Mikrobiologi Otitis Media

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

MIKROBIOLOGI OTITIS MEDIA

Otitis media umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus.
Bakteri yang paling sering menginfeksi diantaranya :
• Streptococcus Pneumoniae merupakan patogen yang sangat umum.
• Pseudomonas Aeruginosa
• Moraxella Catarrhalis
• Haemophilus Influenzae
Sementara virus yang paling sering yaitu RSV

MIKROBIOLOGI PADA RHINOSINUSITIS


Mikrobiologi penyebab paling sering dari sinusitis sama dengan Otitis Media umumnya
disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus.
Bakteri yang paling sering menginfeksi diantaranya :
• Streptococcus Pneumoniae merupakan patogen yang sangat umum.
• Pseudomonas Aeruginosa
• Moraxella Catarrhalis
• Haemophilus Influenzae
1. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus)

 Merupakan bakteri diplococcus gram positif,


 Berbentuk lancet shaped atau chain,
 Memiliki capsul polisakarida dengan antiserum tertentu,
 Merupakan flora normal saluran Nafas bagian atas (5% - 40%),
 Dapat menyebabkan pneumonia, sinusitis, otitis, bronchitis, bateremia,
meningitis, peritonitis, dan lainnya,
 Seiring dengan bertambahnya usia organisme akan dengan mudah lisis secraa
spontan,
 Pneumococcus ketika deculture berbentuk small round colonies, terlihat berkilai
karena produksi capsuler polisacharida
 Bersifat α-hemolitik pada agar darah,
 Pertumbuhan nya meningkat seiring dengan meningkatnya fermentasi glukosa,
dan pertumbuhan nya terhambat seiring dengan produksi asam laktat

2. Pseudomonas aeruginosa
 Tersebar dilingkungan lembab di RS
 Memiliki saprofit yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit
dengan menurunkan pertahanan tubuh yang normal
 Bersifat motil berbentuk rod shape
 0,6 x 2 μm
 Gram negative, single bacteria kadang short chain
 Bakteri aerob
 Membentuk koloni bulat halus dengan warna kehijauan yang berpendar
 Menghasilkan pigmen kebiruan nonfluorescent pyocyanin di agar
 Pili (fibriae), lipopolisacharida, menghasilkan enzim (elastase, protease, dua
hemolyscin phospholipase C dan Glikolipid, menghasilkan eksotoxin A,
menghasilkan exoenzyme S dan T serta Y

3. Moraxella catarrhalis

 merupakan genus coccobacillary


 gram negative rods
 agar darah / agar coklat
 sering menimbulkan kerancuan dengan Neisseria karena morphologi
pertumbuhan yang cepat dan reaksi oksidase positif
 flora normal orofaring
 penyebab infeksi saluran pernafasan bagian bawah dan otitis media
 pada otitis media, sering terdeteksi dengan campuran haemophillus influenzae dan
streptococcus pneumoniae
 menghasilkan β-laktamase, sehingga dapat terlindungi dari pengobatan β-laktam
gagal.
4. Haemophilus Influenzae

 Flora normal pada mucous membrane pada upper respiratory tract


 Penyebab meningitis pada anak yang tidak divaksinasi
 Coccoid bacilli 1.5 μm
 Masa inkubasi 6-8 jam
 Memiliki capsule antigen
 Kultur : agar coklat, berbentuk flat, grayish, dengan translucent colonies dengan diameter
1-2 mm dengan waktu inkubasi 24 jam
 Tidak tumbuh pada sheep blood agar kecuali coloni staphylococci
 Memiliki factor pertumbuhan X (hemin) dan V (nicotinamide adenine dinucleotide
(NAD) atau koenzim lainnya), serta memiliki polisakarida kapsular. Juag emmiliki
biotype I dan II
 

Daftar Pustaka
Sherris Medical Microbiology
Murray, Patrick’ Medical microbiology 8Edition
Lippincott's Illustrated Reviews Microbiology
JAWETZ Melnick Adelbergs Medical Microbiology 27th

Anda mungkin juga menyukai