Anda di halaman 1dari 38

PTT 101001 DASAR-

DASAR-DASAR ILMU TANAH

KULIAH KE 3

FAKTOR -FAKTOR
PEMBENTUKAN TANAH

M. LUTFI RAYES

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

Bahan Kajian
1. Definisi, peran dan fungsi tanah sebagai
sumberdaya alam
2. Media tumbuh tanaman
3. Faktor pembentukan tanah
4. Proses pembentukan tanah secara umum
dan morfologi tanah
5. Sifat fisika tanah: Tekstur, struktur, berat
isi, berat jenis, porositas, dan konsistensi
6. Air Tanah (statis dan dinamis)
7. Udara dan Suhu Tanah
8-9 UJIAN TENGAN SEMESTER

1
POKOK BAHASAN
• Bagaimana tanah terbentuk ?
• Tanah berasal dari bahan apa saja?
• Mengapa dari bahan2 tersebut bisa berubah
menjadi tanah?
• Faktor2 apa saja yang berpengaruh?
• Proses2 apa saja yang berlangsung?

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

Mengapa Tanah bermacam-macam ???:

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

2
JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

• Agar bisa mempelajari


tanah, maka tanah
harus digali

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

3
Profil Tanah

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

Studying a Soil Profile

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

4
JURUSAN TANAH, UB

Parent material (bedrock) undergoes weathering


to become regolith (soil + saprolite).

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

5
Proses Proses
BATUAN  BAHAN INDUK  TANAH
Pelapukan Pedogenesis

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

JURUSAN TANAH, UNIBRAW Sem. Ganjil 2007/2008

6
Pembentukan tanah berlangsung dalam waktu yang sangat lama, dapat mencapai
1000 tahun. Tanah terbentuk dari pelapukan batuan dan mineral. Batuan di
permukaan mengalami proses pelapukan dan pecah menjadi partikel-partikel
berukuran kecil. Partikel-partikel tersebut bercampur dengan bahan organik lama-
kelamaan membentuk lapisan tanah yang tipis pada awalnya.
JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

Earth surface is an open


book… it tells you nearly
everything …….

The story begins

1) Pelapukan batuan dan mineral


JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

7
JENIS BATUAN
Batuan menurut proses pembentukannya dibedakan atas :
(1) batuan beku (2) batuan sedimen dan (3) batuan metamorf.
• Batuan beku adalah batu yang terbentuk dari magma
cair,
• Batuan sedimen terbentuk dari endapan sedimen dan
tekanan bahan tertentu,
• Batuan metamorf melalui salah satu dari dua cara yang
disebut terdahulu yang kemudian berubah akibat suhu
dan tekanan.
• Dalam kasus-kasus di mana bahan organik meninggalkan
jejak dirinya pada batuan, dikenali sebagai fosil

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

Batuan Beku
• Batuan beku : batuan yg terbentuk dari magma yg
mendingin dan mengeras.
Pembekuan magma menjadi batuan beku dapat terjadi
pada saat sebelum magma keluar dari dapurnya, di
tengah perjalanan, dan ketika sudah berada di atas
permukaan bumi, dengan atau tanpa proses kristalisasi.
• Batuan beku yang membeku sebelum magma keluar dan
terjadi pada lapisan dalam disebut batuan plutonik. Jika
membeku di tengah perjalanan disebut batuan korok
atau porforik. Jika magma membeku di permukaan bumi,
disebut batuan beku luar atau efusif / vulkanik.

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

8
Contoh Batuan Beku

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

2. Batuan Sedimen
• Batuan sedimen terbentuk dari konsolidasi endapan2 yg
terakumulasi melalui angin atau air baik di permukaan bumi
maupun di dasar laut.
• Dibedakan atas 2 kelompok: a) bat. sedimen tua dan b) bat.
sedimen muda.
• Contoh kelompok batuan tua:
– Batu gamping : endapan laut, banyak mengandung karang laut.
Sebagian besar t.a. kalsit (CaCO3) dan dolomit (CaMg(CO3)2).
– Batu pasir : endapan pasir yg banyak mengandung kuarsa
(SiO2).
– Batu liat : merupakan endapan halus dg kadar liat tinggi, bisa
bersifat masam atau alkalis. Contoh: shale, napal dsb.
• Contoh kelompok batuan muda:
– Aluvium : diendapkan oleh air di daerah dataran banjir.
– Eolin : diendapkan oleh angin berupa pasir pantai, loess.
JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

