Anda di halaman 1dari 15

Tugas metode prnrlitian

Hilman zulfahmi (2105028001)

Tugas 01
Motivasi kerja islam tidak berpengaruh terhadap kinerja

Data di peroleh dari jurnal yang berjudul” MENGETAHUI PENGARUH KINERJA ISLAM
TERHADAP MOTIVASI ISLAM, KOMITMEN ISLAM, DAN PELATIHAN ISLAM PADA
KARYAWAN PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA DI JAKARTA” di susun oleh Yoga
Dwi Anugrahadi, Airlangga Ari Prasetyo

Tugas 02

no Penulis judul Variable indipenden Variable Variable dependen Agency Alat analisis Hasil penelitian
(x,z) moderasi / (y) teori (jika (regresi/sem)
mediasi ada)

1 DEFI LIA PENGARUH (x) pendidikan (z1) kinerja regresi Berdasarkan hasil
SAFITR PENDIDIKAN pelatihan (z2) penelitian diperoleh
TERHADAP pengalaman kerja kesimpulan: (1)
KINERJA Pendidikan(x)
KARYAWAN PT berpengaruh positif
SURABAYA dan signifikan
INDUSTRIAL terhadap kinerja
ESTATE karyawan PT Surabaya
RUNGKUT Industrial Estate
DENGAN Rungkut. (2)
MELALUI Pendidikan
PELATIHAN DAN berpengaruh positif
PENGALAMAN dan signifikan
KERJA SEBAGAI terhadap kinerja(y)
VARIABEL karyawan dengan
INTERVENING melalui pelatihan tidak
sebagai variabel
intervening. (3)
Pendidikan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan dengan
melalui pengalaman
kerja sebagai variabel
intervening

2 Rizalil arfan PENGARUH Pendidikan (x1) Kinerja guru(y) Regresi linier Hasil penelitian secara
PENDIDIKAN, pelatiahan (x2) berganda deskriptif
PELATIHAN DAN motivasi kerja (x3) menunjukkan bahwa
MOTIVASI KERJA variabel kinerja guru
GURU TERHADAP (Y) dalam kategori
KINERJA GURU baik dengan rata-rata
EKONOMI sebesar 74,32%,
AKUNTANSI SMA variabel
NEGERI DAN pendidikan(X1) dalam
SWASTA SE- kategori sangat baik
KABUPATEN dengan rata-rata
KENDAL sebesar 85,9%,
variabel pelatihan(X2)
dalam kategori kurang
baik dengan rata-rata
sebesar 53,33%.
variabel motivasi kerja
guru(X3) dalam
kategori tinggi dengan
rata-rata sebesar
719%,. Sedangkan
berdasarkan statistik
menunjukkan bahwa
pendidikan(X1),
pelatihan(X2) dan
motivasi kerja
guru(X3) memberikan
kontribusi sebesar
88,9% terhadap kinerja
guru
ekonomi/akuntansi
SMA se-Kabupaten
Kendal. Dan
kontribusi parsial dari
pendidikan sebesar
11,97%, pelatihan
sebesar 13,39%,
motivasi kerja guru
23,32%.
3 M. Agus PENGARUH TINGKAT PRODUKTIFITAS Pengujin Hasil penelitian ini
Hermawan TINGKAT PENDIDIKAN (X1) KERJA (Y) Regresi Linier adalah: tingkat
PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN Berganda pendidikan tingkat
PENGALAMAN KERJA (X2) pendidikan (X1)
KERJA TERHADAP berpengaruh signifikan
PRODUKTIVITAS terhadap produktivitas
KERJA DALAM kerja karyawan(Y).
PERSPEKTIF Hal tersebut dapat
EKONOMI ISLAM ( dilihat dari pengujian
Studi Pada Karyawan dua sisi dengan hasil
PT. Indokom perhitungan sebesar
Samudra Persada) 2,077 > 1,670 dengan
nilai signifikasi 0,042
< 0,05, pengalaman
kerja(X2)
berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas
kerja karyawan. Hal
tersebut dapat dilihat
dari sebesar 2,675 >
1,670 dengan nilai
signifikasi 0,009 <
0,05, dalam penelitian
ini menurut pandangan
ekonomi Islam PT.
Indokom Samudra
Persada telah sesuai
dengan konsep
ekonomi islam. Hal ini
terlihat sebagian besar
karyawan memiliki
tingkat pendidikan dan
pengalaman kerja yang
cukup baik demi
keberlangsungan hidup
perusahaan dan
terciptanya karyawan
yang produktif.
sebaimana yang
dijelaskan dalam surat
Al-An‟am ayat 132,
H.R. At-Thabrani
dalam kitab Al-
Ausath, dan H.R.
Thabrani dalam Al-
Kabir, juga oleh Al-
Baihaqi.

