Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 327 - 334, Juli 2020 p-ISSN 2089-0834

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8134

PENURUNAN TEKANAN DARAH MELALUI SENAM PADA LANSIA DENGAN


HIPERTENSI

Solihin*, Neny Setia Ningsih, Stevany Sholikhah, Tri Aulianta Mangunsong, Emanuel
Emartinus Giawa, Kristina L Silalahi
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Univesitas Prima Indonesia, Medan, Indonesia
Jl. Danau Singkarak, Gg Madrasah, Sei Agul, Medan, Sumatera Utara, Indonesia, 20117
*solihinn1170@gmail.com

ABSTRAK
Hipertensi banyak menyebabkan morbiditas pada setiap orang terutama lans ia. Dalam
tatalaksana hipertensi pada penyakit kardiovaskular, salah satu secara nonfarmakologi adalah dengan
melakukan aktivitas fisik, salah satunya adalah senam lansia, dimana dapat menurunkan resiko
penumpukan lipid di dindidng pembuluh darah dan elastisitas terjaga sehingga memingkatkan faal
jantung dan menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh senam
lansia terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Kuantitatif study dengan One Group
Pre-Posttest Design. Sampel terdiri dari 45 lansia dengan hipertensi. Penelitian dilakukan pada 12 –
16 Mei 2020. Intervensi yang dilakukan adalah senam lansia selama 3 kali, nilai pengukuran tekanan
darah dicatat di lembar observasi. Analisa data menggunakan uji t-test. Hasil didapatkan nilai
p=0,000 (P<0,05) bahwa ada perbedaan tekanan darah sistol dan diastole sebelum dan setelah
dilakukan senam lansia.

Kata kunci: hipertensi; senam lansia; tekanan darah

REDUCTION OF BLOOD PRESSURE THROUGHT EXERCISES AMONG ELDERLY


WITH HIPERTENSION

ABSTRACT
Hypertension causes morbidities for everyone especially in elderly. In the management of
hypertension in cardiovascular disease, one of the non-pharmacological aspects is physical activity,
one of which is elderly exercise, which can reduce the risk of lipid buildup in the walls of blood vessels
and maintained elasticity thereby increasing cardiac physiology and lowering blood pressure. The
purpose of this study was to identify the effect of elderly exercise on reducing blood pressure in
hypertensive patients. Quantitative study with One Group Pre-Posttest Design. The sample consisted
of 45 elderly with hypertension. The study was conducted on May 12-16, 2020. The intervention
carried out was elderly exercise for 3 times, the value of blood pressure measurement was recorded
on the observation sheet. Data analyzed used paired t-test. The results obtained p = 0,000 (P <0.05)
that there are differences in systole and diastole blood pressure before and after elderly gymnastics.
The importance of the elderly to do regular exercise to reduce and reduce the presence of
hypertension complaints.

Keywords:blood pressure;elderly exercises; hipertention

PENDAHULUAN penyebab mortalitas tertinggi kelima di


Hipertensi merupakan salah satu pemegang Indonesia. Menurut WHO (2015),
peranan dalam peningkatan penyakit hipertensi pada tahun 2015 menyebutkan
jantung dan stroke penyebab morbiditas dan bahwa 1:4 laki-laki dan 1:5 perempuan
mortalitas di dunia yang hampir 9,4 juta beresiko mengalami hipertensi di seluruh
kematian yang terjadi setiap tahunnya. dunia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
Berdasarkan Sample Registration System pada tahun 2018 estimasi hipertensi sekitar
Indonesia, Hipertensi masuk dalam 34,1 % dari populasi usia dewasa, yang

319
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 327- 334, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

