07 Pengendalian Opt Jagung
07 Pengendalian Opt Jagung
1. DEFINISI
Pengendalian OPT tanaman jagung ditekankan pada Sistem Pengendalian Hama Terpadu
PHT. PHT sistem pengendalian OPT dengan mengandalkan komponen ekosistem yang
dikelola dengan penuh tanggung jawab. Pengendalian hama terpadu memiliki 4 prinsip
meliputi budidaya tanaman sehat, pengamatan mingguan, pendayagunaan peran pengendali
alami dan petani ahli dalam PHT
2. TUJUAN
3. MANFAAT
Peserta dapat memperoleh informasi tentang PHT jagung , teknik pengatan
agroekosistem jagung dan teknik identifikasi opt jagung yang merupakan bekal dalam
pelaksanaan budidaya jagung dimasa yang akan datang
4. METODE
Ceramah ,diskusi, presentasi dan praktek
6. TEMPAT
Lahan peraktek
7. WAKTU
5 Jp @ 45 menit
.LANGKAH KEGIATAN
N Tahapan Uraian kegiatan Alat bantu
o
1 Tentukan alat dan bahan yang di Penyiapan alat
gunakan dalam pengamatan dan bahan untuk
pengamatan
8. HASIL
Simpulkan hasil penerapan teknis pegendalian OPT jagung nanaman yang saudara
lakukan
........................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
9. EVALUASI DIRI
Dalam penerapan teknis pengendalian OPT tanaman jagung , apakah Saudara
mengalami kesulitan ?
Beri tanda ( √ ) pada gambar berikut !!!
Serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas dalam
peningkatan produksi pertanian. Untuk pengendalian OPT, jalan pintas yang sering dilakukan
adalah menggunakan pestisida kimia. Padahal penggunaan pestisida yang tidak bijaksana banyak
menimbulkan dampak negatif, antara lain terhadap kesehatan manusia dan kelestarian
lingkungan hidup.
Memperhatikan pengaruh negatif pestisida tersebut, perlu dicari cara-cara pengendalian yang
lebih aman dan akrab lingkungan. Hal ini sesuai konsepsi pengendalian hama terpadu (PHT),
bahwa pengendalian OPT dilaksanakan dengan mempertahankan kelestarian lingkungan, aman
bagi produsen dan konsumen serta menguntungkan petani. Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
merupakan gabungan beberapa metode pengendalian baik secara biologi, fisik mekani, teknis
budidaya dan penggunaan pestisida sebagai alternatif pengendalian terakhir.
Ekosistem merupakan sebuah sistem yg terbentuk oleh interaksi dinamis antara unsur biotik
dan abiotik. Unsur biotik terdiri dari hewan : hama, penyakit, musuh alami, pengurai dan lain-
lain Unsur abiotik terdiri dari : Udara, tanah, air, cahaya, suhu, kelembaban,angin dan lain-
lain.
BUSUK AKAR
Penyakit Virus
Penyakit Ustilago maydis
2. Ulat tanah ( Agrotis spp)
4. Hama lundi atau Uret ( Phyllophaga helleri )
PENGENDALI ALAMI
Musuh alami dari gol predator
Paederus sp
(Tomcat)
Merupakan predator
dari hama kutu-
kutuan, wereng, dan
Myzus sp.
Laba-laba :
merupakan predator
yang umum ada di
lapangan, sebagai
pemangsa belalang dan
hama tanaman yang
lainnya seperti walang
sangit dll
Belalang sembah :
merupakan predator
yang pemangsa belalang
dan hama tanaman yang
lainnya seperti walang
sangit, ulat, dan imago
dari penggerek dll.
Burung hantu Tyto alba
: adalah musuh alami
dari tikus, sangat efektif
mengendalikan populasi
tikus.
Infeksi jamur
Metarhizium sp.
terhadap uret
Paederus sp
(Tomcat)
Merupakan predator
dari hama kutu-
kutuan, wereng, dan
Myzus sp.