Anda di halaman 1dari 69

BAHAN AJAR

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BASOM


BATAM 2016

DIAMPU OLEH:
PASKAH PARLAUNGAN PURBA

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
4. Mampu mengidentifikasi Gaya belajar
5. Mampu mencermati Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
KELOMPOK : 6. Mampu mengidentifikasi Teori-teori belajar
7. Mampu mendeteksi Masalah-masalah dan kesulitan dalam belajar dan
MATA KULIAH KETRAMPILAN menemukan penyelesaiannya
BERKARYA 8. Mampu mengaplikasikan teori-teori belajar dalam PAK

URUTAN DAN RINCIAN MATERI


1. Hakikat dan ciri-ciri belajar
NOMOR : 18 2. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
NAMA MATA KULIAH : TEORI-TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA 3. Gaya belajar
DALAM PAK 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
KODE : 5. Teori-teori belajar
6. Masalah-masalah dan kesulitan dalam belajar
BOBOT : 2 sks
7. Penerapan teori-teori belajar dalam PAK
SEMESTER : II (dua)
PRASYARAT :
INDIKATOR HASIL BELAJAR
BANYAKNYA : 14 X 2 X 50 MENIT 1. Menguraikan Hakikat belajar
PERTEMUAN/ WAKTU 2. Menguraikan ciri-ciri belajar
TIAP PERTEMUAN 3. Menjelaskan Unsur-unsur dinamis dalam belajar
4. Mengidentifikasi Gaya belajar
5. Mencermati Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
STANDAR KOMPETENSI : 6. Mengidentifikasi Teori-teori belajar
Mahasiswa menguasai berbagai teori belajar secara komprehensif, menyadari 7. Mendeteksi Masalah-masalah dan kesulitan dalam belajar dan menemukan
pentingnya, dan menerapkannya dalam kehidupan dan pelayanannya sebagai penyelesaiannya
guru PAK yang bertanggungjawab. 8. Mengaplikasikan teori-teori belajar dalam PAK

KOMPETENSI DASAR STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


1. Mampu menguraikan Hakikat belajar
2. Mampu menguraikan ciri-ciri belajar
3. Mampu menjelaskan Unsur-unsur dinamis dalam belajar PENDEKATAN : Kolektif partisipatoris

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
TEKNIK : Tertulis

PENGALAMAN BELAJAR : 1. Mahasiswa mendengar kuliah


2. Mahasiswa mendiskusikan berbagai teori- BENTUK SOAL : Esei, Tes Sikap, Porto Folio, proyek, unjuk kerja
teori pembelajaran
3. Mahasiswa mengembangkan strategi yang
kontekstual sesuai dengan materi MEDIA : Laptop, LCD Proyektor, VCD dan buku ajar
pembelajaran
4. Mahasiswa membuat laporan
5. Mahasiswa membuat presentasi SUMBER BELAJAR
1. Keluarga
2. Media elektronik (internet)
METODA : Ceramah, tanya jawab, diskusi, demontrasi 3. Narasumber,
4. Lingkungan alam,
5. Lingkungan sosial,
TUGAS : 1. Studi kepustakaan 6. Teman di kampus
2. Mengamati perilaku teman-teman di 7. Teman di masyarakat setempat
kampus dalam belajar dan menganalisis 8. Komunitas gereja
penyebabnya 9. Literatur:
3. Membuat laporan-laporan (fortofolio) 1. Ahmadi, Abu, H., Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, Solo, Aneka.
4. Membuat presentasi 1993.
2. Asy-Syakhs Abdul Aziz, Kelambanan dalam Belajar: penyebab dan cara
penanganannya, Jakarta, Gema Insani. 2001.
STANDAR PENILAIAN : 1. Partisipasi dan kehadiran : 3. Boelke, Robert R. Theories of Learning in Christian Education,
10% Philadelphia, The Westminster Press, 1962.
2. Resensi buku : 4. Dahar Ratna Willis, Teori-Teori Belajar, Jakarta, Erlangga: 1969.
15% 5. Dahar, Ratna Wilis, Teori-teori Belajar, Jakarta, Erlangga. 1989.
3. Laporan-laporan (fortofolio) : 6. Depdikbud, Belajar adalah Berubah, Jakarta, Depdikbud, Dirjen Dikti
25% Proyek Normalisasi Kehidupan Kampus. 1979.
4. Presentasi : 7. Djamarah, Syaiful Bahri, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta, Rineka Cipta.
25% 2002.
5. UAS 8. Ellis, Hendry, Fundamental of Human Learning and Cognition, New
: 25% York, Brown, 1972.
9. Ginting, Cipta, Kiat Belajar di Perguruan Tinggi, Bandung, ITB. 1997.
10. Hakim, Thursan, Belajar secara Efektif, Jakarta, Puspa Swara. 2000.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
11. Hamalik, Oemar, Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi: pendekatan 29. Sudarmanto, Y.B., Tuntutan Metodologi Belajar, Jakarta, Grasindo,
sistem kredit semester (sks), Bandung, Sinar Baru. 1991. 1993.
12. Harefa, Andrias, Mengasah Paradigma Pembelajar, Yogyakarta, 30. Sukirman, Silvia, Tuntunan Belajar di Perguruan Tinggi, Jakarta, Pelangi
Gradien. 2003. Cendekia. 2004.
13. Hendrikus, Dori Wuwur, Belajar Efektif: panduan bagi mahaiswa baru, 31. Sunarto, H., & Hartono, Agung, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta,
Ende, Nusa Indah. 2001. Rineka Cipta. 2002.
14. Hutabarat, E.P., Cara Belajar: pedoman praktis untuk belajar secara 32. Surakhmad, Winarno, Cara Belajar di Universitas, Bandung, Jemmars.
efisien dan efektif, pegangan bagi siapa saja yang belajar di perguruan 1980.
tinggi, Jakarta, BPK Gunung Mulia. 1995. 33. Surjadi, A., Membuat Siswa Aktif Belajar, Bandung, Bina Cipta. 1983.
15. Hutabarat, Ep., Cara Belajar, Jakarta, BPK Gunung Mulia: 1986.
16. Idrus, H.A., Kiat Sukses Belajar, Pekalongan, Bahagia Batang. 1993.
17. Idrus, H.A., Kiat Sukses Belajar,. Bandung, Bahagia Batang. 1993.
18. Imron, Ali, Teori-teori Belajar, AP FKIP Malang, 1995.
19. Imron, Ali, Teori-teori Belajar, Malang, Erlangga: 1989.
20. Lipton, Laura, & Hubble Deborah, Menumbukembangkan Kemandirian Bagian 1
Belajar, Bandung, Nuansa. 2005. PENDAHULUAN
21. Loekmono J.T. Lobby, Belajar Bagaimana Belajar, Jakarta, BPK Gunung
Mulia. 1994.
22. Rusyan, Tabrani A., & S. Daryani Yani, Penuntun Belajar yang Sukses, A. DASAR PEMIKIRAN
Jakarta, Nine Karya Jaya.
23. Samad Daniel, Kiat Sukses Studi: petunjuk praktis bagi mahasiswa dan
calon mahasiswa, sukses belajar di perguruan tinggi, Jakarta, Alex Salah satu unsur penting bagi guru PAK untuk meningkatkan kualitas
Media Komputindo.1998.
24. Setyawan, Lilik Hidayat, Rahasia Sukses Belajar di Perguruan Tinggi: dan kompetensi pembelajaran yang direncanakan dan dikelolanya ialah
langkah sukses untuk mencapai gelar sarjana, Pekalongan, Bahagia.
1994. pemahaman tentang konsep atau teori belajar. Jika guru PAK telah
25. Sihombing, Frans Bona, Teknik Belajar Mahasiswa, Jakarta, Restu memahami bagaimana individu dapat belajar secara lebih efektif, maka ia
Agung. 1991.
26. Silberman, Melvin L., (terj. ol. Raisul Muttaqein), ActiveLearning: 101 dapat membantu peserta didiknya mengalami kegiatan belajar dengan hasil
cara belajar siswa aktif, Bandung, Nusamedia. 2004.
optimal. Kalau guru hanya menguasai bahan pengajarannya namun kurang
27. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta,
Bina Aksara. 1988. mengerti cara efektif anak didik belajar, maka hasil kegiatan yang
28. Steinbach, Robert (terj. ol. Kumala Insiwi Suryo), Succesful Lifelong
Learning: belajar terus-menerus ntuk meraih keberhasilan hari ini dan dikelolanya tentu bisa kurang memuaskan. Untuk tujuan itu, guru perlu
amsa mendatang, Jakarta, PPM. 2002

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
terus belajar dari berbagai teori belajar, dan meninjau secara kritis dan pengetahuan dan sikap baru.
konstruktif manfaatnya dalam pembelajaran PAK. Di Vesta dan Thompon (1970): Belajar adalah perubahan prilaku yang
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kita akan belajar Teori-teori relatif menetap bagi hasil dari pengalaman.
Belajar, Tokoh, Analisa dan aplikasinya dalam pembelajaran PAK, Teori Gege dan Beliner: Belajar adalah suatu proses perubahan prilaku yang
Belajar Aktif, Ketrampilan proses dan Pembelajaran tuntas. Mengingat muncul karena pengalaman.
dalam teori belajar: mendengar cepat lupa, melihat ingat dan melakukan B. Samuel Sidjabat: belajar pada dasarnya merupakan peristiwa kompleks
paham, maka supaya pembelajar menjadi efektif dan menyenangkan maka sama halnya kompleksitas manusia itu sendiri. Seluruh aspek dalam diri
media alat peraga, metode dan strategi pembelajaran aktif menjadi hal yang individu relatif turut terlibat. 
perlu mendapat perhatian.  AD Rooijakkers (1984) belajar merupakan proses, artinya kegiatan belajar
senantiasa dinamis, dan mengarah kepada terjadinya perubahan dalam diri
B. HAKEKAT DAN ARTI BELAJAR si pelajar.
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan Kesimpulan:
berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku seseorang.Nana Kunci dari belajar adalah PERUBAHAN PRILAKU
Syaodih Sukmadinata (2005) Sebagaian terbesar perkembangan individu Keseluruhan ini memberikan beberapa prinsip belajar yang penting, antara
berlangsung melalui kegiatan belajar. lain :

APAKAH BELAJAR? 1. Manusia bereaksi dengan lingkunganya secara keseluruhan, tidak


Moh Surya (1999) = Satu proses yang dilakukan oleh individu untuk hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional,sosial
memperoleh perubahan prilaku baik secara keseluruhan, sebagai hasil dari dan sebagainya.
pengalaman individu itu sendiri melalui kegiatan belajar.  2. Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan. 
Crow dan Crow: belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan 3. Manusia berkembang sebagai keseluruhan sejak dari kecil sampai
dewasa, lengkap dengan segala aspek-aspeknya.
TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
4. Belajar adalah perkembangan kearah diferensiasi yang lebih luas. 3. Mengumpulkan data atau informasi, dengan bacaan atau sumber-
5. Belajar hanya berhasil, apabila tercapai kematangan untuk sumber lain.
memperoleh insight. 4. Menilai dan mencobakan usah pembuktian hipotesa dengan
6. Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, keterangan-keterangan yang diperoleh.
motivasi membei dorongan yang mengerakan seluruh organisme. 5. Mengambil kesimpulan, membuat laporan atau membuat sesuatu
7. Belajar akan berhasil kalau ada tujuan. dengan hasil pemecahan soal itu.
8. Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat
suatu bejana yang diisi. C. PERUBAHAN PRILAKU

Belajar sangat menguntungkan untuk kegiatan memecahakan masalah. Hal Menurut Gagne (2003)

ini nampaknya juga relevan dengan konsep teori belajar yang diawali - Informasi Verbal

dengan suatu pengamatan. Belajar memecahkan masalah diperlukan suatu - Kecakapan Intelektual 

pengamatan secara cermat dan lengkap. Kemudian bagaiman seseorang itu - Strategi kognitif 

dapat memecahknan masalah mrnurut J. Dewey ada 5 upaya -Sikap 

pemecahannya yakni: -Kecakapan motorik

1. Realisasi adanya masalah. Jadi harus memehami apa masalahnya D. HASIL BELAJAR AKAN TAMPAK

dan juga harus dapat merumuskan Menurut Moh Surya: Hasil Belajar Nampak pada;

2. Mengajukan hipotesa, sebagai suatu jalan yang mungkin memberi


arah pemecahan masalah. 1. Kebiasaan 
2. Keterampilan 
3. Pengamatan 

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
4. Berfikir asosiatif  4. Menyimpan 
5. Berfikir rasional dan kritis  5. Menggali 1
6. Sikap yakin/menetap  6. Menggali 2
7. Indibisi (Menghindari hal yang mbazh) 8. Prestasi 
8. Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu) 9. Umpan Balik 
9. Prilaku efektif
G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
E. CIRI-CIRI BELAJAR (Perubahan) H. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BALAJAR EFEKTIF

1. Perubahan yang disadari dan disengaja  1. Motivasi 


2. Perubahan yang berkesinambungan  2. Kualitas dan kuantitas perhatian 
3. Perubahan yang Fungsional  3. Kemampuan (daya menerima dan mengingat)
4. Perubahan yang bersifat positif  4. Kemampuan menerapkan 
5. Perubahan yang bersifat aktif  5. Kemampuan memetik dan mengajukan prinsip 
6. Perubahan yang bersifat permanen 
7. Perubahan yang bertujuan dan terarah 
8. Perubahan secara keseluruhan 

F. PROSES DALAM BELAJAR


1. Motivasi  Bagian 2
2. Konsentrasi  TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
3. Mengolah 

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat
A. Arti dan Hakekat Behavioristik diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa
Gagne dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori
pengalaman (1). ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku
terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan tersebut.
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah
menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon
mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin
perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan kuat.
semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan
dan akan menghilang bila dikenai hukuman. B. Tokoh-tokoh Teori Behavioristik
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah Thorndike,
respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Berikut akan dibahas
dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar karya-karya para tokoh aliran behavioristik dan analisis serta peranannya
yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa dalam pembelajaran.
respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar,
sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap
stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara
1. Teori Belajar Menurut Thorndike