merupakan penyebab utama seorang pasien Salah satu aktifitas fisik yang dapat
gagal ginjal harus menjalani cuci darah. dilakukan oleh lansia adalah senam.
Salah satu penyakit degenerative adalah
hipertensi yang memiliki prevalensi sekitar Menurut Zulaikha (2016) bahwa di
60-80%. Tekanan darah pada orang dengan Kabupaten Sukoharjo penurunan tekanan
hipertensi cenderung tidak stabil, dimana darah dapat dilakukan dengan melakukan
sistol dan diastole cenderung naik dan turun senam lansia. Penelitian lainnya yaitu
sesuai dengan pertambahan usia (Izhar, dilakukan oleh Bauer, Vlatsas, Seibert,
2017). Westhoff, dan Pagonas, (2015), didapatkan
latihan fisik dapat tidak merubah tekanan
Lansia merupakan proses penuaan yang darah diastole dan menurunkan tekanan
umumnya dialami oleh seseorang, dimana darah systole namun, dengan p=0,09 dan
terjadi penurunan fungsi organ yang 0,02. Menurut penelitian ini, senam dapat
dimulai dari perubahan molekul dan sel menurunkan tekanan darah systole dengan
dalam tubuh (Hariati & Ismayadi, 2015). p=0,05, sedangkan diastolic tidak
Menurut Kemenkes RI (2015), pada tahun mengalami perubahan dengan p=0,05.
2025 diperkirakan jumlah lansia Indonesia
akan mencapau 36 juta jiwa. Berdasarkan Penelitian Jatiningsih, Sudaryanto, dan
prediksi Kemenkes RI bahwa terjadi Betty (2016) dengan memberikan
penurunan derajat kesehatan baik akibat intervensi senam pada lansia yang
penyakit atau alamiah pada lansia. mengalami hipertensi di Sukoharjo selama
40 menit sebanyak 3 kali seminggu, hasil
Penatalaksanaan hipertensi secara didapatkan bahwa adanya penurunan
nonfarmakologi dapat dilakukan dengan tekanan darah setlah dilakukan intervensi
menjalani pola hidup sehat yang dianjurkan senam p=0,001 (p<0,05) kepada 32 lansia.
diantaranya dengan mengurangi konsumsi Pada Yayasan Guna Bakti terdapat
garam, alcohol, mengurangi berat badan, perkumpulan lansia yang mengadakan
berhenti merokok dan melakukan aktivutas berupa senam disetiap minggunya, namun
fisik (Perhimpunan Dokter Spesialis belum ada pengecekan tekanan darah
Kardiovaskular Indonesia, 2015). Salah secara rutin sebelum dan sesudah senam.
satu aktivitas fisik adalah senam lansia. Berdasarkan survei awal jumlah lansia 73
Senam lansia dapat mengurangi lansia, laki-laki 31 dan perempuan 42.
penimbunan lipid dalam darah untuk Pasien lansia yang mengalami hipertensi
menjaga elatisitas pembulu darah, selama 45 orang. Peran perawat tehadap
meningkatkan ketahanan tubuh dan fungsi lansia yang mengalamai hipertensi
jantung. Senam lansia juga dapat diantaranya untuk mengontrol tekanan
memperkuat kontraksi otot jantung untuk darah dan mencegah komlikasi lebih lanjut
menjaga kekutan pompa jantung sangat penting. Tujuan penelitian ini untuk
(Jatiningsih, 2016). mengetahui pengaruh senam lansia
terhadap penurunan tekanan darah pada
Hal ini sesuai dengan Lisiswanti dan pasien dengan hipertensi.
Dananda (2016) dalam upaya pencegahan
hipertensi melalui perubahan life style METODE
adalah dengan melakukan program Penelitian ini merupakan kuantitatif study
penurunan berat badan, penerapan diet dengan one group pre-post test design.
melalui distaryapproaches to stop Jumlah sampel sebanyak 45 lansia dengan
hypertension (DASH), membatasi konsumsi hipertensi dengan total sampling.
garam dan alcohol, olahraga teratur selama Instrument yang digunakan kuesioner
kurang lebih 30 menit per hari seperti data demografi (usia, jenis kelamin,
berenang, berjalan, bersepeda dan jogging. agama, pekerjaan dan pendidikan), lembar

320
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 327- 334, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

