Anda di halaman 1dari 8

Muhammad Dzikra Azidan

202010110311105
Kelas B

Contoh Kasus
1. Alfi Nur Luluk dibunuh oleh Dedy Santoso di kamar kos Alfi di Jalan Rungkut ,
Airlangga, Surabaya, pada Sabtu (16/1/2019). Alfi Nur Luluk belakangan
diketahui sebagai pekerja seks komersial (PSK) online, sementara Dedy
merupakan pelanggannya. Alfi dibunuh dengan dicekik oleh Dedy. Dedy
membunuh Alfi lantaran tak senang dibilang bau badan saat berhubungan.
Dedy naik pitam dan langsung menjerat leher Alfi dengan kabel alat catok
rambut hingga tewas. Dedy divonis 16 tahun penjara oleh hakim Pengadilan
Negeri Surabaya.

Pelaku : Dedy Santoso


Korban : Alfi Nur Luluk
Barang Bukti : kabel alat catok rambut
Peyebab terjadinya Kejahatan : Alfi Nur Luluk belakangan diketahui sebagai
pekerja seks komersial (PSK) online, sementara Dedy merupakan
pelanggannya. Alfi dibunuh dengan dicekik oleh Dedy. Dedy membunuh Alfi
lantaran tak senang dibilang bau badan saat berhubungan.
Kesimpulan : Teori Sosiologis pada kasus ini berlaku dimana Lingkungan dan
situasinya sangat memungkinkan untuk melakukan kejahatan tersebut. Dedy
divonis 16 tahun penjara oleh hakim Pengadilan Negeri Surabaya.

2. Prostitusi online yang melibatkan artis, berinisial AA. AA diketahui sebagai


pekerja seks komersial (PSK) yang dikendalikan oleh Farhat. AA ditangkap
saat berada di hotel bintang lima di daerah Semarang. Saat itu, polisi
melakukan penyamaran dengan bertindak sebagai pemesan AA kepada
Farhan yang memiliki 200 nama PSK lainnya. Selain kasus prostitusi yang
melibatkan AA, belakangan Bareskrim Mabes Polri juga mengungkap kasus
prostitusi artis yang melibatkan artis berinisial NM dan PR. Keduanya
ditangkap di hotel bintang lima, Semarang. Mereka ditangkap bersama
mucikari, yakni O dan F. Namun, artis NM dan PR dibebaskan karena
dianggap sebagai korban. Mereka dikirim ke panti sosial dan kemudian
dibebaskan. Sementara itu, F dan O dijerat dengan Pasal 2 Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Pelaku : Farhan dan AA


Korban : NM dan PR
Alat Bukti : Riwayat pemesanan AA
Peyebab terjadinya Kejahatan : AA ditangkap saat berada di hotel bintang
lima di daerah Semarang. Saat itu, polisi melakukan penyamaran dengan
bertindak sebagai pemesan AA kepada Farhan yang memiliki 200 nama PSK
lainnya.
Kesimpulan : Teori Psikogenesis emosi yang kontroversial yang dialami pelaku
ikut serta ambil bagian .Artis NM dan PR dibebaskan karena dianggap sebagai
korban. Mereka dikirim ke panti sosial dan kemudian dibebaskan. Sementara
itu, F dan O dijerat dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2002
tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

3. Pembunuhan Adhika, Asisten Presiden Direktur salah satu perusahaan


Asuransi di Indonesia, tewas dibunuh rekan kerjanya, Dika, pada Jumat, 20
Mei 2019. Namun, pembunuhan tersebut baru terungkap 1 bulan kemudian.
Adhika dibunuh di kamar Nomor 9, Hotel Atria, Malang, Jawa Timur. Dika
membunuhnya dengan membekap menggunakan bantal hingga Adhika
tewas. Setelah itu, Adhika dibawa ke kolam pemandian air panas di dalam
kamar dan tubuhnya dimasukkan ke dalam kolam tersebut. Dika membunuh
Adhika lantaran diejek sebagai penyuka sesama jenis. Dika mengaku bahwa
saat itu Adhika terus mengajaknya berhubungan badan, tetapi Dika menolak
karena letih setelah perjalanan dari Surabaya ke Malang selama 2 jam lebih.
Pembunuhan terhadap Adhika baru terungkap pada Agustus 2019 silam.
Perilaku Dika terungkap setelah keluarga menyelidiki mobil Adhika yang
hilang ternyata ada pada Dika. Dika juga diketahui mengambil mobil Adhika
dan memalsukan identitas tersebut.

