Disusun oleh :
Kelompok 3 (Kelas 1 A)
1. Meysi Melati (2290210013)
2. Fera Agustina (2290210014)
3. Siti Mumbasiroh (2290210015)
4. Sheila Hermsen (2290210016)
5. Rahmat Rohmanudin (2290210017)
6. Martogi Sitohang (2290210018)
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya kepada kami, sehingga makalah mata kuliah Psikologi dan Bimbingan Peserta
Didik ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu yaitu Ibu Deasy dengan
mata kuliah Psikologi dan Bimbingan Peserta Didik dengan judul "Teori Kognitif : Jerome
Bruner ".
Kami memohon maaf bila ada kekuarangan dan kesalahan pada makalah ini. Kami tahu
bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna tetapi kami berharap para pembaca dapat
memberikan kritik dan sarannya kepada kami terkait makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kata kognitif diambil dari Bahasa latin “Cogitare” yang artinya adalah berfikir dan
“Cognoscere” yang artinya yaitu mengetahui, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata kognitif berarti berkorelasi atau berhubungan. Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, istilah kata kognitif ini menjadi salah satu bagian dari ilmu psikologi, karena
stilah ini meliputi berbagai bentuk perkenalan setiap perilaku maupun mental seseorang.
Pada awalnya, teori kognitif ditemukan oleh Dewey yang dilanjutkan oleh beberapa tokoh
lain seperti Jean Piaget, Damon, Perry, dan lainnya, hingga Jerome Brunner turut andil
dalam pelanjutan teori kognitif ini. Kegiatan belajar melibatkan berbagai macam aspek
termasuk proses berfikir yang kompleks dan adanya situasi yang kondusif, beberapa ahli
yang merasa belum cukup puas terhadap apa saja yang telah ditemukan oleh ahli-ahli
terdahulu mengenai kegiatan belajar menjadi latar belakang munculnya teori kognitif.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
teori yang lebih mementingkan kepada suatu proses dalam pembelajarannya daripada
hasil dari pembelajarannya. Yang mana suatu ilmu pengetahuan yang dibangun di
dalam diri individu melalui suatu proses interaksi yang berkesinambungan dalam
lingkungannya, dapat memilih dan mengembangkan potensi atau kemampuannya
dengan cara yang dapat membuat diri individu tersebut merasa nyaman dan tidak
tertekan.
3
Kemudian Jerome Brunner kembali mengembangkan teori kognitifnya dengan
kata free discovery learning. Yang mana free discovery learning tersebut memiliki arti
"pembelajaran penemuan gratis", dalam teori ini dijelaskan tentang suatu proses dalam
pembelajaran itu akan berjalan dengan baik apabila guru tersebut memperkenankan
murid untuk mendapatkan ataupun menemukan aturan. Para peserta didik atau murid
mendapatkan bimbingan secara induktif agar bisa mendapatkan suatu kebenaran secara
umum.
Jerome Brunner memiliki suatu asumsi bahwasanya seseorang yang mau belajar
didalam lingkungannya dengan aktif, maka seseorang itu akan mengalami suatu
perubahan, baik didalam lingkungannya maupun pada dirinya. Adapun asumsi Jerome
Brunner yang kedua yaitu orang yang mengkonstruksi suatu pengetahuan yang
kemudian dihubungoan kedalam suatu informasi yang masuk dengan suatu informasi
yang sudah ada sebelumnya.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Membahaa tentang beberapa teori pembelajaran yang tepat pada umumnya, kita
akan menganalisis salah satu teori belajar yaitu teori kognitif. Toeri kognitif ini pada
umumnya menekankan teori pembelajaran tentang berbagai perubahan pemahaman dan
berbagai persepsi. Seperti yang telah dijabarkan atau di jelaskan oleh beberapa tokoh
aliran teori kognitif yang di antaranya adalah Jeremo S. Brunner dan J. Piaget yang
menjelaskan tentang mengoptimalkan kemampuan aspek rasional dan upaya penekan
proses pembelajaran yang dimiliki oleh setiap orang.
3.2 SARAN
Dengan memahami pembelajaran kognitif, kita di tekankan untuk dapat berupaya
mengoptimalkan proses pemahaman terhadap suatu objek dengan akal serta secara
rasional. Dalam teori kognitif ini juga di sampaikan tentang perilaku maupun tingkah
laku seseorang dengan pemahamannya dan persepsinya terhadap suatu objek dengan
pemahamannya akan suatu situasi yang berkaitan ataupun berhubungan dengan dirinya.
5
DAFTAR PUSTAKA