Anda di halaman 1dari 3

Nama: Adhiesta Pratama Putra P

NIM: 2026027
UTS PERPETAAN
TEKNIK LINGKUNGAN

1. Apakah yang dimaksud dengan peta? Serta sebutkan dan jelaskan unsur-unsur
peta?
2. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat suatu peta?
3. Jelaskan bagaimana kelebihan dan kekurangan dari Pemetaan terrestris dangan
Pemetaan Ektraterestris dari berbagai aspek (parameter), dan bagaimana yang
paling cocok pada bidang lingkungan?
4. Jelaskan Prosedur pemetaan mulai dari persiapan hingga jadi sebuah peta.
5. Jelaskan Implementasi Peta dalam pemanfaatan terkait Lingkungan, serta
berikan contoh kasusnya
Jawab:
1. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar
dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari
peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.
Unsur-unsur peta:
a. Judul Peta : Judul peta digunakan untuk menunjukkan wilayah yang tergambar pada
peta.
b. Skala Peta : Menunjukka perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak
sebenarnya ( jarak asli wilayah).
c. Legenda : Menjelaskan symbol-simbol yang dipakai pada peta.
d. Simbol : Tanda yang digunakan untuk menjelaskan tentang muka bumi yang ada
pada peta seperti, gunung, sungai, jalan, dan lain-lain.
e. Inset : Peta kecil yang disisipkan pada peta utama.
f. Garis Tepi : Garis tepi dibuat pada peta agar berada tepat ditengah-tengah untuk
membatasi ruang dan meletakan garis astronomi.
g. Warna : Digunakan untuk menjelaskan keadaan tempat yang digambarkan,
seperti, warna biru untuk perairan, cokelat untuk pegunungan, dan lain-
lain.
2. Syarat peta:
a. Equivalent
Equivalent berarti kesamaan luas yang dihitung mempergunakan bentuk gambar
dengan kondisi yang sebenarnya.
b. Equidistant
Equidistant ini adalah bentuk penggambaran yang tepat antara jarak yang diilusikan
dengan peta/gambar dengan jarak yang sebenarnya ditunjukan.
c. Conform
Conform artinya lebih pada bentuk-bentuk lukisan dengan keadaan yang
sebenarnya telah terjadi, setidaknya bentuk kepulauan dapat diapahmi sebagai
landasan dasar untuk membentuk komposisi peta yang nyaris sempurna dengan
kondisi sebenarnya.
3. Pemetaan dapat dilakukan dengan dua cara, terestris dan ekstraterestris.
Pemetaan terestris merupakan pemetaan yang dilakukan dengan menggunakan
peralatan yang berpangkal di tanah.
KELEBIHAN: Survei terestris memiliki ketelitian informasi topografi (detil situasi,
ketinggian/kontur, ukuran luas) yang cenderung tinggi apabila dibandingkan dengan
teknik survei dan pemetaan lainnya.
KRELEMAHAN: Membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga
Pemetaan ekstraterestris tidak berpangkal di tanah tapi dilakukan dengan
menggunakan bantuan wahana (pesawat terbang, pesawat ulang-alik maupun
satelit).
KELEBIHAN: Perolehan data dapat dilakukan secara lebih cepat dengan metode
yang lebih canggih.
KELEMAHAN: Harga yang lebih mahal, membutuhkan signal yang lebih stabil.
Menurut saya untuk bidang Teknik lingkungan lebih cocok menggunakan survei
terestris atau pemetaan terestris, karena secara langsung turun ke lapangan dan
dapat mengerti kondisi lapangan pada saat itu juga.
4. Prosedur pemetaan
1. Tahap pencarian dan pengumpulan data
Ada beberapa cara mengumpulkan data:
a. Secara langsung
Cara pencarian data secara langsung dapat melalui metode konvensional
yaitu meninjau secara langsung ke lapangan dimana daerah tersebut akan
dijadikan objek dari peta yang dibuat. Cara ini disebut dengan teristris.
b. Secara tak langsung
Mencari data dari peta atau data-data yang sudah ada sebelumnya. misalnya
dalam membuat peta kepemilikan tanah di daerah Semarang, kita cukup
mencari peta administrasi lengkap kota Malang.
2. Tahap pengolahan data
Data yang telah dikumpulkan merupakan data spasial yang tersebar dalam
keruangan. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dikelompokkan
misalnya data kualitatif dan data kuantitatif, kemudian data kuantitatif dilakukan
perhitungan yang lebih rinci. Langkah selanjutnya yaitu pemberian simbol atau
simbolisasi terhadap data-data yang ada.
3. Tahap penyajian dan penggambaran data
Tahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan
dilukiskan pada media. Dalam tahap ini ada dua cara pembuatan peta yang
pertama, dapat digunakan cara manual dengan menggunakan alat-alat yang
fungsional, namun cara ini sangat membutuhkan perhitungan dan ketelitian yang
tinggi agar didapat hasil yang baik. Yang kedua digunakan teknik digital melalui
komputer, penggambaran peta dapat digunakan aplikasi-aplikasi pembuatan
peta yang mendukung, misalnya ARC View, ARC Info, AutoCAD Map, Map Info,
dan software lain.
4. Tahap penggunaan data
Tahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena dalam tahap
ini menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau tidaknya
pembuatan sebuah peta. Dalam tahap ini pembuat peta diuji apakah petanya
dapat dimengerti oleh pengguna atau malah susah dalam dimaknai.
5. Implementasi Peta dalam pemanfaatan terkait Lingkungan sangat penting, karena
sebagai aktifis lingkungan kita harus mengerti terlebih dahulu tentang lokasi yang
menjadi tujuan ataupun lokasi yang terkait dengan lingkungan.
Contoh kasus peta berguna untuk Teknik lingkungan adalah digunakan sebagai alat
bantu informasi tentang lokasi sekitar, tentang cocok atau tidaknya suatu industri
berada pada lingkungan tersebut, dan dari pemetaan itu kita dapat mengetahui
dampak apa yang akan terjadi pada lingkungan apabila mendirikan suatu industri
disana.

Anda mungkin juga menyukai