Kontrasepsi oral
1. Minipil
Minipil adalah salah satu metode kontrasepsi yang hanya mengandung progesterone saja, dimana
minipil juga disebut sebagai pil menyusui, dosis minipil 0,03-0,05 mg per tablet
Cara kerja
1. Mencegah implantasi
2. Menghambat ovulasi
3. Mengentalkan lender serviks
4. Mengubah motilitas tuba sehingg transportasi sperma terganggu
Kekurangan minipil
1. Nyeri tekan payudara
2. Mual
3. Pusing
4. Perubahan mood
5. Kembung
6. Dermatitis atau jerawat
7. Depresi
8. Gangguan haid
9. Peningkatan atau penurunan berat badan
Kontraindikasi minipil:
1. Wanita usia lebih dari 35 tahun yang mengalami perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya
2. Wanita yang diduga hamil
3. Tidak menerima terjadinya gangguan haid
4. Riwayat kehamilan ektopik
5. Riwayat kanker payudara
6. Riwayat store
7. Wanita dengan miom uterus
8. Wanita yang sedang mengkonsumsi obat-obatan untuk tuberculosis dan epilepsy
Pil kombinasi
Adalah oil yang mengandung hormone estrogen dan progesterone, harus diminum setiap hari pada jam
yang sama
1. Monofasik: terdiri dari 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen dan progesterone dalam
dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormone aktif berisi zat besi
2. Bifasik: terdiri dari 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen dan progesterone dalam 2
dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormone aktif tapi berisi zat besi
3. Trifasik: terdiri dari 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen dan progesterone dalam 3
dosis yang berbeda dengan 7 tablet tsnps hormone sktif tapi berisi zat besi (mega ,siti,2013)
Manfaat
1. Efektivitasnya: hampir 100% daya guna teoritis, daya guna pemakaian 95-98%
2. Siklus menstruasi jadi teratur
3. Keluhan dismenorea primer berkurang atau hilang (manuaba,2001)
1. Usia reproduksi
2. Tidak memiliki anak atau belum
3. Gemuk atau kurus
4. Nyeri haid hebat
5. Pasca keguguran
6. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
7. Menderita TBC
8. Anemia akibat haid yang berlebihan
1. Pasca persalinan
2. Hari pertama haid
3. Setelah 6 bulan pemberian ASI ekslusif
4. Pasca keguguran
5. Setiap saat selagi haid dengan catatan sedang tidak hamil
DEPO PROVERA
Depo provera pertama kali digunakan sebagai metode kontrasepsi pada tahun 1960 dan
mendapat sambutan yang memuaskan.
Depo provera adalah depo medroxyprogesteron acetate yang bisa disuntikan dengan interval 3
bulan ( 12-14 minggu) intramuskuler.
Cara pemberian
Jika mengkonsumsi pil maka tunggu sampai menstruasi , dan berikan pada hari ke-5
Syarat-syarat harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik ialah :
Kita ketahui bahwa sampai saat ini belumlah tersedia satu metode kontrasepsi yang benar-benar 100% /
ideal / sempurna. Pengalaman menujukan bahwa saat ini pilihan metode kontrasepsi umumnya masih
dalam bentuk cafeteria atau supermarket, dimana calon aseptor memilih sendiri metode kontrasepsi
yang diinginkannya.