9
Contoh Batuan sedimen (Sedimentary Rocks)

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

3. Batuan Metamorf
• Batuan metamorf : batuan yg dihasilkan dari
transformasi batuan beku atau batuan endapan
krn adanya pengaruh suhu dan tekanan yg
sangat tinggi shg berubah menjadi jenis batuan
lain.
• Batuan ini umumnya bertekstur lembar (foliated)
sbg akibat dr rekristalisasi dan orientasi paralel
beberapa mineral shg terbentuk lembaran.
• Batuan metamorf dg lembaran halus disebut
schist (contoh: mika schisht) sedangkan
lembaran yg kasar disebut gneis (misalnya granit
gneis). Batuan metamorf yg tidak bertekstur
lembaran misal kwarsit (dari batu pasir) dan
marmer (dari batu kapur karbonat).

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

10
Contoh Batuan Metamorf (Metamorphic Rocks)

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

PELAPUKAN
Fisik Kimia
 Merupakan proses  Merupakan proses
mekanik : desintegrasi dekomposisi
(menghasilkan (perubahan fisik
perubahan fisik, tanpa dengan perubahan
perubahan kimia) kimia)
 Agen penting: Suhu dan  Agen penting: Suhu
Air, (bisa juga akar dan Air, (bisa juga
tanaman) bahan organik)
 Penyebab: komposisi  Proses: hidrolisis,
mineralogi (daya serap hidrasi, karbonasi,
panas berbeda), struktur oksidasi- reduksi,
batuan (retakan, dsb), pelarutan
perbedaan suhu yang
drastis,

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

11
PELAPUKAN KIMIA

i. Hidrasi dan Dehidrasi

Hidrasi : reaksi kimia dimana molekul


air terikat oleh senyawa2 tertentu.
Dehidrasi: hilangnya molekul
• Contoh :
2 Fe2O3 + 3 HOH  2 Fe2O3.3H2O
Hematit air Limonit  hidrasi
(merah) (kuning)
CaSO4 2H2O  CaSO4 + 2H2O  dehidrasi
Gipsum Anhidrit

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

ii. Redoks
• Oksidasi : proses dimana elektron2 atau
muatan listrik negatif menjadi berkurang.
• Reduksi : terjadi penambahan elektron.
• Oksidasi akan berlangsung dg baik jika tersedia
oksigen cukup banyak.
• Reduksi akan terjadi jika tidak tersedia oksigen.
Contoh :
4 FeO + O2  2 Fe2O3  oksidasi
2 Fe2O3 - O2  4 FeO  reduksi

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

12
iii. Hidrolisis
• Terjadi krn adanya penggantian kation2 dalam
struktur kristal oleh hidrogen shg merusak dan
menghancurkan struktur kristalnya. Contoh :
K Al Si3O8 + H+  H Al Si3O8 + K+
feldspar

• Hidrolisis merupakan pelapukan kimia


terpenting, karena dpt menghasilkan
penghancuran yg sempurna atau modifikasi
drastis terhadap mineral2 mudah lapuk.

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

iv. Pelarutan
• Air merupakan zat pelarut yg sangat efektif.
Daya melarutkan ini bertambah besar jika di
dalamnya terkandung gas CO2, asam2
anorganik maupun organik.
• Pelarutan biasanya terjadi pd garam sederhana
seperti karbonat, klorida, dll.
• Contoh :
CaCO3 + 2H+  H2CO3 + Ca ++

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

13
Soil State Factors

Modified from Buol et al., 1989

JURUSAN TANAH, UNIBRAW Sem. Ganjil 2007/2008

Soil-forming factor equation:


S = f (cl, o, r, p, t, . . .)
S = soil or soil property
cl = climate
o = organisms (plants, animals)
r = relief
p = parent material
t = time

