Anda di halaman 1dari 19

Abnormality of

Visual
1.
Abnormalitas of
visualVisual Abberation
Visual Loss

Hilangnya ketajaman visual mungkin karena kelainan di Penglihatan Silau atau lingkaran cahaya dapat terjadi
mana saja di sepanjang jalur visual optik dan neurologis. akibat kesalahan refraksi yang tidak dikoreksi, goresan
Oleh karena itu, seseorang harus mempertimbangkan pada lensa kacamata, dilatasi pupil yang berlebihan,
kesalahan refraksi (fokus), ptosis kelopak mata, seperti edema kornea atau katarak.
pengaburan atau gangguan dari media mata (misalnya, Distorsi visual (selain keburaman) dapat dimanifestasikan
edema kornea, katarak, atau perdarahan di ruang vitreous sebagai pola keredupan yang tidak teratur, garis
atau aqueous), dan kerusakan retina (makula), saraf bergelombang atau bergerigi, dan pembesaran atau
optik, atau jalur visual intrakranial. pengecilan gambar. Penyebabnya mungkin termasuk
migrain with , atau lesi yang melibatkan makula dan saraf
optik
Reduce Visual Actuity
Secara luas dikenal sebagai vision loss, visual impairement, low vision atau optical low vision aid.
Ketajaman penglihatan berkurang terjadi saat seseorang menua.
Gejala yang mungkin dialami seseorang adalah:
• Presbiopia.
• Sensitivitas Kontras Menurun.

Gangguan visus atau penglihatan adalah gangguan penglihatan dari yang dapat dikoreksi sampai dengan kebutaan total.
1. Penting untuk membedakan derajat vision loss walaupun masih merupakan tantangan untuk membuat kategori dari macam-macam vision
loss. Ada beberapa kategori yang digunakan:
2. ICD-8 : Sighted dan Blind
3. ICD-9-CM : Normal vision, Low vision, dan Blindness
4. ICD-9, ICD-10: Low vision, dan Blindness
● Low vision adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh penyakit mata,
di mana ketajaman penglihatan 20/70 atau lebih buruk pada mata yang
bisa melihat dengan lebih baik dan tidak dapat diperbaiki atau
diperbaiki dengan kacamata biasa.
● Istilah "penglihatan rendah" mencakup berbagai masalah penglihatan,
mulai dari penglihatan yang hampir normal (near-normal vision)
hingga kehilangan yang parah (severe loss). Semua pasien dengan
penglihatan rendah memiliki beberapa derajat penglihatan yang masih
berguna meskipun kehilangannya mungkin sangat besar. Mereka tidak
boleh dianggap "buta" kecuali jika mereka tidak lagi memiliki petunjuk
visual yang berguna. Performanya berbeda-beda untuk tiap individu.
Kind Of Low Vision
 Loss of central vision : Ada titik buta di tengah penglihatan seseorang.

 Loss of peripheral vision : Ketidakmampuan untuk melihat apapun ke samping, atas, atau di bawah
ketinggian mata. Visi pusat, bagaimanapun, tetap utuh.

 Night blindness: Ketidakmampuan untuk melihat di area dengan penerangan redup seperti bioskop, serta
di luar pada malam hari.

 Blurred Vision Objek dekat dan jauh tampak tidak fokus.

 Hazy visionSeluruh bidang penglihatan tampaknya ditutupi dengan film atau silau.
Jenis Reduce Visual Actuity

Sudden painfull of loss


vision in a non
inflamed eye Gradual loss of vision

Sudden painless
loss of vision
Sudden painfull of loss vision in a non inflamed eye

Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba yang berhubungan dengan sakit mata atau sakit kepala pada mata putih
yang tidak meradang membutuhkan perhatian segera karena mungkin karena penglihatan atau bahkan penyakit
yang mengancam jiwa. Frekuensi setiap penyakit berbeda-beda di antara kelompok umur
Suden painless loss of vision
Gradual Loss Of Vision
Metamorphopsia : Perubahan subjektif dalam bentuk atau wujud.
Photopsia : Sensasi percikan api atau kilatan cahaya. Biasanya terlihat di pinggiran bidang visual dan
paling sering disebabkan oleh traksi mekanis pada retina.
Scotoma : Kehilangan focus area penglihatan pada satu mata.
Ocular Media : Struktur mata yang biasanya transparan termasuk kornea, lensa kristal, dan seperti kaca.
Myopia : Rabun jauh.
Hyperpropia : Rabun dekat.
Presbiopia : Hilangnya kemampuan untuk fokus pada penglihatan jarak dekat yang terjadi secara
universal dengan bertambahnya usia. Biasanya gejala pertama muncul pada dekade keempat dan kelima, dan
biasanya memerlukan penggunaan kacamata untuk melihat dari dekat.
Epidemiologi
 
1. Pada 2004, prevalensi blindness vision loss di dunia menurut WHO
0,57% dan prevalensi low vision sekitar 2%

2. Sekitar 314 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan


penglihatan karena berbagai kasus (termasuk uncorrected refractive
error) dan 65 juta memiliki blindness vision loss.

3. 82% dengan usia lansia memiliki gangguan penglihatan.


Wanita memiliki risiko yang lebih tinggi daripada laki laki. (64%)

4. Sekitar 153 juta orang di seluruh dunia memiliki gangguan


penglihatan karena uncorrected refractive error
ETIOLOGI
 Refractive Errors
Penyebab paling umum dari
penurunan visual acuity yaitu
uncorrected refractive error.
Dimana terjadi kesalahan dalam
membiaskan cahaya . Emmetropia
adalah tidak adanya kelainan
refraksi, dan ametropia adalah
adanya kelainan refraksi.
-Presbyopia
-Myopia
-Hyperpropia
-Latent hyperpropia
-Astigmatism
• Hypermetropia: longsightedness. Patient can see clearly in the distance but not near.
Optics: The focal point is behind the retina. The converging rays
that fall on the retina produce a blurred image.
Cause: The axial length is too short.
Correction: Convex (plus) glasses.

• Myopia: shortsightedness. Patient can see clearly close up but their distance vision is blurred.
Optics: The focal point is in front of the retina. Divergent light rays falling on the retina produce a blurred image.
Cause: Most commonly excessive axial length (axial myopia) and rarely due to too great refractive power (e.g. cataract refractive
myopia).
Correction: Concave (minus) glasses.

• Astigmatism: part of the image in one plane is out of focus due to unequal refraction.
Optics: The parallel incoming rays deform and do not focus at a
single point, causing a blurred retinal image.
Cause: Corneal curvature.
Correction: Cylinders (toric lenses), corneal surgery or laser.

• Presbyopia:graduallossoffocusingpower.Thesubjectisusual- ly over 45 years old and cannot see clearly to read near type. They
progressively hold the type further and further away until their arms no longer long enough.
Optics: There is a normal loss of accommodative range with in-
creasing age, due to decline of lens elasticity.
Correction: The reading correction (plus sphere) is added to the
distance correction.
 
 Non Refractive
Retinal disorder
Penyebab paling umum dari visual loss di amerika yaitu adanya degenerasi
macula pada retina dimana terjadi atrofi laokal yang menurunkan
ketajaman visual sentral. Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya
factor usia. Adanya Ablasi retina juga bisa menyebabkan penurunan
dari ketajaman visual (visual acuity). Ablasi dapat terjadi akibat
adanya excessive myopia, degenerasi retinal perifer dan trauma
ocular.
 
Disorder of retinal vasculature
Retinopati diabetic penyebab paling umum dari retinal vasculature
disorder yang terlibat dalam penurunan visual acuity. Diabetes akan
menyebabkan permeabilitas microvasculature menjadi berubah
(meningkat) sehingga pembuluh darah akan bocor secara abnormal.
Pembuluh darah tersebut dapat menjadi predisposisi edema retinal,
yang dimana jika terletak di daerah makula, akan menyebabkan
penurunan ketajaman visual. Ketajaman visual juga dapat hilang
akibat retinopati diabetik proliferatif, di mana proliferasi pembuluh
darah abnormal menyebabkan membran fibrovaskular dapat
mengalami pendarahan dan menembus ke dalam cairan vitreus atau
melakukan traksi pada retina, yang dapat menyebabkan pada retina.
 
Optic nerve disorder  
Intracranial disorder
Glaukoma mengacu pada sekelompok gangguan di mana
tekanan intraokular cukup tinggi untuk menyebabkan
kerusakan saraf optik yang ireversibel. Atrofi saraf optik Penyebab intrakranial yang menyebabkan
progresif ini awalnya hanya menyebabkan hilangnya perubahan ketajaman visual sangat jarang
lapang pandang, yang biasanya asimtomatik. Hilangnya terjadi. Tumor hipofisis besar, aneurisma, dan
ketajaman visual sentral terjadi di akhir perjalanan parasellar masses lainnya dapat menyebabkan
glaukoma, seringkali tanpa gejala sebelumnya. Hal compressive neuropati dengan melibatkan optik:
tersebut biasanya terjadi akibat adanya gradual atrophy of saraf, kiasme, dan tract, yang mengakibatkan
axons yang membentuk optic disk rim yang menyebabkan hilangnya bidang penglihatan dan kadang-
peningkatan atrophy dan pallor pada jaringan neuroretinal kadang hilangnya ketajaman penglihatan sentral.
saraf Lesi pada korteks temporal, parietal, dan
oksipital menyebabkan hilangnya lapang
  pandang hemianopik homonim. Meskipun tidak
Neuropati optic pada pasien yang lebih muda yaitu neuritis ada penglihatan sentral, lesi tersebut secara
retrobulbar, dimanifestasikan dengan hilangnya visual dapat mengganggu pasien.
penglihatan secara akut disebabkan karena adanya  
inflamasi dari disfungsi saraf optik. Jika kambuh atau
disertai dengan tanda dan gejala neurologis lain, hal
tersebut menunjukkan diagnosis multiple sclerosis
Others
Enter a subtitle here if you need it
PREVENTION
Have a comprehensive
1 dilated eye exam.

3 Know your family’s eye

2
health history.
Maintain your blood
sugar levels.

4 Quit smoking or never


start. 
THANK
YOU !

Anda mungkin juga menyukai