BAB I
PENDAHULUAN
indikator atau parameter yang digunakan itu antara lain sebagai berikut tingkat
keasaman (pH), suhu, kecerahan, Oksigen (O2), Terlarut (DO), BOD, COD,
Plankton, dan Nitrogen.
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui kualitas perairan dan keanekaragaman plankton.
2. Mengetahui hubungan antara keragaman plankton dengan kualitas
perairan.
3. Mengetahui keragaman dan dominasi plankton yang ditemukan dalam
praktikum mikrobiologi lingkungan.
4. Mengetahui jenis-jenis plankton yang ditemukan dalam praktikum
mikrobiologi lingkungan.
1.4 MANFAAT
Dilihat dari rumusan masalah, maka ada beberapa manfaat, yaitu di
antaranya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kualitas perairan dan keanekaragaman plankton.
2. Untuk mengetahui hubungan antara keragaman plankton dengan kualitas
perairan.
3. Untuk mengetahui keragaman dan dominasi plankton yang ditemukan
dalam praktikum mikrobiologi lingkungan.
BAB II
LANDASAN TEORI
(Sulastri, 2018)
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelimpahan Plankton
1. Cahaya
Cahaya digunakan phyto-plankton untuk proses fotosintesis. Laju
fotosintesis akan tinggi bila intensitas cahaya tinggi dan menurun bila
intensitas cahaya berkurang. Intensitas cahaya yang terlalu kuat akan
merusak enzim fito-oksidatif phytoplankton akibatnya phytoplankton yang
tidak tahan akan mati. Beberapa klas phytoplankton seperti Cyanophyceae
dapat tumbuh baik pada intensitas yang tinggi (suhu>29oC) sedangkan
untuk Chlorophyceae dan Diatom menjadi faktor penghambat.
2. Nutrien
Nutrien sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan phytoplankton.
Keberadaan phytoplankton berkaitan erat dengan nutrient yang tesedia,
terutama karbon, nitrogen, phosphor dan kalium serta silica untuk
kelompok diatom.
3. Grazing Zooplankton
Phytoplankton adalah sumber pakan alami bagi zooplankton.
Dalam suatu ekosistem yang stabil biasanya phytoplankton tersedia dalam
T P V 1
N= X X X
L P V w
100(PXV )
N=
0,25 π w
Dimana:
N = Jumlah fitoplankton per liter
T = Luas gelas penutup (mm2)
L = Luas lapang pandang (mm2)
P = Jumlah fitoplankton yang tercacah
P = Jumlah lapang pandang yang diamati
V = Volume sampel fitoplankton yang tersaring (ml)
v = Volume fitoplankton dibawa gelas penutup
w = Volume sampel fitoplankton yang disaring (liter)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
d. BOD
• Botol winkler (kratingdaeng)
• Buret
• Corong
• DO meter
• Erlenmeyer
• Gelas ukur (50ml dan 100 ml)
• Pipet tetes
• Pipet volumetrik (25 ml dan 50 ml)
• Statif dan Klem
e. CO2
• Buret
• Corong
• Gelas ukur
• Statif dan Klem
f. Analisis Plankton
• Plankton net
• Botol film
• Ember
• Mikroskop
• Preparat
3.3.2. Bahan
a. Suhu
Air sampel (air Sumber Sira)
b. pH
Air sampel (air Sumber Sira)
c. DO
• AIA (Alkali Iodida Azida)
• Air sampel (air Sumber Sira)
• Aquadest
• CH2O (Formalin)
• C6H10O5 (Amilum)
• H2SO4 (Asam Sulfat)
• Na2S2O3 (Natrium Thiosulfat)
• NaOH (Natrium Hidroksida)
• Indikator PP (Phenolphthalein)
• MnSO4 (Mangan Sulfat)
d. BOD
• AIA (Alkali Iodida Azida)
• Air sampel (air Sumber Sira)
• Aquadest
• CH2O (Formalin)
• C6H10O5 (Amilum)
• H2SO4 (Asam Sulfat)
• Na2S2O3 (Natrium Thiosulfat)
• NaOH (Natrium Hidroksida)
• Indikator PP (Phenolphthalein)
• MnSO4 (Mangan Sulfat)
e. Analisis Plankton
• 25 L air sampel (air Bendungan Lahor)
• CH2O (Formalin)
b. pH
Botol sampel dimasukkan kedalam permukaan air, setelah penuh botol
sampel tersebut ditutup dalam keadaan belum keluar dari permukaan
air.