Hans Jenny

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

14
Faktor Pembentuk Tanah
Agen, gaya, atau kondisi yang telah, sedang, atau akan
mempengaruhi pembentukan tanah

Faktor Terbentuk jika faktor


lain dapat diabaikan

Iklim Climosequence
Climosequence
Organisma Bios
Biosequence
Bahan Lithos
Lithosequence
fungsi Induk
Topografi Topos
Toposequence
Waktu Chronos
Chronosequence
Lain-lain
JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

IKLIM
IKLIM
Faktor paling aktif dalam proses pembentukan tanah 
mempengaruhi reaksi kimia, dan aktivitas flora dan fauna

Reaksi cepat (fisik) Reaksi cepat (kimia fisik)


Pelapukan mekanik cepat Pelapukan kimia / mekanik cepat
Proses kehilangan lambat Proses kehilangan cepat
Perkembangan terhambat Perkembangan cepat

Reaksi lambat Reaksi lambat


Pelapukan mekanik lambat Pelapukan kimia cepat
Proses kehilangan lambat Proses kehilangan cepat
SUHU

Perkembangan terhambat Perkembangan agak cepat

CURAH HUJAN
JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

15
% Kadar hara

Basah - Panas

% kadar hara

Sem. Ganjil 2007/2008 Kering - Panas


JURUSAN TANAH, UNIBRAW

IKLIM

Iron and Al-oxide Rich Iklim Tropis


Curah hujan tinggi
Suhu tinggi

• Pelapukan
batuan/mineral cepat
• Penambahan bahan
organik cepat, demikian
juga dekomposisinya
• Pencucian unsur hara
relatif tinggi
Oxisols

Basah- Panas

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

16
IKLIM

FAKTOR IKLIM terhadap tanah


• Temperatur dan presipitasi (hujan)
• Mengendalikan sifat tanah secara tidak
langsung (mis. tipe tumbuhan)
• Laju pelapukan
– The greater the rainfall amount, the more
rapid the rate of both weathering and erosion.

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

IKLIM
• Air - Moisture
– Aktivitas kimiawi dan biologis
– Hujan berlebihan– eluviasi dan illuviasi
– Penguapan berlebih – aksi kapilaritas air dalam tanah
• Temperatur
– Reaksi-reaksi kimiawi
– Aktivitas Bakteri
– Laju dekomposisi bahan organik
• Angin : Faktor Minor
Meningkatkan penguapan air (evaporasi)
Realokasi tanah (pengangkutan dan akumulasi)

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

17
ORGANISME

Fungsi
• Sumber bahan organik Jumlah dan macam
tanah • Kondisi iklim
• Pembentukan humus
• Suasana fisiko-
• Sifat fisiko-kimia tanah kimia
Flora
• Peredaran Unsur Hara • Vegetasi lain
• Perkembangan struktur Fauna (kompetisi, sumber
tanah makanan, dll)
• Dekomposisi Bahan
Organik
JURUSAN TANAH, UNIBRAW Sem. Ganjil 2007/2008

Bagaimana pengaruh jumlah & jenis organisma8?


Grassland, SPODOSOLS
producing
MOLLISOLS imobile org.
acids
OM
WHC
Organism
activities
Nutrient
Forest,
producing
mobile org.
acids
OM
WHC
Organism
activities
Nutrient
M. LUTFI RAYES JURUSAN TANAH, UB

18
ORGANISME
• Organisme terdiri atas semua jasad hidup
seperti flora (tumbuhan), fauna (binatang)
misal: serangga, bakteri dan fungi.
• Tumbuhan memiliki peran paling penting
karena menentukan jenis dan jumlah bahan
organik.
• Binatang dan serangga mencampur dan
memperbaiki aerasi tanah serta menambahkan
bahan organik

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

ORGANISME

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

19
ORGANISME
• Organisme berperan dlm sejumlah proses pedogenesis
meliputi akumulasi bh organik, pencampuran bh tanah
dalam profil tanah dan siklus hara secara biogeokimia.
Dalam kondisi keseimbangan, vegetasi dan tanah
berhubungan erat satu sama lain melalui siklus nutrisi.
• Daur nitrogen dan karbon dalam tanah hampir
sepenuhnya dikendalikan oleh keberadaan fauna dan
tumbuhan.
• Melalui serasah dan proses dekomposisi, organisme
menambahkan humus dan nutrisi ke tanah yg
memengaruhi struktur dan kesuburan tanah.
• Vegetasi permukaan juga melindungi lapisan atas tanah
dari erosi dgn jalan mengikat permukaan tanah dan
mengurangi kecepatan angin dan kecepatan air yg
mengalir di permukaan tanah.