4 Indra Marjaya Pengaruh KEPEMIMPINAN KINERJA (Y) Berdasarkan hasil


dan Fajar Kepemimpinan, (X1) MOTIVASI penelitian maka
Pasaribu Motivasi, Dan (X2) PELATIHAN diperoleh nilai thitung
Pelatihan Terhadap (X3) untuk variabel
Kinerja Pegawai kepemimpinan sebesar
(PDAM Tirta Deli) -0,547 yang dimana
lebih kecil dari pada
ttabel (2,011) atau nilai
sig 0,587 lebih besar
dari nilai signifikan
0,05. Berdasarkan
hasil tersebut maka H0
diterima untuk variabel
kepemimpinan, dengan
demikian secara
parsial variabel
kepemimpinan
berpengaruh negatif
tidak signifikan
terhadap kinerja
pegawai Berdasarkan
hasil penelitian maka
diperoleh nilai thitung
untuk variabel
motivasi sebesar 0,400
yang dimana lebih
kecil dari ttabel
(2,011) atau nilai sig
0,691 lebih besar dari
nilai signifikan 0,05.
Berdasarkan hasil yang
telah diperoleh maka
H0 diterima untuk
variabel
motivasiBerdasarkan
hasil penelitian maka
diperoleh nilai thitung
untuk variabel
motivasi sebesar 4,671
yang dimana lebih
besar dari ttabel
(2,011) atau nilai sig
0,000 lebih kecil dari
nilai signifikan 0,05.
Berdasarkan hasil yang
telah diperoleh maka
H0 ditolak untuk
variabel pelatihan,
dengan demikian
secara parsial variabel
pelatihan berpengaruh
positif signifikan
terhadap kinerja
pegawai PDAM Tirta
Deli Kabupaten Deli
Serdang..

5 Yoga dwi MENGETAHUI NOTIVASI KINERJA ISLAM Regresi linier Hasil penelitian
anugrahadi PENGARUH ISLAM(X1) (Y) berganda menunjukkan bahwa
Dan ari KINERJA ISLAM KOMITMEN tidak berpengaruh
prasetyo TERHADAP ISLAM (X2) signifikan antara
(Departemen MOTIVASI ISLAM, PELATIHAN variabel motivasi
Ekonomi KOMITMEN ISLAM (X3) Islam terhadap kinerja
Syariah – ISLAM, DAN Islam. Hal ini
Fakultas PELATIHAN dibuktikan dengan
Ekonomi dan ISLAM PADA hasil penelitian nilai
Bisnis – KARYAWAN PT. signifikansi sebesar
Universitas ASURANSI 0,965 lebih besar dari
Airlangga) TAKAFUL pada 0,05 dan
KELUARGA DI dinyatakan hipotesis
JAKARTA pertama ditolak, maka
variabel motivasi
Islam secara parsial
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
variabel kinerja Islam.
Hal ini menunjukkan
bahwa motivasi Islam
yang terdapat pada
karyawan tidak
mempunyaipengaruh
yang signifikan dalam
meningkatkan dan
menurunkan tingkat
kinerja Islam.