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu
dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang
belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan
melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada
peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur
gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat
berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang 3. Teori Belajar Menurut Clark Hull
tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan
pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat
tingkah laku yang tidak dapat diamati. Teori Thorndike ini disebut pula terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori
dengan teori koneksionisme (Slavin, 2000). evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga
Ada tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni (1) hukum agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan
efek; (2) hukum latihan dan (3) hukum kesiapan (Bell, Gredler, 1991). Ketiga kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive
hukum ini menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh
respon. kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun
hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang
2. Teori Belajar Menurut Watson akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis
stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus (Bell, Gredler, 1991).
dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui
adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses 4. Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih
gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan
kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, konsep belajar secara sederhana, namun lebih komprehensif. Menurut
1991). Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi
untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah
terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh
respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak
belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan saling
respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi respon
sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-
mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya mempengaruhi
kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) munculnya perilaku (Slavin, 2000). Oleh karena itu dalam memahami
memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara
pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang. stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin
Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon
stimulus respon secara tepat. Pebelajar harus dibimbing melakukan apa tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan
yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku
tugas yang mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991). hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan
perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
5. Teori Belajar Menurut Skinner (1904-1990) Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan factor
penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
meramal mengontrol tingkah laku. Pada teori ini guru memberi besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar behavioristik.
penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini Program-program pembelajaran seperti Teaching Machine, Pembelajaran
juga disebut dengan operant conditioning. . Operans conditioning adalah berprogram, modul dan program-program pembelajaran lain yang berpijak
suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan pada konsep hubungan stimulus-respons serta mementingkan faktor-faktor
perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan. penguat (reinforcement), merupakan program pembelajaran yang
Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi menerapkan teori belajar yang dikemukakan Skiner.
terjadi dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya melihat pada Teori behavioristik banyak dikritik karena seringkali tidak mampu
peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak menarik menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-
mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi ”mentalistik”. hal yang berkaitan dengan pendidikan dan/atau belajar yang dapat diubah
menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori ini tidak mampu
C. Analisis Tentang Teori Behavioristik menjelaskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam hubungan
Kaum behavioris menjelaskan bahwa belajar sebagai suatu proses stimulus dan respon.
perubahan tingkah laku dimana reinforcement dan punishment menjadi Pandangan behavioristik juga kurang dapat menjelaskan adanya
stimulus untuk merangsang pebelajar dalam berperilaku. Pendidik yang variasi tingkat emosi pebelajar, walaupun mereka memiliki pengalaman
masih menggunakan kerangka behavioristik biasanya merencanakan penguatan yang sama. Pandangan ini tidak dapat menjelaskan mengapa dua
kurikulum dengan menyusun isi pengetahuan menjadi bagian-bagian kecil anak yang mempunyai kemampuan dan pengalaman penguatan yang relatif
yang ditandai dengan suatu keterampilan tertentu. Kemudian, bagian- sama, ternyata perilakunya terhadap suatu pelajaran berbeda, juga dalam
bagian tersebut disusun secara hirarki, dari yang sederhana sampai yang memilih tugas sangat berbeda tingkat kesulitannya. Pandangan behavioristik
komplek (Paul, 1997). hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati. Mereka
Pandangan teori behavioristik telah cukup lama dianut oleh para tidak memperhatikan adanya pengaruh pikiran atau perasaan yang
pendidik. Namun dari semua teori yang ada, teori Skinnerlah yang paling mempertemukan unsur-unsur yang diamati tersebut.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan pebelajar untuk mendorong si terhukum melakukan hal-hal lain yang kadangkala lebih buruk
berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori daripada kesalahan yang diperbuatnya.
ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu Skinner lebih percaya kepada apa yang disebut sebagai penguat
membawa pebelajar menuju atau mencapai target tertentu, sehingga negatif. Penguat negatif tidak sama dengan hukuman. Ketidaksamaannya
menjadikan peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal terletak pada bila hukuman harus diberikan (sebagai stimulus) agar respon
banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar, proses belajar tidak yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada, sedangkan penguat
sekedar pembentukan atau shaping. negatif (sebagai stimulus) harus dikurangi agar respon yang sama menjadi
Skinner dan tokoh-tokoh lain pendukung teori behavioristik memang semakin kuat. Misalnya, seorang pebelajar perlu dihukum karena melakukan
tidak menganjurkan digunakannya hukuman dalam kegiatan pembelajaran. kesalahan. Jika pebelajar tersebut masih saja melakukan kesalahan, maka
Namun apa yang mereka sebut dengan penguat negatif (negative hukuman harus ditambahkan. Tetapi jika sesuatu tidak mengenakkan
reinforcement) cenderung membatasi pebelajar untuk berpikir dan pebelajar (sehingga ia melakukan kesalahan) dikurangi (bukan malah
berimajinasi. ditambah) dan pengurangan ini mendorong pebelajar untuk memperbaiki
Menurut Guthrie hukuman memegang peranan penting dalam kesalahannya, maka inilah yang disebut penguatan negatif. Lawan dari
proses belajar. Namun ada beberapa alasan mengapa Skinner tidak penguatan negatif adalah penguatan positif (positive reinforcement).
sependapat dengan Guthrie, yaitu: Keduanya bertujuan untuk memperkuat respon. Namun bedanya adalah
Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat penguat positif menambah, sedangkan penguat negatif adalah mengurangi
sementara; agar memperkuat respons.
Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi bagian dari
jiwa si terhukum) bila hukuman berlangsung lama; Hukuman yang D. Aplikasi Teori Behavioristik dalam Pembelajaran
mendorong si terhukum untuk mencari cara lain (meskipun salah dan buruk) Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap
agar ia terbebas dari hukuman. Dengan kata lain, hukuman dapat arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran hingga

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus
perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan dipahami oleh murid.
model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar Demikian halnya dalam pembelajaran, pebelajar dianggap sebagai
sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan objek pasif yang selalu membutuhkan motivasi dan penguatan dari
menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku pendidik. Oleh karena itu, para pendidik mengembangkan kurikulum yang
akan semakin kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila terstruktur dengan menggunakan standar-standar tertentu dalam proses
dikenai hukuman. pembelajaran yang harus dicapai oleh para pebelajar. Begitu juga dalam
Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung proses evaluasi belajar pebelajar diukur hanya pada hal-hal yang nyata dan
dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, dapat diamati sehingga hal-hal yang bersifat tidak teramati kurang dijangkau
karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. dalam proses evaluasi.
Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik Implikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran
memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk
berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri.
adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat otomatis-mekanis dalam
pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau pebelajar. menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti kinerja
Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag mesin atau robot. Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang
sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka.Karena teori behavioristik
makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh memandang bahwa pengetahuan telah terstruktur rapi dan teratur, maka
karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan pebelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan
memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. yang jelas dan ditetapkan terlebih dulu secara ketat. Pembiasaan dan
disiplin menjadi sangat esensial dalam belajar, sehingga pembelajaran lebih

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin. Kegagalan atau secara “benar” sesuai dengan keinginan guru, hal ini menunjukkan bahwa
ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai pebelajar telah menyelesaikan tugas belajarnya. Evaluasi belajar dipandang
kesalahan yang perlu dihukum dan keberhasilan belajar atau kemampuan sebagi bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, dan biasanya
dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah. Demikian dilakukan setelah selesai kegiatan pembelajaran. Teori ini menekankan
juga, ketaatan pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. evaluasi pada kemampuan pebelajar secara individual. 
Pebelajar atau peserta didik adalah objek yang berperilaku sesuai dengan
aturan, sehingga kontrol belajar harus dipegang oleh sistem yang berada di
luar diri pebelajar. Bagian 3
Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada TEORI BELAJAR HUMANISTIK
penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas “mimetic”,
yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang A. Pendahuluan
sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi atau Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk
materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang terisolasi atau memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar
akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. Pembelajaran memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses
mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia mampu mencapai aktualisasi
banyak didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku
ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut. belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil belajar. pengamatnya.
Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secara Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk
terpisah, dan biasanya menggunakan paper and pencil test. Evaluasi hasil mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk
belajar menuntut jawaban yang benar. Maksudnya bila pebelajar menjawab mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Para ahli yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah :
Untuk itu guru harus memahami perlaku siswa dengan mencoba memahami
1. Proses pemerolehan informasi baru dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya,
2. Personalia informasi ini pada individu. guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada.
Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. Combs
B. Tokoh-tokoh Teori Behavioristik Humanistik berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi
Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan
lain adalah: Arthur W. Combs, Abraham Maslow dan Carl Rogers. s ebagaimana mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi
pelajaran itu. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa si siswa
1. Arthur Combs (1912-1999) untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan
menghubungkannya dengan kehidupannya.
Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan Combs memberikan lukisan persepsi dir dan dunia seseorang seperti
banyak perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil
konsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi (1) adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah
individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin
relevan dengan kehidupan mereka. berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang
Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.
karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada
alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya 2. Maslow
tak lain hanyalah dati ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
hal : 3. Carl Rogers
Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai
1. suatu usaha yang positif untuk berkembang  anak keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang
2. kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu. Maslow agama tetapi akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia mempelajari psikologi
mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi klinis di Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931,
kebutuhan yang bersifat hirarkis. sebelumnya ia telah merintis kerja klinis di Rochester Society untuk
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut mencegah kekerasan pada anak.Gelar profesor diterima di Ohio State tahun
seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil 1960. Tahun 1942, ia menulis buku pertamanya, Counseling and
kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, Psychotherapy dan secara bertahap mengembangkan konsep Client-Centerd
tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah Therapy. Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:
keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah 1. Kognitif (kebermaknaan)
kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat 2. experiential ( pengalaman atau signifikansi)
menerima diri sendiri(self).
Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi Guru menghubungan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan
tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, terpakai seperti memperlajari mesin dengan tujuan untuk memperbaikai
seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang mobil. Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan
terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan seterusnya. keinginan siswa. Kualitas belajar experiential learning mencakup :
Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri,
penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak- dan adanya efek yang membekas pada siswa.
anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah
berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi. pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran,

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
yaitu: 5. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat
Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah
tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya. Siswa akan proses belajar.
mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan 6. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian 7. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar
yang bermakna bagi siswa dan ikut bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.
Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan 8. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik
bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa. perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan
Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar hasil yang mendalam dan lestari.
tentang proses. 9. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih
Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan
dasar humanistik yang penting diantaranya ialah : mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan
1. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami. cara kedua yang penting.
2. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan 10. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini
murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri. adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam
dirinya sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya. diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
4. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah
dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu Salah satu model pendidikan terbuka mencakuo konsep mengajar
semakin kecil. guru yang fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan
Roebuck pada tahun 1975 mengenai kemampuan para guru untuk

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
menciptakan kondidi yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan 1. Guru sebagai Fasilitator
umpan balik positif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah : Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator yang
1. Merespon perasaan siswa berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan
2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah berbagai kualitas sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat
dirancang dari beberapa guidenes(petunjuk):
3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
4. Menghargai siswa 1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana

5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas

6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk 2. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-

mementapkan  tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok

7. kebutuhan segera dari siswa) yang bersifat umum.

8. Tersenyum pada siswa 3. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk
melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai

Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang

bolos siswa, meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya bermakna tadi.

untuk meraih prestasi akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika 4. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk

yang kurang disukai, mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk

disiplin dan mengurangi perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa membantu mencapai tujuan mereka.

menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi. 5. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang
fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.

C. Implikasi Teori Belajar Humanistik 6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas,
dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar
baik bagi individual ataupun bagi kelompok dalam kehidupan siswa.
7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-
sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi
berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai
perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi
tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan
boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa potensi diri yang bersifat negatif.
9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil
menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
10. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus
mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan- 1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
keterbatasannya sendiri. 2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang
bersifat jelas, jujur dan positif.
C. Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran Siswa 3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk
belajar atas inisiatif sendiri
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses 4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses
pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru pembelajaran secara mandiri
dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih Sumber:
pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung 1. Psikologi Belajar: Dr. Mulyati, M.Pd
resiko dariperilaku yang ditunjukkan. 2. Psikologi Belajar: Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran 3. Psikologi Pendidikan: Sugihartono,dkk
siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk 4. Psikologi Pendidikan: Rochman Natawidjaya dan Moein 
bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses
belajarnya.
7. kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya Bagian 4

8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

siswa

Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada A. Teori Perkembangan Piaget

materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati


Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan
nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator
dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental
dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah,
Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori
berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan
perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan
sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,
anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual
berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya
dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang
sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau
dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu
melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.
pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori motor anak berpikir melalui
gerakan atau perbuatan (Ruseffendi, 1988: 132). 

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Selanjutnya, Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama Berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya menurut
(Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa pengetahuan tersebut dibangun pandangan konstruktivisme, Driver dan Bell (dalam Susan, Marilyn dan
dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah Tony, 1995: 222) mengajukan karakteristik sebagai berikut: (1) siswa tidak
penyerapan informasi baru dalam pikiran. Sedangkan, akomodasi adalah dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan, (2) belajar
menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa, (3)
informasi tersebut mempunyai tempat (Ruseffendi 1988: 133). pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi
Pengertian tentang akomodasi yang lain adalah proses mental yang secara personal, (4) pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan,
meliputi pembentukan skema baru yang cocok dengan ransangan baru atau melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas, (5) kurikulum bukanlah
memodifikasi skema yang sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan
(Suparno, 1996: 7) sumber.
Lebih jauh Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih
secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Bahkan, mutakhir yang dikembangkan dari teori belajar kognitif Piaget menyatakan
perkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan
memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan, kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya.
perkembangan kognitif itu sendiri merupakan proses berkesinambungan Belajar merupakan proses aktif untuk mengembangkan skemata sehingga
tentang keadaan ketidak-seimbangan dan keadaan keseimbangan pengetahuan terkait bagaikan jaring laba-laba dan bukan sekedar tersusun
(Poedjiadi, 1999: 61). secara hirarkis (Hudoyo, 1998: 5). 
Dari pandangan Piaget tentang tahap perkembangan kognitif anak Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu aktivitas
dapat dipahami bahwa pada tahap tertentu cara maupun kemampuan anak yang berlangsung secara interaktif antara faktor intern pada diri pebelajar
mengkonstruksi ilmu berbeda-beda berdasarkan kematangan intelektual dengan faktor ekstern atau lingkungan, sehingga melahirkan perubahan
anak.  tingkah laku.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Berikut adalah tiga dalil pokok Piaget dalam kaitannya dengan tahap belajar.
perkembangan intelektual atau tahap perkembangan kognitif atau biasa
juga disebut tahap perkembagan mental. Ruseffendi (1988: 133) Adapun implikasi dari teori belajar konstruktivisme dalam pendidikan anak
mengemukakan; (1) perkembangan intelektual terjadi melalui tahap-tahap (Poedjiadi, 1999: 63) adalah sebagai berikut: (1) tujuan pendidikan menurut
beruntun yang selalu terjadi dengan urutan yang sama. Maksudnya, setiap teori belajar konstruktivisme adalah menghasilkan individu atau anak yang
manusia akan mengalami urutan-urutan tersebut dan dengan urutan yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang
sama, (2) tahap-tahap tersebut didefinisikan sebagai suatu cluster dari dihadapi, (2) kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi
operasi mental (pengurutan, pengekalan, pengelompokan, pembuatan yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi
hipotesis dan penarikan kesimpulan) yang menunjukkan adanya tingkah laku oleh peserta didik. Selain itu, latihan memcahkan masalah seringkali
intelektual dan (3) gerak melalui tahap-tahap tersebut dilengkapi oleh dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam
keseimbangan (equilibration), proses pengembangan yang menguraikan kehidupan sehari-hari dan (3) peserta didik diharapkan selalu aktif dan
tentang interaksi antara pengalaman (asimilasi) dan struktur kognitif yang dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah
timbul (akomodasi). berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang
kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik. 
Berbeda dengan kontruktivisme kognitif ala Piaget, konstruktivisme sosial
yang dikembangkan oleh Vigotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan B. Hakikat Pembelajaran Menurut Teori Belajar Konstruktivism
dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. Penemuan atau Sebagaimana telah dikemukakan bahwa menurut teori belajar
discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial budaya konstruktivisme, pengertahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari
seseorang (Poedjiadi, 1999: 62). Dalam penjelasan lain Tanjung (1998: 7) pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental
mengatakan bahwa inti konstruktivis Vigotsky adalah interaksi antara aspek membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif
internal dan ekternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan sebagai botol-

