Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KECERDASAN MORAL MENURUT MICHELLE BORBA:

KEBAIKAN HATI, TOLERANSI, DAN KEADILAN

Mata kuliah : Pengantar Pendidikan


Dosen: Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, S.S, BST, M.A.
Disusun oleh :
Kelompok 11
Fransiskus Xaverius Setiawan 201134140
Benediktus Dani Satrio 201134141
Angelica Bona Ventura K 201134148
Maria Contansia 201134149
Cornelia Sri Endang Wuarlela Fuun 201134154

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan
orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Pendidikan juga diartikan
sebagai usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara.
Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi dan
mencerdaskan individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka
yang memiliki pendidikan dengan baik dapat memiliki kreativitas, pengetahuan,
kepribadian, mandiri dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan bekal utama dalam kehidupan. Dengan pendidikan kita
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh
dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Akan tetapi, kondisi pendidikan kita
saat ini sangat memprihatinkan. Moral dan sopan santun yang dimiliki anak sangatlah
rendah. Moral tempat anak-anak dibesarkan saat sangat meracuni kecerdasan moral
mereka. Sejumlah faktor sosial kritis yang membentuk karakter bermoral secara
perlahan mulai runtuh, yaitu pengawasan orang tua, teladan perilaku bermoral,
pendidikan spiritual dan agama, hubungan akrab dengan orang dewasa, sekolah
khusus, norma-norma nasional yang jelas, dukungan masyarakat, stabilitas, dan pola
asuh yang benar. Kerusakan moral anak-anak bersamaan dengan hilangnya kepolosan
mereka. Pengaruh buruk dapat muncul dari berbagai sumber yang mudah didapat
anak-anak, televisi, film video permainan, musik pop, dan iklan memberikan
pengaruh terburuk bagi moral mereka karena menyodorkan pelecehan, kekasaran dan
kekerasan.
Michele Borba mendefinisikan pendidikan kecerdasan moral bagaimana kita
mengajarkan proses pembelajaran moral supaya tetap berada di jalan yang benar dan
agar selalu bermoral dalam bertindak. Teori dari Borba ini berbeda dengan teori
lainnya karena kecerdasan moral ini diangkat berdasarkan fakta dari kehidupan
sehari-hari .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Michele Borba?
2. Bagaimana pendidikan kecerdasan moral menurut pemikiran Michele Borba?
3. Apa yang menghambat tumbuhnya sifat toleransi pada anak?
4. Bagaimana cara mendidik anak menjadi toleran?
C. Tujuan
1. Mengetahui riwayat hidup Michele Borba.
2. Mengetahui pendidikan kecerdasan moral menurut pemikiran Michele Borba.
3. Mengetahui faktor penyebab penghambat tumbuhnya sifat toleransi anak
4. Mengetahui cara mendidik anak menjadi toleran

BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat hidup Michele Borba
Michele Borba adalah seorang tokoh psikologi yang sudah banyak dikenal di
belahan dunia, beliau tinggal di Palm S prings California suaminya bernama Craig,
dan memiliki tiga orang anak yang bernama Jason, Adam dan Zach. Borba menempuh
jenjang pendidikan dengan memperdalam bidang psikologi di perguruan tinggi
Universitas Santa Clara dan menerima gelar sarjana psikologi pendidikan dan
konseling. Kemudian melanjutkan studinya untuk memperdalam kembali dengan
mengambil psikologi untuk mengatasi kesulitan belajar, sampai mendapat gelar
master, sedangkan gelar doktor diperolehnya dari Universitas San Fransisco. Dalam
kariernya, beliau dikenal sebagai psikologi juga sebagai pendidik, salah satunya
aktivitasnya sebagai dosen di San Jose State University. Berawal dari situlah banyak
berbagai ilmu dan pengalaman luas yang diperolehnya saat mengajar, termasuk
bekerja di pendidikan reguler, Borba juga melakukan pendekatan untuk mengatasi
anak-anak yang secara fisik, perilaku, dan emosinya yang kurang baik dan mengatasi
anak-anak yang mempunyai kesulitan dalam belajar, anak-anak berbakat. Borba
bersama suaminya merupakan mitra dalam praktik privat untuk mengatasi anak-anak
dan remaja yang bermasalah h di wilayah Campbell, California.
Dalam kariernya, beliau dikenal sebagai psikologi juga sebagai pendidik, salah
satunya aktivitasnya sebagai dosen di San Jose State University. Berawal dari situlah
banyak berbagai ilmu dan pengalaman luas yang diperolehnya saat mengajar,
termasuk bekerja di pendidikan reguler, Borba juga melakukan pendekatan untuk
mengatasi anak-anak yang secara fisik, perilaku, dan emosinya yang kurang baik serta
mengatasi anak-anak yang mempunyai kesulitan dalam belajar, anak-anak berbakat.
Selain sebagai psikolog dan pendidik Michele Borba juga seorang penulis, dalam
bentuk penelitiannya beliau tuangkan dalam sebuah tulisan. Sehingga bisa disebarkan
dan dinikmati oleh masyarakat luas dalam bentuk tulisan atau buku. Sudah banyak
buku-buku dan karya-karya lainnya yang telah diterbitkan. Dan mendapat sambu tan
yang positif bagi pembacanya terutama bagi orang tua, Karena hampir semua
karyanya membahas tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam
Kehidupan sehari-hari terutama masalah kepribadian. 12 Simple Secrets Real Moms
Know adalah salah satu karya dari sekian banyak buku yang dihasilkan oleh Michele
Borba.

B. Pendidikan Kecerdasan Moral Menurut Pemikiran Michele Borba


Kecerdasan moral adalah kemampuan memahami hal yang benar dan yang
salah: artinya, memiliki keyakinan etika yang kuat dan bertindak berdasarkan
keyakinan tersebut, sehingga orang bersikap benar dan terhormat. Membangun atau
menumbuhkan pendidikan kecerdasan moral sangat penting dilakukan agar suar a hati
anak bisa membedakan yang benar dan mana yang salah, sehingga mereka dapat
menangkis pengaruh buruk dari luar. Kecerdasan moral dapat dipelajari dan bisa
diajarkan pada anak mulai sejak balita, namun sekolah juga tidak boleh lepas dari
peran yang satu ini. Karena dalam menemukan kecerdasan, seorang anak harus
dibantu oleh lingkungannya, baik orang tua, guru, maupun sistem pendidikan yang
diimplementasikannya.
Borba memandang karakter menjadi salah satu pengembangan moral yang
sangat penting di zaman mutakhir ini. Dalam berbagai diskusi pendidikan, sorotan
media dan percakapan sehari-hari, yang dibahas kebanyakan masyarakat tentang
sebuah karakter para pemimpin, masyarakat, dan anak-anak. Dan beranjak dari situ
gerakan pendidikan karakter nasional telah mengajarkan kembali pokok-pokok
kebajikan yang diterapkan di sekolah. Namun, untuk berhasil memperbaharui budaya
moral, kita harus memulainya dari keluarga yang merupakan sekolah yang pertama.
Menurut Michele Borba dalam mengajarkan kecerdasan moral terbangun dari tujuh
kebajikan utama yang dapat membantu anak menghadapi tantangan dan etika yang
tidak dapat di hindarkan dalam kehidupannya kelak, sehingga bisa melindungi dari
perilaku menyimpang yang bisa merugikan bagi dirinya sendiri. Berikut adalah
beberapa kebajikan utama yang bisa diajarkan supaya anak akan menjaga sikap yang
baik seumur hidup.
1) Kebaikan Hati
Kebaikan hati artinya menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan
perasaan orang lain. Anak-anak yang telah mencapai kebajikan utama yang
kelima ini menunjukkan satu karakteristik yang dikendalikan pedoman moral
dalam diri mereka yang mengarahkan mereka berbuat baik terhadap orang lain.
Karena sifat kejam dan jahat sudah menjadi wabah yang menjangkiti remaja
dewasa ini. Tindak kekerasan yang dilakukan mereka cukup mengkhawatirkan.
Meskipun tindakan kejam tidak meninggalkan bekas luka yang terlihat, namun
menimbulkan luka emosional yang membekas dan mengoyak perkembangan.
2) Toleransi
Toleransi merupakan pemberian kebebasan kepada orang lain, berlaku sabar dan
sikap menghargai antar sesama manusia. Sedangkan menurut Michele Borba
toleransi merupakan nilai moral yang membuat anak menghargai tanpa
membedakan suku, gender, penampilan, budaya, keyakinan, kemampuan, atau
orientasi seksual. Anak yang toleran bisa menghargai orang lain meskipun
berbeda pandangan dan keyakinan. Dengan kapasitas seperti itu anak-anak dapat
menolerir kekejaman, kefanatikan, dan rasialisme. Karena itu, tidak
mengherankan jika mereka tumbuh menjadi manusia dewasa yang berusaha
menjadikan dunia ini sebagai tempat yang manusiawi.
3) Adil
Keadilan adalah sesuatu yang mendorong kita untuk berpikiran terbuka dan jujur
bertindak benar. Anak- anak yang mempunyai sifat tersebut dapat mematuhi
aturan, bergiliran, berbagi, dan mendengarkan semua pihak secara terbuka
sebelum memberi penilaian. Karena itulah mereka berpegang etika. Kebajikan ini
dapat meningkatkan kepekaan moralitas mereka bersemangat membela orang-
orang yang diperlakukan tidak adil, mereka akan lebih toleran, beradab,
pengertian dan peduli, serta tumbuh menjadi manusia yang baik.

C. Faktor Penghambat Tumbuhnya Sifat Toleransi Anak


1) Kekurangan pengawasan moral
2) Kekurangan dukungan masyarakat
3) Serbuan video hiburan remaja bermuatan rasialisme
4) Musik bermuatan kebencian
5) Prasangka buruk dan stereotip acara televisi
D. Cara mendidik anak menjadi toleran
1) Perangi prasangka buruk anda
2) Tekadkan untuk mendidik anak yang toleran
3) Jangan dengarkan komentar yang bernada diskriminasi

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Daftar Pustaka

Apriani, R. (2019). Pendidikan Kecerdasan Moral. Pada Anak Usia Dini Perspektif
Pemikiran Michelle Borba, 56-79.
Konsep tentang pendidikan kecerdasan moral. (n.d.). Pendidikan Kecerdasan Moral Menurut
Michele Borba, 38 - 40, 51-54.

Anda mungkin juga menyukai