Tanah yang digunakan dalam praktikum ini kami ambil di daerah Buket Rata tepatnya di belakang Sekret Widelwis Politeknik Negeri Lhokseumawe. Keadaan lokasi pengambilan sampel sangat mendukung karena lokasi tersebut selain dekat dengan laboratorium, juga merupakan bukan tanah timbunan. Keadaan permukaan tanah di tumbuhi oleh rumput-rumput, sehingga tidak ada kemungkinan terjadinya perbedaan kadar air yang terlalu besar.
2.2 Keadaan Cuaca
Keadaan cuaca sangat berpengaruh dalam pengambilan sampel yang akan diuji, sebaiknya pada saat pengambilan sampel yang akan diuji harus dalam keadaan cuaca cerah.
2.3 Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan menggunakan cangkul dan sekop. Contoh tanah yang akan di ambi sampell untuk tanah yang terganggu seberat 40 kg dan tanah yang akan di ambil sampel untuk tanah tidak terganggu dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm, tanah tersebut dimasukkan ke dalam karung yang didalamnya di lapisi dengan plastik agar kadar airnya tidak terjadi penguapan. Sebelum dilaksanakan pengujian, sampel terlebih dahulu dikeringkan kecuali untuk sampel yang tidak terganggu. Pengeringan sampel dilakukan dengan cara dijemur dibawah panas matahari atau di masukkan kedalam open pemanas. Setelah kering, sampel di tumbuk dengan palu karet agar tanah yang bergulir bisa pecah dan bisa lolos penyaringan.
2.4 Pengangkutan Sampel
Setelah selesai penggalian tanah untuk benda uji sempel tidak terganggu dimasukkan dalam plastik sedangkan untuk benda uji sempel terganggu dimasukkan kedalam karung, selanjutnya benda uji di angkut dengan menggunakan kereta sorong, dan harus terjaga dari pengaruh cuaca dan getaran kereta sorong pada saat pengangkutan kelaboratorium.