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
botol kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan Selain penekanan dan tahap-tahap tertentu yang perlu diperhatikan
kehendak guru. dalam teori belajar konstruktivisme, Hanbury (1996: 3) mengemukakan
Sehubungan dengan hal di atas, Tasker (1992: 30) mengemukakan sejumlah aspek dalam kaitannya dengan pembelajaran, yaitu (1) siswa
tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme sebagai berikut. mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengintegrasikan ide yang
Pertama adalah peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka miliki, (2) pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa
secara bermakna. Kedua adalah pentingya membuat kaitan antara gagasan mengerti, (3) strategi siswa lebih bernilai, dan (4) siswa mempunyai
dalam pengkonstruksian secara bermakna. Ketiga adalah mengaitkan antara kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman dan ilmu
gagasan dengan informasi baru yang diterima. pengetahuan dengan temannya.
Wheatley (1991: 12) mendukung pendapat di atas dengan mengajukan dua Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme,
prinsip utama dalam pembelajaran dengan teori belajar konstrukltivisme. Tytler (1996: 20) mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan
Pertama, pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif rancangan pembelajaran, sebagai berikut: (1) memberi kesempatan kepada
oleh struktur kognitif siswa. Kedua, fungsi kognisi bersifat adaptif dan siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, (2)
membantu pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki anak.  memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya
Kedua pengertian di atas menekankan bagaimana pentingnya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif, (3) memberi kesempatan
keterlibatan anak secara aktif dalam proses pengaitan sejumlah gagasan dan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru, (4) memberi pengalaman yang
pengkonstruksian ilmu pengetahuan melalui lingkungannya. Bahkan secara berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa, (5) mendorong
spesifik Hudoyo (1990: 4) mengatakan bahwa seseorang akan lebih mudah siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka, dan (6) menciptakan
mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah lingkungan belajar yang kondusif.
diketahui orang lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu materi yang Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa
baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih
terjadinya proses belajar tersebut.  menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
mereka. Bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah pemikiran ini sependapat pada suatu hal yakni suatu prinsip dasar bahwa
diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih pengalaman manusia memiliki kekayaan medan yang memuat fenomena
diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui keseluruhan lebuh dari pada bagian- bagiannya.
asimilasi dan akomodasi. Teori medan ini mengibaratkan pengalaman manusia sebagai lagu
Psikologi Gestalt bermula pada lapangan pengamatan ( persepsi ) atau melodi yang lebih daripada kumpulan not, demikian pila pengalaman
dan mencapai sukses yang terbesar juga dalam lapangan ini. manusia tidak dapat dipersepsi sebagai sesuatu yang terisolasi dari
Demonstrasinya mengenai peranan latar belakang dan organisasinya lingkungannya. Dengan kata lain berbeda dengan teori asosiasi maka toeri
terhadap proses-proses yang diamati secara fenomenal demikian medan ini melihat makna dari suatu fenomena yang relatif terhadap
meyakinkan sehingga boleh dikatakan tidak dapat di bantah.  lingkungannya. Sesuatu dipersepsi sebagai pendek jika objek lain lebih
Ketika para ahli Psikologi Gestalt beralih dari masalah pengamatan ke panjang. Warna abu-abu akan terlihat lebih cerah pada bidang berlatar
masalah belajar, maka hasil-hasil yang telah kuat / sukses dalam penelitian belakang hitam pekat. Warna abu-abu akan terliaht biru pada latar
mengenai pengamatan itu dibawanya dalam studi mengenai belajar . Karena berwarna kuning.
asumsi bahwa hukum –hukum atau prinsip-prinsip yang berlaku pada proses Belajar melibatkanproses mengorganisasikan pengalaman-
pengamatan dapat ditransfer kepada hal belajar, maka untuk memahami pengalaman kedalam pola-pola yang sistematis dan bermakna. Belajar
proses belajar orang perlu memahami hukum-hukum yang menguasai bukan merupakan penjumalahan (aditif), sebaliknya belajar mulai dengan
proses pengamatan itu. mempersepsi keseluruhan, lambat laun terjadi proses diferensiasi, yakni
Pada pengamatan itu menekankan perhatian pada bentuk yang menangkapbagian bagian dan detail suatu objek pengalaman. Dengan
terorganisasi (organized form) dan pola persepsi manusia . Pemahaman dan memahami bagian / detail, maka persepsi awalakan keseluruhan objek yang
persepsi tentang hubungan-hubungan dalam kebulatan (entities) adalah semula masih agak kabur menjadi semakin jelas. Belajar menurut paham ini
sangat esensial dalam belajar. Psikologi Gestalt ini terkenal juga sebagai merupakan bagian dari masalah yang lebih besar yakni mengorganisasikan
teori medan (field) atau lazim disebut cognitive field theory. Kelompok persepsi kedalam suatu struktur yang lebih kompleks yang makin

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
menambah pemahaman akan medan. Medan diartikan sebagaikeseluruhan Pengelolaan kelas menurut cooperative learning bertujuan
dunia yang bersifat psikologis. membantu siswa untuk mengembangkan niat dan kiat bekerja sama dan
Seseorang meraksi terhadap lingkungan seauai dengan persepsinya berinteraksi dengna siswa yang lain. Ada tiga hal penting yang perlu
terhadap lingkungan pada saat tersebut. Manusia mempersepsi lingkungan diperhatikan dalam pengelolaan kelas yaitu: pengelompokan, semangar
secara selektif, tidak semua objek masuk kedalam fokus persepsi individu, kooperatif dan penataan kelas. (Pranata,
sebagian berfungsi hanya sebagai latar. http://puslit.petra.ac.id/journals/interior/.
Tekanan ke-2 pada psikologi medan ini adalah sifat bertujuandari
prilaku manusia. Individu menetaokan tujuan berdasarkan tilikan (insight) Pengetahuan berjenjang tersebut dapat digambarkan seperti pada skema
terhadap situasi yang dihadapinya. Prilakunya akan dinilai cerdas atau berikut:
dungu tergantung kepada memdai atau tidaknya pemahamanya akan situasi Secara singkat teori Peaget dan Vygotsky dapat dikemukakan dalam table
Dalam hukum-hukum belajar Gestalt ini ada satu hukum pokok , berikut ini.
yaitu hukum Pragnaz, dan empat hukum tambahan (subsider) yang tunduk Pembelajaran konstruktivistik dan pembelajaran behavioristik yang
kepada hukum yang pokok itu,yaitu hukum –hukum keterdekatan , dikemukakan oleh Degeng dapat dilihat pada table-tabel berikut.
ketertutupan, kesamaan , dan kontinuitas. 
Pengetahuan dan pengertian dikonstruksi bila seseorang terlibat secara
social dalam dialog dan aktif dalam percobaan-percobaan dan pengalaman. Table 2
Pembentukan makna adalah dialog antar pribadi.dalam hal ini pebelajar Pandangan Konstruktivistik dan behavioristik tentang belajar dan
tidak hanya memerlukan akses pengalaman fisik tetapi juga interaksi dengan pembelajaran.
pengalaman yang dimiliki oleh individu lain. Pembelajaran yang sifatnya
kooperatif (cooperative learning) ini muncul ketika siswa bekerja sama Konstruktivistik Behavioristik 
untuk mencapai tujuan belajar yang diinginka oleh siswa. Pengetahuan adalah non-objective, bersifat temporer, selalu berubah dan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
tidak menentu. Pengetahuan adalah objektif, pasti, dan tetap , tidak Table 3
berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi. Pandangan Konstruktivistik dan Behavioristik tentang
Belajar adalah penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktivitas Penataan Lingkungan Belajar
kolaboratif, dan refleksi serta interpretasi. Mengajar adalah menata
lingkungan agar si belajar termotivasi dalam menggali makna seta Konstruktivistik Behavioristik 
menghargai ketidakmenentuan. Belajar adalah perolehan pengetahuan, Ketidakteraturan, ketidakpastian, kesemrawutan, Keteraturan, kepastian,
sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan ke orang yang ketertiban
belajar.  Si belajar harus bebas. Kebebasan menjadi unsure yang esensial dalam
Si belajar akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan lingkungna belajar. Si belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang
tergantung pada pengalamannya, dan perspektif yang dipakai dalam jelas dan ditetapkan lebih dahulu secara ketat. Pembiasaan dan disiplin
menginterpretasikannya. Si belajar akan memiliki pemahaman yang sama menjadi sangat esensial.
terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh
pengajar itulah yang harus dipahami oleh si belajar.  Pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin.
Mind berfungsi sebagai alat untuk menginterpretasi peristiwa, objek, Kegagalan atau keberhasilan, kemampuan atau ketidakmampuan dilihat
atau perspektif yang ada dalam dunia nyata sehingga makna yang dihasilkan sebagai interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai. Kegagalan atau
bersifat unik dan individualistic. Fungsi mind adalah menjiplak struktur ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai
pengetahuan melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah kesalahan yang perlu dihukum, dan keberhasilan atau kemampuan
sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah.
oleh karakteristik struktur pengetahuan.  Kebebasan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. Si
belajar adalah subjek yang harus memapu menggunakan kebebasan untuk
melakukan pengaturan diri dalam belajar. Ketaatan pada aturan dipandang

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
sebagai penentu keberhasilan belajar. Si belajar adalah objek yang harus Aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada data primer dan bahan
berperilaku sesuai dengan aturan. manipulatif dengan penekanan pada keterampilan berpikir kritis.
Control belajar dipegang oleh si belajar. Control belajar dipegang oleh Pembelajaran menekankan pada proses. Penyajian isi menekankan pada
system yang berada di luar diri si belajar. keterampilan yang terisolasi dan akumulasi fakta mengikuti urutan dari
bagian-ke-keseluruhan.
Table 4 Pandangan Konstruktivistik dan behavioristik tentang Tujuan Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat.
Pembelajaran Aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks dengan penekanan
pada keterampilan mengungkapkan kembali isi buku teks.
Konstruktivistik Behavioristik 
Tujuan pembelajaran ditekankan pada belajar bagaimana belajar (learn how Pembelajaran menekankan pada hasil 
to learn) Tujuan belajar ditekankan pada penambahan pengetahuan.
Tabe 6 Pandangan Konstruktivistik dan Behavioristik tentang evaluasi 
Tabe 5 pandangan Konstruktivistik dan behavioristik tentang strategi
pembelajaran  Konstruktivistik Behavioristik
Evaluasi menekankan pada penyusunan makna secara aktif yang melibatkan
Konstruktivistik Behavioristik keterampilan terintegrasi, dengan menggunakan masalah dalam konsteks
Penyejian isi menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna nyata.
mengikuti urutan dari keseluruhan-ke-bagian.

Evaluasi yang menggali munculnya berpikir divergent, pemecahan ganda,


Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk meladeni pertanyaan atau bukan hanya satu jawaban benar
pandangan si belajar.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar dengan cara memberikan Piaget merupakan salah satu pioner konstruktivis, ia berpendapat
tugas-tugas yang menuntut aktivitas belajar yang bermkana serta bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari pengalamannya
menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. evaluasi menekankan sendiri dengan lingkungan. Dalam pandangan Piaget, pengetahuan datang
pad aketerampilan proses dalam kelompok. Evaluasi menekankan pada dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada
respon pasif, keterampilan secara terpisah, dan biasanya menggunakan seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan
‘paper and pencil test’ lingkungannya. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan buku
Evaluasi yang menuntu satu jawaban benar. Jawaban benar sebagai pemberi informasi.
menunjukkan bahwa si-belajar telah menyelesaikan tugas belajar. Piaget menjabarkan implikasi teori kognitif pada pendidikan yaitu 1)
Evaluasi belajar dipandang sebagai bagian terpisah dari kegiatan memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau proses mental anak, tidak
pembelajaran, dan biasnaya dilakukan setelah kegiatan belajar dengan sekedar kepada hasilnya. Guru harus memahami proses yang digunakan
penekanan pada evaluasi individual. anak sehingga sampai pada hasil tersebut. Pengalaman – pengalaman
belajar yang sesuai dikembangkan dengan
memperhatikan tahap fungsi kognitif dan jika guru penuh perhatian
terhadap Pendekatan yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan
tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan
pengalaman yang dimaksud, 2) mengutamakan peran siswa dalam
berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam
Bagian 5 kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi ( ready
TEORI KOGNITIF made knowledge ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu
melalui interaksi spontan dengan lingkungan, 3) memaklumi akan adanya
1. Teori Belajar Piaget perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan. Teori Piaget

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
mengasumsikan bahwa seluruh siswa tumbuh dan melewati urutan kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat kemampuan
perkembangan yang sama, namun pertumbungan itu berlangsung pada perkembangan potensial yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan
kecepatan berbeda. Oleh karena itu guru harus melakukan upaya untuk masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih
mengatur aktivitas di dalam kelas yang terdiri dari individu – individu ke mampu.
dalam bentuk kelompok – kelompok kecil siswa daripada aktivitas dalam Teori Vygotsky yang lain adalah “scaffolding“. Scaffolding adalah
bentuk klasikal, 4) mengutamakan peran siswa untuk saling berinteraksi. memberikan kepada seseorang anak sejumlah besar bantuan selama tahap
Menurut Piaget, pertukaran gagasan – gagasan tidak dapat dihindari untuk – tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut
perkembangan penalaran. Walaupun penalaran tidak dapat diajarkan secara dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih
langsung, perkembangannya dapat disimulasi. tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan
sendiri. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan,
2. Teori Belajar Vygostky dorongan menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan
Tokoh kontruktivis lain adalah Vygotsky. Sumbangan penting teori siswa dapat mandiri.
Vygotsky adalah penekanan pada hakekatnya pembelajaran sosiokultural. Vygotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya yaitu
Inti teori Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek “internal” dan 1) menghendaki setting kelas kooperatif, sehingga siswa dapat saling
“eksternal” dari pebelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial berinteraksi dan saling memunculkan strategi – strategi pemecahan masalah
pebelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi yang efektif dalam masing – masing zone of proximal development mereka;
sosial masing – masing individu dalam konsep budaya. Vygotsky juga yakin 2) Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran menekankan scaffolding. Jadi
bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas – tugas teori belajar Vygotsky adalah salah satu teori belajar sosial sehingga sangat
yang belum dipelajari namun tugas- tugas itu berada dalam “zone of sesuai dengan model pembelajaran kooperatif karena dalam model
proximal development” mereka. Zone of proximal development adalah jarak pembelajaran kooperatif terjadi interaktif sosial yaitu interaksi antara siswa
antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang ditunjukkan dalam dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam usaha menemukan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
konsep – konsep dan pemecahan masalah. ilmuwan psikologi seperti, Maslow, Mcleland, McGregor, dll. Kebutuhan
manusia menjadi motif secara intrinsik individu tersebut dalam berperilaku.
A. Pengertian Perilaku
Perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang 3. Manusia berbeda karena mempunyai lingkungan yang berbeda dalam
terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Perilaku diartikan sebagai mempengaruhinya.
suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi Faktor lingkungan sangat berpengaruh pada manusia, suatu keputusan yang
apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang dibuat oleh individu dapat dipengaruhi dengan apa yang terjadi diluar dari
disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi dirinya dengan kata lain motivasi eksternal berperan disini. Lingkungan
atau perilaku tertentu. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena membentuk manusia menjadi lebih baik atau menjadi jahat, ramah, atau
adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun sombong.
tidak langsung.
4. Faktor Like or Dislike with Something
Perbedaan-perbedaan Perilaku Individu  Percaya atau tidak faktor ini juga mempengaruhi seseorang dalam
Mengapa manusia itu berbeda dalam bertindak diantaranya adalah: berperilaku, apabila seseorang tidak suka pada atasannya dalam memimpin,
maka apapun yang dikatakan atasan hanya merupakan masukan tidak
1. Manusia berbeda karena berbeda kemampuannya. langsung dilakukan.
Setiap manusia memiliki perbedaan dalam berperilaku karena proses
penyerapan informasi yang berbeda dari setiap individu tersebut yang Variabel – Variabel yang Mempengaruhi Perilaku Individu
kemudian mempangaruhi perilaku seseorang dalam bertindak.

