Bab 4-5 Naufal Adham Osiloskop
Bab 4-5 Naufal Adham Osiloskop
ANALISIS DATA
4.1. Perhitungan
4.1.1. Formula Perhitungan
Pada percobaan osiloskop peserta praktikum mendapatkan data periode dan
amplitudo. Yang tergambar pada layer osiloskop besarnya 1 kotak adalah 1 x 1 cm. Pada
skala sweep time terdapat sumbu x (Horizontal) yang besarnya sama sedangkan pada voltage
scale terdapat sumbu y (Vertikal) yang besarnya sama.
Berikut rumus – rumus praktikum yang digunakan pada praktikum osiloskop ini :
a. Periode
T = Sweep Time Scale (V/div) x Jumlah div. horizontal (div)
b. Frekuensi
f = 1/T
c. Tegangan
V = Voltage Scale ( V/div) x (2 x Jumlah Divisi Vertikal (div))
d. Amplitudo
A= Voltage (V)
2 x voltage scale (V / div)
f = 1/T
= 1 / 0,00034
= 2.941,176 Hz
f = 1/T
= 1 / 0,00026
= 3.846,154 Hz
A = Voltage (V)
2 x voltage scale (V / div)
= 2
2x2
= 0,5 div
f = 1/T
= 1 / 0,000255
= 3.921,568 Hz
V = Voltage Scale ( V/div) x (2 x Jumlah Divisi Vertikal (div))
= 5 x (2 x 0,825)
= 8,25 V
A = Voltage (V)
2 x voltage scale (V / div)
= 4
2x5
= 0,4 div
f = 1/T
= 1 / 0,00051
= 1960,784 Hz
A = Voltage (V)
2 x voltage scale (V / div)
= 4
2x2
= 1 div
f = 1/T
= 1 / 0,00032
= 3125 Hz
A = Voltage (V)
2 x voltage scale (V / div)
= 4
2x2
= 1,1 div
10
8
Periode
6 Pengamatan
Perhitungan
0
0 2 4 6 8 10 12
Percobaan ke-
10
8
Frekueansi
6 Pengamatan
Perhitungan
0
0 2 4 6 8 10 12
Percobaan ke-
0
Frekuensi
0
2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 7000 7500
Periode
4.2
4.15
4.1
Tegangan
Pengamatan
4.05 Perhitungan
3.95
3.9
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
1.5
Amplitudo
Pengamatan
Perhitungan
1
0.5
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
2
Voltage Scale
1.5
0.5
0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Amplitudo
2.5
2
Periode
1.5 Pengamatan
Perhitungan
0.5
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
4300
4200
4100
Frekueansi
4000
Pengamatan
3900 Perhitungan
3800
3700
3600
3500
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
4300.000
4200.000
4100.000
Frekuensi
4000.000
3900.000
3800.000
3700.000
3600.000
3500.000
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Periode
20
15
Tegangan
10
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
4
Amplitudo
3 Pengamatan
Perhitungan
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
2
Voltage Scale
1.5
0.5
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Amplitudo
2.5
2
Periode
1.5 Pengamatan
Perhitungan
0.5
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
4000
3980
Frekueansi
3960
Pengamatan
3940 Perhitungan
3920
3900
3880
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
4000.000
3500.000
3000.000
Frekuensi
2500.000
2000.000
1500.000
1000.000
500.000
0.000
0 0 0 0 0 0 0 0
Periode
5
Tegangan
Pengamatan
4 Perhitungan
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
4
Amplitudo
Pengamatan
3 Perhitungan
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
10
8
Voltage Scale
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Amplitudo
4
Periode
3 Pengamatan
Perhitungan
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
2000
1990
Frekueansi
1980
Pengamatan
1970 Perhitungan
1960
1950
1940
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
2000
Frekueansi
1500
Pengamatan
1000
500
0
0 1 2 3 4 5 6
Periode
5
Tegangan
Pengamatan
4 Perhitungan
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
1.5
Amplitudo
Pengamatan
Perhitungan
1
0.5
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-
1.5
Voltage Scale
0.5
0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Amplitudo
3.5
2.5
Periode
2 Pengamatan
Perhitungan
1.5
0.5
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Percobaan ke-
8000
7000
6000
Frekueansi
5000
Pengamatan
4000 Perhitungan
3000
2000
1000
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Percobaan ke-
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa grafik menempel satu sama lain, ini
menunjukkan bahwa nilai dari frekuensi pengamatan dan frekuensi perhitungan sama, namun
terjadi sedikit perbedaan, hal ini dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat praktikum.
8000.000
7000.000
6000.000
Frekuensi
5000.000
4000.000
3000.000
2000.000
1000.000
0.000
0 0 0 0 0 0 0
Periode
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa adanya ketidak selarasan titik pada grafik
yang cenderung naik dan turun, ini dikarenakan perbandingan antara frekuensi dan periode
adalah perbandingan berbalik nilai, hal ini dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat
praktikum.
4.2.5.4 Perbandingan Tegangan Pengamatan dan Tegangan
Perhitungan
Tegangan Pengamatan-Tegangan Perhitungan
14
12
10
8
Tegangan
Pengamatan
6 Perhitungan
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Percobaan ke-
2.5
2
Amplitudo
Pengamatan
Perhitungan
1.5
0.5
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Percobaan ke-
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai antara amplitudo pengamatan dan
perhitungan berbeda. Terdapat perbedaan nilai amplitudo, hal ini dikarenakan kurangnya
ketelitian pada saat praktikum.
4.2.5.6 Perbandingan Voltage Scale dan Amplitudo Perhitungan
1.5
Voltage Scale
0.5
0
1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2
Amplitudo
Kesimpulan
5.1 Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Saat Osiloskop dihubungkan dengan sirkuit uji, sinyal tegangan bergerak melalui probe
ke sistem vertikal kemudian diperkecil sinyal input oleh attenuator dan amplifier yang
akan memperkuat sinyal input. Sinyal tersebut lalu bergerak melalui keping pembelok
vertikal. Hal ini mengakibatkan titik cahaya bergerak. Tegangan positif akan
menggerakkan cahaya ke atas dan tegangan negatif ke bawah. Sinyal juga akan muncul
secara horizontal melalu horizontal sweep yang disebabkan sinyal yang bergerak ke
sistem trigger. Akhirnya secara bersamaan vertikal dan horizontal akan menghasilkan
pemetaan pada layar.
B) Square
Square wave atau gelombang kotak banyak dikenal dalam sistem digital. Sinyal
atau gelombang jenis ini dapat dikonversi ke bentuk sinus dengan mengguakan
sistem ADC (Analog to Digital Converter).
C) Triangular
Gelombang ini dapat dihasilkan dari gelombang sinusoida dengan rangkaian
khusus. Pada sistem audio sinyal ini jarang digunakan. Penggunaan gelombang ini
biasanya pada bagian penguat vertikal dari system penerima televisi hitam-putih
maupun televisi berwarna.
5.2 Saran
Saran saya kedepannya jika praktikum offline memakai alat konvensional dan
aplikasi karena bisa membandingkan kondisi ideal sama yang terjadi di lapangan.