observasi tekanann darah pre-posttest, gerakan jalan di tempat sambil


Sphygmomanometer dan Stetoskop yang menegakkan kepala bergantian dengan
tekah dikalibrasi. Penelitian dilakukan pada menundukkan kepala.
12 – 16 Mei 2020 di Yayasan Guna Bakti
Medan. Peneliti memperolej izin Pada bagian inti yang dilakukan
melakukan penelitian. Peneliti memberikan rentangkan kedua tangan disamping
penjelasan tentang tujuan, manfaat, badan, buka jari-jari tangan, lakukan
prosedur dan ketentuan-ketentuan jalan ditempat. Hitung dari satu
pelaksanaan penelitian, lalu meminta samapai delapan, dihitungan kedelapan,
responden untuk menandatangani informed kepal tangan menghadap ke dalam dan
consent dan mengisi data demografi, tekuk kedua lengan tangan di depan
mengontrak waktu pasien selama 2 jam dada. Tepukkan kedua tangan ke atas
selama 1 minggu. Setelah melakukan kepala dengan posisi diam ditempat.
kontrak, peneliti memeriksa tekanan darah Turunkan kedua tangan perlahan
pasien sebagai (pretest), lalu setiap pagi 3 dengan posisi direntangkan ke samping
kali seminggu dilakukan senam lansia, badan mulai hitungan keenam dan pada
selama 30-60 menit, lalu dilakukan hitungan kedelapan jari kedua tangan
pengukuran tekanan darah pasien sebagai mengepal keluar dengan posisi tangan
post test. Analisa data bivariat berasa merentang ke samping. Ujung
menggunakan uji statistic t-test. Nilai kaki kanan diletakkan didepan kaki kiri,
signifikansi yang ditetapkan p<0,05. lalu dorong tangan ke kiri serong ke
Analisa bivariate dilakukan untuk pengaruh kanan di depan badan, turunkan, dan
senam lansia terhadap penurunan tekanan kembali ke posisi awal. Lakukan ke
darah pada pasien hipertensi. Penelitian ini arah sebaliknya.
telah mendapatkan persetujuan Komisi Etik
Penelitian Kesehatan Universitas Prima Pada bagian pendinginan atau akhir,
Indonesia No. 001/KEPK/UNPRI/IV/2020 yaitu pandangan lurus kedepan,
dan peneliti juga meminta persetujuan dari lakukan jalan ditempat, kedua tangan
responden dengan informed consent. samping badan dengan tepak tangan
menghadap ke atas, lalu tarik nafas,
Pada bagian intervensi terdiri dari 3 sambil tangan diayunkan ke atas dan
bagian, yaitu pemanasan, inti, dan lalu turunkan.
pendinginan. Pemanasan dapat
dilakukan dengan pandangan lurus HASIL
kedepan, buka kaki selebar bahu, Tabel 1 mayoritas lansia berusia 61-70
bersama-sama luruskan kedua lengan tahun (33,3%), proporsi jumlah perenpuan
ke muka telapak tangan kiri ibu jari lebih tinggi dari laki-laki 60%, mayoritas
bersilangan. Hitung dari satu samapai lansia beragama budha 48,8%, dan
delapan, dihitungan kedelapan, telapak memiliki riwayat pekerjaan ibu rumah
tangan menghadap ke bawah dan tarik tangga 31,1%. Tabel 2. Senam lansia dapat
kedua tangan di depan dada. Lakukan menurunkan tekanan darah systole.

Tabel 2.
Perbedaan Tekanan Darah Systole Sebelum dan Setelah Senam Lansia
Tekanan Darah Mean Standard Deviasi Min Max p
Sebelum 170 9,04 150 140
0,01
Setelah 168 10,35 180 180

321
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 327- 334, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 1.
Karakteristik Responden Penelitian (n=45)
Karakteristik f %
Usia
<60 Tahun 6 13,30
61 – 70 Tahun 15 33,30
71 – 80 Tahun 14 31,10
>80 Tahun 10 22,20
Jenis Kelamin
Laki – laki 18 40,00
Perempuan 27 60,00
Agama
Katolik 18 40,10
Protestan 5 11,10
Budha 32 48,80
Riwayat Pekerjaan
PNS 9 20,00
Wiraswasta 10 22,20
Karyawan Swasta 9 20,00
Ibu Rumah Tangga 14 31,10
Tenaga Kesehatan 3 6,70

Table 3.
Perbedaan Tekanan Darah Diastole Sebelum dan Sesudah Senam Lansia
Tekanan Darah Mean Standard Deviasi Min Max p
Sebelum 89,11 8,74 70 100
0,32
Setelah 88,89 8,58 70 100

Tabel 3. Senam lansia belum dapat dengan ketidakstabilan hormon (Choi, Kim,
menurunkan tekanan darah diastole. & Kang, 2017)