Pelaku : Dika
Korban : Adhika
Barang Bukti : Bantal, CCTV
Alat Bukti : Buku tamu Hotel
Peyebab terjadinya Kejahatan : Dika membunuh Adhika lantaran diejek
sebagai penyuka sesama jenis. Dika mengaku bahwa saat itu Adhika terus
mengajaknya berhubungan badan, tetapi Dika menolak karena letih setelah
perjalanan dari Jakarta ke Garut selama enam jam lebih.
Kesimpulan : Teori ekologis pada Pembunuhan terhadap Adhika baru
terungkap pada Agustus 2019 silam. Perilaku Dika terungkap setelah keluarga
menyelidiki mobil Adhika yang hilang ternyata ada pada Dika. Dika juga
diketahui mengambil mobil Adhika dan memalsukan identitas tersebut.
4. Pembunuhan anak dalam kardus Pembunuhan PNG (7), anak perempuan
yang ditemukan tewas dalam kardus di Jalan Metro, Kalimetro, Kepanjen,
terjadi pada Sabtu (5/12/2020). PNG dibunuh oleh tetangganya sendiri, Doni,
saat PNG baru pulang sekolah. Doni membunuh dengan menjerat leher PNG
hingga tewas. Bukan hanya membunuh, Doni bahkan sempat melakukan
kekerasan seksual terhadap PNG di dalam bedengnya. Usai melakukan
pembunuhan, Doni kemudian memasukkan mayat PNG ke dalam kardus
dalam kondisi telanjang. Selain itu, tangan dan kaki PNG terikat dengan mulut
tersumpal. Doni diketahui sebagai tersangka pembunuhan PNG setelah Polres
mengidentifikasi sisa sperma di organ vital PNG yang ternnyata milik Doni.
Selain itu, Doni pun mengakui telah membunuh PNG. Belakangan, Doni
diketahui memiliki kelainan seksual berupa pedofil. Ia mengincar anak-anak
untuk memuaskan hasrat seksualnya.

Pelaku : Doni
Korban : PNG (7)
Barang Bukti : Tali Rafia
Peyebab terjadinya Kejahatan : Doni diketahui memiliki kelainan seksual
berupa pedofil. Ia mengincar anak-anak untuk memuaskan hasrat seksualnya.
Kesimpulan : Teori kejahatan Lombroso dianut dalam kejahatan ini dimana
Doni memang berniat untuk melakukan pelecehan dan juga pembunuhan.
Doni diketahui sebagai tersangka pembunuhan PNG setelah Polres
mengidentifikasi sisa sperma di organ vital PNG yang ternnyata milik Doni.
Selain itu, Doni pun mengakui telah membunuh PNG.

5. Pembunuhan ibu dan anak di Pasuruan. Ibu dan anak, Centia (45) dan Abid
(5), dibunuh di rumahnya di Perumahan Tirta Sani, Pasuruan, Jawa Timur, 20
Oktober 2020. Pembunuhnya ternyata tetangganya, Dono. Dono berniat
mencuri di rumah Centia karena saat itu pintu rumah terbuka. Saat masuk ke
dalam rumah, Dono dipergoki oleh Centia. Sontak Centia berteriak "maling".
Dono ketakutan dan akhirnya mengejar Centia ke dalam kamar. Centia tewas
ditusuk oleh Dono. Naas, saat itu Abid juga berada di lokasi dan jadi korban
pembunuhan Dono. Dono ditangkap Polsek Pasuruan, Kamis (1/11/2020).
Pembunuhan itu terungkap berkat ponsel milik Centia dan sejumlah bukti
lainnya.

Pelaku : Dono
Korban : Centia (45) dan Abid (5)
Barang Bukti : Ponsel
Peyebab terjadinya Kejahatan : Saat masuk ke dalam rumah, Dono dipergoki
oleh Centia. Sontak Centia berteriak "maling". Dono ketakutan dan akhirnya
mengejar Centia ke dalam kamar. Centia tewas ditusuk oleh Dono. Naas, saat
itu Abid juga berada di lokasi dan jadi korban pembunuhan Dono.
Kesimpulan : Teori Psikologi dalam kasus ini berlaku sebab Dono tidak
mampu menahan tingkah lakunya saat korban mengetahui apa yang
dilakukan Dono. Dono ditangkap Polsek Pasuruan, Kamis (1/11/2020).
Pembunuhan itu terungkap berkat ponsel milik Centia dan sejumlah bukti
lainnya.

6. Kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri pada 12 Maret 2019 menjadi


peristiwa yang ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Satu keluarga yang
terdiri dari ayah, ibu dan dua anak meninggal dibunuh JK (30), pria yang
masih memiliki hubungan kerabat dengan salah satu korban. Polisi
menangkap JK di sebuah rumah menyerupai saung yang berada kaki Gunung
Kelud. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku
melakukan aksinya dengan menggunakan linggis sepanjang 50 cm untuk
menghabisi nyawa korban. Polisi menyimpulkan pembunuhan terhadap satu
keluarga tersebut dilatari oleh motif balas dendam.