Kelompok variable individu terdiri dari variable kemampuan dan


2. Manusia berbeda perilakunya karena adanya perbedaan kebutuhan. keterampilan, latar belakang pribadi dan demografis.
Hal ini merupakan bagian dari teori motivasi yang ditemukan oleh para

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Menurut Gibson ( 1987 ) : Variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan o Pemimpin yang Memberi Nilai LPC Tinggi 
factor utama yang mempegaruhi perilaku kerja dan kinerja individu .  Dianggap terutama berorintasi terhadap hubungan.
Sedangkan variabel demografis mempunyai pegaruh yang tidak langsung .
Kelompok variabel psikologis terdiri dari variabel persepsi , sikap, Teori Kemungkinannya
kepribadian , belajar, dan motivasi. • Pemimpin mempunyai hubungan yang baik dengan anggota – anggota
Variabel ini menurut Gibson ( 1987 ) : banyak di pengaruhi oleh keluarga, kelompok, sebagaimana dapat diukur dari tingkat penerimaan mereka
tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan variabel demografis. terhadap pemimpin itu.
• Kekuasaan serta kedudukan pemimpin itu sedemikian tingginya sehingga
Teori – Teori yang Mempengaruhi Perilaku bermenangu untuk memberi imbalan ( Reward ) atau menghukum
anggotanya.
1. Teori Kepemimpinan ( Leadership ) • Tugasnya memiliki struktur yang baik sehingga ada tujuan yang jelas,
Kreiner menyatakan bahwa leadership adalah proses mempengaruhi orang beberapa cara untuk menyelesaikan tugas dan kritera yang jelas mengenai
lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara sukarela keberhasilan.
berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.Salah satu contoh teori
kepemimpinan : Teori Behaviorisme
Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang
Teori LPC dari Fielder  nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum
Fielder mengembangkan suatu ukuran orientasi pemimpin yang behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku
disebut rekan sekerja yang kurang disukai dan rekan kerja yang disukai manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise
( LPC ). sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan
• Pemimpin yang Memberi Nilai LPC Rendah  apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme
o Dianggap terutama berorientasi pada pekerjaan hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut
tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang dengan operant conditioning. . Operans conditioning adalah suatu proses
memberirespon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut
membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep ”manusia mesin” dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.
(Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur
dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi terjadi
mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya melihat pada peristiwa-
latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak menarik mereka.
kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi ”mentalistik”.
yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya
bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan
penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam
tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi
behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini
berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar.
Faktor Personal : 
Skinner (1904-1990)
Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan factor 1. Faktor Biologis
penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu
meramal mengontrol tingkah laku. Pda teori ini guru memberi penghargaan dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam • suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara
jiwa manusia. • teknologi 
o faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik
1. Faktor Sosiopsikologis sosial individu
Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen. o lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya
• Komponen Afektif  o stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku
merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena Kesimpulan 
erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu unik dan
• Komponen Kognitif  berbeda, dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi social
Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia. diantara manusia.
• Komponen Konatif  Teori – teori diatas juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku itu didorong
Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan dan diarahkan ketujuan. Mereka juga menunjukkan pada kita bahwa
bertindak. perilaku yang ingin mencapai tujuan cenderung untuk menetap.
Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga yang
Faktor Situsional tidak merasa nyaman dalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia adalah faktor tempat manusia tersebut.
situasional. Menurut pendekatan ini, perilaku manusia dipengaruhi oleh
lingkungan/situasi. Faktor-faktor situasional ini berupa:
• faktor ekologis, misal kondisi alam atau iklim Bagian 6
• faktor rancangan dan arsitektural, misal penataan ruang BELAJAR TUNTAS
• faktor temporal, misal keadaan emosi

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
A. Arti Belajar Tuntas (Matery Learning) memiliki kecerdasan yang berdistribusi normal dan mereka memperoleh
Konsep belajar tuntas adalah proses belajar yang bertujuan agar kualitas pembelajaran dan jumlah waktu belajar yang sama maka
bahan ajaran dikuasai secara tuntas, artinya cara menguasai materi secara pengukuran hasil belajar akan menunjukan distribusi normal pula.
penuh. Belajar tuntas ini merupakan strategi pembelajaran yang Menurutnya, bahwa kecerdasaan dan jumlah waktu belajar
diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok. Dengan merupakan persyaratan bagi peserta didik untuk dapat memperoleh hasil
sistem belajar tuntas diharapkan proses belajar mengajar dapat belajar secara tuntas. 
dilaksanakan agar tujuan instruksional yang akan dicapai dapat diperoleh Landasan konsep dan teori belajar tuntas ( Mastery Learning Theory ) adalah
secara optimal sehingga proses belajar lebih efektif dan efisien. Tingkat pandangan tentang kemampuan siswa yang dikemukakan oleh John B.
ketuntasan bermacam-macam dan merupakan persyaratan yang harus Carroll pada tahun 1963 berdasarkan penemuannya yaitu “Model of School
dicapai siswa. Learning” yang kemudian dirubah oleh Benyamin S. Bloom menjadi model
Persyaratan penguasaan bahan tersebut berkisar antara 75% sampai belajar yang lebih operasional. Selanjutnya oleh James H. Block model
dengan 90%. Bloom (1968) mengidentifikasi adanya lima variabel yang tersebut lebih disempurnakan lagi. Sedangkan menurut Carroll bakat atau
sangat penting dalam program mastery learning, yaitu: kualitas pembawaan bukanlah kecerdasan alamiah, melainkan jumlah waktu yang
pembelajaran, kecakapan untuk memahami pelajaran, ketekunan, waktu, diperlukan oleh siswa untuk menguasai suatu materi pelajaran tertentu.
dan kecerdasan. Menurut Bloom (1968) didasarkan atas hasil kajiiannya
menunjukkan bahwa peserta didik yang memiliki kecerdasan yang tinggi Benyamin melaksanakan konsep belajar tuntas itu ke dalam kelas melalui
dapat mengerjakan secara baik setiap tugas yang diberikannya, bahkan ia proses belajar mengajar pelaksanaaannya sebagai berikut :
dapat terlibat belajar walaupun untuk bahan ajar yang sangat komplek, 1. Bagi satuan pelajaran disediakan waktu belajar yang tetap dan pasti
sedangkan peserta didik yang memiliki kecerdasan yang rendah hanya dapat 2. Tingkat penguasaan materi dirumuskan sebagai tingkat penguasaan
mempelajari bahan ajar yang sederhana sesuai dengan kemampuannya. tujuan pendidikan yang essensial. 
Sedangkan John Carroll (1963) menjelaskan bahwa jika kondisi peserta didik

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Untuk lebih menggalakkan konsep belajar tuntas James H. Block d. Carroll, Tingkat belajar sama dengan ketentuan, kesempatan belajar
mencoba mengurangi waktu yang diperlukan untuk mempelajari suatu bakat, kualitas pengajaran, dan kemampuan memahami pelajaran.
materi pelajaran di dalam waktu yang tersedia, yaitu dengan cara e. siswa memperoleh kesempatan belajar yang berdiferensiasi dan
meningkatkan semaksimal mungkin kualitas pengajaran. kualitas pengajaran yang berdiferensiaisi pula.
Jadi pelaksanaan oleh James H Block mengandung arti bahwa :
1. Waktu yang sebenarnya digunakan diusakan diperpanjang semaksimal C. Prinsip Belajar Tuntas
mungkin. Para pengembang konseb belajar tuntas mendasarkan pengembangan
2. Waktu yang tersedia diperpendek sampai semaksimal mungkin dengan pengajarannya pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
cara memberikan pelayanan yang optimal dan tepat
a. Sebagian besar siswa dalam situasi dan kondisi belajar yang normal
B. Ciri Belajar Tuntas dapat menguasai sebagian terbesar bahan yang diajarkan. Tugas
guru untuk merancang pengajarannya sedemikian rupa sehingga
a. Siswa dapat belajar dengan baik dalam kondisi pengajaran yang sebagian besar siswa dapat menguasai hampir seluruh bahan ajaran
tepat sesuai dengan harapan pengajar. b. Guru menyusun strategi pengajaran tuntan mulai dengan
b. Bakat seorang siswa dalam bidang pengajaran dapat diramalkan, merumuskan tujuan-tujuan khusus yang hendak dikuasai oleh siswa.
baik tingkatannya maupun waktu yang dibutuhkan untuk c. Sesuai dengan tujuan-tujuan khusus tersebut guru merinci bahan
mempelajari bahan tersebut. Bakat berfungsi sebagai indeks ajar menjadi satuan-satuan bahan ajaran yang kecil yang medukung
tingkatan belajar siswa dan sebagai suatu ukuran satuan waktu pencapaian sekelompok tujuan tersebut.
c. Tingkat hasil belajar bergantung pada waktu yang digunakan secara d. Selain disediakan bahan ajaran untuk kegiatan belajar utama, juga
nyata oleh siswa untuk mempelajari sesuatu dibandingkan dengan disusun bahan ajaran untuk kegiatan perbaikan dan pengayaan.
waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Konsep belajar tuntas sangat menekankan pentingnya peranan dipelajari oleh siswa dalam jangka waktu satu semester dan cara belajar
umpan balik. yang harus dilakukan oleh siswa. Guru menjelaskan keseluruhan bahan yang
e. Penilaian hasil belajar tidak menggunakan acuan norma, tetapi telah dirancang, lalu melanjutkan dengan pra test. Kegiatan belajar
menggunakan acuan patokan. mengajar? Guru mengenalkan TIK pada satuan pelajaran yang akan
f. belajar tuntas juga memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan dipelajari dengan cara: Memperkenalkan tabel spesifikasi tentang arati dan
individual. Prinsip ini direalisasikan dengan memberikan keleluasaan car mempergunakannya untuk kepentingan belajar. Mengajukan
waktu, yaitu siswa yang pandai atau cepat belajar bisa maju lebih pertanyaan yang menonjolkan isi bahan yang disajikan. Mengajukan topik
dahulu pada satuan pelajaran berikutnya, sedang siswa yang lambat umum/konsep umum yang akan dipelajari.
dapat menggunakan waktu lebih banyak atau lama sampai Penyajian rencana kegiatan belajar berdasarkan standar kelompok.
menguasai secara tuntas bahan yang diberikan. Tujuannya adalah menjelaskan apa yang akan dilakuakan siswa dalam
kegoiatan kelompok.
D. Pelakansanaan Belajar Tuntas  penyajian pelajaran dalam situasi kelompok berdasarkan satuan pelajaran.
Dalam pelaksanaan konsep belajar tuntas apabila kelas itu belum Guru menyampaikan pelajaran sambil memberi peringatan secara periodik
biasa mengguanaakan strategi belajara tuntas, maka guru terlebih dahulu untuk menarik perhatian siswa.? Mengidentifikasikan kemajuan belajar
memperkenalkan prosedur belajar tuntas kepada siswa dengan maksud siswa yang telah memuaskan dan yang belum. Tes dilakukan setelah satu
memberikan motivasi, menumbuhkan kepercayaan diri, dan memberikan satuan pelajaran selesai diajarkan. Menetapkan siswa yang hasil
petunjuk awal. pelajarannya telah memuaskan. Mereka diminta untuk membantu temen-
Pelaksanaan belajar tuntas terdiri atas langkah-langkah sebagai temannya sebagai tutor atau diberi tugas pengayaan bahan baginya
berikut: sendiri.Memberikan kegiatan kolektif kepada siswa ang hasil belajarnya
Kegiatan orientasi Kegiatan ini megorientasikan setiap siswa terhadap belum memuaskan. Menetapkan siswa yang hasil belajaranya memuaskan.
belajar tunta yang berkenaan terhadpa orientasi tentang apa yang akan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Penentuan tingkat penguasaan bahanSetelah satuan pengajaran 1. Memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena memberikan
selesai diberikan, diadakan tes sumatif, dan diperiksa oleh temannya sendiri kesempatan mengembangakn diri, dan memecahkan masalah sendiri
berdasarkan petunjuk guru. Mereka sendiri yang menentukan tingkat dengan menemukan dan bekerja sendiri.
penguasaan bahan berdasarkan kriteria penguasaan yang telah ditetapkan 2. Sesuai dengan psikologi belajra modern yang berpegang pada prinsip
sebelumnya. Memberikan atau melaporkan tingkat penguasaan setiap siswa perbedaan individual dan belajar kelompok.
yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengayaan mereka, bahan yang 3. Berorientasi pada peningkatan produktivitas hasil belajar, yakni
sudah dikuasai ditandai dengan M (mastery) dan yang belum dikuasai menguasai bahan ajar secara tuntas.
ditandai dengan NM (non mastery)? Pengecekan keefektifan seluruh 4. Guru dan siswa bekerjasama secara partisipatif dan persuasif.
programKeefektifan strategi belajar tuntas ditandai dengan hasil yang 5. Penilaian yang dilakukan mengandung nilai obyektifitas yang tinggi
dicapai siswa, yakni persen siswa yang mampu tingkat mastery (standar A). karena penilaian dilakukan oleh guru, teman dan diri sendiri.
Ada dua cara untuk menetukannya yang dapat dilakukan oleh guru: 6. Strategi ini tidak mengenal kegagalan siswa, karena siswa yang
• Membandingkan hasil yag dicapaioleh kelas yang menggunakan strategi kurang mampu dibantu oleh guru dan temannya.
belajar tuntas dengan kelas yang menggunakan strategi lain. 7. Berdasarkan perencanaan yang sistematik.
• Membuat hipotesis tentang hasil belajar, lalu dibuktikan berdasar hasil 8. Menyediakan waktu berdasarkan kebutuhan masing-masing
belajar kelas (membandingkan tes awal dan tes akhir). iindividu.
9. Berusaha menutupi kelemahan-kelemahan strategi belajr yang lain
E. Keunggulan dan Kelemahan Belajar Tuntas 10. Mengaktifkan para guru sebagai regu yang harus bekerjasama secara
efektif sehingga proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara
Keunggulan belajar tuntas optimal.
Strategi belajar tuntas memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut:

Kelemahan belajar tuntas:

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Sulit dalam pelaksanaan karena melibatkan berbagai kegiatan. Kualitas pembelajaran (quality of instruction) : Kualitas pembelajaran
1. Guru-guru masih kesulitan membuat perencanaan karena dibuat merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk aktif belajar belajar dan
dalam satu semester. mempertahankan kondisinya agar tetap dalam keadaan siap menerima
2. Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan teknik lama sulit pelajaran.Kualitas pembelajaran ditentukan oleh kualitas penyajian,
beradaptasi penjelasan, dan pemanfaatan media pembelajaran.
3. Memerlukan berbagai fasilitas, dan dana yang cukup besar. Dan unsur-unsur tugas belajar. Kesempatan waktu yang tersedia
4. Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi (time allowed for learning) : Penyediaan waktu yang cukup untuk belajar
dari standar yang ditetapkan. dalam rangka mencapai tujuan instruksional yang ditetapkan dalam suatu
5. Diberlakukannya sistem ujian (EBTA atau EBTANAS) yang menuntut mata pelajaran, bidang studi atu pokok bahasan yang berbeda-beda sesuai
penyelenggaraan program bidang studi pada waktu yang telah dengan bobot bahan pelajaran dan tujuan yang ditetapkan. 
ditetapkan dan usaha persiapan siswa untuk menempuh ujian.

F. Variabel Mastery Learning


Bakat siswa (aptitude) : Hasil penelitian menunjukan bahwa ada G. Prinsip-prinsip Utama Belajar Tuntas
korelasi yang cukup tinggi antara bakat dengan hasil pelajaran
Ketekunan belajar (perseverance) : Ketekunan erat kaitannya dengan 1. Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan

dorongan yang timbul dalam diri siswa untuk belajar dan mengolah urutan yang hirarkis

informasi secara efektif dan efisien serta pengembangan minat dan sikap 2. Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap

yang diwujudkan dalam setiap langkah instruksional. kompetensi harus diberikan feedback,
3. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan,

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
4. Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai sebagian besar dientukan oleh peran dan kompetensi guru. Kegiatan ini
ketuntasan dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu
belajar lebih awal. (Gentile & Lalley: 2003) tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat.
Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi
atau penilaian. Dengan penlaian, guru dapat mengetahui keberhasilan
Bagian 7 pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan
PEMBELAJARAN PROSES atau keefektifan metode mengajar. Tujuan lain dari penilaian diantaranya
adalah untuk mengetahui kedudukan siswa, di dalam kelas ataupun
kelompoknya. Dengan penilaian, guru dapat mengklasifikasikan apakah
A. PENDAHULUAN seorang siswa termasuk siswa yang pandai, sedang kurang, atau cukup baik
Kurikulum yang digunakan sekarang ini yang berorientasi pada materi di kelasnya jika dibandingkan dengan teman-temannya. Penelaahan
dan tujuan nampaknya sudah tidak sesuai lagi. Perlu ditambahkan suatu pencapaian tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat diketahui,
pemikiran yang berbeda, yaitu bagaimana memproses hasil belajar berupa apakah proses belajar mengajar yang dilakukan cukup efektif memberikan
konsep dan fakta yang diperoleh oleh pembelajar untuk mengembangkan hasil yang baik dan memuaskan, atau sebaliknya.
dirinya, untuk menemukan sesuatu yang baru. Dengan fakta dan konsep Jadi, jelas bahwa guru hendaknya mampu dan terampil
yang yang tidak banyak, tapi dipahami betul, dapat diproses untuk melaksanakan penilaian, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui
menguasai dan/atau menemukan fakta dan konsep yang lebih banyak. prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia melaksanakan proses belajar.
Namun pemberian konsep dan fakta yang terlalu banyak justru dapat Salah satu penilaian yang dapat dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan
menghambat kreatifitas siswa.. proses belajar mengajar adalah penilaian keterampilan proses atau
Dalam suatu proses pembelajaran, guru hendaknya menjadi seorang pendekatan ketrampilan proses. Dalam fungsinya sebagai penilaian hasil
evaluator yang baik karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa belajar siswa, guru hendaknya terus menerus mengikuti hasil belajar yang