Sebelum analisis digunakan pH meter dicuci dengan aquadest dan di
standarisasi dengan larutan standar yang telah disediakan.
pH air diukur dengan cara memasukkan ujung sensor pH meter
kedalam air dan pH meter menunjukkan angka atau nilai pH terukur.
c. Analisis kadar DO
Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan metode Mikro
Winkler.
1. DO0
Isi botol wingkler dengan air sampel hinggan penuh
Tambahkan ½ ml larutan mangan sulfat (MnSO4)
Tambahkan ½ ml larutan alkali-iodide-azida
Botol ditutup, dikocok dengan membolak-balik hinggan beberapa
kali, lalu biarkan selama 10 menit
Tambahkan ½ ml asam sulfat pekat (H2SO4), kocok dan
pindahkan ke Erlenmeyer sebanyak 25 ml.
Tambahkan 1 ml indikator amylum, sampai timbul warna biru.
Titrasi dengan Natrium Thiosulfat sampai warna biru hilang.
2. DO5
Isi botol winkler dengan air sampel hinggan penuh
Tambahkan ½ ml larutan mangan sulfat ( MnSO4)
Tambahkab ½ larutan alkali-iodide-azida.
Botol ditutup, dikocok dengan cara membolak-balik hingga
beberapa kali, lalu biarkan selama 10 menit.
Masukkan sampel air ke dalam inkubator pada suhu 25 0C selama
5 hari.
Kemudian buang 100 ml larutan dengan pipet.
BAB IV
HASIL PERHITUNGAN
1.1. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
1.1.1. Data Tabel Pengamatan Kualitas Air
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan
2. Konversi TDS
1 ppm = 1 mg/l
Waktu pengambilan pukul 09.00
Ditanya: DO0?
Penyelesaian:
VxNx 8000 xF
DO0 =
25
1,1ml x 0,5 x 8000 x 1,008
DO0 =
25 ml
4435,2
= x mg/l
25
= 177,408 mg/l
Jadi, konsentrasi DO0 pada titik 4 kedalaman 0 adalah 177,408
mg/l
DO0 pada kedalaman 1,5 m
- Hasil titrasi dengan larutan Natrium Thiosufat (Na 2SO2O3)
menyebabkan terjadinya perubahan warna pada sampel
menjadi jernih.
- Perhitungan
Diketahui :
V Na2SO2O3 (per) = 1,0 ml
N = 0,5
F = 1,008
Ditanya: DO0?
Penyelesaian:
- Dicari nilai DO0
VxNx 8000 xF
DO0 =
25
1,0 ml x 0,5 x 8000 x 1,008
DO0 =
25 ml
4032
= x mg/l
25
= 161,28 mg/l
Jadi, konsentrasi DO0 pada titik 4 kedalaman 1,5 adalah 161,28
mg/l
VxNx 8000 xF
DO0 =
25
1,2ml x 0,5 x 8000 x 1,008
DO0 =
25 ml
4838,4
= x mg/l
25
= 193,536 mg/l
Jadi, konsentrasi DO0 pada titik 4 kedalaman 0 adalah 193,536
mg/l
DO0 pada kedalaman 1,5 m
- Hasil titrasi dengan larutan Natrium Thiosufat (Na2SO2O3)
menyebabkan terjadinya perubahan warna pada sampel
menjadi jernih.
- Perhitungan
Diketahui:
V Na2SO2O3 (per) = 1,2 ml
N = 0,5
F = 1,008
Ditanya: DO0?