Pelaku : JK (30)
Korban : Satu keluarga (ayah, ibu dan dua anak)
Barang Bukti : linggis sepanjang 50 cm
Peyebab terjadinya Kejahatan : Pembunuhan terhadap satu keluarga tersebut
dilatari oleh motif balas dendam.
Kesimpulan : Teori ekologis berlaku pada kasus ini, hasil olah tempat kejadian
perkara (TKP), pelaku melakukan aksinya dengan menggunakan linggis
sepanjang 50 cm untuk menghabisi nyawa korban.

7. Kasus pembunuhan lain yang menyita perhatian masyarakat menimpa


Setiawan (43) atau yang biasa dipanggil Awan. Aksi pembunuhan itu diduga
dilakukan Cahyo (35). Awan dibunuh dan jenazahnya disimpan di dalam
sebuah drum plastik berwarna biru di kawasan industri Rungkut,Kota
Surabaya, 10 November 2020. Jenazah Awan ditemukan pada Minggu, 18
November pagi oleh seorang pemulung berinisial DD. Atas aksinya, Cahyo
dan istrinya dijerat dengan pasal pembunuhan berencana yakni Pasal 340
subsider 338 dan atau Pasal 365 ayat (3) sub pasal 363 dan atau pasal 480
KUHP, dan terancam pidana hukuman mati. Tak berselang lama, polisi
kemudian menangkap satu lagi tersangka bernama Yudi - yang disebut
berperan sebagai mengangkat dan membuang jenazah Awan. Berdasarkan
hasil penyelidikan, diduga motif di balik kasus pembunuhan Awan adalah
keinginan tersangka untuk menguasai barang milik korban, mulai dari mobil,
laptop, hingga dompet.

Pelaku : Cahyo dan istrinya.


Korban : Setiawan (43)
Barang Bukti : drum plastik berwarna biru
Peyebab terjadinya Kejahatan : Motif pembunuhan Awan adalah keinginan
tersangka untuk menguasai barang milik korban, mulai dari mobil, laptop,
hingga dompet.
Kesimpulan : Cahyo dan istrinya dijerat dengan pasal pembunuhan berencana
yakni Pasal 340 subsider 338 dan atau Pasal 365 ayat (3) sub pasal 363 dan
atau pasal 480 KUHP, dan terancam pidana hukuman mati.

8. Dua tersangka pelaku pembunuhan seorang perempuan muda berinisial YAD.


Penangkapan dilakukan di Blitar, selang beberapa jam setelah pembunuhan
terjadi dikamar kos YAD di Blitar. Ada dua orang yang di amankan. Inisialnya
D dan GAP, itu laki laki dan perempuan.

tidak ada perlawanan dari D dan GAP saat penangkapan berlangsung.


Terdapat indikasi keberadaan kedua pelaku di Jambi untuk melarikan diri dari
perbuatannya. Pelaku Menginap di Kamar Korban. Indra mengonfirmasi
bahwa kedua pelaku adalah orang yang sempat menginap di kamar kos YAD.
Hal ini sesuai dengan keterangan saksi yang menyebut bahwa keduannyaa
adalah teman korban yang bertamu selama 3-4 hari. Namun, istri dari ketua
RT setempat, menuturkan bahwa tamu itu terdiri dari perempuan dan laki-
laki. Selama menginap di sana, kedua orang itu disebut terlibat cekcok
dengan YAD. Bahkan Mamnun mendapat laporan dari penjaga kos bahwa
sempat ada keributan di antara mereka. Korban bahkan meminta bantuan
penjaga kos, untuk mengusir tamu-tamunya itu.

Pelaku : D dan GAP


Korban : YAD
Barang Bukti : Pisau
Peyebab terjadinya Kejahatan : Selama menginap di sana, kedua orang itu
disebut terlibat cekcok dengan YAD. Bahkan Mamnun mendapat laporan dari
penjaga kos bahwa sempat ada keributan di antara mereka.
Kesimpulan : Teori Subkultural Delikuensi kondisi fisik perkampungan atau
lingkungan yang sangat buruk merupakan bagian dari kasus ini Polisi
mengonfirmasi bahwa kedua pelaku adalah orang yang sempat menginap di
kamar kos YAD. Hal ini sesuai dengan keterangan saksi yang menyebut
bahwa keduannyaa adalah teman korban yang bertamu selama 3-4 hari.

9. Tegar menikam putrinya yang bernama Mauren sebanyak 15 kali dan


kemudian melakukan percobaan bunuh diri.