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh untukmengungkap dan menemukan fakta dan konsep serta menumbuhkan
melalui evaluasi ini merupakan umpan balik (feedback) terhadap proses sikap dan nilaiyang dilakukan oleh murid dalam proses pembelajaran.
belajar mengajar. Umpan balik ini akan dijadikan titik tolak untuk
memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya. Jadi, pendekatan keterampilan proses menekankan pada bagaimana siswa
Dengan demikian, proses belajar mengajar akan terus menerus belajar, bagaimana mengelola perolehannya, sehingga dipahami dan dapat
ditingakatkan untuk memperoleh hasil yang optimal. dipakai sebagai bekal untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupannya di
masyarakat.
B. PEMAHAMAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan B. TUJUAN KETRAMPILAN PROSES
kemampuan-kemampuan mental, fisik,dan social yang mendasar sebagai Tujuan pembelajaran proses adalah untuk meningkatkan
penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan- keterampilan berpikir siswa, sehingga siswa bukan hanya mampu dan
kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih lama- terampil dalam bidang psikomotorik, melainkan juga bukan sekedar ahli
kelamaan akan menjadi suatu keterampilan, sedangkan pendekatan menghafal. Berdasarkan penjelasan di atas, pada keterampilan proses, guru
keterampilan proses adalah cara memandang anak didik sebagai manusia tidak mengharapkan setiap siswa akan menjadi ilmuwan, melainkan dapat
seutuhnya. Cara memandang ini dijabarkan dalam kegiatan belajar mengemukakan ide bahwa memahami sains sebagian bergantung pada
mengajar memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap, nilai, serta kemampuan memandang dan bergaul dengan alam menurut cara-cara
keterampilan. Ketiga unsure itu menyatu dalam satu individu dan terampil seperti yang diperbuat oleh ilmuwan.
dalam bentuk kreatifitas.
Selain itu, melalui proses belajar mengajar dengan pendekatan keterampilan
Pendekatan pembelajaran proses adalah pendekatan pembelajaranyang proses dilakukan dengan keyakinan bahwa sains adalah alat yang potensial
menekankan pada kegiatan ketrampilan proses yang digunakan untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa, di mana kepribadian

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
siswa yang berkembang ini merupakan prasyarat untuk melanjutkan ke jalur intisari pengetahuan adalah kegiatan atau aktivitas, baik fisik maupun
profesi apapun yang diminatinya. mental.
3. Ilmu pengetahuan boleh dikatakan bersifat relative, artinya, suatu
C. RASIONAL KETRRAMPILAN PROSES kebenaran teori pada suatu saat berikutnya bukan kebenaran lagi,
Pendekatan pembelajaran proses karena dengan pendekatan tidak sesuai lagi dengan situasi. Suatu teori bias gugur bila ditemukan
pembelajaran proses diharapkan siswa dapat mengalami sendiri teori-teori yang lebih baru dan lebih jitu. Jadi, suatu teori masih dapat
tentang materi yang disampaikan dengan berinteraksi langsung dipertanyakan dan diperbaiki. Oleh karena I tu, perlu orang-orang
dengan obyek nyata atau sebenarnya sehingga siswa dapat yang kritis, mempunyai sikap ilmiah. Wajar kiranya kalau anak-anak
membuat kesimpulan sendiri. Conny Setiawan mengemukakan atau siswa sejak dini sudah ditanamkan dalam dirinya sikap ilmiah
empat alasan mengapa pendekatan keterampilan proses harus dan sikap kritis ini. Dengan menggunakan keterampilan proses,
diwujudkan dalam proses belajar dan pembelajaran, yaitu: maksud tersebut untuk saat ini pantas diterima.
4. Proses belajar dan pembelajaran bertujuan membentuk manusia
1. Dengan kemajuan yang sangat pesat dalam ilmu pengetahuan dan yang utuh artinya cerdas, terampil dan memiliki sikap dan nilai yang
teknologi, guru tidak mungkin lagi mengajarkan semua fakta dan diharapkan. Jadi, pengembangan pengetahuan dan sikap harus
konsep dari sekian mata pelajaran, karena waktunya tidak akan menyatu. Dengan keterampilan memproses ilmu, diharapkan
cukup. berlanjut kepemilikan sikap dan mental.
2. Siswa-siswa, khususnya dalam usia perkembangan anak, secara
psikologis lebih mudah memahami konsep,apalagi yang sulit, bila D. KEMAMPUAN DASAR DALAM KETRAMPILAN PROSES
disertai dengan contoh-contoh kongkrit, dialami sendiri, sesuai Ilmuwan-ilmuwan yang menemukan suatu yang baru, menurut
dengan lingkungan yang dihadapi. J. Piaget mengatakan bahwa pengamatan, tidak menguasai semua konsep dan fakta dalam suatu bidang
ilmu, namun mereka mempunyai kemampuan dasar untuk mengembangkan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
konsep dan fakta yang terbatas itu, sehingga mereka mampu menciptakan 8. Meramalkan dengan menggunakan pola-pola (hubungan-hubungan)
dan menemukan sesuatu yang baru. mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum
Kemampuan-kemampuan dasar yang dimaksud antara lain mengobservasi, diamati.
menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mencari hubungan ruang waktu, 9. Mengatur alat/bahan.
membuat hipotesis, merencanakan penelitian atau eksperimen, 10. Menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh pengalaman
mengendalikan verbal, menafsirkan data, membuat kesimpulan sementara, langsung.
meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan(Conny Setiawan, 1987:17- 11. Merencanakan penelitian 1 Menentukan alat, bahan, dan sumber
18). yang akan dipakai untuk digunakan dalam penelitian.
Senada dengan kemampuan dasar yang diajukan di atas, Sriyono membuat 12. Menentukan variable-variabel 
suatu daftar keterampilan proses yang diikuti oleh indicator-indikator. 13. Menentukan variable yang harus dibuat tetap sama, dan mana yang
berubah
Ketrampilan Proses INDIKATOR 14. Menentukan apa yang harus diamati, diukur, dan ditulis.
Mengajukan pertanyaan Bertanya mengapa, apa, dan bagaimana Bertanya 15. Menentukan cara dan langkah-langkah kerja
untuk meminta penjelasan 16. Menentukan bagaimana mengolah pengamatan
1. Bertanya yang berlatar belakang hipotesis 17. Menerapkan Konsep,
2. Mengamati Menemukan fakta yang relevan dan memadai 18. Menggunakan konsep-konsep yang telah dipelajari dalamsuatu
3. Menggunakan sebanyak mungkin indra situasi baru
4. Menafsirkan/pengamatan 19. Menerapkan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa
5. Mencatat setiap pengamatan secara terpisah yang sedang terjadi
6. Menghubungkan pengamatan-pengamatan yang terpisah 20. Berkomunakasi
7. Menemukan suatu pola dalam satu seri pengamatan 21. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
22. Menjelaskan hasil penelitian 3. Menafsirkan ( menginterpretasikan )
23. Mendiskusikan hasil penelitian Yaitu keterampilan proses menafsiran sesuatu berupa benda, kenyataan,
24. Menggambarkan data dengan grafik, table, atau diagram peristiwa, konsep, atau informasi yang telah dikumpulkan melalui
pengamatan, perhitungan, penelitian, atau eksperimen yang telah kita
Berikut ini akan diuraikan mengenai pengertian dari setiap kemampuan atau lakukan.
keterampilan beserta kata kerja operasional dari masing-masing Kata kerja operasional : menafsir, memberi arti, mengartikan,
kemampuan atau keterampilan tersebut. memposisikan, mencari hubungan ruang waktu, menentukan pola, menarik
kesimpulan, menggeneralisasikan.
1. Mengamati
Yaitu keterampilan mengumpulkan data atau informasi melalui penerapan 4. Meramalkan ( memprediksi )
dengan panca indera. Kata kerja operasional : melihat, mendengar, merasa, Yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada
meraba, membau, mencicipi, mengecap, menyimak, mengukur, membaca waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan atau
pola tertentu atau hubungan antar data atau informasi yang ada.
2. Menggolongkan ( mengklasifikasikan ) Kata kerja operasional : mengantisipasi berdasarkan kecenderungan, pola
Yaitu keterampilan menggolongkan benda, kenyataan, konsep, nilai, atau atau hubungan antar data atau informasi.
kepentingan tertentu. Untuk membuat penggolongan, perlu ditinjau
persamaan dan perbedaan antara benda, kenyataan, atau konsep yang akan 5. Menerapkan
digolongkn sebagai dasar penggolongan. Yaitu menggunakan hasil belajar berupa informasi, kesimpulan, konsep,
Kata kerja operasional : mencari persamaan, menyamakan, membedakan, hokum, teori, keterampilan. Melalui penerapan, hasil belajar dapat
membandingkan, mengontraskan, mencari dasar penggolongan. dimanfaatkan, diperkuat, dikembangkan, atau dihayati.
Kata kerja operasional : menggunakan ( informasi, kesimpulan, konsep,

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
hokum, teori, sikap, nilai, atau keterampilan dalam situasi ), menghitung, Kata kerja operasonal : berdiskusi, mendeklamasikan, mendramakan,
menentukan variable, mengendalikan variable, menghubungkan konsep, bertanya, merenungkan, meragakan, mengungkapkan, melaporkan ( dalam
merumuskan konsep, pertanyaan penelitian, menyusun hipotesis, membuat bentuk lisan, tulisan, gerak atau penampilan).
modul. Keterampilan proses memerlukan latihan atau penggunaan secara
terus menerus agar dapat dimiliki oleh siswa. Perkembangannya
6. Merencanakan penelitian berlangsung sedikit demi sedikit dan memerlukan waktu lama. Oleh karana
Yaitu keterampilan yang amat penting karena menentuken berhasil itu, penelitian kemampuan keterampilan proses tidak perlu dilakukan pada
tidaknya penelitian. Keterampilan ini perlu dilatih, karena selama ini pada tiap pembelajaran, tetapi bias sekali atau dua kali dalam satu semester
umumnya kurang diperhatikan dan kurang terbina. Pada tahap ini untuk melihat perkembangannya.
ditentukan masalah atau objek yang akan diteliti, tujuan, dan ruang lingkup
penelitian, sumber dat atau informasi, cara analisis, alat dan bahan atau E. PENILAIAN KETRAMPILAN PROSES
sumber kepustakaan yang diperlukan. Jumlah orang yang terlibat, langkah- Penilaian merupakan suatu usaha untuk memperoleh informasi
langkah pengumpulan dan pengolahan data atau informasi, serta tata cara tentang perolehan hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa secara
melakukan penelitian. keseluruhan, baik dalam bidang pengetahuan, konsep, sikap, nilai maupun
Kata kerja operasional : menentukan massalah atau objek yang akan diteliti, keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai tolak ukur
menentukan tujuan penelitian, menentukan ruang lingkup penelitian, maupun pengambilan keputusan yang sangat diperlukan dalam menentukan
menentukan sumber data, menentukan alat, bahan, dan sumber strategi belajar. Untuk maksud tersebut, guru perlu mengadakan penilaian,
kepustakaan, menentukan cara penelitian. baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar siswa. Penilaian proses
( Usman, 1999 ) dapat diartikan penilaian terhadap proses belajar yang
7. Mengkomunikasikan sedang berlangsung, yang dilakukan oleh guru dengan memberikan umpan
Yaitu menyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain balik secara langsung kepada seorang siswa atau kelompok siswa. Dalam
dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan, atau penampilan.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
melatih keterampilan proses sekaligus dikembangkan sikap-sikap yang Jadi pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan belajar
dikehendaki seperti kreatif, kerjasama, bertanggung jawab, dan berdisiplin mengajar yang mengarah kepada pengembangan kemampuan kemampuan
sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan. mental, fisik, dan social yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang
Untuk menilai keterampilan proses dapat digunakan cara non tes lebih tinggi dalam diri individu siswa.Yang sebelumnya harus telah memiliki
dengan menggunakan lembar pengamatan. Agar tidak memberatkan guru, kemampuan-kemampuan dasar.Kemampuan-kemampuan dasar yang perlu
pelaksanaanya dapat dilakukan secara bertahap lima orang siswa, begitu dimiliki oleh siswa diantaranya adalah mengamati, menggolongkan,
seterusnya sampai seluruh siswa mendapat giliran. Hal ini dilakukan oleh menafsirkan, meramalkan menerapkan, merencanakan penelitian, dan
guru pada waktu siswa sedang belajar. mengkomunikasikan.
Dalam menentukan atau membuat lembar pengamatan, perlu Dan proses yang tidak kalah pentingnya dalam pendekatan proses
memperhatikan hal-hal berikut. adalah penilaian.Dengan melakukan penilaian, guru dapat mengetahui
1. Menentukan keterampilan yang akan diamati keberhasilan pencapaian tujuan dalam proses pembelajaran yang kemudian
2. Membuat criteria penilaian untuk masing masing keterampilan. dapat digunakan sebagai tolak ukur. Peran guru dalam pelaksanaan
Penilaian terhadap keterampilan proses dapat pula dilakukan dengan penilaian keterampilan proses adalah selaku pengamat yang menentukan
tes tertulis, namun tidak menjangkau semua kemampuan, karena penilaian selama proses pembelajaran berlangsung ( untuk alat ukur non tes
menggunakan indera pendengaran dan perabaan tidak mungkin diliai ) baik siswa perindividu maupun untuk seluruh siswa dalam satu kelas. Guru
dengan tes tertulis. Di samping itu, penilaian keterampilan proses dapat dapat melakukan penilaian keterampilan proses sebanyak dua atau tiga kali
dilakukan dengan tes perbuatan, tetapi dalam hal ini diperlukan lembar dalam satu semester.
pengamatan yang lebih rinci untuk menilai tingkah laku yang diharapkan.
Bagian 8
C. PENUTUP TEORI BELAJAR AKTIF DALAM PEMBELAJARAN PAK

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
menyampaikan firman Tuhan di jemaat pada ibadah hari minggu. Pendeta
atau pengkotbath membacakan firman Tuhan lalu menguraikannya kepada
A.Pendahuluan jemaat. Jemaat dalam kondisi itu hanya sebagai penerima, yang merenung
Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan dimana guru dan mencermati serta mengolah pesan yang didengar bagi dirinya sendiri.
(pengajar) dan murid (pembelajar) berinteraksi, membicarakan suatu bahan Tidak terlihat apa yang terjadi dalam diri warga jemaat itu. Tetapi kegiatan
atau melakukan suatu aktivitas, guna mencapai tujuan yang dikehendaki. Dr itu pun masih dapat dikatakan aktif, setidaknya dalam diri warga jemaat itu
Oemar Hamalik mengartikan pembelajaran sebagai “suatu kombinasi yang sendiri! Kecuali bila anggota jemaat tertidur. Sebab tidak sedikit juga
tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, kegiatan kotbah yang justru membuat jemaat pulas tertidur. 
dan prosedur, yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pembelajaran”. Juga dikemukakan bahwa pembelajaran merupakan “upaya Kegiatan belajar PAK di sekolah harusnya tidak demikian. Tidak membuat
mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta murid tertidur. Seharusnya kegiatan itu membuat siswa aktif, seperti:
didik”.  mendengar dan berbicara, melihat dan membaca, bahkan melakukan
Dalam kesempatan ini diperbincangkan sebuah teori pembelajaran aktif dari peragaan atau melakukan suatu aktifitas. Diantara guru dan murid terjadi
Dave Meier.  komunikasi multi arah. Prof. Mohamad Surya mengemukakan pengajaran
akan bersifat efektif jika:
B.Tentang belajar aktif (1) berpusat kepada siswa yang aktif, bukan hanya guru; 
Belajar aktif itu apa? Apakah ada kegiatan belajar tidak aktif atau (2) terjadi interaksi edukatif diantara guru dengan murid; 
pasif? Sebenarnya semua kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif. Tetapi (3) berkembang suasana demokratis; 
mungkin saja di kelas seringkali ketika mengajar, guru hanya berbicara, (4) metode mengajar bervariasi; 
bercerita, dan muridnya mendengar dan mencatat. Komunikasi satu arah (5) gurunya profesional; 
yang terjadi. Guru PAK seringkali bahkan bertindak seperti pengkotbah yang (6) apa yang dipelajari bermakna bagi siswa; 