PEMBAHASAN Terdapat pengaruh senam lansia yang


Hasil penelitiian ini didapatkan bahwa dilakukan sebanyak 3 kali seminggu
mayoritas lansia mengalami hipertensi usia terhadap penurunan tekanan darah. Adanya
60 – 70 tahun. Hasil penelitian sejalan kemirpan pendapat yang dikemukakan oleh
dengan penelitian yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis
Wicaksono (2015) bahwa 68,75% hipertensi Kardiovaskulat Indonesia (2015) bahwa
dialami oleh lansia dengan rentang usia 60– salah satu tatalaksana pada hipertensi adalah
75 tahun. Usia merupakan salah satu factor aktivitas fisik (melakukan olah raga), yang
yang tidak dapat dimodifikasi salah satu aktivitas fisik itu adalah dengan
mempengaruhi terjadinya hipertensi. melakukan senam lansia secara rutin.
Peningkatakan usia meningkatkan resiko Senam lansia yang dilakukan secara rutin
untuk mengalami komplikasi dari hipertensi akan dapat meningkatkan kesegaran tubuh
(Buford, 2017). yang secaea tidak langsung dapat
meningkatkan fungsi jantung dan
Jenis kelamin mayoritas pada penelitian ini menurunkan tekanan darah serta
merupakan perempuan. Perempuan lebih mengurangi resiko penimbunan kolesterol
beresiko untuk mengalami hipertensi pada kapiler pembuluh darah sehingga akan
apabila telah menopause yang berhubungan menjaga elastisitasnya. Selain itu, senam

322
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 327- 334, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

lansia menyebabkan otot jantung terlatih intervensi aktivitas fisik pada lansia darah
dalam berkontraksi sehingga kemampuan pada penelitian tersebut didapatkan hasil
pemompanya akan selalu terjaga bahwa terdapat penurunan tekanan darah
(Jatiningsih, 2016). pada pre dan post exercise berupa senam
lansia yaitu dengan nilai p=0,00. Tekanan
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian darah systole mengalami penurunan
Zulaikha (2016) bahwa senam lansia sedangkan pada tekanan darah diastole
berhasil menurunkan hipertensi di tidak mengalami perubahan yang
Kabupaten Sukoharjo. Hasil dari penelitian signifikan. Menurut Izhar (2017) bahwa
ini adalah senam lansia dapat menurunkan lansia memiliki tekanan darah sistol yang
tekanan darah pada lansia. Penelitian lain cenderung meningkat dan diastole yang
yang mendukung yaitu Jatiningsih, cenderung menurun.
Sudaryanto, dan Betty (2016), tentang
melakukan tindakan senam untuk melihat Aktivitas dirancang untuk menjaga
penurunan hipertensi pada lansia, yaitu kesehatan jantung, kelenturan sendi dan
berupa senam lansia yang dilakukan selama otot, serta memaksimalkan masukknya
40 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu, suplai oksigen ke seluruh tubuh untuk
didapatkan hasil terjadi penurunan tekanan proses pernafasan dan regenerasi sel
darah pada 32 responden dengan nilai p (Ruangthai, Phoemsapthawee, 2020).
value 0,001, < 0,005. Semakin lama senam dapat melemaskan
pembuluhpembuluh darah sebab dapat
Hal yang sama juga dilakukan oleh Izhar meringankan tahanan pembuluh darah
(2017), dengan melakukan senam lansia perifer. Seseorang yang rutin melakukan
dan melihat dampaknya tehadap tekanan senam otot jantung nya akan kuat
darah pada lansia penderita hipertensi, dibandingkan dengan individu jarang
didapat bahwa terdapat penurunan tekanan senam. Saat senam terjadi beberapa
darah systole dan diastole dengan nilai p perubahan seperti penurunan cardiac
0,002 dan 0,003. Senam lansia membuat output, denyut jantung dan diakhiri dengan
jantung berkerja dengan optimal, tekanan darah (Petrovic & Marincovic,
meningkatkan kebutuhan energy tubuh. 2018).
Akibatnya dapat meningkatkan respirasi
rate, pergerakan otot pernafasan dan aliran SIMPULAN
darah balik vena (Nascimento, Silva, Senam dapat menurunkan tekanan darah
Vieira, Schoenfeld, Prestes, 2019). Terjadi systole tetapi tidak pada diastol. Pentingnya
peningkatan volume darah dan diikuti pada lansia untuk melakukan pengukuran
dengan meningkatan curah jantung. Tejadi darah secara rutin utuk menilai adanya
fase istrahat dan peningkatan tekanan darah keluhan hipertensi dan melakukan senam
arteri. Aktivitas otot rangka dan pernafasan secara teratur untuk memperlancar aliran
menurun. Akibatnya terjadi kontraindikasi darah guna menjaga lansia agar tetap bugar
kerja saraf otonom dan epinefrin. Laju dan meningkatkan derajat kesehatan.
denyut jantung menurun, vasodilatasi
arteriol vena, volume sekuncup menurun. DAFTAR PUSTAKA
Terjadi penurunan cardiac output dan Bauer, et. all. (2015). Effect of different
resistensi tahanan perifer total, sehingga exercise modalities on blood pressure
terjadi hipertensi menurun (Cetin, Ece, Sen, variability. Journal of
Centin, Aydogan, 2019). Hypertension.33(287). Doi:
10.1097/01.hjh.0000468243.78023.b0
Penelitian ini tidak terjadi penurunan pada
diastole. Sejalan dengan penelitian Hakim Buford T. W., (2016). Hypertension and
dan Arismunandar (2016), tentang aging. Ageing research reviews. 26,

323
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 327- 334, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

96–111. posyandu lanjut usia do desa


https://doi.org/10.1016/j.arr.2016.01.0 wotgaleh sukoharjo. Retrieved from
07 http://eprints.ums.ac.id/41499/1/11%
20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
Cetin, S., Ece, C., Sen, M., Cetin, H.,
Aydogan, A. (2019). The effect of Lisiswanti, R., & Dea N. A. (2016). Upaya
pilates and aerobic exercises on blood pencegahan hipertensi. Medical
pressure, heart rates, and blood serum Journal Of Lampung University. 5(3).
lipids in sendetary females. Journal of Retrieved from
Education and Training Studies. 7(4). https://juke.kedokteran.unila.ac
229 – 235. .id/index.php/
doi:10.11114/jets.v7i4.4077 majority/article/view/1036/830

Choi, H M., Hyeon C K., Dae R K. (2017). Nascimento, D., Silva, C., Vieira, D.,
Sex differences in hypertension Schoenfeld, B., Prestes, J. (2019)
prevalence and control: Analysis of New insights for statistical analysis of
the 2010-2014 Korea National Health blood pressure response to resistance
and Nutrition Examination Survey. training in elderly hypertensive
PLos One. 12(5) women. Journal Physical Education.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0 30(1). 1-11.
178334 http://dx.doi.org/10.4025/jphyseduc.v
30i1.3025
Hakim, A. F., & Pandith A. (2016). The
effect of elderly exercise on blood Perhimpunan Dokter Spesialis
pressure in budi luhur clinic of Kardiovaskular Indonesia. (2015).
cimahi. International Journal of Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada
Scientific & Technology Research. Penyakit Kardiovaskular. Edisi 1.
5(12). ISSN 2277-8616 Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia, Jakarta.
Hariati, H., Ismayadi I. (2015). Pengaruh
kompres hangat terhadap skala nyeri Petrovic, I. Marincovic, M. (2018). Effects
pada lansia dengan reumatoid artritis Of Different Types Of Exercise
di Puskesmas Amplas. Skripsi. Programs On Arterial Blood Pressure
Medan. Universitas Sumatera Utara. Of The Elderly. Physical Education
Retrieved from and Sport. 16(4): 725-737.
http://repository.usu.ac.id/handle/123 http://dx.doi.org/10.22190/FUPES181
456789/68501?show=full 017064P

Izhar, M. D. (2017). Pengaruh senam lansia Ruangthai, R. Phoemsapthawee, J. (2019).


terhadap tekanan darah di panti sosial Combined exercise training improves
tresna werdha budi luhur jambi. blood pressure and antioxidant
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari capacity in elderly individuals with
. 17(1). Retrieved from hypertension. J Exct Sci Fit. 17(1):
https://media.neliti.com/media/public 67-76. doi:
ations/225506-pengaruh-senam- 10.1016/j.jesf.2019.03.001. Epub
lansia-terhadap-tekanan-d- 2019 Mar 15.
2ae4b237.pdf
WHO. (2015). World Health Statisticts.
Jatiningsih, K. (2016). Pengaruh senam Global Hypertension Report
lansia terhdap tekanan darah pada 2015.Switzerland. Retrieved from
lanjut usia dengan hipertensi di https://www.who.int/docs/default-

324
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 327- 334, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

source/gho-documents/world-health-
statistic-reports/world-health-
statistics-
2015.pdf?sfvrsn=afb0629f_2

Wicaksono, S. (2015). Hubungan usia dan


jenis kelamin lansia dengan
peningkatan tekanan darah
(hipertensi) di dusun 1 desa
kembangseri kecamatan talang empat
bengkulu tengah tahun 2015. Jurnal
Kedokteran Raflesia. 5(1).
https://doi.org/10.33369/juke.v5i1.87
65

325
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 3, Hal 327- 334, Juli 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

326

Anda mungkin juga menyukai