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

Type of vegetation influences soil type

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

20
ORGANISME

Fauna/Binatang
• Makro-fauna (serangga, mamalia, gastropoda,
cacing tanah) mencampur, mengikat tanah;
membuat saluran untuk masuknya udara dan air
• Mikrofauna berukuran sangat kecil yaitu <
0,2mm, dan hanya dapat dilihat jelas dengan
bantuan mikroskop.
• Mikrofauna (nematoda, protozoa dll) berperan
dalam berbagai proses: pelapukan bahan organik,
mineralisasi unsur hara, pengendalian populasi
organisme pathogen, memperbaiki struktur tanah
dan mencampur bahan organic dengan tanah.
JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

TOPOGRAFI
• Topografi (relief) merupakan keadaan muka bumi
suatu daerah yg menggambarkan beda tinggi dan
bentuk permukaan bumi, (misal daerah
dataran/landai,
bergelombang/berbukit/bergunung).
• Topografi berhubungan dg kemiringan lereng serta
beda tinggi relatif suatu tempat.
• Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
– Tebal atau tipisnya lapisan tanah : Daerah yang memiliki
topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis
karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan
tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.
– Sistem Drainase : Daerah yang drainasenya jelek seperti
sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

21
TOPOGRAFI

important for rate of runoff,


erosion, drainage • Lereng Curam dan panjang,
air akan mengalir ke
bawah lebih cepat dan
berpotensi mengikis
permukaan lereng.  tanah
menjadi miskin di lereng,
• Di kaki lereng  kaya
endapan  lebih subur.
• Lereng yg terkena sinar
matahari langsung, dapat
mengeringkan kelembaban
tanah  tanah kurang
subur.
JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

TOPOGRAFI

M. Lutfi Rayes

22
TOPOGRAFI
Flat valley floors and flat ridge tops: soil accumulates;
(perkembangan tanah > kehilangan bahan)
Slopes: (perkembangan tanah < kehilangan bahan)

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

TOPOGRAFI
Pengaruh topografi terhadap drainase tanah

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

23
BAHAN INDUK TANAH

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

BAHAN INDUK Tanah yg terbentuk

Granit Rhyolit Tekstur kasar


K-feldspar
Masam
* Kwarsa Syenit Trachyt Unsur Hara
*
Granodiorit Dacit
*
Plagioklas

* * Diorit Andesit

Piroksin
+ Gabro
+ + +
+ ++ + + Tekstur halus
+
+ Olivin+ + + Peridotit Basalt
Basa
+ +
+ + +
+ Dunit Unsur Hara
+ + + + +

JURUSAN TANAH, Ub M. Lutfi Rayes

24
BAHAN INDUK
Penggolongan Bahan Induk Tanah
• Bahan induk tanah ada 3 kelompok yaitu: bahan induk
residual, angkutan dan cumulous.
• Bahan induk residual : bhn induk yg asalnya bukan
dari tempat lain melainkan berasal dari in situ dan
tidak berpindah.
• Bahan induk angkutan : bhn yg berupa fragmen2
batuan dan mineral yg terangkat keluar dari tempat
asalnya baik oleh kekuatan air, angin, es ataupun gaya
gravitasi.
• Bahan induk cumulous : bhn gambut atau “peat” atau
“muck” yg telah terbentuk di suatu tempat yg berasal
dari sisa2 tanaman dan sering berada dlm genangan
air.TANAH, UB
JURUSAN M. Lutfi Rayes

BAHAN INDUK

Types of Parent Material

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

25
BAHAN INDUK
I. Parent Material
A. Residual Soils

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

BAHAN INDUK

Transported parent materials


• Gravity
• Water
• Ice
• Air

JURUSAN TANAH, UB M. LUTFI RAYES

26
BAHAN INDUK
Transported Parent Materials
2. From Colluvium
a. Base of steep slopes
– Thick, moist
– Weak profile
development
– Productive

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

Gravity transported
• Mass wasting
– Landslides
– Avalanches
– Earthflows
• Colluvium

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

27
BAHAN INDUK

Colluvial materials
1. Found at the base of a slope.
2. Generally local in extent.
3. Characteristics are similar to parent materials
upslope.

