja ?
3. Adakah pengaruh yang saling berkaitan antara, jenjang
pendidikan dan pemberian intensif dengan prestasi kerja?
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah jenjang pendidikan berhubungan dengan
prestasi kerja karyawan ?
2. Untuk mengetahui apakah intensif yang diberikan berpengaruh
terhadap prestasi kerja karyawan?
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungannya jenjang pendidikan
dan pemberian intensif secara bersama-sama dengan peningkatan
prestasi kerja?

E. Signifikansi penelitian
Adapun signifikansi penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat di antaranya:

1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan


pemikiran terhadap dunia ekonomi khususnya tentang
peningkatan sumberdaya manusia, sehingga dapat dijadikan
bahan masukan bagi instansi dan lembaga yang
membutuhkan dalam rangka untuk meningkatkan
produktifitas dan prestasi kerja.
2. Mampu memberiakan kontribusi dan sumbangsih pemikiran
tentang pengaruh Jenjang pendidikan dan intensif yang di
berikan. Penelitian ini akan mampu merubah paradigma
berpikir instansi dan lembaga yang mengesampingkan
jenjang pendidikan yang menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan agar dapat meningkatkan prestasi
kerja.
3. Penelitian ini berusaha sebagai integrasi antara ide dengan
realita kinerja dengan mempertimbangkan jenjang
pendidikan yang bermanfaat bagi instansi dan lembaga yang
mempekerjakan karyawan.
F. Sistematika Penulisan Penulisan
Tesis ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut :
Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi tentang
latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan maslah,
perumusan maslah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab dua kerangka teori dan hipotesis meliputi kerangka teori,
kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berfikir, dan
pengajuan hipotesis.
Bab tiga dikemukakan metode penelitian yang terdiri dari
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel dan
instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data, dan analisis
data.
Bab empat memaparkan esensi hasil analisis data, hasil
penelitian dan pembahasan, berisi deskripsi dan hasil penelitian, uji
persyaratan analisis, uji hepotesis, pembahasan hasil penelitian,
keterbatasan penelitian.
Bab lima menampilkan kongklusi penelitian, penutup yang
berisi tentang kesimpulan dan saran-saran. Di akhir tesis ini
penulis sertakan daftar pustaka, lampiran-lampiran, data kuantitatif
dan curriculum vieta atau biografi penulis.
Di akhir tesis ini penulis sertakan daftar pustaka, lampiran-
lampiran, data kuantitatif dan curriculum vieta atau biografi
penulis

Anda mungkin juga menyukai