PEMBAHASAN
Piaget berpendapat bahwa dalam berkembang anak juga menjadi lebih pintar
dalam berpikir tentang persoalan sosial, terutama tentang kemungkinan-
kemungkinan dan kerja sama. Pemahaman sosial ini diyakini Piaget terjadi melalui
relasi dengan teman sebaya yang saling memberi dan menerima. Dalam kelompok
teman sebaya, setiap anggota memiliki kekuasaan dan status yang sama,
merencanakan sesuatu dengan merundingkannya, ketidaksetujuan diungkapkan dan
pada akhirnya disepakati. Relasi antara orang tua dan anak, orang tua memiliki
kekuasaan, sementara anak tidak, tampaknya kurang mengembangkan pemikiran
moral, karena aturan selalu diteruskan dengan cara otoriter. Untuk memperjelas
teori Piaget yang telah dipaparkan diatas, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini
C. Teori Piaget Dalam Pembelajaran Di Kelas Untuk Siswa
Inti dari implementasi teori Piaget dalam pembelajaran antara lain sebagai
berikut:
1. Memfokuskan pada proses berfikir atau proses mental anak tidak sekedar pada
produknya. Di samping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses
yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut.
2. Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak-anak yang penting sekali dalam
inisiatif diri dan keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran. Dalam kelas
Piaget penyajian materi jadi (ready made) tidak diberi penekanan, dan anak-anak
didorong untuk menemukan untuk dirinya sendiri melalui interaksi spontan
dengan lingkungan.
3. Tidak menekankan pada praktek – praktek yang diarahkan untuk menjadikan
anak-anak seperti orang dewasa dalam pemikirannya.
4. Penerimaan terhadap perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan, teori
Piaget mengasumsikan bahwa seluruh anak berkembang melalui urutan
perkembangan yang sama namun mereka memperolehnya dengan kecepatan yang
berbeda.