6 I Wayan PENGARUH Motivasi (x1) Kinerja karyawan Regresi linier Hasil penelitian
Juniantara dan MOTIVASI DAN kepuasan kerja (x2) koperasi (y) berganda menyatakan bahwa
Gede Riana KEPUASAN KERJA motivasi berpengaruh
TERHADAP positif dan signifikan
KINERJA terhadap kinerja,
KARYAWAN motivasi berpengaruh
KOPERASI DI positif dan signifikan
DENPASAR terhadap kepuasan
kerja, kepuasan kerja
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja.
Implikasi dari
penelitian ini adalah
teori dua faktor juga
memiliki keterbatasan
lain yaitu variabel
situasional.

7 Slamet Riyadi Pengaruh Kompensasi Kinerja Karyawan regresi 1.Hasil pengujian


Kompensasi Finansial (X1) Gaya (y) menunjukkan bahwa
Finansial, Gaya Kepemimpinan (X2) variabel bebas
Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja (Z) kompensasi finansial
Motivasi Kerja (X1) tidak
Terhadap Kinerja berpengaruh terhadap
Karyawan pada motivasi kerja (Z), hal
Perusahaan ini ditunjukkan dengan
Manufaktur di Jawa nilai t-statistik sebesar
Timur 0,283, dimana nilai ini
dibawah nilai t-tabel
(1,96). Hasil penelitian
ini menolak atau tidak
mendukung hipotesis
1.
2.Hipotesis 2 didukung
oleh hasil penelitian,
yaitu gaya
kepemimpinan (X2)
secara signifikan
mempengaruhi
motivasi kerja (Z), hal
ini didukung dengan
nilai t-statistic diatas
1,96 yaitu sebesar
3,652. Hasil ini
mendukung teori
maupun penelitian
terdahulu.
3.Hasil penelitian tidak
mendukung hipotesis
3, karena nilai t-
statistic sebesar 0,792
dibawah ttabel (1,96),
hal ini berarti bahwa
kompensasi finansial
(X1) tidak
mempengaruhi kinerja
karyawan (Y).
4. Hasil penelitian
mendukung hipotesis
4, yaitu gaya
kepemimpinan (X2)
secara signifikan
mempengaruhi Kinerja
Karyawan (Y) dengan
nilai tstatistic diatas t-
tabel (1,96) yaitu
sebesar 2,623

no Nama penulis judul Variable x,z Variable Variable y Agency teori Alat analisis Hasil penelitian
moderasi atau regresi/sem
mediasi

8 Susilowati dan ANALISIS Usia (x1) kinerja (y) Regresi Berdasarkan


Kim PENGARUH USIA Status berganda analisis data dan
Budiwinarto DAN STATUS penikahan (x2) pembahasan di atas,
PERNIKAHAN maka kesimpulan
TERHADAP yang dapat ditarik
KINERJA dalam penelitian ini
KARYAWAN PT. adalah : 1. Analisis
GLOFIN kinerja karyawan
KEBAKKRAMAT pada shift pagi a.
KABUPATEN Usia tidak
KARANGANYAR berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan
PT.Glofin
Kebakkramat
Kabupaten
Karanganyar. b.
Status pernikahan
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan
PT.Glofin
Kebakkramat
Kabupaten
Karanganyar. 2.
Analisis kinerja
karyawan pada shift
siang a. Usia
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan
PT.Glofin
Kebakkramat
Kabupaten
Karanganyar. b.
Status pernikahan
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan
PT.Glofin
Kebakkramat
Kabupaten
Karanganyar. 3.
Analisis kinerja
karyawan pada shift
malam a. Usia tidak
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan
PT.Glofin
Kebakkramat
Kabupaten
Karanganyar. b.
Status pernikahan
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan
PT.Glofin
Kebakkramat
Kabupaten
Karanganyar.