Penyelesaian:
- Dicari nilai DO0
VxNx 8000 xF
DO0 =
25
1,2 x 0,5 x 8000 x 1,008
DO0 =
25
4838,4
= x mg/l
25
= 193,536 mg/l
Jadi, konsentrasi DO0 pada titik 4 kedalaman 1,5 adalah
193,536 mg/l
Waktu pengambilan 19.00
DO0 pada kedalaman 0 m
- Hasil titrasi dengan larutan Natrium Thiosufat (Na2SO2O3)
menyebabkan terjadinya perubahan warna pada sampel
menjadi jernih.
- Perhitungan
Diketahui:
V Na2SO2O3 (per) = 2,1 ml
N = 0,5
F = 1,008
Ditanya: DO0?
Penyelesaian:
- Dicari nilai DO0
VxNx 8000 xF
DO0 =
25
2,1 x 0,5 x 8000 x 1,008
DO0 =
25
8467,2
= x mg/l
25
= 338,688 mg/l
- Perhitungan
Diketahui:
p = 8,0 ml
N NaOH = 0,077
Ditanya: CO2?
Penyelesaian:
1000
CO2 = x p ml x N NaOH x 44
100
1000
= x 8 ml x 0,077 x 44
100
= 2710,4 mg/l
Kedalaman 1,5 m
- sampel ditambahkan 3 tetes indikator phenolptalein tidak
terjadi perubahan warna sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel di Sumber Sira pada titik ketiga kedalaman 0 m
dilanjutkan dengan cara asidity.
- Hasil titrasi dengan larutan NaOH menyebabkan terjadi
perubahan warna pada pada sampel menjadi warnah merah
muda.
- Perhitungan
Diketahui:
p = 6,0 ml
N NaOH = 0,077
Ditanya: CO2?
Penyelesaian:
1000
CO2 = x p ml x N NaOH x 44
100
1000
= x 6,0 ml x 0,077 x 44
100
= 2032,8 mg/l
Penyelesaian:
1000
CO2 = x p ml x N NaOH x 44
100
1000
= x 1,2 ml x 0,077 x 44
100
= 406,56 mg/l
Kedalaman 1,5 m
- sampel ditambahkan 3 tetes indikator phenolptalein tidak terjadi
perubahan warna sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel di
- Perhitungan
Diketahui:
p = 1,2 ml
N NaOH = 0,077
Ditanya: CO2?
Penyelesaian:
1000
CO2 = x p ml x N NaOH x 44
100
1000
= x 1,2 ml x 0,077 x 44
100
= 406,56 mg/l
Waktu pengambilan 19.00
Kedalaman 0 m
- sampel ditambahkan 3 tetes indikator phenolptalein tidak
terjadi perubahan warna sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel di Sumber Sira pada titik ketiga kedalaman 0 m
dilanjutkan dengan cara asidity.
- Hasil titrasi dengan larutan NaOH menyebabkan terjadi
perubahan warna pada pada sampel menjadi warnah merah
muda.
- Perhitungan
Diketahui:
p = 2,1 ml
N NaOH = 0,077
Ditanya: CO2?
Penyelesaian:
1000
CO2 = x p ml x N NaOH x 44
100
1000
= x 2,1 ml x 0,077 x 44
100
= 711,48 mg/l
Kedalaman 1,5 m
- sampel ditambahkan 3 tetes indikator phenolptalein tidak
terjadi perubahan warna sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel di Sumber Sira pada titik ketiga kedalaman 0 m
dilanjutkan dengan cara asidity.
- Hasil titrasi dengan larutan NaOH menyebabkan terjadi
perubahan warna pada pada sampel menjadi warnah merah
muda.
- Perhitungan
Diketahui:
p = 1,2 ml
N NaOH = 0.077
Ditanya: CO2?
Penyelesaian:
1000
CO2 = x p ml x N NaOH x 44
100
1000
= x 1,2 ml x 0,077 x 44
100
= 406,56 mg/l