1. Factor pasangan
a. Motivasi dan rehabilitasi
b. Umur
c. Gaya hidup
d. Frekuensi senggama
e. Jumlah keluarga yang diinginkan
f. Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu
g. Sikap kewanitaan
h. Sikap kepriaan
2. Factor kesehatan
a. Kontraindikasi absolut atau relative
b. Status kesehatan
c. Riwayat haid
d. Riwayat keluarga
e. Pemeriksaan fisik
f. Pemeriksaan panggul
KB adalah suatu usaha untuk menjarakkan kehamilan dengan menggunakan metode kontrasepsi
(Sulistyawati,2012)
Menurut WHO (Expert Committee,1970) KB merupakan suatu tindakan menghindari kelahiran yang
tidak diinginkan,mengatur jarak kehamilan, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
1. Keluarga berencana merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan kesadaran dan di sengaja
2. Keluarga berencana berguna untuk mengatur kelahiran dalam keluarga sesuai kehendak suami
dan istri
3. Pelaksanaan Keluarga Berencana (KB tidak bertentangan
Tujuan KB:
1. Membentuk keluarga kecil yang sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga,
dengan cara mengatur kelahiran agar terbentuk keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Pengaturan kelahiran,pendewasaan usia perkawinan,peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga (Sulistyawati,2012)
Kontrasepsi
“melawan”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan sel telur yang matang dengan sel
Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan
menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding Rahim (Taufan nugroho ddk,2014)
(mekanis/barier)
Kondom
Kimiawi
spermisida
Metode kontrasepsi modern:
1. Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi oral
1. Profil
1.1. Reversible dan efektif
1.2. Harus diminum setiap hati
1.3. Pemakaian bulan pertama, terjadi efek samping berupa mual dan pendarahan bercak yang tidak
bahaya dan akan hilang
1.4. Sangat jarang terjadi efek samping yang serius
1.5. Bisa di gunakan perempuan untuk semua usia, baik yang sudah menikah maupun belum
1.6. Bisa dikonsumsi setiap hari, jika diyakini tidak sedang hamil
1.7. Tidak disarankan untuk ibu menyusui
1.8. Bisa digunakan sebagai kontrasepsi darurat (sulistyawati,2012)
1.9. Jenis-jenis kontrasepsi oral
Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progesterone dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif
Bifasik : pil yang tersedia dalam 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen dan progesterone
dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif
Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengantung hormone estrogen dn
progesterone dalam tiga dosis yang berbeda, dengan tablet tanpa hormone aktif. (sulistyawati,2012)
2. Cara kerja
2.1 Menahan ovulasi
2.2 Mencegah implantasi
2.3 Lendir serviks mengental sehingga susah dilalui sperma
2.4 Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur sendirinya akan terganggu pula
3. Manfaat
3.1. Efektivitasnya tinggi apabila di gunakan setiap hari (1 kehamilan dari 1000 perempuan pada
tahun pertama penggunaan)
3.2. Resiko terhadap kesehatan kecil
3.3. Hubungan seksual tidak terganggu
3.4. Siklus haid jadi teratur,jumlah darah haid berkurang (tidak terjadi anemia), tidak nyeri saat haid
3.5. Dapat digunakan dalam jangka panjang
3.6. Dapat digunakan dari usia muda sampai menopause
3.7. Mudah dihentikan setiap saat
3.8. Setelah penggunaan dihentikan kesuburan akan segera kembali
3.9. Bisa digunakan sebagai kontrasepsi darurat (sulistyawati,2012)
Kehamilan ektopik
Kanker ovarium
Kanker endometrium
Dismenore
Jerawat (sulistyawati,2012)
4. Kekurangan
4.1 Mahal dan membosankan karena harus digunakan setiap hari
4.2 Mual, terutama pada penggunaan tiga bulan pertama
4.3 Pendarahan bercak atau pendarahan sela, terutama pada tiga bulan pertama
4.4 Pusing
4.5 Nyeri payudara
4.6 Kenaikan berat badan
4.7 Berhenti haid (amenore), jarang terjadi pada penggunaan pil kombinasi
4.8. Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV, dan HIV/AIDS (sulistyawati,2012)
Kontraindikasi mutlak:
Kontraindikasi relative
1. Hipertensi
2. Asma
3. Penyakit jantung
4. Penyakit ginjal
5. Penyakit kandung empedu
6. Colitis ulseratif
7. Lupus eritematosus
8. Varises
9. Penyakit sel sabit atau hemoglobin C sel sabit
10. Penyakit kandung empedu
11. Depresi (sulistyawati,2012)
Suntik/injeksi
1. Sangat efektif
2. Pencegah kehamilan jangka panjang
3. Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
4. Pengguna tidak perlu menyimpan obat suntik
5. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan
gangguan pembekuan darah
6. Menurunkan kejadian tumor jinak payudara
7. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
8. Menurunkan krisis anemia bulan sabit(sulistyawati,2012)
9. Cukup menyenangkan bagi pengguna (injeksi hanya 4 kali dalam setahun
10. Pemakaiaannya sederhana
11. Cocok untuk ibu menyusui
12. Dapat mencegah kanker endometrium, kehamilan ektopik (siti dan mega,2013)
Profil
1. Aman
2. Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
3. Sangat efektif
4. Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata empat bulan
13. Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI(sulistyawati,2012)
5.