9 Nela Pima PENGARUH lingkungan Kinerja Regresi linier Berdasarkan hasil


Rahmawanti, LINGKUNGAN kerja fisik (X1) karyawan (y) berganda penelitian dan
Bambang KERJA TERHADAP lingkungan analisis data yang
Swasto,dan KINERJA kerja non fisik telah dilakukan
Arik Prasetya KARYAWAN (Studi (x2) pada bab
pada Karyawan sebelumnya, maka
Kantor Pelayanan dapat diambil
Pajak Pratama kesimpulan dan
Malang Utara) saran yang bisa
direkomendasikan
sebagai bahan
pertimbangan bagi
karyawan Kantor
Pelayanan Pajak
Pratama Malang
Utara. Hal ini
ditujukan agar
Kantor Pelayanan
Pajak Pratama
Malang Utara lebih
dapat meningkatkan
kinerja karyawan
(Y) dengan
memperhatikan
lingkungan kerja
fisik (X1) dan
lingkungan kerja
non fisik (X2) agar
lebih baik lagi
sehingga tujuan
perusahaan dapat
tercapai.

10 Fajar Pasaribu PENGARUH Umur pegawai Produktifitas Regresi linier Berdasarkan hasil
KARAKTERISTIK (x1) pegawai (y) berganda penelitian dan
PEGAWAI Jenis pembahasan yang
TERHADAP kelamin(x2) telah diuraikan,
PRODUKTIVITAS Status dapat disimpulkan
KERJA pernikahan(x3) sebagai berikut : 1.
Masakerja (x4) Umur berpengaruh
terhadap
Produktivitas Kerja
Pegawai 2. Jenis
kelamin
berpengaruh
terhadap
Produktivitas Kerja
Pegawai 3. Status
pernikahan
berpengaruh
terhadap
Produktivitas Kerja
Pegawai 4. Masa
kerja berpengaruh
terhadap
Produktivitas Kerja
Pegawai 5. Umur,
jenis kelamin,
status pernikahan,
dan masa kerja
secara bersama-
sama berpengaruh
terhadap
produktivitas kerja
pegawai

11 Wayan Indra PENGARUH Tingkat Kinerja Uji Statistik Berdasarkan hasil


Putra, Wayan TINGKAT pendidikan (x1) karyawan (y) Analisis Jalur dan pembahasan
Suwendra, dan PENDIDIKAN DAN Disiplin kerja yang telah
Wayan Bagia DISIPLIN KERJA (x2) dilakukan, maka
TERHADAP dapat ditarik
KINERJA beberapa simpulan
KARYAWAN sebagai berikut. (1)
Ada pengaruh
positif dari tingkat
pendidikan dan
disiplin kerja
terhadap kinerja
karyawan pada
Hotel Amaravathy
Resort. (2) Ada
pengaruh positif
dari tingkat
pendidikan
terhadap kinerja
karyawan pada
Hotel Amaravathy
Resort. (3) Ada
pengaruh positif
dari disiplin kerja
terhadap kinerja
karyawan pada
Hotel Amaravathy
Resort. (4) Ada
pengaruh positif
dari tingkat
pendidikan
terhadap disiplin
kerja pada Hotel
Amaravathy Resort.

12 KHORNELIS PENGARUH Intensive Kepuasan analisis Berdasarkan hasil


DEHOTMAN PENDIDIKAN material (x1) kerja (y1) deskriptif dan dari uji validitas
TERHADAP Insentiv non Kinerja (y2) analisis path. menunjukkan
KINERJA material (x2) bahwa semua item
KARYAWAN menghasilkan nilai
BAITUL MAL yang valid.
WATǧTAMWIL DI Berdasarkan hasil
PROVINSI RIAU analisis yang telah
dilakukan,
diketahui bahwa
variabel insentif
material
berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan kerja
karyawan .
Sedangkan pada
variabel insentif
non material
diketahui bahwa
berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil
analisis yang telah
dilakukan,
diketahui bahwa
variabel insentif
material
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja. Sedangkan
pada variabel
insentif non
material diketahui
bahwa berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Analisis terakhir
dari penelitian ini
diketahui bahwa
variabel kepuasan
kerja berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan.