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

I. Parent Material

B. Transported Soils
1. From Alluvium
a. Floodplains
• young soils, sandy,
friable
• moist, productive
• Poor horizon develop-
ment

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

28
BAHAN INDUK

B. Transported Parent Material


1. From Alluvium
a. Floodplains
– young soils, sandy
– moist, productive

b. Terraces
– Varying ages and development
– Friable, productive

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

Water transported
• Alluvial
– Deposited by a river
• Lacustrine
– Deposited by a lake

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

29
BAHAN INDUK

Alluvial materials
• Texture is determined by speed of flowing
water.
– Often relatively coarse (sands, gravels).
• Often stratification or layering

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

Bahan induk Alluvial

JURUSAN TANAH, UNIBRAW Sem. Ganjil 2007/2008

30
BAHAN INDUK

Bahan induk Alluvial

JURUSAN TANAH, UNIBRAW Sem. Ganjil 2007/2008


JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

BAHAN INDUK

Bahan induk Alluvial

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

31
Lacustrine materials
• Texture determined by speed of water.
– Often relatively fine (clays, silts).
• Varves
– Thick layer of silt in summer.
– Thin layer of clay in winter

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

BAHAN INDUK

Bahan induk Lakustrin

JURUSAN TANAH, UNIBRAW Sem. Ganjil 2007/2008

32
BAHAN INDUK

3. From Aeolian Processes


Loess
• High silt content
• Weak-to-moderate profile development
• Productive, but highly erosive

BAHAN INDUK

Volcanic Ash
Andisols
JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

33
4. From Glacial Processes
Glacial Till
• Highly dependent on mode of deposition
• Weak profile development
• Often rocky, thin profiles

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

BAHAN INDUK

Glacial Till

JURUSAN TANAH, UB

34
WAKTU
• Amount of time soil has been exposed to
weathering and soil forming processes influences
soil properties..
• Tanah merupakan benda alam yg terus menerus
berubah, akibat pelapukan dan pencucian yg terus
menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi
semakin tua dan kurus.
• Dengan waktu, mineral yg banyak mengandung unsur
hara telah habis mengalami pelapukan sehingga
tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa.
• Karena proses pembentukan tanah yang terus
berjalan, maka bahan induk tanah berubah berturut-
turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah
tua.
JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

WAKTU

• Tanah Muda ditandai oleh proses pembentukan


tanah yang masih tampak pencampuran antara
bahan organik dan bahan mineral atau masih
tampak struktur bahan induknya. Contoh tanah
muda adalah tanah Entisol, Inceptisol.
• Tanah Dewasa ditandai oleh proses yang lebih
lanjut sehingga tanah muda dapat berubah
menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses
pembentukan horison B. Contoh tanah dewasa:
Andisol, Mollisol, Vertisol.

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

35
WAKTU

• Tanah Tua proses pembentukan tanah


berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi proses
perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-
horoson A dan B. Akibatnya terbentuk horizon
Contoh tanah pada tingkat tua: Ultisol, Oxisol
• Lamanya waktu yang diperlukan untuk
pembentukan tanah berbeda-beda. Bahan induk
vulkanik yang lepas-lepas seperti abu vulkanik
memerlukan waktu 100 tahun untuk membentuk
tanah muda, dan 1000 – 10.000 tahun untuk
membentuk tanah dewasa

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

WAKTU

Figure 7. Stages of development of soils across time


for a soil in the central United States
under forest.
JURUSAN TANAH, UNIBRAW Sem. Ganjil 2007/2008

36
WAKTU

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

JURUSAN TANAH, UB M. Lutfi Rayes

37
Terima Kasih
Terima Kasih
M. LUTFI RAYES JURUSAN TANAH UNIV. BRAWIJAYA

38

Anda mungkin juga menyukai