Cara kerja
1. Menghalangi terjadinya ovulasi dengan cara menekan pembentukan releasing factor dan
hipotalamus
2. Kentalnya leher serviks, menyebabkan terhambatnya penetresi sperma melalui serviks uteri
3. Menghambat implantasi ovum dalam endometrium (siti dan mega,2013)
Efektivitas
Suntik tribulan mempunyai efektivitas yang sangat tinggi, angka kegagalan kurang dari 1%. Asalkan
penggunaannya teratur sesuai jadwal yang ditentukan (siti dan mega,2013)
Merupakan kontrasepsi yang diberikan tiap bulan secara intramuscular, yang terdiri dari kombinasi
hormone estrogen dan progesterone
Efetivitas
Efektivitas kontrasepsi satu bulan sangat tinggi mencapai 0,1-0,4 per 100 perempuan, selama tahun
pertama pemakaiaan
1. Berubahnya pola haid, seperti tidak teratur,perdarahan bercak atau spoting, perdarahan sela
sampai sepuluh hari
2. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
3. Bila digunakan bersamaaan denga obat-obatan epilepsy( renitoin dan barbiturate) atau obat
tuberculosis (rifampisin), maka akan mengurangi efektifitasnya
4. Menyebabkan efek samping yang serius seperti serangan jantung, store, pembekuan darah pada
paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati
5. Tidak menjamin terhadap penularan infeksi menular seksual (IMS), hepatitis B virus, infeksi virus
HIV
6. Pemulihan kesuburan lama setelah menghentikan pemakaiaan suntik 1 bulan (siti ,mega ,2013)
1. Usia reproduksi
2. Sudah memiliki anak atau belum memiliki anak
3. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
4. Menyusui ASI pascapersalinan >6 bulan
5. Pascapersalinan dan tidak menyusui
6. Anemia
7. Nyeri haid hebat
8. Haid teratur
9. Riwayat kehamilan ektopik
10. Sering lupa menggunakan kontrasepsi pil (siti ,mega ,2013)
Wanita yang tidak dianjurkan memakai kontrasepsi suntik 1 bulan
Subkutis/implant
Implant adalah metode kontrasepsi yang mengandung levonolgetrel yang dibungkus dalam kapsul
silastic silicon (polydimethylsiloxane) dan dipasang di bawah kulit
1. Efektif selama 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk jeneda, indoplant atau implanon
2. Nyaman
3. Dapat dipakai semua wanita dalam usia reproduksi
4. Pemasangan dan segera kembali setelah implant dicabut
5. Aman dipakai pada ibu menyusui (siti ,mega ,2013)
1. Norplant
2. Implanon dan sinoplant
3. Jedena dn indoplant
Menyusupka 1 kapsul, 2 kapsul, 6 kapsul silatik implant dibawah kulit, setiap hari levonogestrel akan
dilepaskan kedalam darah melalui difusi dari kapsul yang terbuat dari bahan silastik. Besar kecilnya
levonogestrel yang dilepaskan tergantung dari kapsul dan ketebalan dinding kapsul. Satu set implant
terdiri dari 6 kapsul yang dapat bertahan selama 5 tahun dan implanon teridiri dari 1 kapsul dan dapat
bertahan selama 3 tahun
Jenis-jenis IUD
1. Lippes-Loop
2. Saf-T-Coil
3. Dana-Super
4. Copper-T (Gyne-T)
5. Copper-7 (Gravigard)
6. Multiload
7. Progesterone IUD
1. IUD Copper T
2. IUD Mirena
3. IUD Nova T
1. Usia reproduksi
2. Wanita yang belum mempunyai anak
3. Mengiginkan kontrasepsi jangka panjang
4. Resiko rendah IMS
5. Tidak menghendaki kontrasepsi hormonal
6. Ibu yang sedang menyusui
1. Kemungkinan hamil
2. 2-28 hari pasca melahirkanmemiliki resiko IMS
3. Pendarahan pervagina yang belum diketahui penyebabnya
4. Sedang menderita infeksi alat genital
5. Sedang menderita penyakit radang panggul (siti ,mega ,2013)
Hipotesis kerja adalah suatu rumusan masalah hipotesis dengan tujuan untuk membuat
ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul. Biasanya menggunakan
rumusan pernyataan “jika…, maka…,” (Notoadmodjo, 2012).
Hipotesa Kerja penelitian ini adalah “Jika menggunakan kontrasepsi hormonal, maka
tekanan darah akan meningkat”.
Pertumbuhan
penduduk yang tinggi
Berdampak pada
perekonomian dan
kesejahteraan negara
Pemakaiaan
kontrasepsi
Kontrasepsi non
Kontrasepsi hormonal
hormonal
Estrogen Progesterone
Penyempitan
Reasorbsi natrium
pembuluh darah
dan air meningkat
(aterosklerosis)
hipervolemi
Curah jantung
meningkat