Tegar melakukan aksinya di kamar tidur apartemen mereka yang


terletak di Klaten pada 30 Juni 2020
Tegar membantah telah melakukan pembunuhan tetapi mengakui
tindakannya atas dasar tanggung jawab.
Tegar, yang telah tinggal di Klaten sejak 2000, mengeluhkan menderita
penyakit misterius selama hampir setahun sebelum tragedi itu.

Pada hari penyerangan, dia memohon suaminya untuk tidak pergi


bekerja dan menelepon teman-temannya dan memberi tahu mereka
bahwa dia tidak sehat.

Sekitar pukul 04.00 WIB, seorang tetangga menemukan Tegar dengan


luka tusuk di perutnya. Sedangkan Mauren ditemukan dengan luka
tusukan di leher, dada dan perut.

Tegar kemudian dilarikan ke rumah sakit, di mana dia dirawat selama


lebih dari dua bulan sebelum dipulangkan ke tahanan polisi.

Pelaku :Tegar

Korban : Mauren

Barang Bukti : Pisau

Peyebab terjadinya Kejahatan : Tegar mengeluhkan menderita penyakit


misterius selama hampir setahun sebelum tragedi itu. Pada hari
penyerangan, dia memohon suaminya untuk tidak pergi bekerja dan
menelepon teman-temannya dan memberi tahu mereka bahwa dia tidak
sehat.

Kesimpulan : Teori Psikologi dalam kasus ini berlaku karena Pelaku memiliki
tenda-tanda tingkah laku yang tidak normal. Sekitar pukul 04.00 WIB,
seorang tetangga menemukan Tegar dengan luka tusuk di perutnya.
Sedangkan Mauren ditemukan dengan luka tusukan di leher, dada dan
perut.

10.Penikaman berujung maut itu terjadi di Asrama. Kedua guru ini awalnya
berdebat tentang siapa guru yang lebih baik dalam pekerjaan mereka.

Guru bernama INA (20) meninggal di tempat kejadian karena luka di dada
setelah dilaporkan berselisih dengan TANTI (22) di Asrama.

Setelah insiden itu, TANTI ditahan di Asrama. Penyelidikan awal


mengungkapkan mereka memiliki argumen tentang siapa di antara mereka
yang merupakan guru terbaik.

Pertengkaran dengan cepat meningkat menjadi konflik dan adu pisau.


TANTI dilaporkan juga menderita luka pisau dalam insiden tersebut. Kedua
guru yang berselisih belajar di sekolah yang sama dan saling mengenal jauh
sebelum konflik. Korban diketahui belajar fisika dan matematika di MAN 2
Sidoarjo.

Pelaku : TANTI (22)

Korban : INA (20)

Barang Bukti : Pisau

Peyebab terjadinya Kejahatan : Kedua guru ini awalnya berdebat tentang


siapa guru yang lebih baik dalam pekerjaan mereka.

Kesimpulan : Teori konflik nilai sosial, dalam hal ini karena perbedaan
pendapat.TANTI dilaporkan juga menderita luka pisau dalam insiden tersebut.
Kedua guru yang berselisih belajar di sekolah yang sama dan saling mengenal
jauh sebelum konflik. Korban diketahui belajar fisika dan matematika di MAN
2 Sidoarjo.

11.Sopir Truk di Jember  tewas setelah ditikam oleh temannya sendiri (JK)


ketika mencoba menghentikannya menganiaya sang istri setelah
berpesta minuman keras.
Polsek mengatakan bahwa polisi mendapat laporan insiden tersebut
pada pukul 04.05 WIB pagi waktu setempat.

Polisi mendapat laporan dari seorang wanita yang tidak lain adalah istri
tersangka. Pelaku, yang berprofesi sebagai Tukang Kebun adalah
tetangga dan teman korban.

Setibanya di lokasi, polisi menemukan korban bernama DD (35)


bersimbah darah. Dia meninggal pada pukul 07.15 WIB di Rumah Sakit
Bhayangkara.

ada tujuh luka tusuk di tubuh korban dan polisi juga menemukan pisau
yang diduga digunakan pelaku.

Pelaku : JK

Korban : DD

Barang Bukti : Pisau


Peyebab terjadinya Kejahatan : Korban mencoba menghentikan (JK)
menganiaya sang istri setelah berpesta minuman keras.

Kesimpulan : Teori Psikologi dalam kasus ini berlaku karena Pelaku tidak
sadar atas apa yang diperbuat kepada korban sehingga meyebabkan
kematian pada korban, dissebutkan terdapat tujuh luka tusuk di tubuh
korban dan polisi juga menemukan pisau yang diduga digunakan pelaku.

Anda mungkin juga menyukai