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
(7) lingkungan belajar kondusif serta  melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan
(8) sarana dan prasarana belajar sangat menunjang (simulasi), menari, berkebun.
7 – Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan
Sekarang, pertanyaannya ialah: Kegiatan apa sajakah yang termasuk ke masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan,
dalam pembelajaran secara aktif? Mengutip gagasan Paul D. Dierich, Dr membuat keputusan.
Oemar Hamalik mengemukakan delapan kelompok perbuatan belajar aktif. 8 – Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang dan
1 – Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, sebagainya. (Hamalik, 1995:90)
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain
bekerja, atau bermain. B. Mengapa harus kegiatan belajar aktif?
2 – Kegiatan-kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip, Bahwa guru PAK harus berusaha mengelola kegiatan belajar aktif
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, bersama muridnya ialah pertama, karena hakekat manusia sebagai pribadi
mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. yang dinamis. Alkitab mengemukakan bahwa Tuhan Allah menciptakan
3 – Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, manusia sebagai pribadi multidimensi, memiliki roh, hati/jiwa (pikiran,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu perasaan/emosi, dan kehendak/kemauan), serta fisik (pancaindera) (bd. Kej
permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio. 2:7; Ibr 4:12; 1 Tes 5:23). Ketika anak didik berkumpul di kelas, berarti guru
4 – Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa harus melayaninya dalam kegiatan belajar dengan mengaktifkan pontesi
karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, dirinya – pancainderanya, pikiran, perasaan, kemauan bahkan rohnya. Para
mengerjakan tes, mengisi angket. murid juga harus mengalami kegiatan belajar itu sebagai kelompok
5 – Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, (komunitas) umat beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Dimana dua, tiga
diagram, peta, pola. orang berkumpul, di situ kehadiran Allah sangat nyata (bd Mat 18:19-20).
6 – Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat,

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Sikap kesatuan dan persatuan harus ditingkatkan, supaya kegiatan Landasan ketiga ialah sifat remaja yang kita layani, sebagai pribadi-
kebersamaan itu bermakna. pribadi yang bertumbuh dan berubah dalam segi fisik, kognitif, emosional
Landasan kedua, Tuhan Yesus sendiri sebagai Guru Agung, mengajari dan sosial. Siswa remaja di tingkat SLTP yang berusia sekitar 13/14-15/16
dan melatih murid-murid-Nya dengan kegiatan aktif. Ada banyak kegiatan tahun, menginginkan kegiatan aktif secara fisik, belajar dengan gerakan
yang dilakukan Yesus termasuk: memberikan kotbah atau ceramah, tubuh atau melakukan sesuatu. Mereka menyukai kegiatan yang ceria dan
mengemukakan perumpamaan, melakukan perbuatan kasih, menyatakan menyenangkan (fun activities). Karena tengah berkembang dalam segi pola
perbuatan kuasa dan mujizat, mengutus murid melakukan tugas tertentu, pikir dan pemahaman, remaja menginginkan diskusi, tanya jawab, dialog
mendengarkan dan menjawab pertanyaan, bermain-main dengan anak kecil dengan guru atau diantara sesama rekannya. Didorong oleh rasa ingin tahu
dan memberkati mereka, berdialog dengan tokoh-tokoh agama Yahudi. (curiosity), remaja biasanya ingin mencari jawaban atas masalahnya sendiri,
Yesus mengajar murid-Nya tidak hanya pada satu lokasi seperti di sebuah melalui penyelidikannya. Kegiatan belajar aktif melalui penyelidikan sendiri
rumah saja. Ia mengajari mereka ketika di danau, di perahu, di perjalanan, di atau bersama rekan-rekan, cocok bagi mereka. Karena sifat mereka yang
bukit, di Bait Allah dan di sinagog, atau di tempat orang menderita (kusta, labil secara emosional, remaja membutuhkan variasi kegiatan belajar,
dirasuk setan Gerasa), termasuk di taman Getsemane, di pengadilan Pilatus termasuk suasana keakraban dan persahabatan. Seturut dengan
dan di Golgota. Dia mengajar di malam hari, di pagi, di siang dan sore hari. perkembangan sosialnya, siswa SLTP membutuhkan kegiatan kebersamaan
Dia mengajar secara individual juga secara kelompok kecil, kelompok sedang dengan rekan-rekannya. Remaja cenderung lebih banyak menerima
(tujuhpuluh murid) dan masa besar (4000 dan 5000 orang). Jika demikian, masukan dari teman sebayanya. 
kalau guru PAK ingin membimbing murid lebih mengenal siapa Yesus Kristus, Akhirnya, pandangan ahli-ahli pendidikan yang dikembangkan
agar menjadi murid-Nya (bd Mat 28:19-20), maka keteladanan-Nya dalam berdasarkan ilmu-ilmu sosial juga patut kita dengarkan. Oemar Hamalik
mengajar harus terus menerus kita renungkan berdasarkan informasi misalnya, mengemukakan ada sejumlah manfaat atau kegunaan dari
keempat Injil!  kegiatan pembelajaran aktif, antara lain:
1 – Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
2 – Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa. melakukan 
3 – Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada 1. J.M.Price, Yesus Guru Agung, lembaga Literatus Baoptis, Bandung hlm, 94
gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok. suatu aktivitas, guna mencapai tujuan yang dikehendaki. Dr Oemar
4 – Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, Hamalik mengartikan pembelajaran sebagai “suatu kombinasi yang
sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual. tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,
5 – Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan dan prosedur, yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
kekeluargaan, musyawarah dan mufakat. pembelajaran”. Juga dikemukakan bahwa pembelajaran merupakan “upaya
6 – Membina dan memupuku kerjasama antara sekolah dan masyarakat, mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta
dan hubungan antara guru dan orangtua siswa, yang bermanfaat dalam didik”.
pendidikan siswa. Salah satu unsur penting bagi guru PAK untuk meningkatkan kualitas
7 – Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit, dan kompetensi pembelajaran yang direncanakan dan dikelolanya ialah
sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta pemahaman tentang konsep atau teori belajar. Kalau guru memahami
menghindarkan terjadinya verbalisme. bagaimana individu dapat belajar secara lebih efektif, maka ia dapat
8 – Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya membantu peserta didiknya mengalami kegiatan belajar dengan hasil
kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika. (1995: 91).  optimal. Kalau guru hanya menguasai bahan pengajarannya namun kurang
mengerti cara efektif anak didik belajar, maka hasil kegiatan yang
D. Pembelajaran Aktif kreatif dan menyenangkan (Pakem). dikelolanya tentu bisa kurang memuaskan. Untuk tujuan itu, guru perlu
terus belajar dari berbagai teori belajar, dan meninjau secara kritis dan
Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan dimana guru (pengajar) dan konstruktif manfaatnya dalam pembelajaran PAK. 
murid (pembelajar) berinteraksi, membicarakan suatu bahan atau Kegiatan belajar PAK di sekolah harusnya dalam suasana kelas yang
aktif, kreatif dan menyengkan (Pakem) sehingga tidak membuat murid

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
tertidur. Seharusnya kegiatan itu membuat siswa aktif, seperti: mendengar (komunitas) umat beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Dimana dua, tiga
dan berbicara, melihat dan membaca, bahkan melakukan peragaan atau orang berkumpul, di situ kehadiran Allah sangat nyata (bd Mat 18:19-20).
melakukan suatu aktifitas. Diantara guru dan murid terjadi komunikasi multi Sikap kesatuan dan persatuan harus ditingkatkan, supaya kegiatan
arah. kebersamaan itu bermakna.
Prof. Mohamad Surya mengemukakan pengajaran akan bersifat Landasan kedua, Tuhan Yesus sendiri sebagai Guru Agung, mengajari
efektif jika (1) berpusat kepada siswa yang aktif, bukan hanya guru; (2) dan melatih murid-murid-Nya dengan kegiatan aktif. Ada banyak kegiatan
terjadi interaksi edukatif diantara guru dengan murid; (3) berkembang yang dilakukan Yesus termasuk: memberikan kotbah atau ceramah (Luk.6 ),
suasana demokratis; (4) metode mengajar bervariasi; (5) gurunya mengemukakan perumpamaan (Luk. 14, 15, 16, 18, 20 dll), melakukan
profesional; (6) apa yang dipelajari bermakna bagi siswa; (7) lingkungan perbuatan kasih (Luk. 19: 10), menyatakan perbuatan kuasa dan mujizat
belajar kondusif serta (8) sarana dan prasarana belajar sangat menunjang (Luk. , mengutus murid melakukan tugas tertentu (Luk. 9), mendengarkan
dan menjawab pertanyaan (Luk. 18: 18-26), bermain-main dengan anak kecil
Mengapa harus kegiatan belajar aktif? dan memberkati mereka (Luk. 18: 15-17), berdialog dengan tokoh-tokoh
Bahwa guru PAK harus berusaha mengelola kegiatan belajar aktif agama Yahudi (Luk. 20: 1- 8). Yesus mengajar murid-Nya tidak hanya pada
bersama muridnya ialah pertama, karena hakekat manusia sebagai pribadi satu lokasi seperti di sebuah rumah saja. Ia mengajari mereka ketika di
yang dinamis. Alkitab mengemukakan bahwa Tuhan Allah menciptakan danau, di perahu, di perjalanan, di bukit, di Bait Allah dan di sinagog, atau di
manusia sebagai pribadi multidimensi, memiliki roh, hati/jiwa (pikiran, tempat orang menderita (kusta, buta, dirasuk roh jahat), termasuk di taman
perasaan/emosi, dan kehendak/kemauan), serta fisik (pancaindera) (bd. Kej Getsemane, di pengadilan Pilatus dan di Golgota. Dia mengajar di malam
2:7; Ibr 4:12; 1 Tes 5:23). Ketika anak didik berkumpul di kelas, berarti guru hari, di pagi, di siang dan sore hari. Dia mengajar secara individual juga
harus melayaninya dalam kegiatan belajar dengan mengaktifkan pontesi secara kelompok kecil, kelompok sedang (tujuh puluh murid) dan masa
dirinya – pancainderanya, pikiran, perasaan, kemauan bahkan rohnya. Para besar (4000 dan 5000 orang). 
murid juga harus mengalami kegiatan belajar itu sebagai kelompok

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Jika guru PAK ingin membimbing murid lebih mengenal siapa Yesus  Menilai siswa dengan cara yang tranparan dan adil dan harus
Kristus, agar menjadi murid-Nya (bd Mat 28:19-20), maka keteladanan Yesus merupakan penilaian kinerja serta proses dalam bentuk kognitif,
dalam mengajar harus terus menerus kita renungkan berdasarkan informasi afektif, dan skill (biasa disebut psikomotorik) 
dari Injil Lukas serta ketiga Injil yang lain (Matius, Markus dan Yohanes)   Melakukan macam-macam penilaian misalnya tes tertulis, performa
Cara belajar siswa aktif adalah merupakan tantangan selanjutnya (penampilan saat presentasi, debat dll) dan penugasan atau proyek 
bagi para pendidik. Sebab ruh dari KTSP yang diberlakukan sekarang ini  Membuat portfolio pekerjaan siswa. 
adalah pembelajaran aktif. Dalam pembelajaran aktif baik guru dan siswa
sama-sama menjadi mengambil peran yang penting. Siswa menjadi pihak yang;
• menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir 
Guru sebagai pihak yang; • melakukan riset sederhana 
• mempelajari ide-ide serta konsep-konsep baru dan menantang. 
 merencanakan dan mendesain tahap skenario pembelajaran yang • memecahkan masalah (problem solving), 
akan dilaksanakan di dalam kelas • belajar mengatur waktu dengan baik, 

 membuat strategi pembelajaran apa yang ingin dipakai (strategi yang • melakukan kegiatan pembelajaran secara sendiri atau berkelompok
umum dipakai adalah belajar dengan bekerja sama (belajar menerima pendapat orang lain, siswa belajar menjadi team player) 

 membayangkan interaksi apa yang mungkin akan terjadi antara guru • mengaplikasikan hasil pembelajaran lewat tindakan atau action. 

dan siswa selama pembelajaran berlangsung.  • Melakukan interaksi sosial (melakukan wawancara, survey, terjun ke

 Mencari keunikan siswa, dalam hal ini berusaha mencari sisi cerdas lapangan, mendengarkan guest speaker) 

dan modalitas belajar siswa dengan demikian sisi kuat dan sisi lemah • Banyak kegiatan yang dilakukan dengan berkelompok. 

siswa menjadi perhatian yang setara dan seimbang  4.2.3. Keteladanan dalam menggunakan Metode
Metode belajar aktif atau sekarang lumrah disebut sebagai metode PAKEM
(pembelajaran kreatif, aktif dan menyenangkan) saat ini mulai dirasakan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
pentingnya dikalangan praktisi pendidik. Dikarenakan metode ini agaknya dan yang akan datang.
menjadi jawaban bagi suasana kelas yang kaku, membosankan,
menakutkan, menjadi beban dan tidak membuat betah dan tidak 4.2.4. Keteladanan dalam Evaluasi
menumbuhkan perasaan senang belajar bagi anak didik. Alih-alih membuat Dalam proses pembelajaran, sepertinya belum sempurna jika belum
anak mau menjadi pembelajar sepanjang hayat yang terjadi malah kelas dan ada Evaluasi atau penilaian. Sebab Evaluasi adalah sauatu alat untuk melihat
sekolah menjadi momok yang menakutkan bagi siswa. apakah program yang direncanakann telah tercapai, berharga atau tidak dan
Ada contoh-contoh tentang cara Yesus dalam pemakaian metode, untuk melihat efisiensi pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi dilaksanakan
misalnya Diskusi, kita lihat dalam contoh Yesus diurapi oleh perempuan dengan tujuan untuk memberikan umpan balik bagi guru untuk mengukur
bedosa (Luk. 7:1-50), Metode Ceramah dipakai dalam kotbah di Bukit (Luk. kompetensi serta profesionalitas diri sendiri sebagai Guru PAK 1
6:20-26), Ada metode cerita seperti terdapat dalam Lukas 15 dan masih ada Evaluasi atau menguji hasil merupakan bagian dari kegiatan
cara lain yang memakai alat peraga, seperti menaruh seorang anak kecil di mengajar. Oleh sebab itu pelaksanaannya harus dipersiapkan sedemikian
tengah-tengah mereka (Luk. 18:15-17 ) Metode Tanya jawab seperti pada rupa, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Ada beberapa
waktu percakapan dengan ahli taurat (Luk. 15) macam cara mengevaluasi, salah satu cara yang kuno yang dipakai Yesus
Dari contoh-contoh di atas, ada banyak hal yang bisa dipakai dalam dalam pengajaranNya ialah dengan tanya jawab, dengan memilih jawaban
pembelajaran aktif dan kreatif serta inovatif. Yesus ahli sekali dalam hal benar diantara dua atau tiga jawaban yang telah disediakan (Lukas 10: 36). 
memakai metode-metode dalam pengajaraNya. J.M Price, dalam Buku Yesus 1. J.M.Price, Yesus Guru Agung, lembaga Literatus Baoptis, Bandung hlm, 99
Guru Agung mengatakan bahwa tentang pengajaran, metode-metode itu 2. Janse Belandina Non Serrano, Profesionalisme Guru dan Bingkai materi
rupanya hal yang biasa bagiNya, dan tumbuh dari keadaan dan kebutuhan1 Pendidikan Agama Kristen ( Bandung, Bina Media Informasi, 2005) hlm. 19
Dan metode-metode yang kita pakai sekarang semuanya telah dipakai Yesus Walaupun tidak begitu jelas dalam Yesus menggunakan evaluasi,
walaupun saat itu dalam bentuk yang sederhana. Metode pengajaran Tuhan namun Yesus juga mencari jalan bagaimana untuk mengetahui hasil
Yesus merupakan sumbanngan yang besar bagi pembelajaran di masa kini pengajaranNya. Dalam Injil Lukas kita menemukan satu perikop, yaitu Lukas

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
10:1-12,17. Yesus menerima laporan tentang perjalanan pengutusan Injil ke- bagi guru, Evaluasi juga sebagai umpan balik untuk memperbaiki Proses
70 muridNya ketika mereka kembali.  Belajar Mengajar (PBM), sebagai informasi untuk orang tua, komite sekolah
Menurut Janse Belandina Non-Serrano, dalam Buku Profesionalisme Guru tentang efektifitas pendidikan. Evaluasi juga berfungsi sebagai alat untuk
dan Bingkai materi memberikan gambaran atau bentuk evaluasi, yaitu : menetapkan penguasaan siswa, sebagai bimbingan, alat diagnosa, alat
Pertama Elavuasi dilakukan dengan cara kerja mandiri dengan mengambil predisi dan alat seleksi. 
contoh dari beberapa bagian teks Alkitab, dan yang kedua mengisi kota
potensi dan kelemahan yang berkaitan dengan kopetensi dan karakter guru. E. Teori belajar aktif Dave Meier
Sedangkan Prinsip penilaian dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Belakangan ini ada sebuah teori belajar aktif yang dinamakan teori
Pendidikan), antara lain harus valid, obyektif, tranfaran/terbuka, adil, holistik. Dave Meier dalam bukunya The Accelerated Learning Handbook
terpadu, menyeluruh dan kberkesinambungan, bernakna, sistematis, (Kaifa, 2002), mengemukakan bahwa konsep guru mengenai siapa manusia
akutanbel serta beracuan kriteria.  yang diajarinya (murid) menentukan sekali terhadap kegiatan belajar yang
Jenis penilaian hasil belajarnya berdasarkan cakupan kompetensi yang direncanakan dan dikelolanya. Meier mengkritik kecenderungan pendidikan
diukur, yaitu melalui: Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan di Barat yang memandang manusia hanya sebagai tubuh dan pikiran.
Akhir Semester dan Ulangan kenaikkan Kelas. Berdasarkan sasaran, yaitu Aktivitas tubuh dan pikiran dipisahkan dalam kegiatan belajar. Pembelajaran
penilaian individu dan kelompok. Untuk lebih jelasnya mengenai teknik sangat kaku. Selain itu pembelajaran individual amat ditekankan. Cara
penilaian, skala sikap dan angket, lihat lampiran yang telah penyusun berpikir ilmiah pun sangat diutamakan. Peranan media cetak dalam belajar
lampirkan.  seperti buku sumber utama sangat ditekankan. 
Singkat kata, kita tidak boleh mengambaikan penilaian atau evaluasi, Dari penelitiannya, Dave Meier berpendapat bahwa manusia
karena Evaluasi atau penilaian itu sebagai umpan balik bagi peserta didik memiliki empat dimensi yakni: tubuh atau somatis (S), pendengaran atau
agar mengetahui kemampuan dan kekurangan. Evaluasi juga untuk auditori (A), penglihatan atau visual (V), dan pemikiran atau intelek (I).
memantau kemajuan dan mendiagnosa kesulitan belajar siswa. Sedangkan Bertolak dari pandangan ini ia mengajukan model pembelajaran aktif yang

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
disingkat SAVI – somatis, auditori, visual dan intelektual. Dengan * Menjalankan pelatihan belajar aktif (simulasi, permainan belajar, dan lain-
pemahaman ini beliau mengajukan sejumlah prinsip pokok dalam belajar, lain)
yakni: * Melakukan tinjauan lapangan. Lalu menuliskan, menggembar dan
1 – Belajar melibatkan seluruh tubuh dan pikiran  membicarakan apa yang dipelajari.
2 – Belajar adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi. * Mewawancarai orang di luar kelas.
3 – Kerjasama membantu proses belajar. * Dalam tim, menciptakan pelatihan pembelajaran aktif bagi seluruh kelas.
4 – Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan. Kedua, belajar auditori (A), kegiatan mendengar dan berbicara. Apa saja
5 – Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri. yang dilakukan dalam kegiatan? 
6 – Emosi positif sangat membantu pembelajaran. * Membaca keras dari bahan sumber.
7 – Otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis.  * Membaca paragraf dan memberikan maknanya.
Sekarang, marilah kita simak pokok-pokok pikiran Meier, bagaimana * Membuat rekaman suara sendiri.
prinsip kegiatan belajar berdasarkan prinsip SAVI itu.  * Menceritakan buku yang dibaca.
Pertama, belajar somatis, belajar dengan bergerak dan berbuat. Apa sajakah * Membicarakan apa yang dipelajari dan bagaimana menerapkannya.
yang dapat dilakukan? Jawabnya ialah: * Meminta pelajar memperagakan sesuatu dan menjelaskan apa yang
* Membuat model dalam suatu proses. dilakukan.
* Secara fisik menggerakkan berbagai komponen dalam suatu proses atau * Bersama-sama membaca puisi, menyanyi.
sistem
* Menciptakan bagan, diagram, piktogram. Ketiga, belajar visual (V), kegiatan melihat, mengamati, memperhatikan. Apa
* Memeragakan suatu proses, sistem, atau seperangkat konsep. sajakah kegiatan dalam pendekatan ini?
* Mendapatkan pengalaman, lalu membicarakannya dan merefleksikannya. * Mengamati gambar dan memaknainya.
* Melengkapi suatu proyek yang memerlukan kegiatan fisik. * Memperhatikan grafik atau membuatnya

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
* Melihat benda tiga dimensi.
* Menonton video, film.  Teori dan prinsip belajar aktif di atas, perlu kita responi secara positif.
* Kreasi piktogram Adalah benar bahwa dalam kegiatan belajar berbagai aspek kedirian
* Pengamatan lapangan (persona) manusia harus dilibatkan. Allah sendiri berbicara (mengajari)
* Dekorasi warna-warni manusia dengan berbagai cara dan dalam pelbagai kesempatan (bd. Ibr 1:1-
2; Ul 6:6-9). Allah menghendaki kita kreatif dalam merencanakan dan
Keempat, belajar intelektual (I), kegiatan mencipta, merenungkan, mengelola kegiatan pembelajaran. Menilai hasil kegiatan itu tentunya juga
memaknai, memecahkan masalah. Ada sejumlah kegiatan terkait dengan jangan hanya dari satu aspek, seperti dari segi intelektual anak didik. 
pendekatan ini, antara lain: Karena PAK terkait dengan masalah kerohanian atau spiritualitas,
* Pemecahan masalah maka ia sedikit berbeda dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran
* Menganalisis pengalaman, kasus lainya. Alkitab mengajarkan manusia juga memiliki roh, hati dan suara hati
* Mengerjakan rencana strategis dalam dirinya. Jika roh manusia “dijamah” Allah yang adalah Roh (bd Yoh
* Melahirkan gagasan kreatif 4:24), maka kegiatan belajar menjadi sangat aktif dan penuh makna.
* Mencari dan menjaring informasi Kegiatan belajar menjadi transformatoris, membawa perubahan dari dalam
* Merumuskan pertanyaan keluar (proses inside out). Jika tidak demikian, yang terjadi ialah proses
* Menciptakan model mental outside in atau dari luar ke dalam. Anak didik hanya bersifat konformis
* Menerapkan gagasan bagus pada pekerjaan. terhadap apa yang diajarkan oleh guru kepadanya, dalam arti menerima
* Menciptakan makna pribadi supaya mendapat nilai (angka) bagus! Bagaimana caranya supaya murid
* Meramalkan implikasi suatu gagasan.  mengalami kehadiran Roh Allah? Jawabnya, jika mereka menyambut Yesus
ke dalam kehidupannya, karena mendengarkan berita Injil secara jelas (bd Ef
F. Manfaat Pembelajaran Aktif bagi guru PAK

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
1:13,14; 1 Kor 15:3,4; Rom 8:9-11). Karena itu PAK perlu terus menjelaskan menemukan jawaban dari firman Tuhan. Mengajak murid berdoa dengan
berita pengampunan dosa, berita anugerah kepada para siswa.  sungguh-sungguh kepada Tuhan, mendoakan mereka, juga membukakan
Kegiatan belajar PAK bersifat spiritual. Karena itu bersama murid, hati mereka kepada Dia. 
guru harus giat berdoa, beribadah, memuji dan menyembah Dia. Guru PAK Menjadikan diri teladan iman, adalah menjadi kerinduan siswa
hanyalah hamba Tuhan. Dia hanya perantara (imam) Sang Raja Kristus remaja yang kita layani. Siswa di usia ini sangat gemar mengamati
dengan murid (1 Ptr 2:9,10). Roh Kuduslah menjadi pengajar sesungguhnya kehidupan tokoh-tokoh di sekitarnya, menilai apakah layak didengar, diikuti
dalam diri orang percaya (Yoh 16:11-13; 1 Yoh 2:20,27). Pengakuan kita atau tidak. Firman Tuhan sendiri mengatakan bahwa dalam melayani kaum
sebagai guru, kepada Pribadi Roh Tuhan ini sangat penting. Kita juga berdoa muda, para pelayan harus menjadi teladan, model kehidupan (live model)
supaya dipenuhi oleh-Nya (Ef 5:18), dipimpin dan berjalan menunaikan (bd. Ti 2:6,7). Guru PAK harus menanamkan pengaruh melalui keteladanan
karya bersama Dia (Gal 5:16-18). Kita juga harus menjaga diri supaya tidak hidupnya baik dalam perkataan dan perbuatan mengajar.
mendukakan Dia (Ef 4:30). Atau supaya tidak menghambat pekerjaan-Nya (1
Tes 5:20). Kitab Kisah Para Rasul menyatakan bahwa ketika Roh Kudus hadir
dan bekerja dalam hidup komunitas orang percaya, maka proses Penutup :
pembelajaran berlangsung dengan baik dan membawa perubahan hidup.  Mempelajari teori belajar menurut konsep-konsep keilmuan dan teori
Guru PAK hendaknya jangan memandang rendah pengalaman pendidikan adalah penting. Memahmi kebiasaan belajar yang kita amati dan
spiritual siswanya juga pergumulan yang dihadapinya. Iman Kristen yang terima dari masyarakat dan budaya juga harus kita cermati. Budaya kita
diperlukan oleh siswa remaja dewasa ini ialah yang sifatnya praktis, menekankan pengamatan dan peniruan dalam kegiatan belajar. Begitu pula
termasuk bagaimana menghadapi krisis dan konflik kehidupan di rumah, di dengan pentingnya kelompok atau peran orang lain. Kita banyak belajar di
sekolah dan diantara kawan-kawan. Guru harus bersedia mendengar apa dalam kelompok. 
yang mereka alami dan pergumulkan. Bahkan bersedia menyimak masalah
mereka lebih dari yang diucapkan. Selanjutnya guru menuntun mereka Namun, hal itu jangan membuat kita meremehkan peran Roh Tuhan yang
datang ke dunia menyaksikan pekerjaan dan pribadi Yesus Kristus. Roh

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Kudus yang membuat orang mengerti pengajaran Alkitab, yang kita melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu
perbincangkan bersama anak didik. Dimana Roh Kudus bekerja di situ itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
terdapat aktivitas pembaruan (2 Kor 3:17,18). (SAM)  Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan
terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar,
bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah
sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer,
dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian
kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin
Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami
motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1)
durasi kegiatan; (2) frekuensi kegiatan; (3) persistensi pada kegiatan; (4)
ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan
kesulitan; (5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan; (6) tingkat
aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (7) tingkat
kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang
Bagian 9 dilakukan; (8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan. Untuk memahami
MOTIVASI DAN PRESTASI tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang
motivasi, antara lain : (1) Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan); (2)
Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi); (3) Teori Clyton Alderfer
A.Pengertian Motivasi Belajar (Teori ERG); (4) teori Herzberg (Teori Dua Faktor); (5) teori Keadilan; (6)
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang Teori penetapan tujuan; (7) Teori Victor H. Vroom (teori Harapan); (8) teori
dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Penguatan dan Modifikasi Perilaku; dan (9) Teori Kaitan Imbalan dengan cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa
Prestasi. (Sondang P. Siagian, 286-294; Indriyo Gitosudarmo dan Agus sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan
Mulyono,183-190, Fred Luthan,140-167). Diambil dari yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2008/02/06/teori-teori-motivasi/ bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi
bersifat psikologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.
1. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan) Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya
berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori
hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami
seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada
needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah
dan intelektual; (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti
akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai
berbagai simbol-simbol status; dan (5) aktualisasi diri (self actualization), dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika
dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti
potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,-
nyata. dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang,
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan
(keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.
dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan
lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi
menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi
berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi.
seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan
dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang. prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau
Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-
berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat
sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa : (a) mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku.
Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi, mencapai performa
di waktu yang akan datang; (b) Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, puncak untuk diri sendiri, mampu menang dalam persaingan dengan pihak
terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi lain, serta meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara
pendekatan kualitatif dalam pemuasannya. (c) Berbagai kebutuhan tersebut berhasil.”
tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high
mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk
kebutuhan itu. mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai
Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka
teoritis, namun telah memberikan fondasi dan mengilhami bagi sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya;
pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan
berikutnya yang lebih bersifat aplikatif. mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
2.  Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi) 3. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan salah
Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = satunya memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin
Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhan untuk dicapainya.
berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan
pertumbuhan). Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua
hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori 4. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. “Existence” Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting
dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori dalam pemahaman motivasi ialah Herzberg. Teori yang dikembangkannya
Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional
keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”. Menurut teori ini yang dimaksud
dengan “self actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang
menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan
pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-
akan tampak bahwa : (a) Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang
tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya; (b) Kuatnya turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.
keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain
kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan; (c) Sebaliknya, semakin sulit ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan
memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan
keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar. faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status
Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya,
manusia, artinya karena menyadari keterbatasannya, seseorang dapat hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya. Salah satu tantangan
dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan Pemeliharaan hubungan dengan pegawai dalam kaitan ini berarti bahwa
seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik. para pejabat dan petugas di bagian kepegawaian harus selalu waspada
5. Teori Keadilan jangan sampai persepsi ketidakadilan timbul, apalagi meluas di kalangan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk para pegawai. Apabila sampai terjadi maka akan timbul berbagai dampak
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan negatif bagi organisasi, seperti ketidakpuasan, tingkat kemangkiran yang
organisasi dengan imbalan yang diterima, artinya apabila seorang pegawai tinggi, sering terjadinya kecelakaan dalam penyelesaian tugas, seringnya
mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua para pegawai berbuat kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan masing-
kemungkinan dapat terjadi, yaitu : (a) Seorang akan berusaha memperoleh masing, pemogokan atau bahkan perpindahan pegawai ke organisasi lain.
imbalan yang lebih besar, atau (b) Mengurangi intensitas usaha yang dibuat
dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. 6. Teori penetapan tujuan (goal setting theory)
Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki
menggunakan empat hal sebagai pembanding, yaitu : (a) Harapannya empat macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan
tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuan-
kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-
pengalamannya; (b) Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi strategi dan rencana-rencana kegiatan.
yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang
bersangkutan sendiri; (c) Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di 7. Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan )
organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis; (d) Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation”
Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori Harapan”.
imbalan yang merupakan hak para pegawai. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin
dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Hal ini bermaksud kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan
apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi
terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya tersebut. Padahal dalam kehidupan organisasional disadari dan diakui
mendapatkannya. bahwa kehendak seseorang ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi
Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan berkata eksternal dari perilaku dan tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar
bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk diri seseorang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.
memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat Dalam hal ini berlakulah apa yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang
terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang
harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan
berupaya akan menjadi rendah. perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan.
Di kalangan ilmuwan dan para praktisi manajemen sumber daya manusia Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru ketik yang mampu
teori harapan ini mempunyai daya tarik tersendiri karena penekanan menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru ketik
tentang pentingnya bagian kepegawaian membantu para pegawai dalam tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada
menentukan hal-hal yang diinginkannya serta menunjukkan cara-cara yang kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru ketik tersebut menyenangi
paling tepat untuk mewujudkan keinginannnya itu. Penekanan ini dianggap konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong bukan hanya bekerja lebih
penting karena pengalaman menunjukkan bahwa para pegawai tidak selalu tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha meningkatkan
mengetahui secara pasti apa yang diinginkannya, apalagi cara untuk keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer
memperolehnya. sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya
8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.
Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat
digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada berulangkali mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan (b) harga diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f)
sanksi sebagai konsekwensi negatif perilaku pegawai tersebut berakibat kepuasan kerja; (g) prestasi kerja yang dihasilkan. Sedangkan faktor
pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada waktunya di tempat eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah : (a) jenis dan
tugas. sifat pekerjaan; (b) kelompok kerja dimana seseorang bergabung; (c)
Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk organisasi tempat bekerja; (d) situasi lingkungan pada umumnya; (e) sistem
modifikasi perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.
yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan Istilah ”motif” dan ”motivasi” keduanya sukar dibedakan secara tegas.
“gaya” yang manusiawi pula. Dijelaskan bahwa motif menunjukan suatu dorongan yang timbul dari dalam
diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan
9. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi. sesuatu. Sedangkan motivasi adalah ”pendorongan” suatu usaha yang
Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak
yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau
kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan tujuan tertentu. (Purwanto, 2002: 71).
menemukan sistem motivasi yang terbaik, dalam arti menggabung berbagai Berdasarkan hal tersebut di atas motivasi dapat diartikan sebagai sesuatu
kelebihan model-model tersebut menjadi satu model. Tampaknya terdapat dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu (tujuan)
kesepakatan di kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah apa yang yang terdiri dari faktor internal seperti: (a) persepsi seseorang mengenai diri
tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang sendiri; (b) harga diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f)
individu . kepuasan kerja; (g) prestasi kerja yang dihasilkan.
Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain:
berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk (a) jenis dan sifat pekerjaan; (b) kelompok kerja dimana seseorang
pada faktor internal adalah : (a) persepsi seseorang mengenai diri sendiri; bergabung; (c) organisasi tempat bekerja; (d) situasi lingkungan pada

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
umumnya; (e) sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya. Diambil atau persoalan yang harus dipecahkan/dijawab. Hasil pengukuran tersebut
dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2008/02/06/teori-teori- masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi
motivasi/ kemampuan siswa. Agar dapat memberikan informasi yang diharapkan
tentang kemampuan siswa maka diadakan penilaian terhadap keseluruhan

B.Prestasi Belajar proses belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang

Menurut Djalal (1986: 4) bahwa “prestasi belajar siswa adalah dicapai selama proses belajar mengajar. Misalnya pencapaian aspek kognitif,

gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses aspek afektif dan aspek psikomotorik. Prestasi belajar menurut Bloom

belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran”. Sedangkan menurut meliputi 3 aspek yaitu ”kognitif, afektif dan psikomotorik”. Dalam penelitian

Kamus bahasa Indonesia Millenium (2002: 444) ”prestasi belajar adalah hasil ini yang ditinjau adalah aspek kognitif yang meliputi: pengetahuan,

yang telah dicapai atau dikerjakan”. Prestasi belajar menurut Hamalik (1994: pemahaman, dan penerapan.

45) adalah prestasi belajar yang berupa adanya perubahan sikap dan tingkah Prestasi belajar ditunjukkan dengan skor atau angka yang menunjukkan

laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu. Ada nilai-nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan

banyak pengertian tentang prestasi belajar. Berdasarkan pengertian di atas dan keterampilan yang diperoleh siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai

maka yang dimaksudkan dengan prestasi belajar adalah hasil belajar/ nilai digunakan tes terhadap mata pelajaran terlebih dahulu. Hasil tes inilah yang

pelajaran sekolah  yang dicapai oleh siswa berdasarkan menunjukkan keadaan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa.

kemampuannya/usahanya dalam belajar.


Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar C.Hubungan Motivasi dan Prestasi

yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan Prestasi belajar sebagai hasil dari proses belajar siswa biasanya pada

berhasil atau tidak diperlukan suatu pengukuran. “Pengukuran adalah setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran yang disajikan dalam buku

proses penentuan luas/kuantitas sesuatu” (Nurkancana, 1986: 2). Dalam laporan prestasi belajar siswa atau raport. Raport merupakan perumusan

kegiatan pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
(Suryabrata, 1984). Prestasi belajar mempunyai arti dan manfaat yang diketahui kedudukan anak di dalam kelas, apakah anak termasuk kelompok
sangat penting bagi anak didik, pendidik, wali murid dan sekolah, karena pandai, sedang atau kurang. Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk
nilai atau angka yang diberikan merupakan manifestasi dari prestasi belajar angka, huruf maupun simbol pada periode tertentu, misalnya tiap
siswa dan berguna dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap caturwulan atau semester. Nasution (2001 : 439) menyatakan bahwa
siswa yang bersangkutan maupun sekolah. Prestasi belajar merupakan prestasi belajar adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau
kemampuan siswa yang dapat diukur, berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang lazim diperoleh
keterampilan yang dicapai siswa dalam kegiatan belajar mengajar. dari nilai tes atau angka yang diberikan guru. Bila angka yang diberikan guru
Benyamin S. Bloom (dalam Nurman, 2006 : 36), prestasi belajar merupakan rendah, maka prestasi seseorang dianggap rendah. Bila angka yang
hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah kognitif terdiri atas : diberikan guru tinggi, maka prestasi seorang siswa dianggap tinggi sekaligus
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Saifudin dianggap sebagai siswa yang sukses dalam belajar. Ini berarti prestasi belajar
Azwar (1996 :44) prestasi belajar merupakan dapat dioperasionalkan dalam menuju kepada optimal dari kegiatan belajar, hal senada diungkapkan oleh
bentuk indikator-indikator berupa nilai raport, indeks prestasi studi, angka Woodworth dan Marquis (dalam Supartha, 2004 : 33) bahwa prestasi belajar
kelulusan dan predikat keberhasilan. adalah kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung dengan
Melihat dari pengertian prestasi atau hasil belajar di atas, dapat disimpulkan menggunakan tes. Bloom (dalam Nurman, 2006 : 37) mengatakan bahwa
bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang berwujud prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga
perubahan ilmu pengetahuan, keterampilan motorik, sikap dan nilai yang ranah yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor.
dapat diukur secara aktual sebagai hasil dari proses belajar. Menurut Wirawan seperti dikutip Supartha  (2004 : 34) mengatakan bahwa
Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam usaha
(Tirtonegoro, 1984 : 43). Dalam setiap perbuatan manusia untuk mencapai belajar yang dilakukan dalam periode tertentu. Prestasi belajar dapat
tujuan, selalu diikuti oleh pengukuran dan penilaian, demikian pula halnya dipakai sebagai ukuran untuk mengetahui materi pelajaran yang telah
dengan proses pembelajaran. Dengan mengetahui prestasi belajar, dapat diajarkan atau  dipelajari. Sehubungan dengan itu, Masrun dan Martaniah

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
(dalam Supartha, 2004 : 34) menyatakan bahwa kegunaan prestasi belajar memiliki motivasi belajar yang tinggi, cenderung menunjukkan semangat
diantaranya adalah : (1) untuk mengetahui efisiensi hasil belajar yang dalam dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran, mereka biasanya kelihatan
hal ini diharapkan mendorong siswa untuk belajar lebih giat, (2) untuk lebih menaruh perhatian bersungguh-sungguh dalam belajar dan aktif
menyadarkan siswa terhadap tingkat kemampuannya; dengan melihat hasil berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, baik di kelas maupun di luar
tes atau hasil ujiannya siswa dapat menyadari kelemahan dan kelebihannya kelas.
sehingga dapat mengevaluasi dan bagaimana caranya belajar selama ini, (3) Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan lebih tekun,
untuk petunjuk usaha belajar siswa, dan (4) untuk dijadikan dasar untuk bersemangat, lebih tahan dan memiliki ambisi yang lebih tinggi dalam
memberikan penghargaan. mencapai prestasi belajar yang lebih baik, dibandingkan dengan siswa yang
Melihat dari pengertian prestasi atau hasil belajar di atas, dapat disimpulkan kurang atau tidak memiliki motivasi belajar. Mereka yang tidak memiliki
bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang berwujud motivasi belajar akan kelihatan kurang atau tidak bergairah dalam belajar
perubahan ilmu pengetahuan, keterampilan motorik, sikap dan nilai yang maupun mengikuti pembelajaran di kelas, tidak menaruh perhatian
dapat diukur secara aktual sebagai hasil dari proses belajar. Berdasarkan terhadap pelajaran yang dipelajari, apatis dan tidak berpartisipasi aktif
beberapa pendapat tersebut, prestasi belajar dalam penelitian ini secara dalam belajar. Kondisi siswa yang kurang memiliki motivasi belajar sudah
konseptual diartikan sebagai hasil kegiatan belajar yang dinyatakan dalam tentu tidak mampu menghasilkan prestasi yang memuaskan.
bentuk angka yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak Dalam kaitannya dengan materi pelajaran geografi, selama ini siswa
baik berupa kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotor yang dapat cenderung tidak memiliki minat untuk mempelajarinya. Hal ini tidak terlepas
diukur dari tes atau hasil ujian siswa. dari kurangnya motivasi yang diberikan oleh pengajar dalam proses belajar
mengajar.
Motivasi belajar adalah dorongan yang ada pada seseorang untuk Berdasarkan kerangka berpikir tersebut di atas, maka dapat diduga adanya
melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar sangat penting peranannya hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar geografi siswa.
bagi siswa dalam usaha mencapai prestasi belajar yang tinggi. Siswa yang

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
yang baik dan dalam proses pembelajaran-Nya, Dia telah menunjukkan
kemampuan untuk menjadi taat, mau dan rela untuk mengerjakan
kehendak Tuhan, anugerah dibawah penderitaan dan dengan kasih
Bagian 10 memanifestasikan Bapa kepada dunia yang Dia kasihi.
PANGGILAN UNTUK BELAJAR TEORI DARI TUHAN YESUS Untuk belajar dari Yesus kita perlu untuk meresponi panggilan-Nya
PERTAMA-TAMA dan membiarkan Dia membawa damai dalam saudara
mempunyai arti bahwa saudara perlu berdamai dengan Tuhan, diri saudara
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku sendiri dan dengan yang lain BARU KEMUDIAN saudara bisa masuk ke dalam
akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan proses pembelajaran yang alami tapi penuh kuasa. Hal ini dimulai dengan
belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu memikul kuk-Nya yang punya arti bahwa kita perlu mendisiplinkan diri kita
akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban- untuk jalan dalam suatu kehidupan yang membawa beban yang sama
Kupun ringan." Yesus dengan Yesus. Artinya ada proses penyesuaian dari hidup kita kepada hidup
Ada panggilan dari hati Yesus kepada setiap orang untuk datang Yesus melalui perjanjian atau covenant kita dengan Dia. Kita tidak dapat
kepada-Nya dan belajar dari pada-Nya. Yesus tidak hanya datang untuk belajar dari Dia kecuali kita hidup dalam covenant dengan Dia. Marilah kita
orang-orang tertentu di Timur Tengah tetapi Dia datang untuk semua orang memeluk Salib itu dan memikulnya setiap hari. Hal inilah yang mendasari
di dunia. Dia juga tidak datang untuk mendirikan suatu agama tetapi dasar panggilan kita yang sesungguhnya.
membawa gaya hidup Kerajaan di dunia ini seperti di Surga. Jadi Dia Kita perlu untuk mengerti bahwa tidak ada seorang pun yang dapat
memanggil kita untuk belajar dari pengalaman-Nya akan suatu gaya hidup hidup melebihi kedisiplinannya dan covenant dengan Tuhan adalah suatu
yang mengubah dunia. disiplin untuk fokus dalam melakukan bagian kita sebagai tanggungjawab
Tuhan mau kita belajar dari Yesus yang datang untuk kita sehingga Tuhan akan melakukan bagian-Nya dengan yang terbaik dari
memanifestasikan gaya hidup Tuhan kepada manusia. Kenapa kita harus pada-Nya. Jika saudara tidak bisa menerapkan kedisiplinan dari dalam
belajar dari Yesus? Karena Yesus adalah seorang pembelajar atau murid

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
melalui salib maka yang saudara perlukan adalah kedisiplinan dari luar. Mencoba untuk mendefinisikan kelemah-lembutan dan kerendahan-
Lebih baik menyerah pada proses salib yang datang dari dalam sehingga hati diluar komunitas atau hidup bersama adalah sama sekali salah sebab
saudara mati pada diri saudara sendiri dan mulai hidup dalam kesesuaian kelemah-lembutan dan kerendahan-hati hanya datang secara alamiah
dengan Yesus dari pada mencoba tanpa hasil untuk menyembunyikan melalui hubungan dengan sesama. Jadi kelemah-lembutan adalah
keangkuhan dan kenyamanan hidup kita di dalam. Karena jika kita memberi kemampuan untuk membawa kuasa dibawah kendali sehingga kita tidak
hidup kita pada Tuhan, maka ini berarti tidak seorang pun yang akan dapat akan memaksa apa yang kita mau untuk orang lain tapi membiarkan Tuhan
mengambilnya dari kita. Hukumnya adalah ini bahwa tidak seorang pun mengerjakan jalan-Nya sendiri dalam segala sesuatu yang terjadi. Dan
akan dapat mengambil sesuatu dari apa yang saudara telah beri. Lagi, kita kerendahan-hati adalah kemampuan untuk menerima apa yang Tuhan
perlu untuk membiarkan salib mengerjakan hidup kita sampai tuntas supaya ijinkan terjadi dalam hidup kita, dalam aspek horisontal adalah kemampuan
kita bisa belajar dari pada-Nya. untuk menerima dan mengakomodasi kesalahan orang lain tanpa
menghakimi orang tersebut.
Yesus datang untuk mambagi hidup. Ini adalah pokok mendasar yang kita Saya kira tidak akan ada orang yang akan memandang rendah apa yang
perlu untuk belajar: BAGAIMANA HIDUP. Jadi ini tentang belajar kehidupan Yesus berikan karena kita semua rindu untuk hidup dalam hubungan yang
dan bukan belajar pengetahuan. Jadi untuk belajar bagaimana hidup adalah damai satu dengan yang lain.
dengan cara hidup dengan orang lain. Dan hidup dengan orang lain kita Yesus memanggil setiap orang tanpa melihat agama, kebangsaan,
perlu punya sikap hati yang benar dan hanya Yesus yang dapat mengajar bahasa dan suku untuk datang dan belajar dari Dia. Saya pun ingin
kita tentang kelemah-lembutan dan kerendahan-hati, Dia tidak hanya menyatakan undangan-Nya kepada semua orang tanpa melihat agama dan
menjelaskan arti katanya dalam teori tetapi melalui praktek kehidupan falsafah yang dianutnya, ataupun latar belakangnya, dan bahkan Generasi X
dalam cara yang sangat alamiah tentang kelemah-lembutan dan untuk datang pada Yesus dan belajar dari Dia. Saudara punya hak untuk
kerendahan-hati yang keluar dari dalam. datang sebab Yesus memanggil semua untuk belajar dari Dia gaya hidup
Kerajaan. Selamat datang pada Pemuridan.

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam
• Mastery learning - http://one.indoskripsi.com/node
Rujukan
Block, James H. (1971) Mastery learning : Theory and practice. New York :
Holt, Rinehart and Winston, Inc.
G. ^ [Gage, N.L., & Berliner, D. 1979. Educational Psychology. Second
Suwatno, Dr, M.Si. 2008, Mengatasi kesulitan belajar melalui klinik
Edition, Chicago: Rand Mc. Nally]Bell Gredler, E. Margaret. 1991.
pembelajaran : Disampaikan pada Workshop Evaluasi dan
Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV. Rajawali
Pengembangan Teaching Klinik bagi dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang, Januari 2008
Moll, L. C. (Ed.). 1994. Vygotsky and Education: Instructional Implications
and Application of Sociohistorycal Psychology. Cambridge: Univerity
Suratin GM, Drs. 2000. Pengaruh pendekatan andragogi mastery learning
Press
secara terpadu terhadap prestasi belajar mahasiswa penyetaraan D II
PGSD guru kelas pada mata kuliah evaluasi pengajaran : Lemlit UT
Degeng, I Nyoman Sudana. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variable.
Jakarta: Depdikbud

Gagne, E.D., (1985). The Cognitive Psychology of School Learning. Boston,


Toronto: Little, Brown and Company

Light, G. and Cox, R. 2001. Learning and Teaching ini Higher Education.
London: Paul Chapman Publising

Slavin, R.E. 1991. Educational Psychology. Third Edition. Boston: Allyn and
Bacon

Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition.
Boston: Allyn and Bacon
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta,
 
• Model Mastery Learning - http://andieirfan.multiply.com/
• Rancang Bangun Konsep Teknologi Pendidikan – ttp://re-
searchengines.com/ ishak1108.html

TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam TEORI BELAJAR PAK BY PASKAH P, Sekolah Tinggi Teologi BASOM - Batam

Anda mungkin juga menyukai