Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

ANALISIS DATA

Naufal Adham Hanafi


04211940000054
BAB IV
ANALISIS DATA

4.1. Perhitungan
4.1.1. Formula Perhitungan
Pada percobaan osiloskop peserta praktikum mendapatkan data periode dan
amplitudo. Yang tergambar pada layer osiloskop besarnya 1 kotak adalah 1 x 1 cm. Pada
skala sweep time terdapat sumbu x (Horizontal) yang besarnya sama sedangkan pada voltage
scale terdapat sumbu y (Vertikal) yang besarnya sama.

Gambar 4.1 Contoh Layar Osiloskop

Berikut rumus – rumus praktikum yang digunakan pada praktikum osiloskop ini :
a. Periode
T = Sweep Time Scale (V/div) x Jumlah div. horizontal (div)
b. Frekuensi
f = 1/T
c. Tegangan
V = Voltage Scale ( V/div) x (2 x Jumlah Divisi Vertikal (div))
d. Amplitudo
A= Voltage (V)
2 x voltage scale (V / div)

4.1.2 Hasil Perhitungan


Percobaan I : Percobaan Frekuensi
Contoh perhitungan dengan menggunakan data 1 sebagai berikut :

 T = Sweep Time Scale (V/div) x Jumlah div. horizontal (div)


= (100x10−6 ) x 3,4
= 0,00034 s

 f = 1/T
= 1 / 0,00034
= 2.941,176 Hz

 V = Voltage Scale ( V/div) x (2 x Jumlah Divisi Vertikal (div))


= 2 x (2 x 2,1)
= 8,4 V
 A = Voltage (V)
2 x voltage scale (V / div)
= 4
2x2
= 1 div

Hasil dari Perhitungan Percobaan I sebagai berikut:


Voltage Scale : 2
Sweep Time : 100 µs

Hasil Pengamatan Hasil Perhitungan


No Frekuen Teganga Period Amplitud Period Frekuen Amplitud Tegangan(
si (Hz) n (V) e (div) o (div) e (s) si (Hz) o V)
0,0003 2941,17
1 3000 4 3,4 2,1 1 8,4
4 6
0,0002 3846,15
2 4000 4 2,6 2,1 1 8,4
6 4
0,0002 4761,90
3 5000 4 2,1 2,1 1 8,4
1 5
0,0001 5882,35
4 6000 4 1,7 2,1 1 8,4
7 3
0,0001 7142,85
5 7000 4 1,4 2,1 1 8,4
4 7

Percobaan II : Perubahan Amplitudo


Contoh dengan menggunakan data 1 sebagai berikut :
 T = Sweep Time Scale (V/div) x Jumlah div. horizontal (div)
= (100x10^-6) x 2,6
= 0,00026 s

 f = 1/T
= 1 / 0,00026
= 3.846,154 Hz

 V = Voltage Scale ( V/div) x (2 x Jumlah Divisi Vertikal (div))


= 2 x (2 x1,1)
= 4,4 V

 A = Voltage (V)
2 x voltage scale (V / div)

= 2
2x2
= 0,5 div

Hasil dari Perhitungan Percobaan II sebagai berikut :


Voltage Scale : 2
Sweep Time : 100 µs

Hasil Pengamatan Hasil Perhitungan


N Freku Tegan Peri Amplit Perio Freku
o Amplit Teganga
ensi gan ode udo de ensi
udo n(V)
(Hz) (V) (div) (div) (s) (Hz)
0,00 3846,1
1 4000 2 2,6 1,1 0,5 4,4
026 54
0,00 3846,1
2 4000 4 2,6 2,1 1 8,4
026 54
0,00 3846,1
3 4000 6 2,6 3,1 1,5 12,4
026 54
0,00 3846,1
4 4000 8 2,6 4,1 2 16,4
026 54
0,00 4347,8
5 4000 10 2,3 5,1 2,5 20,4
023 26

Percobaan III : Perubahan Sensitivitas Tegangan


Contoh dengan menggunakan data 1 sebagai berikut :
 T = Sweep Time Scale (V/div) x Jumlah div. horizontal (div)
= (100x10^-6) x 2,55
= 0,000255 s

 f = 1/T
= 1 / 0,000255
= 3.921,568 Hz
 V = Voltage Scale ( V/div) x (2 x Jumlah Divisi Vertikal (div))
= 5 x (2 x 0,825)
= 8,25 V

 A = Voltage (V)
2 x voltage scale (V / div)
= 4
2x5
= 0,4 div

Hasil perhitungan percobaan ke III


Tegangan output : 4 V
Frekuensi : 4000 Hz

Hasil Pengamatan Hasil Perhitungan


No Sweep Voltag Period Amplitud Periode Frekuen Amplitud Tegangan(
Time e scale e o (s) si (Hz) o V)
0,00025 3921,56
1 100 5 2,55 0,825 0,4 8,25
5 9
0,00025 3921,56
2 100 2 2,55 2,05 1 8,2
5 9
0,00025 3921,56
3 100 1 2,55 4,05 2 8,1
5 9
0,00025 3921,56
4 100 0,5 2,55 6,05 4 6,05
5 9
0,00025 3921,56
5 100 10 2,55 0,4 0,2 8
5 9

Percobaan IV : Perubahan Sweep Time


Contoh perhitungan menggunakan data 1 sebagai berikut :
 T = Sweep Time Scale (V/div) x Jumlah div. horizontal (div)
= (100x10−6 ) x 5,1
= 0,00051 s

 f = 1/T
= 1 / 0,00051
= 1960,784 Hz

 V = Voltage Scale ( V/div) x (2 x Jumlah Divisi Vertikal (div))


= 2 x (2 x 2,1)
= 8,4 V

 A = Voltage (V)
2 x voltage scale (V / div)
= 4
2x2
= 1 div

Hasil dari perhitungan percobaan IV sebagai berikut :


Tegangan output : 4 V
Frekuensi : 2.000 Hz

Hasil Pengamatan Hasil Perhitungan


No Sweep Voltage Period Amplitud Period Frekuen Amplitud Tegangan(
Time scale e o e (s) si (Hz) o V)
0,0005 1960,78
1 100 2 5,1 2,1 1 8,4
1 4
0,0005 1960,78
2 200 2 2,55 2,1 1 8,4
1 4
2000,00
3 500 2 1 2,1 0,0005 1 8,4
0
2000,00
4 1000 2 0,5 2,1 0,0005 1 8,4
0
5 2000 2 0,25 2,1 0,0005 2000,00 1 8,4

Percobaan V : Perubahan Bentuk Gelombang


Contoh perhitungan menggunakan data 1 sebagai berikut :
 T = Sweep Time Scale (V/div) x Jumlah div. horizontal (div)
= (100x10−6 ) x 3,2
= 0,00032 s

 f = 1/T
= 1 / 0,00032
= 3125 Hz

 V = Voltage Scale ( V/div) x (2 x Jumlah Divisi Vertikal (div))


= 2 x (2 x 2,1)
= 8,4V

 A = Voltage (V)
2 x voltage scale (V / div)
= 4
2x2
= 1,1 div

Hasil dari perhitungan percobaan ke V sebagai berikut :


Voltage scale : 2 V/div
Sweep time : 100 µs

Hasil Pengamatan Hasil Perhitungan


Bentuk Frekue
No Frekue Tegan Perio Amplit Period Amplit Teganga
Gelomb nsi
nsi gan de udo e (s) udo n(V)
ang (Hz)
Sinusoi 0,000 3125,0
1 3000 4 3,2 2,1 1 8,4
d 32 00
Sinusoi 0,000 3125,0
2 3000 6 3,2 3,1 1,5 12,4
d 32 00
Sinusoi 0,000 4000,0
3 4000 6 2,5 3,1 1,5 12,4
d 25 00
Sinusoi 0,000 3921,5
4 4000 4 2,55 2,1 1 8,4
d 255 69
0,000 4000,0
5 4000 4 Square 2,5 2,1 1 8,4
25 00
0,000 4000,0
6 6 Square 1,5 12,4
4000 2,5 3,1 25 00
0,000 3125,0
7 6 Square 1,5 12,4
3000 3,2 3,1 32 00
0,000 3125,0
8 4 Square 1 8,2
3000 3,2 2,05 32 00
Triangu 0,000 2941,1
9 4 1 8,4
3000 lar 3,4 2,1 34 76
Triangu 0,000 2941,1
10 6 1,5 12,4
3000 lar 3,4 3,1 34 76
Triangu 0,000 7629,3
11 6 1,5 12,4
4000 lar 1,3 3,1 13 08
Triangu 0,000 4000,0
12 4 1 8,2
4000 lar 2,5 2,05 25 00

4.2. Analisa Grafik


4.2.1. Percobaan I : Perubahan Frekuensi
4.2.1.1. Periode Pengamatan dengan Periode Perhitungan

Periode pengamatan-Periode perhitungan


12

10

8
Periode

6 Pengamatan
Perhitungan

0
0 2 4 6 8 10 12
Percobaan ke-

Grafik 4.1 Perbandingan periode pengamatan dan periode perhitungan


Pada grafik di atas sudah benar karena periode pengamatan dan hitungan sama. Data
yang diberikan juga sudah sesuai karena periode secara bertahap menurun. Hal ini sesuai
dengan dasar teori bahwa periode dalam div harus sama dengan periode dalam second.
4.2.1.2. Frekuensi Pengamatan dengan Frekuensi Perhitungan

Frekuensi pengamatan-Frekuensi perhitungan


12

10

8
Frekueansi

6 Pengamatan
Perhitungan

0
0 2 4 6 8 10 12
Percobaan ke-

Grafik 4.2 Perbandingan frekuensi pengamatan dan frekuensi perhitungan


Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa frekuensi dari perhitungan dan pengamatan
memang sudah seharusnya sama seperti data di grafik tersebut. Namun frekuensi perhitungan
sedikit lebih tinggi di grafik mungkin dikarenakan pengamatan yang dilakukan akurasinya
tidak bisa maksimal.
4.2.1.3. Frekuensi Pengamatan dengan Periode Perhitungan

Frekuensi pengamatan-Periode perhitungan


0

0
Frekuensi

0
2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 7000 7500
Periode

Grafik 4.3 Perbandingan Frekuensi pengamatan dengan


periode perhitungan
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai frekuensi ketika pengamatan maupun
perhitungan berbanding terbalik dengan nilai periode yang didapat. Semakin besar frekuensi
maka nilai periode akan semakin kecil. Hal ini sudah sesuai rumus f = 1/T.
4.2.1.4 Perbandingan Tegangan Pengamatan dengan Tegangan Perhitungan

Tegangan Pengamatan-Tegangan Perhitungan


4.25

4.2

4.15

4.1
Tegangan

Pengamatan
4.05 Perhitungan

3.95

3.9
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-

Grafik 4.4 Perbandingan tegangan pengamatan dan


tegangan perhitungan
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai tegangan pengamatan dan tegan
gan perhitungan yang sama dan konstan pada satu titik. Hal ini sudah sesuai dengan
data pada alat dan dasar teori.
4.2.1.5 Perbandingan Amplitudo Pengamatan dengan Amplitudo Perhitungan

Amplitudo Pengamatan-Amplitudo Perhitungan


2.5

1.5
Amplitudo

Pengamatan
Perhitungan
1

0.5

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-

Grafik 4.5 Perbandingan amplitude pengamatan dan


amplitude perhitungan
Grafik menunjukkan amplitudo pengamatan dan hitungan sama dan konstan
pada satu titik. Hal ini sesuai dengan dasar teori yang ada dimana amplitudo harus
sama baik dari pengamatan maupun perhitungan.

4.2.1.6 Perbandingan Voltage Scale dengan Amplitudo Pengamatan

Voltage scale-Amplitudo pengamatan


2.5

2
Voltage Scale

1.5

0.5

0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Amplitudo

Grafik 4.6 Perbandingan voltage scale dengan


amplitudo pengamatan
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa grafik satu titik, tetapi tidak sesuai dengan
rumus Voltage scale dan Amplitudo yang seharusnya berbanding terbalik. Hal ini terjadi
karena ketidaktelitian praktikum.
4.2.2 Percobaan II : Perubahan Amplitudo
4.2.2.1 Perbandingan Periode Pengamatan dengan Periode Perhitungan

Periode pengamatan-Periode perhitungan


3

2.5

2
Periode

1.5 Pengamatan
Perhitungan

0.5

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-

Grafik 4.7 Perbandingan periode pengamatan dengan


periode perhitungan
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara nilai periode
perhitungan dan nilai periode ketika pengamatan memiliki nilai yang sama dan
konstan. Hal ini sudah sesuai dan tidak ada kesalahan pengamatan.

4.2.2.2 Perbandingan Frekuensi Pengamatan dengan Frekuensi Perhitungan


Frekuensi pengamatan-Frekuensi perhitungan
4400

4300

4200

4100
Frekueansi

4000
Pengamatan
3900 Perhitungan

3800

3700

3600

3500
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-

Grafik 4.8 Perbandingan frekuensi pengamatan dengan


frekuensi perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa frekuensi pengamatan dan perhitungan 1-
4memiliki grafik yang lurus, tetapi pada percobaan ke 5 data melenceng jauh hal ini
dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat praktikum.

4.2.2.3 Perbandingan Frekuensi Perhitungan dengan Periode Perhitungan

Frekuensi perhitungan-Periode perhitungan


4400.000

4300.000

4200.000

4100.000
Frekuensi

4000.000

3900.000

3800.000

3700.000

3600.000

3500.000
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Periode

Grafik 4.9 Perbandingan frekuensi perhitungan


dengan periode perhitungan
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa perbandingan antara frekuensi dan periode. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa semakin besar periode maka akan semakin kecil frekuensinya.

4.2.2.4 Perbandingan Tegangan Pengamatan dan Tegangan Perhitungan

Tegangan Pengamatan-Tegangan Perhitungan


25

20

15
Tegangan

10

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-

4.10 Perbandingan tegangan pengamatan dengan


tegangan perhitungan
Kedua tegangan sudah memiliki nilai yang berbanding lurus. Namun data
pengamatan yang pertama lebih rendah karena mungkin ketelitian yang kurang
akurat. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada.

4.2.2.5 Perbandingan Amplitudo Pengamatan dengan Amplitudo Perhitungan


Amplitudo Pengamatan-Amplitudo Perhitungan
6

4
Amplitudo

3 Pengamatan
Perhitungan

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-

Grafik 4.11 Perbandingan amplitude pengamatan dengan


amplitude perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai amplitudo sudah berbanding lurus
antara pengamatan dan perhitungan, tetapi terdapat selisih nilai dari keduanya.

4.2.2.6 Perbandingan Voltage Scale dengan Amplitudo Pengamatan

Voltage scale-Amplitudo pengamatan


2.5

2
Voltage Scale

1.5

0.5

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Amplitudo

Grafik 4.12 Perbandingan voltage scale dengan


amplitude pengamatan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa grafiknya lurus tetapi ini tidak sesuai
dengan rumus yang menyatakan bahwa voltage scale dan amplitudo seharusnya berbanding
terbalik.
4.2.3 Percoban III : Perubahan Sensitivitas Tegangan
4.2.3.1 Perbandingan Periode Pengamatan dengan Periode
Perhitungan

Periode pengamatan-Periode perhitungan


3

2.5

2
Periode

1.5 Pengamatan
Perhitungan

0.5

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-

Grafik 4.1 Perbandingan periode pengamatan dan


periode perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara nilai periode perhitungan
dan nilai periode ketika pengamatan memiliki nilai yang sama dan konstan. . Walaupun ada
perbedaan pada nilai karena adanya perbedaan satuan. Namun, hal ini sudah sesuai dan tidak
ada kesalahan pengamatan
4.2.3.2 Perbandingan Frekuensi Pengamatan dan Frekuensi Perhitungan

Frekuensi pengamatan-Frekuensi perhitungan


4020

4000

3980
Frekueansi

3960
Pengamatan
3940 Perhitungan

3920

3900

3880
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-

Grafik 4.2 Perbandingan frekuensi pengamatan dan


frekuensi perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai frekuensi pengamatan konstan, tetapi
terdapat perbedaan pada frekuensi perhitungan, hal ini terjadi karena nilai yang dimasukkan
kurang presisi tetapi secara keseluruhan sudah benar

4.2.3.3 Perbandingan Frekuensi Perhitungan dengan Periode Perhitungan

Frekuensi perhitungan-Periode perhitungan


4500.000

4000.000

3500.000

3000.000
Frekuensi

2500.000

2000.000

1500.000

1000.000

500.000

0.000
0 0 0 0 0 0 0 0
Periode

Grafik 4.3 Perbandingan frekuensi perhitungan dan


periode perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa perbandingan antara frekuensi perhitungan
dan periode perhitungan tidak sesuai dengan rumus f : 1/T

4.2.3.4 Perbandingan Tegangan Percobaan dan Tegangan Perhitungan

Tegangan Pengamatan-Tegangan Perhitungan


9

5
Tegangan

Pengamatan
4 Perhitungan

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

Percobaan ke-

Grafik 4.4 Perbandingan tegangan pengamatan dan


tegangan perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa tegangan pengamatan dan tegangan
perhitungan memiliki grafik yang sesuai dengan amplitudo mereka, tergantung berapa nilai
variabel lainnya sehingga menghasilkan grafik seperti itu.

4.2.3.5 Perbandingan Amplitudo Pengamatan dan Amplitudo Perhitungan

Amplitudo Pengamatan-Amplitudo Perhitungan


7

4
Amplitudo

Pengamatan
3 Perhitungan

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-

Grafik 4.5 Perbandingan amplitudo pengamatan dan


amplitudo perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa terjadinya kenaikan dalam setiap percobaan,
dari grafik ini terdapat nilai yang tidak sesuai, hal ini dikarenakan kurangnya ketelitian pada
saat praktikum.

4.2.3.6 Perbandingan Voltage Scale dengan Amplitudo Pengamatan

Voltage scale-Amplitudo pengamatan


12

10

8
Voltage Scale

0
0 1 2 3 4 5 6 7

Amplitudo

Grafik 4.6 Perbandingan voltage scale dengan


amplitudo pengamatan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa voltage scale dan amplitudo berbanding
tebalik. Berarti semakin besar amplitudo, maka semakin kecil voltage scalenya.
4.2.4 Percobaan IV : Perubahan Sweep time
4.2.4.1 Perbandingan Periode Pengamatan dengan Periode Perhitungan

Periode pengamatan-Periode perhitungan


6

4
Periode

3 Pengamatan
Perhitungan

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

Percobaan ke-

Grafik 4.7 Perbandingan periode pengamatan dan


periode perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa periode semakin turun setiap percobaannya.
Pada grafik daitas terjadi perbedaan nilai antara pengamatan dan nilai perhitungan.
4.2.4.2 Perbandingan Frekuensi Pengamatan dan Frekuensi Perhitungan

Frekuensi pengamatan-Frekuensi perhitungan


2010

2000

1990
Frekueansi

1980
Pengamatan
1970 Perhitungan

1960

1950

1940
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

Percobaan ke-

Grafik 4.8 Perbandingan frekuensi pengamatan dan


frekueansi perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai frekuensi pengamatan dan perhitungan
tidak tetap yang seharusnya tetap. hal ini dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat
praktikum.
4.2.4.3 Perbandingan Frekuensi Perhitungan dan Periode Perhitungan

Frekuensi perhitungan-Periode perhitungan


2500

2000
Frekueansi

1500
Pengamatan
1000

500

0
0 1 2 3 4 5 6
Periode

Grafik 4.9 Perbandingan frekuensi perhitungan dan


periode perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa grafik frekuensi perhitungan – periode
perhitungan tidak sesuai dengan rumus f: 1/T.

4.2.4.4 Perbandingan Tegangan Pengamatan dan Tegangan Perhitungan

Tegangan Pengamatan-Tegangan Perhitungan


9

5
Tegangan

Pengamatan
4 Perhitungan

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-

Grafik 4.10 Perbandingan tegangan pengamatan dan tegangan perhitungan


Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa grafik antara tegangan pengamatan dan
tegangan perhitungan sejajar, dan sesuai dengan dasar teori yang ada.
4.2.4.5 Perbandingan Amplitudo Pengamatan dan Amplitudo Perhitungan

Amplitudo Pengamatan-Amplitudo Perhitungan


2.5

1.5
Amplitudo

Pengamatan
Perhitungan
1

0.5

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Percobaan ke-

Grafik 4.11 Perbandingan amplitudo pengamatan dan


amplitudo perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai dari amplitudo pengamatan dan
perhitungan memiliki perbedaan, hal ini dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat
praktikum.

4.2.4.6 Perbandingan Voltage Scale dan Amplitudo Pengamatan

Voltage scale-Amplitudo pengamatan


2.5

1.5
Voltage Scale

0.5

0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Amplitudo

Grafik 4.12 Perbandingan voltage scale dan


amplitudo pengamatan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa grafik lurus, yang seharusnya voltage scale
dan amplitudo berbanding terbalik. hal ini dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat
praktikum
4.2.5 Percobaan V : Perubahan Bentuk Gelombang

4.2.5.1 Perbandingan Periode Pengamatan dan Periode Perhitungan

Periode pengamatan-Periode perhitungan


4

3.5

2.5
Periode

2 Pengamatan
Perhitungan
1.5

0.5

0
0 2 4 6 8 10 12 14
Percobaan ke-

Grafik 4.13 Perbandingan periode pengamatan dan periode percobaan


Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa grafik sejajar, terjadinya perbedaan nilai
karena antara periode percobaan dan perhitungan memiliki satuan yang berbeda.

4.2.5.2 Perbandingan Frekuensi Pengamatan dan Frekuensi Perhitungan

Frekuensi pengamatan-Frekuensi perhitungan


9000

8000

7000

6000
Frekueansi

5000
Pengamatan
4000 Perhitungan

3000

2000

1000

0
0 2 4 6 8 10 12 14
Percobaan ke-

Grafik 4.14 Perbandingan frekuensi pengamatan dan


frekuensi perhitungan

Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa grafik menempel satu sama lain, ini
menunjukkan bahwa nilai dari frekuensi pengamatan dan frekuensi perhitungan sama, namun
terjadi sedikit perbedaan, hal ini dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat praktikum.

4.2.5.3 Perbandingan Frekuensi Perhitungan dan Periode Perhitungan

Frekuensi perhitungan-Periode perhitungan


9000.000

8000.000

7000.000

6000.000
Frekuensi

5000.000

4000.000

3000.000

2000.000

1000.000

0.000
0 0 0 0 0 0 0
Periode

Grafik 4.15 Perbandingan frekuensi perhitungan dan


periode perhitungan

Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa adanya ketidak selarasan titik pada grafik
yang cenderung naik dan turun, ini dikarenakan perbandingan antara frekuensi dan periode
adalah perbandingan berbalik nilai, hal ini dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat
praktikum.
4.2.5.4 Perbandingan Tegangan Pengamatan dan Tegangan
Perhitungan
Tegangan Pengamatan-Tegangan Perhitungan
14

12

10

8
Tegangan

Pengamatan
6 Perhitungan

0
0 2 4 6 8 10 12 14
Percobaan ke-

Grafik 4.16 Perbandingan tegangan pengamatan dan


tegangan perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa tegangan perhitungan dan tegangan pada
pengamatan sama nilainya. Hal ini sesuai dengan dasar teori yang ada.

4.2.5.5 Perbandingan Amplitudo Pengamatan dan Amplitudo Perhitungan

Amplitudo Pengamatan-Amplitudo Perhitungan


3.5

2.5

2
Amplitudo

Pengamatan
Perhitungan
1.5

0.5

0
0 2 4 6 8 10 12 14

Percobaan ke-

Grafik 4.17 Perbandingan amplitudo pengamatan dan


amplitudo perhitungan

Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai antara amplitudo pengamatan dan
perhitungan berbeda. Terdapat perbedaan nilai amplitudo, hal ini dikarenakan kurangnya
ketelitian pada saat praktikum.
4.2.5.6 Perbandingan Voltage Scale dan Amplitudo Perhitungan

Voltage scale-Amplitudo pengamatan


2.5

1.5
Voltage Scale

0.5

0
1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2
Amplitudo

Grafik 4.18 Perbandingan voltage scale dan


amplitudo perhitungan
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa grafiknya lurus, tetapi ini tidak sama dengan
rumus yang ada bahwa voltage scale dan amplitudo seharusnya berbanding terbalik. hal ini
dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat praktikum.
Bab V

Kesimpulan
5.1 Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :

1. Saat Osiloskop dihubungkan dengan sirkuit uji, sinyal tegangan bergerak melalui probe
ke sistem vertikal kemudian diperkecil sinyal input oleh attenuator dan amplifier yang
akan memperkuat sinyal input. Sinyal tersebut lalu bergerak melalui keping pembelok
vertikal. Hal ini mengakibatkan titik cahaya bergerak. Tegangan positif akan
menggerakkan cahaya ke atas dan tegangan negatif ke bawah. Sinyal juga akan muncul
secara horizontal melalu horizontal sweep yang disebabkan sinyal yang bergerak ke
sistem trigger. Akhirnya secara bersamaan vertikal dan horizontal akan menghasilkan
pemetaan pada layar.

2. Pengaplikasian dalam bidang kelautan/perkapalan bisa ditemukan dalam alat pemeriksa


dan pengecek komponen-komponen instalasi listrik di kapal (Maintenance Check),
Bearing Deviation Indicator (BDI), dan Sound Navigation anf Ranging (SONAR).

3. Berikut hasil pengukuran pada praktikum osiloskop :


hasil pengukuran [¿]
 Pengukuran amplitudo, A= × voltage scale. Voltage scale
1[¿]
mempengaruhi besarnya amplitudo dan kedunya berbanding lurus.
1
 Pengukuran Frekuensi, f [Hz ]= . Frekuensi berbanding terbalik dengan periode
T [ s]
dan akan semakin besar dengan mengecilnya periode
 Pengukuran tegangan, V(v) = A x Jumlah divisi. Amplitudo dan tegangan
berbanding lurus, maka semakin besar amplitudo akan semakin besar tegangannya.

4. Macam-maca bentuk gelombang pada percobaan osiloskop analog


A) Sinusoidal
Gelombang sinusioda merupakan gelombang dasar yang salah satunya dihasilkan
dari putaran generator. Disebut gelombang sinus karena berbentuk grafik
persamaan sinusoida.

B) Square
Square wave atau gelombang kotak banyak dikenal dalam sistem digital. Sinyal
atau gelombang jenis ini dapat dikonversi ke bentuk sinus dengan mengguakan
sistem ADC (Analog to Digital Converter).

C) Triangular
Gelombang ini dapat dihasilkan dari gelombang sinusoida dengan rangkaian
khusus. Pada sistem audio sinyal ini jarang digunakan. Penggunaan gelombang ini
biasanya pada bagian penguat vertikal dari system penerima televisi hitam-putih
maupun televisi berwarna.

5.2 Saran

Saran saya kedepannya jika praktikum offline memakai alat konvensional dan
aplikasi karena bisa membandingkan kondisi ideal sama yang terjadi di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai