Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN MATERNITAS

LAPORAN KASUS
“HYPEREMESIS GRAVIDARUM “

Oleh :

Triana Listyorini

NIM. 20214663074

PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Data diambil tanggal : 19 Oktober 2021

Ruang rawat/ kelas : Pav ar raudho / 304B

No. RekamMedik : 636639

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny L

Umur : 34 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Tanggal MRS : 19 Oktober 2021 jam 07.35 wib

Alamat : Banjar sugihan I/ rt 2 Rw1 Tandes

Diagnosa medis : Hyperemesis Gravidarum

Sumber informasi : Pasien

Tanggal Pengkajian : 19 Oktober 2021 jam 09.30 wib

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Riwayat keperawatan sekarang
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan mual muntah sering pada pagi hari, mual muntah semakin berat
bila membau makanan yang merangsang, klien juga mengatakan nyeri pada ulu hati
akibat muntah yang selalu berulang

b. Riwayat penyakit saat ini


Klien datang ke poli kandungan dengan keluhan terlambat haid 3 minggu,terakhir
mendapat haid tanggal 27 September 2021 , mual dan selalu muntah pada pagi hari
lebih dari 10 x sehari. Klien juga mengeluh badannya terasa lemas dan mau pingsan
karena sudah beberapa hari sulit makan serta merasakan nyeri pada epigastrium
akibat mual dan muntah yang berulang. mual muntah sering sejak pulang dari RS
minggu lalu ( tanggal 10 oktober )

2. Riwayat keperawatan/Penyakit sebelumnya


Pasien post KRS minggu lalu dengan sakit yang sama dan ada riwayat penyakit gastritis
3. Riwayat Penyakit keluarga ;
Tidak ada
4. Riwayat Alergi ;
Tidak ada
5. Riwayat status Psikologi dan sosial ;


Kooperatif Tidak Kooperatif Takut

Cemas Marah Pendiam

6. Riwayat Spiritual ( kepercayaan selama di rawat/ sakit )


Ya Tidak

7. Riwayat Menstruasi
Menarche umur ; 12 tahun , Siklus ; 28 hari , lama ; 7 hari, Volume ; Sedang
√ Teratur Tidak Teratur keluhan saat haid ; Tidak ada

8. Riwayat Perkawinan
Status √ Kawin Belum kawin Cerai
Usia waktu pertama kawin; 19 tahun , kawin dengan suami I ; 15 tahun
9. Riwayat kehamilan , persalinan, nifas yang lalu

NO Perkawinan

Perempuan

HIdup
Laki Laki
Kehamilan No

Abortus

P. Prematur
P. Iminent
IKhtisar Partus Sebab Puerperiu
Kehamilan Spontan / Kematian m
Partus
Tindakan

1. 1 Aterm SC √ 12 th
2. 1 Aterm SC √ 7 th
3. 1 Hamil

10. Riwayat KB terakhir Tidak √ Ya


Jenis ; Injeksi Lama Pemakaian ; 6 tahun

11. Riwayat hamil saat ini


Hari Pertama Haid terakhir / HPHT ; Lupa
Tafsiran partus ; - USG ; -
ANC Tidak Ya di Dokter Kandungan
Dokter Umum Bidan
lainnya
Frekuensi 1x 2x 3x
Imunisasi TT Tidak Ya
Keluhan saat hamil ; mual muntah
12. Riwayat Ginekologi : Tidak ada

III. PEMERIKSAAN FISIK


Tanda Tanda Vital
1. Tekanan Darah ; 100/60 mmHg Suhu ; 36,1’ C
2. Nadi ; 112x/mnt Reguler Irreguler Kuat Lemah
√ √
3. Perfusi Hangat Kering Merah Dingin
√ √ √
Pucat Cyanosis
4. Pengukuran Antropometri ; TB ; 150 cm, BB sebelum ; 44kg, BB saat sakit ; 42kg.
IMT ; 18,6%, Lila ; 22,5 cm
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : bentuk mesosephal, tidak ada luka
1. Rambut : warna hitam, jenis lurus, cukup tebal, bersih, tidak ada ketombe.
2. Mata : kemampuan penglihatan baik, ukuran pupil isokor, bersih, tidak ada
sekret, konjuntiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak terdapat alat bantu
penglihatan.
3. Hidung : bersih, tidak ada septu deviasi, tidak ada sekret, tidak ada Epistaksis,
tidak ada polip, tidak ada napas cuping hidung, tidak memakai alat bantu
oksigen.
4. Telinga : kemampuan pendengaran baik, tidak ada nyeri, tidak ada sekret
telinga, tidak ada pembengkakan, tidak ada penggunaan alat bantu dengar.
5. Bibir : keadaan bibir kering, mukosa kering, warna merah pucat, tidak bau.

b. Wajah: Tidak ada chloasma gravidarum, tidak oedem.

c. Mamae: Simetris, tidak ada benjolan, areola hiperpigmentasi, papila menonjol.

d. Leher dan tenggorokan: Posisi trakea ditengah, tidak ada benjolan di leher, tidak ada
pembesaran tonsil.

e. Dada dan thoraks: Bentuk simetris, suara napas vesikuler, pola napas teratur.

f. Jantung: inspeksi: ictus cordis tidak nampak, palpasi: ictus cordis teraba 2 cm,
perkusi: konfigurasi jantung dalam batas normal, auskultasi: bunyi jantung I dan II
normal.

g. Paru-paru : Inspeksi: bentuk dada simetris, Palpasi: stream vremitus kanan dan kiri
sama, Perkusi: sonor seluruh lapisan paru, Auskultasi: suara paru vesikuler.

h. Abdomen : inspeksi: bersih, tidak ada strieae gravidarum, tidak ada bekas luka
operasi. Auskultasi ; bising usus normal, Palpasi: tidak ada nyeri tekan , Leopold I:
TFU 3 jari diatas sympisis; Leopold II,III,IV tidak dilakukan, perkusi: tympani.

i. Ekstremitas: Kuku bersih, turgor kurang, kekuatan otot baik, terpasang infus RL 30
tetes/menit di tangan kiri.
j. Kulit: Bersih, putih, tidak ada luka, kering, tidak ada tanda infeksi di daerang yang
terpasang infus.

k. Genital: Bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, tidak terpasang cateter.

6. Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium Tanggal 19 oktober 2021). :


Darah rutin satuan nilai normal
Hemoglobin 9.2 g/dl 12,0-16,0g/dl
Leukosit 19.500/mm3 4.000-11.000/mm3
Trombosit 587.000/mm3 10.000-450.000/mm3
Hematokrit 34 % 35-47 %

IV. PEMERIKSAAN KEBIDANAN


1. Pemeriksaan kebidanan
a. Abdomen
 Inspeksi
Luka bekas operasi : Ada
Linea Nigra ; Tidak ada
Linea Alba ; Tidak ada
Arah Pembesaran ; memanjang
Kelainan ; Tidak ada
 Palpasi
TFU ; belum terukur (…cm )
taksiran berat janin …… ( gram )
Letak punggung ; -
Presentasi ; -
Kontraksi Uterus ; Tidak ada
Teraba massa ; Tidak ada
Mobilitas ; Bebas
Konsistensi ; Kristik
 Auskultasi
Bising usus ; Ada
Denyut jantung janin ; -
2. Anogenital
 Inspeksi ;
Pengeluaran pervagina ; Tidak ada
Lochea ; Tidak ada
Volume ; -
perineum ; utuh
jahitan ; Baik
 Inspekulo vagina
Vagina ; tidak Nampak kelainan
varises ; tidak ada
tidak ada robekan di sekitar vagina
3. Hasil Skoring EWSS ; 0
4. Assesment Risiko nutrisional ( skor ) ; 2
5. Assesment nyeri ( skor ) ; 3 nyeri ringan
6. Assesment risiko jatuh ; 20 ( resiko jatuh rendah )
7. Status fungsional

No Aktivitas Mandiri Tergantung


Nilai (1) (nilai 0 )
1. Mandi di KM ( menggosok, membersihkan dan 1
mengeringkan badan)
2. Menyiapkan pakaian, membuka, dan 1
menggunakannya
3. Memakan makanan yang telah disiapkan 1
4. Memelihara kebersihan diri untuk penampilan 1
diri ( menyisir rambut, memcuci rambut,
menggosok gigi , menecukur kumis )
5. Buang air besar di WC 1
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses 1

7 Buang air kecil di KM ( membersihkan dan 1


mengeringkan daerah kemaluan )
8. Dapat mengontrol pengeluaran urine 1
9. Berjalan dilingkungan tempat tinggal / ke luar 1
ruangan tanpa alat bantu, seperti tongkat
10. Menjalankan agama sesuai agama dan 1
kepercayaan yang di anut
11. Melakukan pekerjaan rumah, seperti merapikan 1
tempat tidur, mencuci pakaian, memasak , dan
membersihkan ruangan
12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri/ kebutuhan 1
keluarga
13. Mengelola keuangan ( menyimpan dan 1
mengelola keuangan sendiri )
14. Menggunakan sarana tranportasi umum untuk 1
bepergian
15. Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan 1
aturan( takaran dan waktu minum obat dengan
tepat )
16. Merencanakan dan mengambil keputusan untuk 1
kepentingan keluarga dalam hal pengunaan
uang, aktivitas sosial yang dilakukan dan
kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17. Melakukan aktivitas di waktu luang ( kegiatan 1
keagamaan, sosial, rekreasi, olah raga dan
menyalurkan hobi )
JUMLAH SKOR MANDIRI 17
Analisa hasil
Skor 13-17 : Mandiri
Point ; 0-12 ; Ketergantungan

8. Terapi Yang Diperoleh Terapi tanggal 19 oktober 2021


a. Therapi:
Infus RL : D5 ( 2: 1)
Injeksi Ondancentron 2x8 mg
Inj Neurobion 5000/ drip 1x/ hr
Antasida syrup 3x1 sdk
b. Diet
Nasi Tim TKTP

IV. POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan bahwa kesehatan itu adalah harta yang tak bisa
digantikan dengan apapun dan sangat penting sehingga, harus dijaga sebaik-
baiknya. Oleh karena itu agar tetap sehat harus dilakukan dengan menjaga
lingkungan sekitar, makan makanan bergizi, dan olahraga teratur. Klien
mengatakan sudah tahu bahwa mual dan muntah-muntah yang dialaminya pada
kehamilan ketiganya cukup membahayakan bagi perkembangan sang janin,
Klien menganggap hal itu sepertinya wajar pada ibu hamil, tetapi setelah klien
merasakan mual, muntah,lemas dan tidak mau makan, akhirnya klien membawa
ke bidan tapi masih mual dan muntah terus selang beberapa hari klien
memutuskan untuk memeriksakan ke RS Siti Khodijah dan akhirnya oleh Dokter
mendiagnosa Hiperemesis Gravidarum dan menyarankan agar klien menjalani
perawatan rawat inap. Kebiasaan hidup klien tidak pernah mengkonsumsi
jamu/obat-obatan, alkohol, rokok,kopi, kebiasaan olahraga juga jarang dilakukan,
paling hanya 1 minggu sekali.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit klien mengatakan mengkonsumsi makanan dengan frekuensi 3
x/hari dengan porsi sedang, jenis makanan yang dimakan ialah nasi,sayur dan
lauk pauk. Kebiasaan mengkonsumsi vitamin/obat penambah nafsu makan tidak
pernah. Keluhan dalam makan tidak ada. Pola minum klien ± 5 gelas/hari, tiap
minum tidak habis dalam satu gelas,jenis minuman yang biasa diminum adalah air
putih, teh dan susu. Selama dirawat klien mengatakan nafsu makan klien masih
berkurang karena setiap makan sedikit langsung muntah, klien makan hanya dua
atau tiga sendok makan, jenis makanan adalah nasi, lauk pauk dan buah yang
disediakan di Rumah sakit, porsi makanan setengah piring tidak habis. Bagi
klien,keadaan sakit saat ini mempengaruhi pola makan dan minum. Keluhan
dalam makan adalah mual dan muntah lebih dari 5 x/hari dan tidak nafsu makan.
Terjadi penurunaan berat badan 2 kg dalam 1 bulan terakhir yaitu: BB semula
44kg, BB selama sakit 42 kg. Pola minum klien ± 2-3 x/hari. Klien terpasang
infus RL : D5 ( 2: 1) dan jumlah cairan yang masuk dalam sehari ±3500cc.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit eliminasi feses : Klien mengatakan pola buang air besar (BAB) 1
x/hari, waktu pagi hari, warna kuning, konsistensi lembek, penggunaan obat-obat
pencahar tidak ada. Tidak ada keluhan mengenai BAB. Pola BAK : Klien
mengatakan pola buang air kencing (BAK) ± 5x/hari, waktu tidak tentu, warna
kuning, jumlah ± 1000cc dalam satu hari. Tidak ada keluhan mengenai BAK.
4. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit Klien mengatakan kegiatan dalam pekerjaan sehari-hari adalah
sebagai Ibu rumah tangga. Olahraga yang dilakukan adalah jalan-jalan pada
waktu pagi hari, frekuensi 1 minggu sekali. Kesulitan dalam aktivitas tidak ada.
Selama dirawat Klien mengatakan selama sakit kegiatan yang dilakukan sehari-
hari ialah hanya tiduran ditempat tidur/bed. Kesulitan yang dialami dalam
beraktivitas ialah terkadang tubuhnya masih terasa lemas.
5. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien mengatakan istirahat/tidur pukul 20.00 WIB, lama ± 7-8
jam/hari, kebiasaan pengantar tidur ialah nonton Televisi atau mendengarkan
musik. Kesulitan tidur tidak ada. Selama dirawat Klien mengatakan istirahat/tidur
pukul 21.30 WIB , lama ± 5 jam. Kesulitan dalam tidur ialah klien mudah
terbangun karena merasa kurang nyaman dengan suasana tidurnya dan
terganggu karena masih mual.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Sebelum sakit Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan dengan fungsi
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan sensasi perabaan. Alat
bantu yang digunakan tidak ada. Kemampuan mengingat, berbicara dan
memahami pesan yang diterima cukup baik. Klien mengatakan mengetahui
tentang sakit yang dialaminya saat ini.

7. Pola hubungan dengan orang lain


Sebelum sakit Klien mengatakan hubungan dengan orang lain cukup baik, orang
terdekat klien adalah suami dan keluarganya, hubungan dengan orangtua, saudara
baik. Hubungan perkawinan cukup harmonis. Selama dirawat Klien mengatakan
selama sakit tidak ada masalah yang mempengaruhi hubungan dengan
orangtua,keluarga, perkawinan dan orang lain.
8. Pola reproduksi dan seksual
Klien mengatakan pemahaman terhadap fungsi seksual kurang begitu mengerti ,
tidak ada gangguan dalam hubungan seksual, selama melakukan aktivitas seksual
tidak ada masalah, tingkat kepuasan selama berhubungan cukup puas, riwayat
menstruasi umur 13 tahun, teratur dengan siklus 28 hari, riwayat kehamilan hamil
ketiga dan belum pernah aborsi (G3P2A0 ), dengan usia kehamilan 10 minggu.
9. Persepsi dan konsep diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan ketika pulang tidak muntah-muntah
lagi, keadaan emosi klien cukup baik.
Konsep diri:
a. Citra diri/ body image : klien mengatakan menyukai apa yang ada pada
dirinya dan tidak merasa kecewa dengan keadaan yang dialaminya sekarang.
b. Identitas : klien adalah seorang Ibu rumah tangga yang bertugas mengurus
keperluan keluarga, klien mengaku puas dengan identitasnya sebagai
perempuan.
c. Peran : klien berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga, kemampuan klien
dalam melaksanakan peran tersebut cukup baik, selama sakit tidak
mempengaruhi perannya.
d. Ideal diri : klien berharap ingin menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarga dan
putra putrinya nanti.
e. Harga diri : klien mengaku tidak minder dengan keadaanya saat ini. Penilaian orang
lain terhadap dirinya cukup baik.

10. Pola mekanisme koping


Klien mengatakan dalam mengambil keputusan dibantu oleh suami atau
orangtua, yang dilakukan dalam menghadapi masalah ialah berbicara dengan
orang tua atau suaminya secara musyawarah
11. Pola nilai kepercayaan/keyakinan
Klien mengatakan sumber kekuatan baginya adalah keluarga,dan berdoa kepada
alllah semoga diberikan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Keyakinan
terhadap pengobatan yang dijalani ialah agar sakitnya cepat segera sembuh.

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM


Ds : Peningkatan estrogen Hipovolemia
 Klien mengatakan mual,
muntah lebih dari 10x/hr Penurunan pengosongan
 Klien mengatakan lemas dan lambung, peningkatan tekanan
pusing gaster
 pasien sering mengatakan
selalu haus hemesis gravidarum,
Do : Kehilangan cairan berlebih
 Turgor kulit lebih dari 5
detik Penurunan cairan eksternal dan
 Tampak membrane mukosa plasma
kering
 Klien tampak pucat Dehidrasi
 Muntah lebih dari 10 kali
Hipovolemia
sehari
 Nadi 112x/mnt
 TD 100/60 mmHg
 Suhu ; 36,1’c
 RR ; 20x/mnt
Ds : Iritasi asam pada selaput lendir Defisit Nutrisi
 Klien mengatakan tidak esofagus
nafsu makan akibat mual
muntah berlebihan Lidah kering

Do : Penurunan sensasi mengecap


 Ku Lemah
 Tampak membrane mukosa
kering Nafsu makan menurun
 diet tidak habis, hanya 2-3
sendok/porsi
 Muntah sering, > 10x /hr Defisit Nutrisi
 Badan lemas
 BB menurun ( sebelum hamil
; 44Kg, sesudah hamil ; 42
kg )
 Nadi 112x/mnt
 TD 100/60 mmHg
 Suhu ; 36,1’c
 RR ; 20x/mnt

Ds : Aliran darah ke jaringan Intoleransi aktivitas


 Klien mengatakan lemas menurun
 Klien mengatakan lelah
 klien mengatakan pusing jika Intake Nutrisi menurun
bangun dari TT
Do : Metabolisme tubuh menurun
 Ku lemah
 GCS 456 CM
 Badan lemas Pemecahan cadangan protein dan
lemak tidak sempurna
 ADL di bantu keluarganya
jika ke KM
Ketosis
 gerak terbatas dalam
aktivitas
Kelemahan
 Nadi 112x/mnt
 TD 100/60 mmHg Intoleransi Aktivitas
 Suhu ; 36,1’c
 RR ; 20x/mnt

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipovolemia berhubungan dengan


kehilangan cairan aktif , kekurangan intake cairan
2. Resiko ketidakseimbangan elektrolit
3. Defisit Nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan makanan ditandai dengan mual dan muntah, nafsu makan
menurun
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan
1.4 Rencana Keperawatan

N Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


o Keperawatan
1 Hipovolemia Setelah dilakukan Status Cairan Manajemen Hipovolemia 1. Untuk mengetahui
intervensi Definisi: Observasi tanda dan gejala
keperawatan Kondisi volume cairan  Periksa tanda dan gejala hipovolemia
selama 1x24 jam intravaskuler, hipovolemia (mis frekuensi nadi 2. Untuk memonitor
maka status interstisiel dan meningkat 60-100x/menit, intake dan output
cairan membaik intraseluler tekanan darah menurun 120/80 cairan
Ekspektasi : Membaik mmHg, turgor kulit menurun > 3. Untuk memberikan
Kriteria Hasil : 5detik, membrane mukosa asupan cairan oral
 Frekuensi nadi kering, lemah) 4. Untuk melakukan
membaik (5)  Monitor intake dan output kolaborosi pemberian
 Turgor kulit cairan cairan IV
meningkat (5) Terapeutik
 Tekanan darah  Hitung Kebutuhan cairan
membaik (5)  Berikan asupan cairan oral (mis.
 Membrane minum air putih)
mukosa Edukasi
membaik (5)  Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral (mis. minum
air putih)
 Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonis (mis NaCl, RL)
 Kolaborasi pemberian IV
hipotonis (mis glukosa 2,5%,
NaCl 0,4%)
2 Resiko Setelah dilakukan Keseimbangan Pemantauan Elektrolit 1. Untuk
Ketidakseimbangan intervensi cairan Observasi mengidentifikasi
elektrolit keperawatan Definisi:  Identifikasi kemungkinan penyebab
selama 1x24 jam Ekulibrium antara penyebab ketidakseimbangan ketidakseimbangan
maka volume cairan di elektrolit (mis. Dehidrasi, elektrolit
keseimbangan ruang intraseluler dan muntah, diare) 2. Untuk memonitor
cairan meningkat ekstraseluler tubuh  Monitor mual, muntah mual dan muntah
Ekspektasi :  Monitor kehilangan cairan 3. Untuk memonitor
Meningkat (muntah) kehilangan cairan
Kriteria Hasil : Terapeutik 4. Untuk
 Turgor kulit  Dokumentasi hasil pemantauan mendokumentasikan
membaik (5) Edukasi hasil pemantauan
 Membrane  Jelaskan tujuan dan prosedur
mukosa pemantauan
membaik (5)  Informasikan hasil pemantauan,
 Dehidrasi jika perlu
menurun (5)
3 Defisit nutrisi Setelah dilakukan Status Nutrisi Manajemen Nutrisi 1. Untuk
intervensi Definisi: Observasi mengidentifikasi status
keperawatan Keadekuatan asupan  Identifikasi status nutrisi nutrisi
selama 2x24 jam nutrisi untuk (Antropometri, Biokimia, Clinis 2. Untuk
maka status memenuhi kebutuhan dan Diet) mengidentifikasi alergi
nutrisi membaik metabolisme  Identifikasi alergi dan intoleransi 3. Untuk monitor asupan
Ekspektasi : Membaik makanan makan
Kriteria Hasil :  Monitor asupan makan (mis. 4. Untuk monitor berat
 Nafsu makan Porsi makan) badan
membaik (5)  Monitor berat badan (mis. 5. Untuk memberikan
 Membrane Pengukuran BB sebelum sakit makanan tinggi serat
mukosa dan waktu sakit) dan tinggin kalori
membaik (5) Terapeutik
 Kekuatan otot  Berikan makanan tinggi serat
menelan untuk mencegah konstipasi (mis.
meningkat (5) Buah-buahan dan sayur-sayuran)
 Bising usus  Berikan makanan tinggi kalori
membaik (5) dan tinggi protein (mis.
Daging,telor, susu)
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk,jika
mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien diberikan jika
perlu
4 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Toleransi Aktivitas Manajemen Energi 1. Untuk
intervensi Definisi : Observasi mengidentifikasi
keperawatan Respon fisiologis  Identifikasi gangguan fungsi gangguan fungsi tubuh
selama 2x24 jam terhadap aktivitas tubuh yang mengakibatkan yang mengakibatkan
maka toleransi yang membutuhkan kelelahan kelelahan
aktivitas tenaga Terapeutik 2. Untuk mengajarkan
membaik Ekspektasi : Membaik  Lakukan latihan rentang klien agar dapat
Kriteria hasil : gerak aktif/atau pasif bergerak dan tidak
- Keluhan lelah (ROM) mengalami kekakuan
menurun (5) Edukasi otot
- Tekanan darah  Anjurkan tirah baring 3. Untuk mengedukasi
membaik (5)  Anjurkan melakukan klien agar melakukan
- Aritmia saat aktivitas secara bertahap aktivitas secara
aktivitas perlahan dan pertahap
menurun (5) Kolaborasi 4. Untuk membantu klien
 Kolaborasi dengan ahli gizi mengurangi kelelahan
tentang cara meningkatkan
asupan makananan

Anda mungkin juga menyukai