13 Devi Komala Pengaruh Insentif dan Insentif(x1) Kinerja Analisis Pengaruh insentif
Ayu dan Jeffry Disiplin Kerja Disiplin kerja karyawan (y) Regresi Linear (X1) terhadap
H. Sinaulan terhadap Kinerja (x2) Berganda kinerja karyawan
Karyawan pada PT (Y) secara parsial
Bintang Satoe Doea dinyatakan positif
dan signifikan, hasil
ini dibuktikan
dengan nilai t
hitung sebesar
3.530 > nilai t tabel
2.056 dan nilai
signifikan sebesar
0.002 < 0.05.
Besarnya pengaruh
insentif terhadap
kinerja karyawan
secara parsial
sebesar 55.9%
sedangkan sisanya
44.1% dipengaruhi
oleh faktor lain
yang tidak diteliti.
Pengaruh disiplin
kerja (X2) terhadap
kinerja karyawan
(Y) secara parsial
dinyatakan positif
dan signifikan, hasil
ini dibuktikan
dengan nilai t
hitung sebesar
2.544 > nilai t tabel
2.056 dan nilai
signifikan sebesar
0.018 < 0.05.
Besarnya pengaruh
disiplin kerja
terhadap kinerja
karyawan secara
parsial sebesar
47.5% sedangkan
sisanya 52.5%
dipengaruhi oleh
faktor lain yang
tidak diteliti.
Besarnya pengaruh
insentif dan disiplin
kerja terhadap
kinerja karyawan
secara simultan
sebesar 62.1%.
Sedangkan sisanya
37.9% dipengaruhi
oleh faktor lain
yang tidak diteliti
dalam penelitian
ini. Hasil ini
dibuktikan dengan
nilai koefisien
determinasi
Adjusted R 2
sebesar 0,621 dan
uji nilai Fhitung
sebesar 23,154 >
nilai Ttabel sebesar
3.340 dengan
signifikan sebesar
0,000 < 0.05. Maka
dapat disimpulkan
insentif dan disiplin
kerja secara
bersama– sama
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan di PT
Bintang Satoe
Doea.

14 Fimce PENGARUH GAYA Gaya Kinerja Regresi Kesimpulan


Masambe, KEPEMIMPINAN, kepemimpinan karyawan (y) berganda penelitian ini
Agus S. BUDAYA (x1) sebagai berikut: 1.
Soegoto dan ORGANISASI DAN Budaya Gaya
Jacky INOVASI organisasi (x2) kepemimpinan,
Sumarauw PEMIMPIN Inovasi budaya organisasi
TERHADAP pemimpin (x3) dan inovasi
KINERJA pemimpin
KARYAWAN berpengaruh positif
DAIHATSU terhadap kinerja
KHARISMA karyawan Daihatsu
MANADO Kharisma Manado.
2. Gaya
kepemimpinan
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan Daihatsu
Kharisma Manado.
3. Budaya
organisasi
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan Daihatsu
Kharisma Manado.
4. Inovasi
pemimpin
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan Daihatsu
Kharisma Manado.

no Penulis judul Variable Variable Variable Agency teori Alat analisis Hasil penelitian
indipenden (x,z) moderasi dependen (y) (jika ada) (regresi/sem)
/mediasi
SPIRITUAL
JAENI
QUOTIENT (SQ)
DAHLAN MENURUT DANAH
ZOHAR & IAN
MARSHALL DAN
ARY GINANJAR
AGUSTIAN SERTA
IMPLIKASINYA
TERHADAP
DOMAIN AFEKTIF
DALAM
PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki beragam etinis suku agama dan
budaya, yang tersebah luas di seluruh wilayah Indonesia. Keberagaman ini sangat
berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya yang ada di Indonesia.
Menurut Budi Etos kerja yang dimiliki masing-masing daerah juga dipengaruhi oleh
etnis dan kebiasaan lokal yang ada di daerah tersebut. Kebutuhan hidup dalam rangka
menyambung hidup menjadi dorongan tersendiri bagi seseorang untuk terus semangat
bekerja.1

Sumber daya manusia yang mumpuni sangat berpengaruh terhadapa suatu


organisasi untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi. Menurut Budiharjo (2014)
visi, misi dan tujuan yang sudah ditetapkan sejak awal berdirinya suatu perusahaan akan
menjadi target untuk segera direalisasikan. Semakin maksimal output kerja yang dicapai

1
Budi, Imam Setya. 2019. “Pengaruh Religiusitas Terhadap Etos Kerja Pedagang Banjar Di Pasar Sudimampir
Banjarmasin”. Jurnal Ekonomi Syariah Dan Hukum Ekonomi Syariah E-ISSN: 2621-0274; P-ISSN: 2442-2282. Vol. 5
(2).
oleh para karyawan, akan semakin cepat pula dan semakin mudah bagi perusahaan untuk
mencapainya.2

Peng optimalisasi karyawan dalam hal kinerja pada masa seperti sekarang ini
semakin gencar di lakukan oleh suatu organi sasi maupun perusahaan guna beradaptasi
dengan lingkungan bisnis yang semakin berkembang dan dinamis. Hal ini membuat suatu
organisasi atau perusahaan berlomba lomba untuk memperbaiki citranya melalui
sumberdaya manusia yang dimilikinya. Menurut Mangkunegara kuantitas kerja dengan
kualitas yang maksimal yang telah dicapai oleh seorang karyawan dapat mengartikan
hasil dalam menjalankan suatu pekerjaan secara maksimal dalam menjalankan tugas dan
amanah yang telah diterima dalam pekerjaannya.3

Menurut Zohar dan Marshall kecerdasan spiritual (SQ) atau bias dibilang sikap
religius adalah suatu kecerdasaan atau kemampuan untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan4. Lalu diperkuat oleh Paisal bahwa karyawan dengan
kecerdasan spiritual tinggi, biasanya akan cepat mengalami pemulihan dari suatu
masalah, baik fisik maupun mental 5. Karyawan dengan kecerdasan spirituan akan lebih
mudah apabila mengahdapi musibah dan lebihih tahan terhadap stres.

Seorang karyawan yang religius akan menunjukan sikap yang lebih bijak dalam
menghadapi tantangan dalam pekerjaan. Rohayati dalam Setiawati dan Parmin
mengungkapkan bahawa tingkat keimanan seorang muslim akan mendorong perilakunya
untuk selalu berbuat sesuai dengan aturan agama dengan selalu mentaati perintah dan
selalu menjauhi larangan Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan kesabaran6. Dalam
Islam telah mengajarkan pentingnya menerapkan sikap religius dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan demikian perilaku yang seperti itu akan lebih disegani dan dihargai oleh
rekan kerja.

2
Budiharjo, M. 2014. Panduan Praktis Kinerja Karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses.
3
Mangkunegara. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Rosda Karya
4
Zohar, Danah dan Marshall, Ian. 2000. Spiritual Intelligence The Ultimate Intelligence. Bloomsberry, Great
Britain.
5
Paisal dkk. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan
pada LBPP-LIA Palembang. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis Edisi IV. Palembang.
6
PENGARUH RELIGIUSITAS, PROFESIONALISME DAN HUMAN CAPITAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN BMT AL
AMIN GOMBONG DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING 1Rina Setiawati, 2Parmin S1 Manajemen,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Bangsa Kebumen Email : rinasetiawatisetiawati@gmail.com
Kinerja diartikan kemampuan menjalankan dan menyelesaikan tugas
dalam pekerjaan. Maka dari iru peningkatan kinerja adalah salah satu bentuk
tanggung jawan sorang karyawan terhadap perusahaannya. Makadari itu
setiap individu maupun kelompok dalam sebuah perusahaan harus memiliki
kinerja yang baik dan kerja sama yang baik guna mencapai tujuan
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai